Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Friday, March 25, 2011

Yohanes 9:1-7

Jangan Menghakimi
Yohanes 9:1-3 & 4-7
(Sesuai Bacaan Pagi dan Malam, hari Minggu, 27 Maret 2011)

(Perikop: Orang Yang Buta sejak Lahirnya Yoh 1-41)
9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.

9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.


Pendahuluan


Bacaan kita minggu ini adalah pembukaan tentang saat Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir. Ini adalah tanda ke-6 dari 7 tanda yang dicatat dalam Injil Yohanes (mengubah Air menjadi Anggur - Yoh 2:1-11, menyembuhkan anak pengawai Istana - Yoh 4:46-54, menyembuhkan orang sakit di Betesda - Yoh 5:1-9, memberi makan lima ribu orang - Yoh 6:1-14, berjalan di atas air - Yoh 6:16-21, menyembuhkan orang buta sejak lahir - Yoh 9:1-12, dan membangkitkan Lazarus - Yoh 11:1-46).
Dengan melihat Yohanes 20:30-31 (20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya) – kita dapat segera menyimpulkan, untuk apa Yohanes mencatat semua ini, yaitu untuk mempersaksikan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang Hidup.

Setting kejadian ini, kalau mengacu ke Yoh 8:59 (Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah) – maka kemungkinan peristiwa penyembuhan ini terjadi di sekitar Yerusalem.
Nama tempat yang disebut dalam Yohanes 9, adalah kolam Siloam (juga dikenal dengan Syiloah), suatu tempat di kota Yerusalem yang berjarak sekitar 500-600 meter di sebelah selatan Bait Suci. Banyak sejarawan yang meragukan tentang ketepatan tempat ini, walaupun lokasi ini memang ada dengan kolam yang lebih kecil, tetapi penemuan arkeologi di Juni tahun 2004 membuktikan bahwa tempat ini ternyata ada, yaitu kolam yang sangat besar berukuran sekitar 60 meter lebih dan berbentuk trapesium. Darimana mereka tahu bahwa kolam itu berasal dari zaman Yesus Kristus? Ternyata di kolam itu, terdapat koin/mata uang Roma dan Yahudi yang disemen pada dinding kolam dan koin-koin itu berasal dari rentang waktu 1 abad sebelum dan sesudah Kristus!

Pertanyaan

Ayat 2 dibuka dengan pertanyaan oleh murid-murid Yesus: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Pertanyaan ini sendiri boleh jadi berdasarkan pengalaman mereka bersama Yesus ketika ia menyembuhkan orang yang telah 38 tahun terbaring sakit dan waktunya sama dengan penyembuhan orang buta ini, yaitu pada hari Sabat (lihat Yoh 5:1-15). Pernyataan Yesus dalam Yoh 5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." dan pengetahuan mereka akan kitab Taurat membentuk pola pikir murid-murid ini dan membuat mereka bertanya demikian.
Dosa siapa? Si buta atau orangtuanya? Seperti pertanyaan multiple choice, a atau b, tetapi dijawab c oleh Yesus.

Jawaban

Yesus menjawab mereka di ayat 3: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Jawaban ini membentuk pengertian yang kita baca dalam Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. - Allah adalah Allah yang berdaulat, berkuasa penuh dan bekerja senantiasa, bahkan jauh sebelum kejadian ini, anak yang buta sejak lahir telah dihadirkan Allah ke dunia untuk menggenapi pekerjaan-Nya. Bandingkan dengan ketika Tuhan menjawab Musa yang ragu akan dirinya sendiri ==> Keluaran 4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." 4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? 4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."

Perintah & Kesaksian

Tidak hanya sampai ke ayat 3, tetapi jawaban Yesus berlanjut dengan suatu perintah: Ayat 4: 9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.- dan perintah itu dilanjutkan dengan pernyataan kesaksian yang tegas di ayat 5: 9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Kata “Kita” di ayat 4, menegaskan bahwa Hal pemberitaan Kerajaan Surga dan Kabar Keselamatan bukan hanya tugas Yesus, tetapi tugas para murid dan pengikutnya, bahkan kita semua yang mengaku sebagai murid-murid Yesus Kristus.
Ayat 5 bukan membatasi keberadaan Yesus, tetapi lebih diarahkan kepada peringatan bahwa ketika IA tidak lagi bersama kita, maka akan datang kegelapan dan tugas kita adalah tetap bercahaya dalam kegelapan itu dengan mempersaksikan Yesus sebagai Terang Dunia dengan memberlakukan ajaran-Nya senantiasa.

Tindakan

Pertanyaan, Jawaban, Perintah dan Kesaksian ternyata tidak berhenti di situ saja, tetapi perhatikan bahwa Yesus senantiasa melakukan tindakan kongkrit atas segala ucapan-Nya. IA bertindak; menolong dan menyembuhkan, melepaskan serta memberikan “terang” bagi penderitaan si buta sejak lahir itu. “Setelah Ia mengatakan semua itu” Yesus lalu menyembuhkan dengan cara-Nya yang Ilahi dan memerintahkan orang itu: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.". Kolam Siloam yang besar dan banyak orang di sana adalah cara Yesus mempernyatakan Diri-Nya kepada dunia, bahwa bukan kolam itu yang mencelikkan mata orang buta, tetapi Kuasa Allah dalam Yesus yang melakukan hal itu.

