Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Thursday, June 30, 2011

Keluaran 22:21-24


Memperdulikan sesama yang tidak berdaya


Keluaran 22:21-24
22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.


Latar Belakang

Setelah Allah menurunkan Dekalog, IA kemudian mengatur hukum-hukum pokok itu dan menerjemahkannya dalam peraturan-peraturan pelaksanaan (Kel 21:1 "Inilah peraturan-peraturan yang harus kaubawa ke depan mereka.).
Keluaran 21 s/d 23 mengatur peraturan-peraturan tersebut, yang didasarkan pada Dekalog, peraturan mana yang kemudian kita kenal sebagai Hukum Musa.

Bagian bacaan kita minggu ini adalah peraturan pelaksanaan mengenai orang-orang yang tidak mampu (Kel 22:21-27) - dimana bacaan kita ini adalah paruh pertama dari peraturan tersebut, yaitu mengenai bagaimana perlakuan umat Israel terhadap kaum asing dan miskin, sementara mereka harus tetap menjaga supaya budaya asing perihal penyembahan ilah asing tidak mempengaruhi mereka, tetapi juga mereka harus menunjukkan kasih dan keadilan terhadap kaum asing dan miskin ini.
Mereka bukan hanya harus menghindari kesewenangan tetapi juga harus berbuat baik secara aktif (Kel 22:26-27 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.").
Yesus Kristus kemudian dalam penggenapan-Nya berbicara mengenai Kasih yang aktif ini dalam Mat 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu - dan juga dilaksanakan oleh Rasul Paulus dalam ajarannya di Roma 12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Kaum Minoritas

Kaum minoritas di Israel pada masa itu dapat dibagi dalam:
-. Orang Asing (Kel 22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.)
Pada masa itu, orang Asing yang menetap bersama orang Israel, mempunyai kelemahan karena mereka dianggap berbeda di mata hukum, politik, sosial ekonomi dan kepercayaan.
-. Janda dan anak Yatim (Kel 22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas)
Pada masa itu, seorang janda mempunyai kedudukan hukum yang sangat lemah. mereka bahkan tidak dapat memiliki tanah atas nama mereka sendiri. Janda-janda secara terpaksa harus bekerja dan menjadi buruh untuk menghidupi keluarga mereka, dan ketika mereka tua dan lemah, mereka hanya hidup dari belas kasihan orang disekitarnya. Demikian pula halnya bagi anak-anak yatim, yang hanya menggantungkan hidup mereka pada belas kasihan masyarakat.

Peringatan Tuhan Lewat Sejarah

Memakai kata menindas dan menekan pada ayat-ayat di atas, Allah memperingati umat Israel, supaya tidak mengambil keuntungan dari kelemahan kaum minoritas ini. Bagaimana mereka supaya tidak berlaku sewenang-wenang atas keadaan mampu yang merupakan anugerah Allah, serta mengeksploitasi kaum minoritas ini untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya bagi diri sendiri.

Allah mengingatkan dengan memakai sejarah kaum Israel, pada keadaan mereka sebelumnya ketika mereka sendiri pernah menjadi kaum minoritas di tanah Mesir (Kel 22:21b sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. - Im 19:33-34 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.)

Pentingnya sejarah ini diingat, adalah untuk menghasilkan rasa bersyukur kepada Allah atas kemerdekaan yang dianugerahkan-Nya. Hari-hari yang pernah mereka lalui dalam penindasan seperti kerja rodi dan paksa dalam lumpur, panas dan lapar serta siksaan, bukanlah suatu hal yang pahit saja, tetapi itu merupakan suatu bentukan Allah atas karakter mereka, supaya ketika mereka terbebas dan akhirnya menjadi suatu bangsa yang kuat, mereka tidak berlaku sama seperti apa yang mereka terima di Mesir dahulu.
Dalam komunitas PB, Rasul Paulus menasihatkan Murid-murid Kristus dengan motivasi yang sama untuk mengingat sejarah dalam Ef 2:12-13 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Keselamatan yang kita peroleh melalui Yesus Kristus, haruslah senantiasa dan selamanya melekat dengan sikap kita dengan memberikan syukur yang tidak berkesudahan dengan melaksanakan pelayanan kasih. Itulah yang membedakan kita dari dunia, karena kita sudah ditebus melalui tebusan yang jauh lebih bernilai dari sekedar darah anak domba, yaitu darah Anak Domba Allah - yang memerdekakan kita dari perbudakan dosa dan iblis dan mengangkat kita menjadi anak-anak Allah dalam Yesus Kristus.

Seruan dan Hukuman

Untuk lebih jauh mengingatkan Israel, Tuhan melanjutkan menggunakan metafora keluarnya Israel dari Mesir untuk memperlihatkan akibat kalau mereka tetap menindas dan menekan kaum minoritas ini.
Sebagaimana Tuhan tergerak dengan teriakan minta tolong Israel dan memperlihatkan Kuasa-Nya atas Alam Ciptaan-Nya dengan tulah dan akhirnya memusnahkan firaun dengan air Laut Merah, disinipun Tuhan mengingatkan dengan ayat 23: Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. Serta akibatnya di ayat 24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.

Sejarah Israel mencatat itu, ketika mereka berbalik melawan Allah dan tidak mematuhi dan melaksanakan perintah-Nya, maka terjadi kejatuhan Israel dalam pembuangan dan perbudakan kembali. Allah memakai Kerajaan Asyur dan Babel untuk mengangkat Israel keluar dari tanah perjanjian atas perlawanan Israel terhadap Allah.
Ketika umat Tuhan menindas dan menekan kaum asing dan miskin, mereka bukan hanya sekedar tidak mematuhi Peraturan Pelaksanaan Hukum Tuhan, tetapi juga mereka menodai sejarah bangsa mereka dan menjadi bangsa yang "Tidak Tahu Diri", menodai "Tindakan Penyelamatan Allah" yang membuat mereka kuat seperti sekarang ini.

