Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Thursday, August 19, 2010

Roma 15:8-9


Sebelum kita membaca Firman Tuhan, ada persepsi yang perlu kita samakan dulu,

Siapakah Tokoh Sentral dalam Alkitab? ALLAH atau Manusia?
Ini bukan pertanyaan ujian, jadi silahkan dijawab dengan santai, bukan untuk menguji atau semacamnya, tetapi hanya menyamakan persepsi dan pengertian untuk pemahaman Firman Tuhan yang akan kita baca sebentar.

Kalau kita sepakat, tokoh sentral dalam Alkitab adalah ALLAH (disebut dalam 4309 ayat, belum termasuk pribadi ALLAh dalam Tuhan YESUS dan ROH KUDUS). Itulah juga kenapa dalam memahami alkitab, para pakar alkitab, sepakat menggunakan kata Teologi, atau ilmu tentang Tuhan.

Tetapi apakah kesepakatan itu ditandai orang percaya dengan menempatkan ALLAH sebagai tokoh Sentral dalam praktek keseharian? Tunggu dulu, .... apa? ya ... kita biasa berdoa bagaimana? Ya Tuhan, terimakasih karena sudah menebus dosa kami dengan kematian di kayu salib. titik. Apa itu salah? Tidak itu, tidak salah, ... cuma belum lengkap, ... lengkapnya .... Ya Tuhan, terimakasih karena sudah menebus dosa kami dengan kematian di kayu salib, supaya kami layak hidup untuk memuliakan TUHAN.

Nah, ketika persepsi kita sudah sama, Mari kita baca bersama Firman Tuhan yang terambil dari Kitab Roma 15:8-9

Roma 15:8-9
Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."

Kemuliaan Bagi Allah di tempat yang maha tinggi, Haleluya, Amin.

Persekutuan yang sehat, termasuk di dalamnya persekutuan gereja, sosial dan kemasyarakatan dan persekutuan ini IKKHAR - bisa dilihat dengan takaran ABC.

A = (Attendance/Kehadiran) : Persekutuan yang dikategorikan sehat adalah persekutuan yang dihadiri oleh banyak orang, menandakan bahwa perksumpulan ini maju/sehat secara kuantitatif.
B = (Building/Bangunan) : Persekutuan ini kalau bikin acara menempati bangunan fisik besar, kalau perlu mewah dan megah atau cukup representatif, atau bahkan punya gedung sekertariat sendiri yang mewah.
C = (Cash Flow/Pemasukan kas) : Persekutuan yang memiliki kas yang cukup besar untuk membiayai kegiatan operasionalnya

Nampaknya tidak ada yang salah ya dengan ABC diatas, bukankah banyak anggota dan banyak sumbangan/persembahan justru lebih baik?

Tapi faktanya banyak persekutuan, yang punya dana besar, gedung besar dan anggota banyak, tetapi justru mengalami banyak permasalahan kompleks di dalamnya, seperti pertikaian tentang jabatan, penyelewengan dana, rebutan pengaruh dll sebagainya.

Lalu bagaimana, kalau ABC ini kita bawa ke persekutuan anak negeri Hulaliu di Makassar atau IKKHAR ini?

Mari kita kembali ke pertanyaan pembuka tadi, siapakah tokoh sentral dalam Alkitab? .... jawabannya pasti .... TUHAN ALLAH.

Ketika kita menjadikan organisasi/persekutuan atau gereja sebagai suatu tempat yang memuaskan kita maka iman kita sulit untuk bertumbuh karena kedatangan kita ke persekutuan bertujuan supaya Tuhan memuaskan saya bukan supaya bagaimana saya merasa puas di dalam Tuhan. Kenyataan ini menjawab bahwa banyak orang Kristen yang menjadikan Kristus sebagai SARANA, artinya Kristus dicari supaya apa yang kita harapkan dijawab oleh Dia, supaya memperoleh berkat, lepas dari masalah dan seterusnya dan tidak menjadikan DIA sebagai TUJUAN hidup kita. Untuk itu jangan heran apabila ada jemaat yang kemudian dapat menyangkal Kristus karena masalahnya tidak pernah terlepas, atau sakit penyakitnya tidak sembuh2 sehingga mulai meninggalkan gereja dan persekutuan.