Penutup

Dari uraian di atas, kita dapat mempelajari beberapa hal;

1. Dalam setiap kejadian di kehidupan setiap manusia, apapun bentuknya – Allah yang memegang kendali sepenuhnya di dalamnya. Penderitaan bukan saja hanya terjadi karena Dosa, bukankah Ayub sama-sekali tidak berdosa? Penderitaan ada dan akan berakhir untuk Kemuliaan Pekerjaan Tuhan, sebagaimana Ayub dan orang buta itu rasakan.
2. Ketika melihat suatu penderitaan, Yesus senantiasa tergerak untuk menolongnya dan bukan menjadikannya suatu obyek diskusi dengan berbagai pertanyaan tentang dosa dan akibatnya. Contoh Yesus di atas, untuk menghindarkan dan melepaskan kita dari dosa dalam melakukan penghakiman yang adalah Hak Allah; serta mengajarkan kita untuk perduli dalam setiap penderitaan. Bila di sekitar kita atau dalam jemaat, ada yang menderita kemiskinan, cacat dan miskin, hampiri dan tolonglah mereka. Bila ada yang tersandung dosa kejahatan, perzinahan, hamil di luar nikah dll hampiri serta kuatkan mereka untuk segera berpaling dari dosa itu dan mencari Terang dalam Yesus. Bahkan bila terjadi atas diri kita, aminkan itu sebagai Rancangan Penggenapan Pekerjaan Allah, dan bila karena dosa, bertobatlah serta berbaliklah kepada Terang-Nya.
3. Tindakan nyata dalam menolong itu, adalah bagian dari perintah Yesus, bahwa “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.”. Pada masa itu, Yesus bekerja bersama murid-muridNya, pada masa sekarang; kita bekerja bersama-sama Yesus yang hadir dalam Roh Kudus untuk menggenapi pekerjaan Allah, yaitu memberitakan Injil Keselamatan dalam Yesus Kristus.

ITT – 25 Maret 2011

Saturday, March 19, 2011

Yohanes 6:22-27

Carilah Yesus
(Sesuai SBU bacaan Pagi dan Malam, Minggu 20 Maret 2011)

Orang Banyak Mencari Yesus
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.

6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya

Latar Belakang

Ke-empat Injil mencantumkan penuturan tentang Yesus memberi makan 5000 orang, tetapi Yohanes menambahkan detil paling rinci. Ia memperlihatkan efek mujizat itu pada orang-orang biasa yang menyaksikannya. Mula-mula, karena terpesona oleh mujizat itu, mereka mencoba memahkotai Yesus menjadi raja. Tetapi, sesuai karakterNya Yesus segera menyelinap pergi (Yoh 6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.), tetapi kerumunan orang yang gigih itu membajak beberapa perahu dan berlayar menyeberang danau untuk mengejar dan mencari-Nya.

Memberi makan 5000 orang dan berjalan di atas air menemui para murid yang dalam badai di perahu melatar-belakangi bacaan kita hari ini. Bacaan ini juga mengawali kisah tentang pernyataan Yesus bahwa IA adalah Roti Hidup.

Mencari

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), men·ca·ri v 1 berusaha mendapatkan (menemukan, memperoleh); sehingga orang banyak tersebut rupanya berusaha menemukan Yesus yang “menghilang” setelah peristiwa memberi makan 5000 orang. Penyebabnya? Sudah tentu sangat beragam, dan yang paling utama dijawab Yesus sendiri, karena IA mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka pada ayat 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Suatu jawaban dari pertanyaan "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?".

Motivasi

Apa yang dilakukan oleh Yesus dalam mujizat-mujizat yang IA lakukan, bukan untuk mempertontonkan kuasaNya, bukan untuk memenuhi kebutuhan pengikut atau masyarakat, tetapi lebih dalam lagi, Yesus sedang menyatakan bahwa IA adalah Anak Allah Yang Hidup, ... IA membuat mujizat karena IA punya Kuasa. Motivasi Yesus adalah menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui cara Allah.
Yoh 6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. - menyatakan motivasi dari orang banyak yang mengikut IA pada awal perikop ini, sehingga ketika mereka sudah berkumpul sebanyak kurang lebih 5000 orang, Yesus mengetahui kebutuhan mereka akan makanan dan akhirnya memenuhinya dengan jalan menunjukkan Kuasa-Nya mencukupkan makanan dari 5 roti dan 2 ikan menjadi kecukupan bagi 5000 orang dan bahkan berkelebihan 12 bakul.
Yoh 6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia." - menunjukkan bahwa orang banyak telah terbuka menyadari siapa Yesus, tetapi kembali tertutup oleh karena keinginan dan motivasi yang salah, yang berasal dari diri mereka. Mereka mengikut Yesus karena mujizat-Nya belaka.
Tindakan tepat dengan mencari Yesus, tetapi motivasi tidak tepat karena berdasarkan pada keinginan untuk memenuhi keinginan daging dan pribadi belaka.