Aplikasi

Belajar dari bacaan kita di Hari Minggu ini, sebagai Murid-murid Yesus Kristus, kita dingatkan pula untuk memberlakukan Kasih secara aktif kepada kaum minoritas, dengan memperhatikan beberapa hal;

1. Dekalog yang secara padat dirangkum Yesus dalam Mat 22:37-39 hendaknya kita berlakukan dalam konteks kehidupan nyata, dengan memperdulikan kaum miskin atau menderita. Terkadang kita berpikir, Ya Tuhan ... akulah kaum miskin itu ....akulah yang menderita? Benarkah demikian? Apakah kita sudah menghitung berkat-berkat yang kita terima dengan teliti? Berkat yang terbesar yaitu Keselamatan atas Dosa yang di tebus Yesus Kristus hendaknya kita letakkan paling depan, dan dengan demikian syukur kita akan tidak berkesudahan - Dan atas pelaksanaannya, (mengutip dari aplikasi pekan lalu) bahwa Hukum Kasih diberikan sebagai berkat, dan syukur atas berkat itu adalah melaksanakannya, mengasihi sesama seperti mengasihi diri kita sendiri sebagai wujud mengasihi Allah.

2. Dari pembelajaran di atas, Allah menghendaki kita untuk senantiasa berseru kepada-Nya. Dalam ketertindasan dan kesesakan kita berseru dengan nyaring dan Allah mendengar serta melepaskan kita, dan ketika kita terlepas dan tumbuh kuat, apakah kita mau tertindas kembali dengan melalaikan pelayanan kasih bagi kaum miskin dan menderita? Sejarah Israel, Sejarah orang-orang yang diselamatkan Kristus, sejarah kehidupan kita ingatlah senantiasa, supaya kita tidak terjatuh ke dalam penindasan dan perbudakan dosa. Ketika lemah kita berseru, ketika kuat kita lupa diri - Itu yang tidak dikehendaki Allah.

3. Belajar dari Kisah Israel di PL, khususnya di Kitab Rut, ketika orang asing, janda dan anak yatim diperlakukan dengan kasih, maka era kegelapan suatu bangsa dibangkitkan dengan suatu era baru - Daud muncul, yang kemudian menjadi garis keturunan Yesus Kristus Anak Allah. Bandingkan dengan bacaan kita, seakan Allah berkata kepada kita "Jangan bersikap seperti Firaun yang senantiasa menindas kaum-KU, tetapi jadilah seperti Keluarga Allah yang senantiasa memperdulikan yang tidak berdaya, maka berkat-KU akan mengalir senantiasa, melalui kamu, kepada generasi penerusmu.”

4. Penggenapan Yesus Kristus dinyatakan dalam Mat 25:45-46 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. - Dari ayat sebelumnya di Mat 25:42-44, kita belajar, bahwa Kasih itu aktif, dan Pelayanan Kasih bukan melulu pemberian secara finansial.

ITT - Minggu, 3 Juli 2011

Sunday, June 26, 2011

Keluaran 20:1-11


Allah yg harus disembah dan dimuliakan

Kel 20:1-11
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.


Pendahuluan

Sekitar kurang lebih 3,300 tahun yang lalu, Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada umat Israel. Hal ini menarik untuk diingat bahwa peristiwa itu terjadi di atas Gunung Sinai, yang terletak di negara Saudi Arabia saat ini. Sebelum Sepuluh Perintah diberikan, umat Israel telah diperbudak di Mesir selama lebih dari empat ratus tahun. Tetapi, kemudian Allah melepaskan umat pilihan-Nya dan menuntun mereka keluar dari perbudakan di Mesir menuju tanah yang sudah dijanjikan pada mereka. Tanah ini disebut Tanah Perjanjian, yaitu tanah di mana Anak Manusia akan dilahirkan 1,300 tahun kemudian. Selama 40 tahun, bangsa Yahudi harus mengembara di padang belantara menunggu Allah mengijinkan mereka memasuki Tanah Perjanjian. Mengapa? Karena Allah mempunyai banyak pelajaran yang akan diberikan kepada umat Israel sebelum IA mengijinkan mereka memiliki tanah tersebut.

Bahasa Ibrani untuk dekalog adalah aseret had d’barim. Dekalog adalah kata yang diambil dari bahasa Yunani. ‘Deka’ (sepuluh) dan ‘log - logos’(kata). Jadi, ‘dekalog’ berarti sepuluh kata, sepuluh firman atau sepuluh perintah. Kesepuluh Perintah Tuhan ini terdapat dalam Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:1- 21.
Merupakan suatu yang penting untuk meninjau dekalog dari berbagai aspek, karena dengan memiliki pengertian yang benar terhadap dekalog kita akan dibawa untuk menggumuli dekalog dengan sikap hati yang benar pula.

Dari bacaan sebelumnya di Kel 19, kita dapat mengetahui bahwa:
a. 10 Hukum Tuhan diberikan di Gunung Sinai (Kel 19:1-9) dan
b. 10 Hukum Tuhan diberikan oleh Allah yang Kudus (Kel 19:10-13)
Dari bacaan ini dan sesudahnya, kita dapat pula mengetahui bahwa:
c. 10 Hukum Tuhan diberikan kepada Umat-Nya Israel (kel 20)
d. 10 Hukum Tuhan diberikan dalam 2 bagian (Kel 31:18, Kel 32:15-16)

Pembagian 10 Hukum Tuhan

Dekalog yang terdiri dari sepuluh firman tersebut adalah butir-butir hukum Tuhan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Seluruhnya merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Pelanggaran terhadap salah satu butir hukum tersebut berarti melanggar keseluruhan dari hukum tersebut (Yak. 2:10 = Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.).