Persekutuan yang sehat mempunyai juga ABC, tetapi ABCnya adalah;

1. A = Attention/Perhatian, persekutuan yang sehat adalah persekutuan yang menempatkan Kasih Kristus sebagai alat kasih bagi dunia. Di dalam persekutuan ada perhatian satu dengan yang lain, saling mengasihi dan saling membangun (seperti jemaat mula-mula). Bagaimana sikap kita di saat ada anggota yang baru pertama kali hadir? biasanya sebagai bentuk perhatian, diminta berdiri dan selesai ibadah pulang, tidak ada yang mendampingi untuk menyapa dan menawarkan bantuan, mungkin anggota tersebut baru berdomisili di kota kita dst..., itu hanya contoh kecil dari sekian banyak concern/kepedulian yang bisa kita lakukan pada orang lain. Bagaimana kita memberikan perhatian yang tuntas, tidak sebatas pada lips service saja. Contoh lain juga pada saat seorang anggota kehilangan pekerjaan, bagaimana respon persekutuan? mungkin sebagian orang akan berkata sabar ya, yang penting banyak berdoa, tapi tidak ada yang tahu kan kalau si bapak mungkin saja stress berat karena banyak tuntutan dan seterusnya...., tetapi apabila ada perhatian, tentunya pendeta atau majelis yang ditunjuk dapat mejalankan fungsi PENDAMPINGAN pada bapak tersebut, belum lagi yang berdukacita. Menurut hemat saya, aksi yang nyata dari bentuk perhatian persekutuan kepada anggota dapat menstimulasi dan membangun perhatian/keprihatinan anggota persekutuan kepada sesama. Bukankah buah iman adalah perbuatan?

2. B = Building Character, terkadang persekutuan menganggap bahwa ketika melaksanakan pelayanan dalam ibadah itu sudah cukup, program berjalan dengan baik, persembahan cukup (rutinitas) dan jemaat yang hadir banyak, tetapi apa artinya kuantitas tanpa kualitas? Bukankah seharusnya peran persekutuan menobatkan orang untuk hidup bagi Kemuliaan Allah?
Apabila kita semua sepakat ingin menjadikan IKKHAR sebagai persekutuan yang menjadi garam dan terang bagi kota Makassar, dimana IA menempatkan kita, maka masalah pembangunan karakter anggota – khususnya IKKHAR muda, haruslah menjadi perhatian serius bagi kita semua. Karakter positif kita sebagai anak negeri Hulaliu, haruslah digali dan dilestarikan, bagaimana generasi pertama kita keluar dari negeri dan datang ke Makassar, ada yang sebagai guru, bahkan guru Injil – itu menandakan bahwa anak negeri Hulaliu, dan orang Maluku khususnya, mempunyai karakter sebagai pembawa berita sukacita dan akhirnya mempunyai peran besar dalam perkembangan Kekristenan di Sulawesi Selatan ini.
Karakter itulah yang harus kita gali dan lestarikan dalam persekutuan ini, dengan merekonstruksi kembali budaya kita, dan kalau perlu, bahasa kita supaya kebanggaan yang tertanam tadi, terus berbuah pada generasi-generasi selanjutnya. Bukankah apa yang kita tanam pada hari ini, akan dipetik oleh generasi pelanjut kita?

3. C = Community/Komunitas, Perubahan jaman dan kemajuan teknologi menyebabkan manusia hidup secara individual, setelah ibadah - masing-masing sibuk dengan bisnis, kesenangan dan hobi lainnya, sehingga kesadaran untuk membangun komunitas dalam tubuh persekutuan bahkan semangat oikumene kurang menjadi interest/perhatiannya. Kesatuan komunitas orang-orang percaya seharusnya menjadi suatu gaya/style kita sebagai keluarga Allah, bagaimana kita saling support untuk menjangkau jiwa kepada Kristus, terhalang oleh tembok-tembok gereja. Bagaimana kita membangun link dengan komunitas Kristen di tempat lain, saling belajar dan bersama-sama mengerjakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus terlebih membangun komunitas di jemaat kita masing-masing, dengan membangun komunitas yang intouch kepada anggota persekutuan. Buah daripada Atensi dan Building Karakter di atas, adalah suatu Komunitas persekutuan yang erat dan terarah.

Akhir kata saya ingin menutup dengan suatu pertanyaan Apakah Persekutuan IKKHAR berfokus ALLAH? Kalau YA, maka Visi dan Misi kita akan PEOPLE ORIENTED dan bukan PROGRAM ORIENTED, karena justru dari People Oriented ini, akan lahir program-program yang tepat dan berhasil guna.
Mari kita masing-masing memulainya apabila kita ingin mengalami pembaharuan pribadi maupun persekutuan.