Perintah

Perintah Yesus diberikan pada Yoh 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.".
Makanan Rohani adalah Perintah Yesus untuk meluruskan motivasi yang melenceng di atas. Yesus menegur, mengajar, dan memerintahkan motivasi yang benar, bandingkan Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Aplikasi

a. Seringkali dalam kehidupan beriman kita, dengan ibadah rutin, kehidupan berjemaat, aktifitas dalam jemaat, kita perlu mengevaluasi kembali motivasi kita. Apakah motivasi kita sudah seperti yang sudah Yesus kehendaki – apakah motivasi kita sudah sesuai apa yang Yesus kehendaki?
Apakah kita ke Gereja, ikut KRT, ibadah Pelkat, Paduan Suara, bertugas sebagai Fungsionaris Gereja, sebagai jemaat adalah “hanya untuk menyembah Tuhan melalui Yesus Kristus belaka?” atau juga terdapat motivasi lain, seperti beroleh berkat jasmani, menjadi orang terpandang di jemaat dan masyarakat, memperoleh pengaruh dan menjadikan pengaruh itu suatu kekuatan untuk memaksakan kehendak kita ke orang lain?

b. Perintah Yesus sangat jelas di ayat 27, mari senantiasa bekerja dan melakukan itu. Kata bekerja pada ayat tersebut, menandakan bahwa kita wajib untuk secara aktif mengusahakan “makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”, yaitu harta rohani yang sudah kita peroleh dalam Yesus Kristus.

c. Sebagai murid Kristus Yesus, pertanyaan mendasar yang penting di jawab oleh semua pribadi adalah: “Apakah kita masih mencari Yesus?” ataukah sebenarnya kita sudah menemukan Yesus dan setelah menemukan itu, kita hanya statis dan tidak berbuat apa-apa? Seringkali sebagai murid-murid Yesus, kita masih bersikap sebagai sekedar pengikut dan pencari Yesus belaka. Kita sebenarnya sudah menemukan Yesus, dan sesuai perintahNya untuk “bekerjalah”, kita wajib melaksanakan perintah dan keteladanannya. Perhatikan perintah Yesus selanjutnya di Yoh 6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Bukankah kita telah mengenal Yesus? Mari mencerminkan Yesus dalam sikap hidup kita sehari-hari.

Ilustrasi Penutup:
Seorang guru Sekolah Minggu memegang dua balon di tangannya, dan meminta anak-anak menebak balon mana yang dapat terbang ke atas. Ia lalu melepaskan kedua balon itu. Yang satu langsung membubung ke langit, yang lain melayang sebentar lalu turun ke lantai. "Dari luar, kedua balon itu tampak sama. Yang membedakan adalah isinya. Yang satu berisi udara biasa, yang lain berisi gas helium,” jelasnya.
Begitu juga dengan kita, dari luar akan kelihatan sama, tetapi yang menentukan siapa yang akan membumbung ke Surga, adalah motivasi yang mengisi diri kita. Apakah motivasi kita menjadi murid Yesus Kristus hanya berpusat pada pemuasan diri kita, ataukah motivasi kita menjadi murid, karena kita mengasihi Allah, yang terlebih dahulu mengasihi kita dalam Kristus Yesus. Amin.

ITT – 19 Maret 2011

Wednesday, March 9, 2011

Rut 1:1-10

Tuhan memperhatikan umat-Nya
(Sesuai SBU, Minggu 13 Maret 2011)

Rut 1:1-10
1:1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
1:2 Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.
1:3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.
1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
1:5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
1:7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
1:8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menu
njukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
1:9 kiranya atas k
arunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."


Latar Belakang

Bacaan/Kitab ini dimulai dengan setting; Pada zaman para hakim memerintah ....
Bagaimana keadaannya?, dapat digambarkan di kitab sebelum Rut yaitu di Kitab Hakim-Hakim, di ayat paling akhir: Hak 21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Jadi pada zaman itu, setiap orang berbuat apa yang benar menurut masing-masing pandangan, jauh dari melibatkan Tuhan. Sungguh suatu zaman yang penuh dengan kegelapan.

Betlehem:
Kota ini terletak di Palestina. Betlehem dulu dikenal sebagai daerah Efrata (Kejadian 35:19, 48:7). Selain itu sering disebut juga Betlehem-Efrata (Mikha 5:2); Betlehem Yehuda (1 Samuel 17:12, Rut 1:1); Betlehem Yudea (Matius 2:1) atau Kota Daud (Lukas 2:4; Yohanes 7:42). Menurut para ahli Alkitab, nama kota ini berasal dari nama seorang anak laki-laki Salma, yang bernama Betlehem (1 Tawarikh 2:51,54). Bila orang Timur Tengah tempo dulu membangun kota, maka selalu diberi nama seperti anaknya. Keturunan Betlehem makin lama makin berkembang sehingga tempat pemukiman mereka diberi nama Betlehem untuk mengenang leluhur mereka. Betlehem terletak kurang lebih 8 km ke arah selatan Yerusalem. Kota ini lebih tinggi dari Yerusalem, kurang lebih 760 m di atas permukaan laut. Betlehem artinya Rumah Roti dan merupakan penghasil gandum yang berkualitas pada zaman PL.

Moab:
Daerah Moab & Gilead (sekarang di daerah Yordania, di seberang Laut Mati - berseberangan dengan Betlehem) adalah salah satu dari dataran tinggi di Transyordania tengah yang membentang dari Zered ke Sungai Yarmuk. Kedua dataran tinggi yang lain adalah Dataran Tinggi Gunung Seir di selatan (dari Teluk Elat sampai Sungai Zered),dan Dataran Tinggi Basan di utara (memanjang dari Yarmuk sampai Dan).
Nama Moab berasal dari Kejadian 19:30-38, yaitu ketika ia lahir dari anak perempuan Lot yang mengandung Moab dari ayahnya sendiri. Pada zaman PL suku Moab menyembah Kamos (Bil 21:29, Hak 11:24) dan mengenai Moab selanjutnya di sebut di Ul. 23:3-4 (Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya, karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau).