Para Teolog umumnya membagi Dekalog ini menjadi dua bagian, - berdasarkan Kesimpulan yang Tuhan Yesus berikan atas pertanyaan Hukum mana yang terutama di Mat 22:37-39 (Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri) - Pembagian tersebut yaitu:

1. Bagian pertama terdiri dari hukum kesatu sampai keempat (Kel 20:2-11). Bagian ini merupakan hukum-hukum yang mengatur hubungan umat dengan Allah.
Hukum ke 1 (Kel 20:3)
Hukum ke 2 (Kel 20:4-6)
Hukum ke 3 (Kel 20:7)
Hukum ke 4 (Kel 20:8-11)
2. Bagian kedua terdiri dari hukum kelima sampai kesepuluh (Kel 20:12-17). Bagian ini merupakan hukum-hukum yang mengatur hubungan antar sesama.
Hukum ke 5 (Kel 20:12)
Hukum ke 6 (Kel 20:13)
Hukum ke 7 (Kel 20:14)
Hukum ke 8 (Kel 20:15)
Hukum ke 9 (Kel 20:16)
Hukum ke 10 (Kel 20:17)

Maksud Tuhan dan pengertian manusia.

Menilik 10 Hukum Tuhan, biasanya akan bermuara pada suatu sikap untuk berusaha mengetahui dan mempelajari perintah-perintah itu. Ada 2 (dua) dari sekian banyak perspektif yang akan coba dikemukakan dalam hal pekan ini, dalam bentuk pertanyaan dan jawaban: "Sebagai Murid Tuhan Yesus, mengapa kita perlu mempelajari 10 Hukum Tuhan?"

1. Pada masa sekarang ini kita perlu mempelajari 10 Hukum Tuhan untuk mengingatkan kita atas "Apa yang menjadi standar kebenaran di Mata Tuhan"

Mengapa hal ini penting? Karena standar kebenaran menurut ukuran manusia dan dunia, saat ini sudah sangat jauh bergeser dari standar kebenaran dan moralitas. Kebenaran saat ini telah menjadi sebuah selera dan moralitas telah menjadi ukuran bebas secara individual.
Rasul Paulus telah mengingatkan kita tentang keadaan sekarang ini dalam 2 Tim 3:1-8 (Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.)

Mari lihat keadaan dunia sekitar kita, negara kita, lingkungan kita, jemaat kita bahkan keluarga dan pribadi kita. Berapa longgar nilai kebenaran dan kejujuran serta nilai moral yang jauh bergeser dari Dekalog?

Jadi dari pertanyaan di atas perihal perlunya mempelajari Dekalog, adalah sangat penting mempelajari, memahami dan melakukan Dekalog ini sebagai standar kehidupan, khususnya kehidupan sebagai murid Tuhan Yesus agar kita tidak tercemar oleh standar duniawi, tetapi tetap dalam standar yang diberikan oleh Tuhan.
Lebih jauh lagi, perlunya mempelajari Dekalog adalah untuk;

2. Menghindari kesalahpahaman atas maksud Dekalog ini sendiri.

Pemakaian istilah "Perintah" biasanya ditangkap dalam konotasi negatif oleh manusia, dengan mengartikannya sebagai Hukum dan beban yang berat yang harus dipikul dan ditaati.
Perhatikan Ulangan 10:12-13 = 10:12 "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 10:13 berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
Kalimat terakhir mengatakan "supaya baik keadaanmu" menandakan KASIH ALLAH dan bukan tekanan Allah bagi manusia dengan perintah ini dan itu. Ditegaskan kemudian di Yer 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Yesus Kristus kemudian menekankan dalam rangkuman-Nya atas Dekalog dengan kalimat "Kasihilah ...." yang menandakan pengajaran-Nya bahwa Allah itu penuh Kasih, dan karena IA penuh Kasih, maka kitapun wajib mengasihi ALLAH. Bandingkan, bahwa Kasih Allah melepaskan Israel dari perbudakan, dan baru kemudian memberikan Dekalog untuk mengantar mereka ke Tanah Perjanjian, bukan sebaliknya, Dekalog baru kemudian melepaskan mereka.

Jadi Dekalog berkonotasi positif, dengan maksud untuk melindungi Israel dan kemudian kita semua dalam perjalanan kehidupan kita. Melindungi kita dari akibat dosa, melindungi kita dari keterasingan kita terhadap Tuhan.
Dengan perspektif ini, maka Dekalog bukanlah suatu perintah lagi, melainkan suatu "Pernyataan Kasih" dari Allah pencipta kepada kita manusia ciptaan-Nya. Ten Commandments menjadi Tender (lembut) Commandments - 10 Perintah adalah 10 Pernyataan Ungkapan Kasih Allah!

Aplikasi

Setelah memahami Dekalog sebagai wujud Kasih Allah, dalam konteks bacaan kita minggu ini yaitu Hukum 1 s/d 4, yaitu pernyataan Allah tentang maka sebagai Murid Tuhan Yesus kita wajib menyembah dan memuliakan Allah dengan jalan melaksanakan Hukum 5 s/d 10.

Perhatikan kalimat Tuhan Yesus dalam Mat 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kalimat “yang sama dengan itu” (itu = Mat 22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama) menunjuk kepada Mat 22:37 = Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Anugerah Kasih dalam Hukum 1-4 adalah melaksanakan Hukum 5-10. Amin

ITT – Minggu 26 Juni 2011

Wednesday, June 22, 2011

2 Korintus 8:1-7


Kasih: Siap memberi dalam kekurangan

2 Kor 8:1-7
8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.
8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.