ITT - 20 Agustus 2010 - Ibadah IKKHAR di Kel.W.Moka Minggu, 22 Agustus 2010

Wednesday, August 4, 2010

Ezra 4:6-16


4:6 Pada zaman pemerintahan Ahasyweros, pada permulaan pemerintahannya, mereka menulis surat tuduhan terhadap orang-orang yang telah menetap di Yehuda dan di Yerusalem.
4:7 Dan pada zaman Artahsasta ditulislah surat oleh Bislam, Mitredat dan Tabeel serta rekan-rekannya yang lain kepada Artahsasta, raja negeri Persia. Naskah surat itu ditulis dalam bahasa Aram dengan terjemahannya. (Dalam bahasa Aram:)
4:8 Rehum, bupati, dan Simsai, panitera, telah menulis surat terhadap Yerusalem kepada raja Artahsasta, yang isinya sebagai berikut.
4:9 -- Pada waktu itu ditulislah surat itu oleh Rehum, bupati, dan Simsai, panitera, serta rekan-rekan mereka yang lain, para hakim dan punggawa dan pegawai-pegawai, orang Persia, orang-orang dari Erekh, dari Babel serta orang-orang dari Susan, yaitu orang-orang Elam,
4:10 dan bangsa-bangsa lain, yang oleh Asnapar yang agung dan mulia itu dipindahkan dan disuruh menetap di kota Samaria dan di daerah yang lain sebelah barat sungai Efrat.
4:11 Inilah salinan surat yang dikirim mereka kepadanya: "Ke hadapan raja Artahsasta dari hamba-hamba tuanku, orang-orang di daerah sebelah barat sungai Efrat. Maka
4:12 kiranya raja maklum, bahwa orang-orang Yahudi, yang berangkat dari tuanku ke tempat kami, telah tiba di Yerusalem. Mereka sedang membangun kembali kota yang durhaka dan jahat itu; mereka menyelesaikan pembangunan tembok-tembok dan memperbaiki dasarnya.
4:13 Kiranya raja maklum, bahwa jikalau kota itu sudah dibangun dan tembok-temboknya sudah selesai, orang tidak lagi membayar pajak, upeti atau bea, sehingga kota itu akhirnya mendatangkan kerugian kepada raja-raja.
4:14 Sekarang, oleh karena kami mempunyai hubungan dengan raja dan tidak patut bagi kami melihat raja kena cela, maka oleh sebab itu kami menyuruh orang memberitahukan hal itu kepada raja,
4:15 supaya diadakan penyelidikan dalam kitab riwayat nenek moyang tuanku. Di dalam kitab riwayat itu tuanku akan mendapati dan mengetahui, bahwa kota itu kota durhaka, yang selalu mendatangkan kerugian kepada raja-raja dan daerah-daerah, dan bahwa orang selalu mengadakan pemberontakan di dalamnya sejak zaman dahulu. Itulah sebabnya maka kota itu dibinasakan.
4:16 Kami ini memberitahukan kepada raja, bahwa jikalau kota itu sudah dibangun kembali dan tembok-temboknya sudah selesai, maka bagi tuanku kelak tidak ada lagi milik di daerah sebelah barat sungai Efrat."

Pendahuluan

Ketika kita akan berbuat sesuatu untuk Tuhan, maka seketika itu juga akan mulai terlihat suatu penolakan, dan penolakan itu terjadi, biasanya bukan dari
orang lain, tetapi dari orang-orang yang mengaku teman kita. Bacaan hari ini berbicara tentang hal ini.

Israel, setelah wafatnya Raja Salomo, terbagi atas 2 kerajaan, Israel Utara disebut Israel dengan 10 suku beribukota Samaria, dan Israel Selatan disebut Yehuda dengan 2 suku beribukota Yerusalem. 200 tahun kemudian kerajaan Israel dan yehuda ini dihancurkan oleh kerajaan Siria, kerusakan terparah adalah pada kerajaan Yehuda, penduduk yang selamat diangkut ke dalam pembuangan di wilayah Barat, sementara para pengungsi yang lain lari ke wilayah Utara, di daerah Samaria.

Jadi ketika umat Israel yang di pembuangan kembali untuk membangun Yerusalem dan Bait Suci, di sekitar wilayah itu, terdapat juga orang-orang Israel yang juga mengenal Allah dan menawarkan bantuannya untuk membangun kembali Yerusalem. Pada titik ini, kita pasti berpikir, bukankah lebih baik menerima bantuan dari mereka yang menawarkan bantuan itu? lagipula, bukankah mereka menyembah Allah yang sama Yahweh? Seharusnya semangat Oikumene dikobarkan untuk menghimpun tenaga yang besar bukan?