Jarak Betlehem dan Moab adalah 80-100 km lewat darat, pada waktu itu biasa ditempuh selama 7-10 hari. Pada hari cerah, dari Betlehem, dataran tinggi Moab terlihat samar membentang di seberang Laut Mati.

Kelaparan

Betlehem-Yehuda, termasuk ke dalam tanah Kanaan, yaitu tanah yang dijanjikan Allah dan dilukiskan sebagai suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, lalu bagaimana bisa ada kelaparan?
Ulangan 11:9-17 ==> 11:9 dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunan mereka, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. 11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; 11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun. 11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, 11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang. 11:16 Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. 11:17 Jika demikian, maka akan bangkitlah murka TUHAN terhadap kamu dan Ia akan menutup langit, sehingga tidak ada hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu lenyap dengan cepat dari negeri yang baik yang diberikan TUHAN kepadamu. (Bandingkan Ul.28:15-45)

Ada dosa, dan Allah menjauhkan berkat dari mereka, sehingga terjadi kelaparan. Ini adalah pola Allah mengingatkan Israel atas dosa-dosa mereka, dosa = kelaparan, dosa = diserahkan ke tangan suku-suku Kanaan, dosa = pembuangan.

Menjauh dari Berkat dan Mendatangi Dosa - Rut 1:1-5

Elimelekh, yang adalah orang-orang Efrata yang masuk ke dalam suku Israel yang terikat perjanjian dengan Tuhan dimana Tuhan membawa mereka masuk ke Tanah Kanaan, termasuk Betlehem di dalamnya. Tetapi, ternyata Elimelekh malah membawa Naomi istrinya, serta Mahlon dan Kilyon anaknya keluar dari Kanaan, keluar dari tanah yang dijanjikan Allah, keluar dari tempat Allah membawa mereka menuju daerah Moab.

Pada kata menetap di Rut 1:1, Alkitab berbahasa Inggris memakai istilah sojourn (Kamus Inggris Indonesia = sojourn kb. persinggahan. to enjoy/a sojourn in a country of Moab: tinggal beberapa waktu di negeri Moab. -kki.berdiam, tinggal.), ini dapat diinterprestasikan bahwa Elimelekh sebenarnya hanya ingin tinggal sementara menghindari kelaparan, tetapi akhirnya menetap permanen sampai 10 tahun (Rut 1:4).
Lebih jauh lagi, dari akibat menetap itu, maka kedua anaknya laki-lakinya yang beranjak dewasa akhirnya mengawini perempuan Moab. Ulangan 7:1-3 memang tidak menyebutkan Moab masuk ke dalam suku yang dilarang Allah untuk kawin-mawin - tetapi dalam ayat selanjutnya (Ul 7:4-5 sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera. Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis) - menekankan supaya tidak menyimpang dan akhirnya beribadah kepada allah lain.

Elimelekh, ingin menyelamatkan keluarganya dari kelaparan, tetapi ia malah membawa dirinya dan keluarganya ke dalam dosa, ia menjauhi berkat di Betlehem dan mendatangi dosa di Moab.

Dengan melihat uraian di atas, kita bisa memahami bahwa tragedi dan kedukaan Naomi yang kehilangan Elimelekh suaminya serta Mahlon dan Kilyon anak-anaknya, adalah akibat dari keputusan yang sangat buruk dan fatal, yang dibuat keluarganya dengan meninggalkan tanah perjanjian untuk pindah ke daerah Moab.

Kembali ke Betlehem - Pertobatan Naomi - Rut 6-10

Berada di negeri asing, tanpa suami dan anak-anak adalah suatu hal yang sangat mengerikan bagi Naomi. Tindakan Naomi untuk kembali ke Betlehem-Yehuda dapat dikategorikan sebagai pertobatan dengan melihat ayat 6 pada kalimat “sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.” - Seketika itu juga Naomi membuat keputusan utnuk kembali ke Betlehem, dan pertobatan serta keputusan inilah yang akan membuat Naomi memenuhi Rancangan Allah atas Rut melalui dirinya.

Orpa akhirnya mengikuti nasihat Naomi untuk kembali, tetapi tidak dengan Rut, yang dengan ketulusan hati mengikut mertuanya. Pernyataan Rut dalam Rut 1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku - adalah suatu pernyataan iman yang tulus dan didengar Allah, sehingga Allah yang sama yang telah menghukum keluarga Naomi, IA juga yang akhirnya memperhatikan dan mengasihi Naomi dan Rut serta membawa mereka masuk ke dalam Rancangan-Nya yang berujung berkat – Rut bertemu dan kawin dengan Boas dan memperanakkan Obed, yang adalah Kakek dari Daud, garis asal keturunan Yesus. (Mat 1:5-6, 16-17).

Aplikasi

1. Keputusan dan Tindakan Elimelekh meninggalkan Betlehem ke Moab, sering kita lakukan dalam kehidupan kita.
a. Kita memutuskan dan melakukan sesuatu dengan tidak melibatkan Tuhan didalamnya, sehingga akibat keputusan kita akhirnya berujung bencana. Yakobus mengingatkan kita akan itu dalam Yak 4:13-15 = 4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", 4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu. - Bila ada keputusan penting ingin dibuat, berpalinglah kepada Allah terlebih dahulu, untuk minta pertolongan dalam membuat keputusan. Ingat dan renungkan apa yang boleh dan tidak diperbolehkan IA dalam membuat keputusan.

b. Sepertinya rasional meninggalkan tanah perjanjian karena ada bencana kelaparan. Tetapi yang harus dipahami adalah kelaparan itu timbul karena apa? Kelaparan di tanah perjanjian adalah suatu keanehan yang harus segera dimengerti oleh Elimelekh sebagai suatu peringatan Tuhan akan adanya dosa. Bertahan tinggal, sepertinya menjadi keputusan yang terakhir, tetapi itulah sebenarnya yang Tuhan kehendaki, karena ketika IA senantiasa akan menjaga umat-Nya. Ketakutan Elimelekh dan juga ketakutan kita sakan kekurangan hal-hal duniawi sudah diingatkan Yesus Kristus kepada kita dalam Matius 6:31-34 ==> 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." - Sudahkah kita mencari kerajaan Allah? Masihkah kita kuatir?