Latar Belakang

Kisah Perjalanan Rasul Paulus, ditandai juga dengan pengumpulan dana bagi orang-orang kudus di Yerusalem. Pengumpulan dana itu berlangsung sekitar 5 tahun (Thn 52-57 M). Dana itu terkumpul dari jemaat-jemaat di Galatia, Makedonia, Akhaya dan Asia Kecil. Perwakilan dari jemaat-jemaat itulah yang kemudian menemani Rasul Paulus ketika ia membawa bantuan itu ke Yerusalem.

Bantuan ditujukan kepada saudara-saudara Yahudi Kristen yang keadaannya dilukiskan dalam Kis 11:27-30 (Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea. Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.).
Pada zaman itu pula, bangsa Yahudi dikenakan pajak yang besar, bahkan pajak berganda, karena mereka harus membayar pajak kepada Kekaisaran Roma dan Pemerintahan Yahudi.

Secara global dapat kita lihat Karya Tuhan dengan mengizinkan kekurangan di Yerusalem dan bantuan dari jemaat-jemaat Kristen pertama, yaitu bahwa jurang perbedaan antara golongan Yahudi Kristen dan Non-Yahudi Kristen menjadi punah, karena perasaan sepenanggungan dalam Kristus yang erat dan kental sehingga saling membantu seperti jemaat mula-mula di Yerusalem pun terjadi di jemaat-jemaat di luar Yerusalem.

Selebihnya tentang penyampaian bantuan itu ditulis oleh Rasul Paulus di Kis 15:25-27 Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.

Surat 2 Korintus

2Kor1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.
Surat ini ditulis Rasul Paulus dari Makedonia di sekitar tahun 56 M.

Paulus berjanji di dalam suratnya yang pertama, bahwa dia akan mengunjungi mereka setelah dia melintasi Makedonia dan mungkin tinggal di situ selama musim dingin (1 Kor.16:5-9). Kelihatannya, Paulus tidak datang, dan ada orang-orang di dalam jemaat yang mengeritik Paulus karena dia tidak memenuhi janjinya (2 Kor. 1:15-2:1). Lagi pula ada orang-orang di Korintus yang mengeritik Paulus tentang beberapa hal seperti menyalahgunakan sumbangan yang dikumpulkannya dari jemaat-jemaat untuk jemaat di Yerusalem (2 Kor. 8:19-21;12:17,18). Mereka berkata bahwa Paulus bukan seorang rasul benar (2 Kor. 12:11,12). Mereka berkata bahwa Paulus berani dalam suratnya, tetapi lemah dan takut kalau berhadapan muka (2 Kor. 10:1,9-11). Mereka berkata bahwa Paulus tidak meminta dibayar waktu memberitakan injil di antara mereka, maka pemberitaannya tidak berharga atau berguna (2 Kor. 11:6-12). Jadi Paulus juga menulis surat ini untuk menjawab tantangan-tantangan orang lain terhadap Paulus sendiri dan membela kerasulannya.

Garis Besar surat 2 Kor ini adalah:
I. Paulus membela dirinya dan pelayanannya (1-7)
II. Persembahan untuk orang Kristen di Yerusalem (8-9)
III. Paulus membela kerasulannya (10:1-12:19)
IV. Rencana Paulus untuk mengunjungi lagi (12:20-13:14)

Jemaat-jemaat Makedonia

Yang dimaksud oleh Rasul Paulus dengan jemaat-jemaat Makedonia pada konteks bacaan ini (2Kor8:1), adalah:
-. Jemaat Filipi
-. Jemaat Tesalonika
-. Jemaat Berea
(lihat peta di Alkitab - Makedonia sekarang adalah Yunani)

Dengan demikian, gambaran Paulus bahwa jemaat-jemaat Makedonia berada dalam pelbagai penderitaan dan sangat miskin dapat kita cocokkan dengan apa yang ia gambarkan dalam:
-. Fil 1:27-30 = Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.
-. 1Tes2:14 = Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
-. 2Tes1:4-5 .... sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.

Karakteristik jemaat-jemaat di Makedonia dapat kita kenal dari nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika dalam 1Tes 4:9-10 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.

Dari Makedonia ini pulalah, surat 2 Korintus ini ditulis Rasul Paulus.

Jemaat Korintus

Berbeda dengan jemaat-jemaat Makedonia, jemaat di Korintus hidup dalam keadaan ekonomi yang cukup, bahkan melimpah, karena Korintus adalah kota perdagangan yang besar yang dihampiri oleh kapal-kapal dagang dari berbagai negara.
Korintus adalah ibu kota propinsi Akhaya dan adalah kota terbesar dan terpenting di daerah itu. Kota Korintus terletak di antara dua pelabuhan yang penting: Pelabuhan di kota Kengkrea pada Teluk Saronika sekitar 9 km dari Korintus, dan pelabuhan di kota Lekhaion pada Teluk Korintus sekitar 3 km dari Korintus. Ada kapal-kapal muatan yang berlabuh pada dua pelabuhan itu dan muatannya dibongkar dan dimuat di dalam kereta-kereta dan diangkut ke pelabuhan sebelah untuk dimuat pada kapal lain yang menunggu di situ. Ini menghemat waktu dan risiko dari pada kapal-kapal itu harus berlayar 350 kilometer keliling tanjung Akhaya itu. Oleh karena banyaknya kapal yang berlabuh di situ, ada banyak pelaut yang mampir di situ hanya beberapa hari sambil menunggu muatan di kapal dibongkar atau dimuat.
Tetapi hidup dalam kecukupan bukan berarti tanpa pergumulan, dari surat 1 Korintus, kita bisa melihat, bahwa dalam jemaat ini sangat banyak pergumulam seperti perpecahan, percabulan, persembahan berhala dan ajaran-ajaran sesat.
jemaat Korintus didirikan oleh Rasul Paulus dalam perjalanannya yang ke-2 (Kis 18:1-17), dan beberapa waktu kemudian, Apolos pergi dan melayani di Korintus (Kis. 18:27-19:1).