Penolakan

Pasal ini dibuka dengan penolakan oleh Yosua, Zerubabel dan kepala keluarga Israel lainnya terhadap bantuan itu menimbulkan masalah. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah penolakan ini tepat? Bukankah Raja Daud dan Salomo waktu membangun Bait suci menggunakan tukang-tukang kayu dari negeri Sidon dan Tirus? Bukankah ini kesempatan untuk bersatu dan menyembah Allah Yahweh?
Ada beberapa jawaban untuk itu:

1. Kawan Palsu.
Bagaimana suatu tawaran yang begitu baik berubah menjadi kebencian? Dengan alasan apapun, tawaran ini sebenarnya palsu, mereka mempunyai maksud tersembunyi. Prinsipnya; Teman yang palsu, akan berusaha menjadi seperti sahabat, selama mempunyai kepentingan tertentu, bila kepentingan itu tidak tercapai, maka permusuhanlah yang terjadi.

2. Kepercayaan yang tidak murni
di Ezra 4 ayat 2, mereka mengaku bahwa mereka menyembah Allah yang sama. Tetapi ada ajaran yang sesat di dalamnya, bahwa pada zaman itu, orang-orang dari samari telah mencampur-adukkan pola hidup dan budaya lain, ke dalam kepercayaan mereka.

3. Persekutuan semu.
Titus 3:10-11 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri. Alkitab dengan tegas mengingatkan kita akan penyesatan. Bergaul dan bersosialisasi dengan masyarakat, bukan berarti kita setuju dan mengikuti apa kata dunia sekitar kita dan meninggalkan kebenaran Firman Tuhan.

Tuduhan dan Fitnah

Pernahkan jemaat difitnah? kasus dalam bacaan ini berbicara tentang tuduhan dan fitnah terhadap pembangunan kembali Yerusalem.
Perhatikan di sini, bahwa terkadang fitnahan tersebut seakan-akan adalah fakta yang nyata dan benar. Perhatikan bungkusnya: Ezra 4:15 supaya diadakan penyelidikan dalam kitab riwayat nenek moyang tuanku. Di dalam kitab riwayat itu tuanku akan mendapati dan mengetahui, bahwa kota itu kota durhaka, yang selalu mendatangkan kerugian kepada raja-raja dan daerah-daerah, dan bahwa orang selalu mengadakan pemberontakan di dalamnya sejak zaman dahulu. Itulah sebabnya maka kota itu dibinasakan.
Bungkusnya benar, Israel memberontak terhadap penguasaan atas Yerusalem, ...... lanjutannya adalah fitnah, Ezra 4:16 Kami ini memberitahukan kepada raja, bahwa jikalau kota itu sudah dibangun kembali dan tembok-temboknya sudah selesai, maka bagi tuanku kelak tidak ada lagi milik di daerah sebelah barat sungai
Efrat." ...... Umat pembuangan Israel kembali untuk membangun Yerusalem untuk beribadah, perhatikan bahwa ini adalah syukur mereka yang terlepas dari hukuman Allah Yahweh atas Israel yang berdosa dan melawan kehendak Allah.
Terbukti di kemudian hari bahwa Israel dan Kota Yerusalem tidak terdapat pemberontakan terhadap Kerajaan Persia, bahkan sampai masuknya Alexander Agung ke Palestina dan mengumumkan pembebasan atas jajahan kerajaan Persia.

Apa kata Alkitab tentang Fitnah

Ada 13 ayat dalam PL dan 21 Ayat dalam PB yang mengandung kata fitnah.
Dalam PL dibuka dengan Imamat dan PL dibuka oleh Khotbah Kristus di bukit dalam Matius 5:11 :

Imamat 19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.

Matius 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.


Apa yg diajarkan apabila kita difitnah?

Imamat 19:17-18
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN


1 Korintus 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama

1 Korintus 6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

2 Timotius 3:1-5 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Perhatikan bahwa Kristus Yesus melalui Rasul Paulus, menginkan kita menghindari para penebar fitnah dan bukan melawan atau kembali melawannya dengan Fitnah. Amin.


ITT - 4 Agustus 2010 - Ibadah K3 SP3a di Kel.Que