2. Pertobatan Naomi dan ketulusan Rut membawa belas kasihan Tuhan. Segeralah berhenti dan bertobatlah dengan tulus atas segala dosa kita. Elimelekh membawa keluarganya keluar dari Betlehem dan masuk ke daerah Moab, keluar dari Rancangan Allah dan masuk ke hukuman Allah sehingga berakibat tragedi dan kematian, tetapi kembalinya Naomi ke Betlehem membawanya masuk kembali ke dalam Rancangan Allah dan memperoleh berkat kembali. Berapa sering kita keluar dari Rencana Allah dan ketika terantuk serta mengalami pergumulan baru tersentak? Apa yang kita pelajari dari Naomi adalah baik, tetapi lebih baik lagi atas semua hikmat yang kita pelajari adalah: “Jangan meninggalkan Allah dan berbuat dosa”. Pertobatan membawa berkat, tetapi akibat dosa permanen. Pertobatan Naomi tidak sekali-kali mengembalikan Elimelekh, Mahlon dan Kilyon!

Apa yang kita pelajari di atas, kiranya menjadi bekal untuk memasuki minggu Pra Paskah yang merupakan masa penyadaran diri dan pertobatan. Ingatlah, bahwa kita yang berdosa, telah menerima anugerah keselamatan melalui kematian dan pengorbanan YESUS KRISTUS di kayu salib sehingga kita boleh menerima kehidupan yang baru. Imani, bahwa IA senantiasa akan memperhatikan & menjaga Umat Kepunyaan-Nya, selama kita melakukan ketetapan-Nya, Amin.

ITT – 9 Maret 2011

Friday, March 4, 2011

Lukas 9 : 28 – 33

Makna Transfigurasi Yesus
(sesuai SBU, Minggu 6 Maret 2011)

Perikop: 28-36 Yesus Dimuliakan di atas gunung
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.
9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.
9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.
9:33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.


Latar Belakang

Bacaan ini terambil sebagai bacaan pada hari minggu terakhir masa Epifania di tahun 2011 ini, yaitu masa ketika Gereja Protestan di seluruh dunia merayakannya sebagai hari penampakan kemuliaan Yesus setelah IA dibaptis di Yordan. Setelah masa Epifania ini, maka hari minggu pekan depan kita akan masuk ke dalam masa PraPaskah atau 7 minggu sebelum Paskah, yang merupakan masa penyadaran diri dan pertobatan. Manusia berdosa menerima anugerah keselamatan melalui kematian dan pengorbanan Kristus di Kayu Salib dan diundang untuk menerima kehidupan yang baru.

Ketika Yesus dibaptis, kita akan teringat pada Mat 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." - Suara yang sama pula yang akan mengingatkan Petrus, Yohanes dan Yakobus pada kejadian transfigurasi Yesus di bukit ini: Luk 9:35 = Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."
Ketika peristiwa baptisan dan transfigurasi, Allah sendiri mengumumkan siapa Yesus sebenarnya!

Kesaksian dan Persiapan

Ulangan 19:15 "Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apa pun atau dosa apa pun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan. - Sudah barang tentu kali ini tidak menyangkut kesalahan atau dosa, tetapi menyangkut saksi serta jumlah saksi untuk mencegah penyangsian suatu perkara/peristiwa.

Dalam Injil dan Kisah Pelayanan Yesus, tercatat 3 kali, Yesus membawa secara khusus 3 pengikutnya dari 12 murid, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus.
1. Luk 8:51 = Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya. - Ketika Yesus membangkitkan anak Yairus.
2. Luk 9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. - Pada bacaan ini, dan
3. Mat 26:37 dan Mark 14:33 – Ketika Yesus membawa ketiganya untuk berdoa dalam kekelaman malam di kesunyian Getsemani menjelang penangkapan-Nya.

Dari sini, kita bisa melihat, bahwa Yesus telah mempersiapkan 12 murid untuk memberitakan Injil bersama dan sepeninggal IA ke Sorga, dan ada 3 orang yang akan memimpin pemberitaan Injil ini. Petrus, Yohanes dan Yakobus dipersiapkan Yesus untuk sesuatu yang lebih besar, dalam hal ini bukan perihal siapa yang terutama dan terkasih atau diutamakan, tetapi perihal mempersiapkan pemberitaan Injil Kerajaan Sorga. Selanjutnya pasti kita mengenal nubuat Yesus perihal Petrus (Mat 16:18-19), bahkan ditegur keras Yesus (Mat16:23) serta ketika di Getsemani (Mat 26:40).

Di kemudian hari, 2 dari 3 orang murid Yesus ini, menulisnya dalam Alkitab tentang hal ini (Yoh 1:14 dan 2 Pet 1:16-18).