Konteks Bacaan 2 Kor 8:1-7

Contoh Jemaat-jemaat Makedonia

Ayat 1 dan 2 menjelaskan dengan gamblang tentang apa yang terjadi di sana.

1. Mereka dianugerahkan Kasih Karunia
2. Anugerah Kasih Karunia yang dialami berbuah sukacita & kemurahan hati, tanpa dihalangi oleh keadaan mereka yang mengalami pelbagai penderitaan dan miskin.

Dan semua ini menjadi contoh bagi jemaat di Korintus yang keadaannya jauh lebih baik dari Makedonia.

Paulus tidak menyebutkan jumlahnya, tetapi sikap dan pengorbanan mereka yang menjadi contoh. Dalam hal ini Rasul Paulus mengacu pada ajaran Kristus Yesus di Mark 12:41-44 = Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Ayat 3 -5 mencontohkan 3 karakteristik jemaat Makedonia dalam memberi. (perhatikan kata "Aku Bersaksi, ..." yang menandakan Paulus sendiri menyaksikan dan mengalami hal ini).

1. Mereka memberi, bukan saja menurut kemampuan mereka tetapi bahkan melampaui kemampuan mereka. (ay 3)
Ini menandakan bahwa mereka "Tidak Kuatir" akan keadaan mereka setelah memberi. Suatu penggenapan atas ajaran Kristus di Mat 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

2. Mereka memberi dengan kerelaan (ay 4)
Perhatikan di sini, bahwa mereka tidak merasa itu sebagai suatu hal yang memberi = mengeluarkan, tetapi menerima = beroleh kasih karunia, dengan mengambil bagian dalam pelayanan orang kudus.

3. Mereka memberi diri mereka secara penuh kepada Allah (ay 5) dan karena itulah maka mereka membantu Paulus dalam pengumpulan dana tersebut.
Dengan ini pula, mereka menggenapi ajaran Hukum Kasih di Mat 22:37-39 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

ay 6 menghimbau supaya pelayanan kasih itupun terjadi di Korintus, sebagaimana yang telah mereka mulai tetapi terhenti - Rasul Paulus mengharapkan bahwa dengan kunjungan Titus nanti hal ini dapat diselesaikan.

ay 7 Rasul Paulus menekankan kelebihan jemaat Korintus yang kaya dalam segala sesuatu, seperti Iman, perkataan, pengetahuan, kesungguhan untuk membantu dan kasih - dan menghimbau supaya mereka melengkapi itu dengan kaya dalam pelayanan kasih.
jemaat Korintus kaya secara lokal, tetapi kekayaan mereka belum dilengkapi dengan pelayanan kasih sebagai buah kasih anugerah Allah.

Selanjutnya sampai akhir perikop di ayat 15 menjelaskan, bahwa Paulus tidak memaksa, tetapi hendaknya dengan kerelaan. Perhatikan konsep keseimbangan yang diajarkan Paulus di ayat 13-15, sebagai suatu penggenapan atas ajaran Kristus dalam Khotbah di bukit dengan ucapan Berbahagialah (Mat 5:3-11).

Aplikasi

Dengan uraian di atas, aplikasinya menjadi sederhana untuk diterapkan dalam kehidupan kita, bahwa "memberi adalah suatu tindakan penggenapan atas menerima Kasih Karunia Allah".

Mari wujudkan apa yang jemaat-jemaat Makedonia telah rintis;
1. Memberi menurut kemampuan, bahkan melampaui kemampuan tanpa kuatir apapun.
2. Memberi dengan kerelaan, karena memberi adalah beroleh kasih karunia.
3. Memberi dengan secara penuh memberi diri kepada Allah dengan demikian mengasihi sesama.

Cerminkan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan jemaat kita.

ITT – 20 Juni 2011 PF KRT 6 di Kel.Pontoea

Thursday, June 9, 2011

Kisah Para Rasul 11:1-18


Kis 11:1-18
Petrus mempertanggungjawabkan baptisan Kornelius di Yerusalem

11:1 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.
11:2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia.
11:3 Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka."
11:4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:
11:5 "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.
11:6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung.
11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!
11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!
11:10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit.
11:11 Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.
11:12 Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu,
11:13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus.
11:14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.
11:15 Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.
11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
11:17 Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"
11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Latar Belakang

Kis10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
Ayat ini dan seluruh pasal 10 di Kitab Kisah Para Rasul melatar belakangi bacaan kita pekan ini.

Struktur Bacaan

Perikop bacaan pekan ini yaitu Kis 11:1-18 dapat kita penggal menjadi 3 bagian:
1. ay 1-3 Tuntutan terhadap Petrus
Lukas penulis Kitab ini, mencatat kedatangan Petrus ke Yerusalem dan menghadapi tuntutan terhadapnya perihal pergaulannya dengan orang-orang tidak bersunat.
2. ay 4-17 Penjelasan Petrus
Mencatat penjelasan Petrus mengenai tindakannya, bagaimana ia dipimpin Roh Tuhan ke rumah Kornelius, bagaimana malaikat mengunjungi Kornelius serta pengajaran dan baptisannya terhadap seisi rumah Kornelius, dan bagaimana Petrus tidak berdaya melawan kehendak Tuhan.
3. ay 18 Penerimaan Jemaat Tuhan atas penjelasan Petrus

Uraian

Tuntutan terhadap Petrus

Bayangkan bagaimana cepatnya cerita kunjungan Rasul Petrus ke rumah Kornelius tersebar sampai ke Yerusalem. Cerita yang berkonotasi negatif dan menuding tindakan Petrus tersebut. Patut diperhatikan bahwa kecaman ini bukan datang dari kaum Yahudi ortodoks yang memusuhi Yesus dan murid-muridNya, melainkan dari kalangan orang percaya Yahudi sendiri, termasuk para Rasul rekan sekerja Petrus.
Sebagaimana cerita bernada kecaman dan negatif, yang mereka dengar adalah Petrus masuk dan makan di rumah orang tidak bersunat, walaupun meminta penjelasan terhadap Petrus adalah wajar, tetapi kita diingatkan untuk senantiasa bijak dan memeriksa semua fakta cerita terlebih dahulu.
Sekalipun di ayat 1 telah dijelaskan bahwa bagian cerita yang paling penting, yaitu bahwa bangsa lain telah menerima Firman Allah, tetapi mereka terkejut bahkan marah yang bisa dilihat dari kata "berselisih" di ayat 2.