Transfigurasi Yesus

Istilah ini sering dipakai untuk menggambarkan keadaan pada Luk 29-35. Arti kata transfigurasi Menurut KBBI: trans·fi·gu·ra·si n 1 perubahan bentuk atau rupa; metamorfosis; 2 penjelmaan.

Perhatikan di sini bahwa transfigurasi terjadi ketika Yesus berdoa! (Luk 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan). Rupa Wajah dan Pakaian Yesus mengalami perubahan bentuk, bahkan Matius melukiskannya dengan lebih spektakuler: Mat 17:2 = Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. - Dan sekali lagi, ini terjadi pada saat berdoa, mengingatkan kita akan prinsip kekudusan ketika kita akan dan saat berdoa.

Kehadiran Musa sebagai lambang Hukum Tuhan dan Elia yang melambangkan nabi-nabi utusan Allah – berbincang dengan Mesias perihal tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem – perihal Kematian Yesus.
Allah menghadirkan Musa sebagai lambang penerima Hukum Tuhan, menghadirkan Elia sebagai lambang mewakili nabi-nabi Tuhan, dan melalui Yesus sebagai Anak Allah sendiri yang diakui ketika baptisan-Nya: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan. (Mat 3:17b) dan akhirnya kembali Allah sendiri menyatakan dan menguatkan pernyataan-Nya: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." (Luk 9:35b).

Jadi transfigurasi ini, bukan hanya menjadi sarana Allah mempersiapkan Yesus menggenapi rencana Allah atas dunia melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, tetapi lebih jauh lagi memperlihatkan otoritas Allah atas anak-Nya Yesus Kristus, kepada murid-muridNya untuk dipersaksikan, dan kepada dunia ketika sekarang kita boleh menjadi waris kesaksian itu. Di kemudian hari Yohanes yang hadir menyaksikan Yesus dipermuliakan menuliskannya di Injil Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Juga Petrus yang mempersaksikan itu dalam Kitab 2 Petrus 1:16-18 = 16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. 17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." 18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.

Aplikasi

1. Makna doa sangatlah penting. Dari Alkitab, kita belajar tentang kehidupan doa Yesus dan bisa kita pelajari, bahwa bagi Yesus, berdoa adalah suatu hal yang utama; ketika akan memulai pelayanan-Nya, IA berdoa di padang gurun; ketika akan mengadakan mujizat, IA berdoa; ketika akan memilih 12 murid, IA berdoa; dalam bacaan inipun IA berdoa, untuk murid-muridNya, IA berdoa; menghadapi penangkapan, IA berdoa, bahkan pada saat disiksa dan di kayu salib IA berdoa. Kehidupan Doa Yesus adalah suatu pilar utama dalam ajaran-Nya. Sebagai pengikut Kristus, kita juga dipanggil bukan hanya menjadi saksi dan melakukan perintah-Nya, tetapi juga menjadi pendoa dalam setiap segi kehidupan kita.

2. Yesus bukan hanya mempersiapkan diri-Nya untuk penggenapan Rencana Allah, tetapi IA juga menyiapkan murid-murid-Nya untuk melanjutkan pemberitaan Injil ketika Ia kembali ke Sorga. Dalam setiap pelayanan kita, siapkanlah senantiasa generasi pelanjut pelayanan kita. Jika kita tidak termasuk dipilih atau belum dipilih, ingatlah untuk tidak iri hati atau cemburu, karena dalam pelayanan serta pemberitaan Kerajaan Sorga, nama Tuhan dan maksud pemberitaan yang penting, bukan siapa. Demikian juga bila kita yang terpilih, hendaklah jangan sombong dan tinggi hati, serta juga persiapkan pengganti kita dengan rendah hati dan penuh kasih.

3. Menjadi saksi Kristus bukan hanya menceritakan kehidupan Yesus Kristus dengan mulut kita, tetapi bersama itu pula, kita harus mempersaksikannya dengan menuruti perintah dan ajaran Yesus serta melakukannya dalam kehidupan kita. Ingatlah Nasihat Yesus dalam Mat 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Selamat menutup minggu Epifania dengan sukacita, serta memasuki minggu Prapaskah dengan Damai Sejahtera Allah.

ITT - 4 Maret 2011

Wednesday, March 2, 2011

Matius 19:1-9 (Uraian dengan metode TTT)


Matius 19:1-9
19:1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana.
19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."


Tinjau

Kesimpulan awal:
1. Berangkat dari Galilea (Wilayah Galilea ==> Nazaret, dan kota2 di sekitar danau Galilea, spt Kapernaum, Khorazim, Bethsaida) ke Yudea (Wil. Yudea ==> Yerusalem, Bethania, Emaus, Bethlehem). Sungai Yordan membentang antara Laut Mati sampai Danau Galilea. Perjalanan antara wilayah Galilea ke Yudea berjarak sekitar 80 - 100 km.
2. Orang banyak berbondong mengikuti Yesus - kalau merujuk ke ayat 2 banyak orang sakit, biasanya diikuti oleh keluarga mereka.
3. Orang Farisi datang mencobai Yesus. (Wilayah Yudea adalah wilayah terbesar pemukiman orang Farisi).
4. Mereka mencobai Yesus tentang topik perceraian dan hukum Musa.
5. Yesus menjawab mereka dengan menjabarkan tentang perkawinan dan perceraian.

Tafsir

1. Yesus mempunyai banyak pengikut. Mereka mencari mujizat penyembuhan dan pengajaran-Nya. Kemanapun IA mengajar, pasti orang mengikuti-Nya. mengacu ke Markus 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. - kita bisa mengetahui bahwa orang yang mengikuti Yesus menjadi kesaksian bagi pelayanan-Nya di tempat yang IA kunjungi.

2. Pengikut yang banyak serta mujizat kesembuhan, menjadikan orang Farisi Iri hati dan cemburu dan mereka senantiasa mencoba menjatuhkan wibawa dan ajaran Yesus. ==> hal ini bisa dipelajari di hampir seluruh 4 kitab Injil dan Kis Para Rasul. - Bahkan dalam rombongan pengikut itu ada pula orang-orang Farisi dan pengikut mereka.

3. Orang Farisi mulai mencobai Yesus: Mat 19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" - Pertanyaan ini menjebak. Kalau dijawab ya, maka ia akan melawan ajaranNya sendiri ==> lihat ajaran khotbah di bukit ( Mat 5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.) dan bila jawabannya tidak, maka Yesus menentang hukum Musa (Ulangan 24:1-5) - serta juga menentang Herodes, ingat bahwa Herodes menangkap dan memancung Yohanes Pembaptis karena teguran Yohanes Pembaptis atas kawin cerai Herodes (Mat 14:1-12).

4. Pertanyaan orang Yahudi didasarkan pada Ulangan 24:1 "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, - Perhatikan kalimat: dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya. ==> inti pertanyaan: bolehkah menceraikan dengan alasan apa saja.

5. Orang Farisi adalah ahli Taurat, mereka bukannya tidak tahu bahwa perceraian dibenci Allah ==> Maleakhi 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat

6. Yesus menjawab dengan mengemukakan Hukum Dasar tentang penciptaan dan perkawinan yang diberikan Allah, jauh sebelum Musa, Yakub dan Abraham. ==> Kej 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Kej 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

7. Perintah Pertama dikeluarkan Yesus diakhir jawaban atas pertanyaan pertama orang Farisi ==> Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." - Jadi menurut Yesus: perceraian tidak boleh terjadi.

8. Pertanyaan kedua: Mat 19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" ==> juga mengacu ke hukum Musa di Ulangan 24:1-5 tentang perceraian - Pertanyaan ini untuk memancing Yesus masuk ke pertentangan dengan hukum Musa - hal yg patut diperhatikan, hukum Musa dibuat karena ketegaran hati dan dosa manusia. Perhatikan bahwa Yesus menjelaskan bahwa Musa menulis hukum itu dan kalimat tidak senonoh itu adalah zinah (lihat Ul 24:1)

9. Jawaban Yesus: Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. ==> sejak semula maksudnya di hukum Dasar di Kitab Kejadian, ketegaran hati terjadi karena dosa.

10. Perintah Kedua dikeluarkan Yesus diakhir jawaban atas pertanyaan kedua orang Farisi, menguatkan ajaran-Nya di Khotbah di Bukit ==> 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." - Jadi kalau berzinah boleh cerai? Perhatikan bahwa Yesus tidak mengatakan Barangsiapa boleh menceraikan istrinya karena zinah! Konsekuensi atas zinah adalah bahaya perceraian, dan bila kawin lagi malah berbuat zinah - Bandingkan dengan uraian rasul Paulus di 1 Kor 7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku -- tidak, bukan aku, tetapi Tuhan -- perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. 7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya - perhatikan kata berdamai.

Terapkan

1. Jangan mencobai Tuhan dengan mengambil Firman Tuhan dan memakaikannya sesuai dengan kehendak kita, atau sebagai penguat atas keinginan pribadi kita. Pelajaran dari orang Farisi harus kita petik; mereka begitu menguasai Taurat sampai akhirnya berkutat dengan teori tetapi tidak melakukannya, lebih jauh lagi; mereka memakai pengetahuan itu untuk pembenaran terhadap kesalahan atau dosa yang mereka perbuat – bahkan menguji untuk menjatuhkan orang.

2. Perintah Yesus pada bacaan ini:
a. Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
b. Mat 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Keduanya harus kita patuhi dan taati penuh dalam kehidupan kita.

ITT – Rabu, 2 Maret 2011 – PF K3B di Kel.Basiroen-Merukh

Tuesday, March 1, 2011

TTT - 3 (tiga) Langkah Praktis Mempelajari Alkitab.


Catatan: Artikel ini bersumber dari berbagai buku dan kumpulan cara-cara penelaahan Alkitab yang dibaca penulis, kemudian disari serta disederhanakan guna pemakaian pribadi dan pengajaran dalam jemaat.

Pertanyaan: “Bagaimana supaya kita mengetahui maksud dan kehendak Allah dalam Alkitab?”

Jawaban Umum: “Dengan membaca, dengan merenungkan, dll dsb.”

Penjelasan: Jawaban di atas adalah jawaban yang sangat umum. Tetapi yang jarang disentuh, adalah bagaimana cara membaca dan merenungkan itu supaya efektif mengerti dan melaksanakan kehendak Tuhan dalam Alkitab.

Dari pengalaman yang masih sangat singkat, di bawah ini dituliskan 3 (tiga) langkah praktis untuk mempelajari Alkitab.