Hal ini kontras dengan perihal pelayanan Filipus di Samaria, bahkan Petrus dan Yohanes dikirim ke Samaria (Kis 8:14-15). Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena bagi bangsa Yahudi, keselamatan adalah milik mereka, karena merekalah Umat pilihan Allah, Umat dimana melalui mereka, Allah mengadakan perjanjian dan penggenapan dalam Yesus Kristus - sekalipun mereka telah mengenal Kristus dan bahkan mengalami kehadiran Roh Kudus atas mereka, pengertian ini tertanam erat sebagai bagian dari kehidupan sosial budaya dan keagamaan mereka sebagai suku bangsa Yahudi.

Ada beberapa hal yang bisa kita dalami yang mengakibatkan reaksi terhadap Petrus yang melayani orang-orang tidak bersunat (Inggris:gentiles);

1. Pelayanan Petrus adalah hal yang masih baru, selama ini pemberitaan Injil hanya menyentuh orang Yahudi belaka dan orang asing yang sudah tinggal bersama mereka.
Imamat 19:33 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia.
Imamat 19:34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.

2. Persoalan makan adalah hal yang sangat sensitif bagi orang Yahudi, karena makanan menentukan najis tidaknya seseorang (lihat Kitab Imamat 11)

3. Bagi bangsa Yahudi, kehidupan beragama dengan segala ritual dan dogmanya (sunat, korban dan juga makanan) adalah kehidupan sosial budaya yang melekat erat dalam pribadi mereka.

4. Pertentangan mereka (kaum Yahudi pengikut Kristus) dengan kaum Yahudi ortodoks (khususnya kaum Farisi), mengakibatkan ketakutan mereka atas serangan, kecaman dan hinaan dari orang Farisi oleh karena meninggalkan adat istiadat Yahudi.

Patut diperhatikan bahwa pada masa itu, kaum Yahudi Kristen hidup di bawah tekanan Kaum Yahudi ortodoks (Farisi) yang berkolaborasi dengan Pemerintahan Romawi.

Penjelasan Petrus

Penjelasan Petrus atas tindakannya dapat ditinjau dari beberapa hal:
1. Tindakan Petrus didasarkan atas kesaksian pribadinya atas tuntunan Roh Tuhan.
2. Tuntunan itu terjadi ketika Petrus sedang berdoa.
3. Penglihatan atas tuntunan Ilahi itu terjadi sampai 3 (tiga) kali.
4. Perginya Petrus ke Kaisarea pun atas perintah Roh Tuhan.
5. Bahwa Roh Tuhanpun bekerja atas Kornelius, orang asing itu - sehingga ia menyuruh orang menjemput Petrus.

Hal-hal inilah yang membuat Petrus akhirnya mengambil keputusan untuk datang ke Kaisarea ke tempat Kornelius dan memberitakan Injil serta membaptis mereka. Keputusan Petrus diambil berdasarkan doa dan tuntunan Roh Tuhan, sebaliknya Korneliuspun dituntun oleh Tuhan untuk secara aktif mencari Petrus untuk mendapatkan keselamatan itu.
Kejadian ini sepenuhnya atas pekerjaan Tuhan, yang dikerjakan oleh Petrus dan Kornelius dengan percaya dan taat. Petrus datang mengatasi keraguannya, dan Kornelius menerima Petrus, dan percaya penuh atas segala yang Petrus ucapkan - semuanya dengan tuntunan Roh Tuhan belaka, dan seketika itupun Roh Kudus turun atas mereka.

Petrus mengakhiri penjelasannya dengan kalimat yang sangat indah di ay 17 = Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"

Penerimaan jemaat di Yerusalem

Satu ayat yang begitu padat dan indah, mewakili keadaan para jemaat di Yerusalem setelah mendengar penjelasan Rasul Petrus; Kis 11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

Ayat ini sangat penting, karena memperlihatkan bahwa halangan utama dan ketidak-mengertian bangsa Yahudi atas keselamatan dalam Kristus, baik ortodoks, maupun yang sudah menjadi pengikut Kristus, adalah dalam diri mereka sendiri yang mempunyai pengertian yang tidak tepat atas segala perintah Tuhan yang mereka taati dalam Hukum Musa.
Rasul Paulus di kemudian hari menulis di Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Penutup

Hal utama yang dapat kita ambil dari bacaan kita hari ini adalah: Bahwa Keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus, adalah untuk semua orang, suku bangsa apapun ia. Benar bahwa keselamatan itu diberikan melalui suku bangsa Yahudi, tetapi melalui mereka, Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan.