Dasar-dasar

Dasar 1:
Mazmur 1:1-2 = Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Dasar 2:
Mazmur 119:10-12 = Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Dasar 3:
2 Tim 3:15-17 = Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Pilar Utama ===> Berdoa

Sebelum masuk ke dalam cara mempelajari ini, perlu kita sadari bahwa Alkitab itu ditulis oleh manusia, dengan tuntunan Allah sendiri, jadi Alkitab adalah cara pandang Allah terhadap segala urusan dan hukum yang mengatur tentang bagaimana manusia harus hidup di hadapan Allah - sehingga, ketika kita ingin membaca, merenungkan dan mempelajarinya ===> yang pertama dan terutama yang harus kita lakukan, adalah berdoa dan minta dengan kerendahan hati, supaya Roh Kudus menguasai kita sepenuhnya, agar mengerti apa yang kita baca dari Alkitab, dan mampu mempelajari dan menerapkannya dalam kehidupan kita.

Langkah Pertama

Tinjau - atau observasi dengan jalan membaca secara pelan dan menarik arti, pengertian dan maksud dari kata dan kalimat yang kita baca dari suatu ayat alkitab.

1. Alkitab, pada awal penulisannya belum diberi pasal dan ayat seperti sekarang ini. Jadi cobalah membaca penggalan ayat alkitab tersebut dalam bentuk paragrap lengkap, yang biasanya diawali oleh huruf besar dan titik.

2. Bacalah minimal 3 sampai 5 kali, supaya kita mengerti akan maksud kalimat tersebut, tanpa coba menginterprestasikan atau menggali lebih dalam.

3. Bila ada kata yang sulit di mengerti, buka Kamus Bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan juga Alkitab berbahasa lain, seperti Bahasa Inggris, atau Yunani (ini optional, sesuai kemampuan bahasa).

Setelah kita mengerti benar apa yang dimaksudkan ayat atau pasal yang kita baca, lalu langkah selanjutnya adalah:

Langkah Kedua

Tafsir - menafsirkan atau menginterprestasikan apa yang sudah kita mengerti tadi dalam konteks ajaran Yesus Kristus.

1. Prinsip utama adalah, Firman Tuhan harus ditafsirkan oleh Firman Tuhan sendiri - jangan sekali-kali memberlakukan keinginan kita lalu mencari pembenaran dengan menafsirkannya sesuai keinginan kita lalu mencari pembenarannya dengan mengutip Firman Tuhan untuk menguatkan keinginan kita. Tafsirkan sesuai Firman Tuhan dan cari maknanya, kalau tidak sesuai dengan keinginan kita, maka keinginan itu yang harus diubah sesuai keinginan-Nya.

2. Melanjutkan langkah di atas, cari dan baca ayat paralel dan ayat asal (umumnya di bagian bawah pada setiap halaman) - biasanya ditulis di Alkitab - Ayat paralel memberikan kita makna lebih mendalam, karena biasanya terjemahannya lebih membuka pengertian kita. Perhatikan bahwa Alkitab diterjemahkan dari bahasa aslinya. Ada Kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani, Latin, maupun Yunani, istilah-istilah dalam bahasa membuat terjemahan berbeda, walaupun masih dalam satu tema. Patut dipahami, bahwa tidak ada kontradiksi dalam Alkitab, melainkan Kitab yang satu menguatkan kesaksian kitab yang lain.

3. Baca dan telaah Tafsiran Teologi dari Kepustakaan/Buku - tetapi perhatikan juga, bahwa ada beberapa tafsiran yang sudah tidak up to date lagi, dan penafsirnya sebaiknya berlatar-belakang sama dengan Prinsip Kristiani yang kita anut, seperti Calvinis, presbiterian dll. Hindari mengambil tafsiran teolog Pentakosta atau Katolik bila kita bukan dari denominasi tersebut, kecuali sebagai pengetahuan dan pembanding belaka.

4. Pisahkan antara kiasan dan doktrin, serta perintah Tuhan. Ini perlu, untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran.

5. Kitab apapun yang kita pelajari, senantiasalah mencari apa yang menjadi Perintah Yesus atau penggenapan Firman Tuhan dalam/oleh Yesus Kristus.

6. Diskusikan dengan rekan, jemaat, presbiter tentang penafsiran itu untuk menambah wawasan.

Setelah menafsirkan, tulis dan garis-bawahi tafsir tersebut dan selanjutnya:

Langkah Ketiga

Terapkan - Bagaimana menerapkan maksud kata dan perintah tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

Firman Tuhan, akan sia-sia, bila kita hanya membaca/meninjau, kemudian menafsirkannya dan berhenti di situ saja. Firman Tuhan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Setiap manusia, akan menghasilkan penerapan yang berbeda dalam kehidupannya, karena pergumulan serta problematika kehidupan khas untuk setiap orang.
Bukankah Firman Tuhan itu seharusnya dilakukan?

Yakobus 1:22-25 =
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Untuk ditekankan kembali, bahwa dengan penyertaan dan Bimbingan Roh Kudus, peninjauan, penafsiran akan bermuara pada penerapan yang tepat akan Firman Tuhan. Jangan lupakan penyertaan itu, atau kita akan berakhir dengan peninjauan dan penafsiran yang salah dan hanya mengacu kepada kepentingan pribadi, dan akhirnya penerapannya akan salah pula.

Pesan Akhir: Pengetahuan membuat tanggungjawab bertambah - Bila pengetahuan kita akan Firman Tuhan bertambah, itu mengakibatkan tanggung-jawab kita dalam pelaksanaan Firman Tuhan juga bertambah. Ingat, bahwa kalau kita mengetahui kebenaran, tetapi tidak melakukannya, maka kita akan berdosa oleh karena tidak melakukan kebenaran Firman Tuhan itu. (Yak 4:17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.)

ITT - 01 Maret 2011