Ketika sekarang kita sebagai Jemaat Yesus Kristus dan gereja Tuhan, itupun juga IA kehendaki supaya keselamatan yang kita rasakan harus kita bagikan untuk semua orang. Gereja dan Jemaat, bukan sebagai suatu akhir, tetapi senantiasa sebagai suatu awal bagi keselamatan baru dalam pemberitaan Injil, demikian terus sampai berita keselamatan itu mencapai dunia ini. Gereja dan Jemaat Tuhan, adalah satu tubuh dalam pemberitaan Injil, bukan terpecah menjadi Gereja Yahudi dan non Yahudi, Gereja A atau B, Gereja suku dan non suku, dll tetapi Gereja Yesus Kristus, yang membawa berita keselamatan dan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di muka bumi ini.
Kita juga dahulu adalah orang asing yang belum mengenal keselamatan, tetapi setelah mengenal-Nya, janganlah membatasi pekerjaan Allah hanya pada diri kita dengan segala adat istiadat kita, kelompok kita, suku kita, Gereja kita, tetapi "Pergilah" sebagaimana Amanat Agung Tuhan kita Yesus Kristus.

ITT – 9 Juni 2011

Tuesday, June 7, 2011

Ibrani 7:25:28


7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya


Uraian

Ay 25.
- Menyelamatkan dengan sempurna orang yang datang Ke Allah Melalui Yesus/Menjadi Pengantara.

1 Tim 2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

Menyelamatkan dengan sempurna ==> Dosa ditebus habis.

Bagaimana Kalau kita masih berdosa/melakukan dosa?

1 Yoh 2:1-2
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Karakter yang sempurna dari Kristus ay 26-27

1. Saleh (terjemahan dari asal kata hosios => Holy => Kudus. (alkitab asli Yunani dan KJV)
sangat kudus sehingga kekudusannya itu dapat membuat kita yang dipimpinNya juga kudus.

2. Tanpa salah (diterjemahkan dari asal kata akakos => a=tidak kakos=jahat/kejahatan => harmless)
Karakter ini dipahami Paulus dalam 2 Kor 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

3. Tanpa noda (KJV menyebutnya undefiled => bersih, murni, tidak kotor, tanpa cela.)
Korban sembelihan harus yang tidak bercacat, Imam tidak boleh menyentuh yang tidak tahir sebelum penyembahan (mis: tubuh orang mati atau bangkai hewan). Im 21:1 TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada para imam, anak-anak Harun, dan katakan kepada mereka: Seorang imam janganlah menajiskan diri dengan orang mati di antara orang-orang sebangsanya,

4. Yang terpisah dari orang-orang berdosa
Karena 3 keadaanNya di atas, maka IA terpisah dari keberdosaan itu sendiri.

5. Lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga
lihat Ibr 1:3b Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi
Paulus menjelaskan keadaan ini di Filipi 2:9-11 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

6. IA tidak perlu korban bagi dosa sendiri karena IA tanpa dosa.
Imam di PL harus mempersembahkan korban terlebih dahulu untuk penghapus dosanya sendiri.
Im 16:6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya
Im 16:11 Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu

7. Yesus merupakan korban tebusan yang sempurna
Yoh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yoh 1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

ay 28 adalah penutup yang indah ketika penulis surat Ibrani memperlihatkan perbandingan antara Imam Besar PL dan Yesus Kristus.
Kalimat sumpah terambil dari Maz 110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Perhatikan bahwa Raja Daud menulis Mazmur 110 ini sekitar seabad setelah Allah memberikan hukumNya bagi Musa. Jadi penggenapan adalah dalam Yesus Kristus.
Ingat Lukas 24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.

Simpulan

Rasul Paulus menyimpulkan keistimewaan dan keutamaan serta kesempurnaan Karakter Yesus ini dalam Kol 1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku

Kehidupan Paulus adalah Pelayanan dan Kesaksian sepanjang hidupnya atas Keselamatan dalam Yesus Kristus.
Jangan mau menukar segala kekhususan Yesus yang kita sudah terima dengan apapun, dan bersyukurlah dengan Pelayanan dan Kesaksian atas anugerah besar ini.

ITT - 7 Juni 2011 – Renungan Pekan Pelkes Hari ke-2 di IS II/8

Saturday, June 4, 2011

Ibrani 1:1-4


Keunggulan Kristus
(Sesuai Bacaan Minggu, 5 Juni 2011)

(Ibrani 1:1-4) Allah Berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.


Latar Belakang

Surat Ibrani dalah Surat Rasuli yang ditujukan kepada orang Yahudi yang telah menjadi pengikut Kristus.
Penulisnya tidak diketahui, dan pernah menjadi perdebatan panjang di dunia Teologi. Beberapa pandangan menganggap surat ini ditulis oleh Rasul Paulus dengan mendasarkan kepada Ibr 13:23 (Ketahuilah, bahwa Timotius, saudara kita, telah berangkat. Segera sesudah ia datang, aku akan mengunjungi kamu bersama-sama dengan dia.), tetapi oleh pendapat lain dibantah karena tidak sebagaimana Surat Rasuli Paulus, surat ini tidak dimulai dengan salam dan gaya penulisannya pun sangat berbeda.
Terlepas dari itu, kita boleh berpendapat bahwa Surat Ibrani ini ditulis dengan sangat rendah hati dengan tidak mencantumkan identitas penulis, tetapi mengedepankan Kemuliaan Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Imam Besar.
Waktu penulisan mungkin saja sebelum tahun 70 dimana Yerusalem jatuh ke tangan Roma dan dihancurkan, karena tidak dicatat atau disinggung dalam surat ini. Menurut sejarawan Alkitab, hal inilah yang mengakibatkan, kitab ini pada abad ke-2 baru dimasukkan dalam kanonisasi Alkitab.

Secara Umum, Surat Ibrani ini merupakan sebuah surat yang berisi teguran dan nasihat. Sekalipun demikian nasihat-nasihat yang ada di dalamnya bukanlah merupakan surat-surat tanpa dasar yang kuat. Nasihat-nasihat tersebut berdiri di atas dasar yang sangat kokoh yaitu Yesus Kristus sendiri, di mana Yesus Kristus mengadakan pembaharuan dalam praktek hidup maupun dalam kultus religius ibadah orang Yahudi. Surat ini adalah suatu khotbah yang diakhiri dengan sebagaimana suatu surat dengan salam akhir.

Bagian bacaan kita pekan ini, yaitu Hari Minggu sesudah Kenaikan Kristus Yesus ke Surga adalah Ibrani 1:1-4 dari perikop LAI: Allah Berfirman dengan perantaraan Anak-Nya. Perikop ini, adalah suatu perikop yang sarat tentang Kristologi yang sangat dalam, walaupun hanya dilukiskan dalam kalimat-kalimat yang begitu singkat!

Allah yang Berbicara

Allah kita adalah Allah yang berbicara, ya mari lihat dengan seksama ..... "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,"

Kalau diuraikan;
a. Allah berbicara
b. Allah berbicara berulang-kali
c. Allah berbicara dalam pelbagai cara
d. Allah berbicara kepada nenek moyang kita
e. Allah berbicara dengan perantaraan nabi-nabi.
f. Allah berbicara dengan perantaraan Anak-Nya
Dan itu semua dilakukan Allah pada dua masa, yaitu zaman dahulu dan zaman akhir ini/sekarang.

Dalam sedikit pendalaman, kita bisa mengungkapkan bahwa sampai masa sekarang ini, Allah berbicara kepada manusia dengan 3 fase:
1. Fase Persiapan - Yaitu masa PL dari masa kitab Kejadian sampai Maleakhi (Perjanjian Allah dengan Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub serta Musa - Nubuatan tentang Mesias)
2. Fase Penggenapan - Yaitu masa kedatangan Yesus Kristus (Luk 24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.")
3. Fase Penjelasan - Yaitu masa Roh Kudus bekerja melalui Rasul-rasul sampai Murid-murid yang menjelaskan tentang Ajaran Kristus.(Amanat Agung Yesus Kristus Mat 28:18-20 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.").

Keunggulan Kristus

1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Dari ayat 2 sampai 3 ada 7 (tujuh) keutamaan Yesus Kristus yang dapat kita lihat:

1. yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. (dilukiskan dengan jelas dalam Filipi 2:9-11 = 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!)

2. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (Yoh 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan - Kol 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.)

3. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah (Mat 17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.)

4. gambar wujud Allah (karakter Allah; 1 Yoh 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.)

5. menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan (Kol 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.)

6. mengadakan penyucian dosa (Yoh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.)

7. duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi (Luk 22:69 Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.)

Singkat, padat dan jelas, 7 keutamaan Kristus dilukiskan dalam 2 ayat ini, bahkan di ayat 4 Yesus Kristus dinyatakan lebih tinggi dari malaikat (Mat 4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus) dan bahkan nama-Nya adalah dari Allah (Mat 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.") ~ Yesus = Tuhan Menyelamatkan ... bukankah nama itu indah?
Malaikat biasa disebut anak-anak Allah (Ayub 2:1 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.) tetapi Yesus Kristus adalah Anak Allah (Luk 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.).

Penutup/Aplikasi

1. Ketika Tuhan berbicara kepada kita, itu adalah suatu proses yang berkesinambungan tanpa henti, yang dimulai sejak penciptaan sampai detik ini. IA ingin hubungan-NYA dengan manusia yang dirusak oleh dosa terus menerus diperbaiki, dan untuk itu Allah sendiri menjelma sebagai Manusia di dalam Yesus Kristus. Itu menandakan Kasih Allah begitu luar biasa dan tanpa batas kepada kita ciptaanNya. Untuk itu kita sebagai murid Yesus, wajib mengungkapkan syukur kita dengan senantiasa mempelajari apa yang menjadi Kehendak Allah, dan melaksanakan perintahNya.

2. Menjadi Manusia yang terus menerus diperbaharui, sebagai tema tahunan kita, harus kita aminkan dalam konteks bacaan kita hari ini, dengan memahami siapa Kristus Yesus sebagai Anak Allah yaitu inkarnasi Allah sendiri. Memahami salah satu dari sekian banyak keunggulanNya yaitu “Karena Dia Allah menjadikan Alam Semesta ini”, menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa hidup menjaga Lingkungan Hidup kita dengan hati-hati, sehingga tema bulan Mei-Juni ini yaitu “Manusia Baru Menjadi Berkat bagi Lingkungan Hidup” dapat senantiasa kita wujudkan dalam kehidupan kita dan bukan hanya slogan belaka.

3. Bulan Pelkes yang kita laksanakan pun, jangan hanya sekedar dilaksanakan dengan Ibadah Ritual belaka, tetapi hendaknya dengan rendah hati kita melangkah ke luar dari tembok dan lingkungan gereja kita, serta menggapai masyarakat luas dalam memberikan Pelayanan dan Kesaksian. Kesaksian bahwa Allah kita berbicara dari zaman dahulu, sampai saat ini, berbicara melalui Anak-Nya Yesus Kristus, yang ketika Naik ke Surga menurunkan Rohnya yang Kudus bagi kita semua, akan menghasilkan pelayanan yang mewujudkan Damai Sejahtera.

Mari, jangan menyia-nyiakan Keselamatan yang sangat Besar ini dengan berpaling kembali menjadi Manusia Lama dalam dosa. Sebagaimana yang diingatkan oleh Surat Ibrani ini, sebagai pewaris keunggulan Kristus Yesus kita harus melangkah maju sebagai Manusia Baru yang diselamatkan Allah.

ITT – Minggu, 5 Juni 2011 PF RGB 07:00

Wednesday, June 1, 2011

Yohanes 21:20-25


Uraian Dengan Metode TTT atau M3

Yoh 21:20-25
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."
21:24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.
21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Tinjau (Meninjau)

1. Murid yang dikasihi adalah cara Yohanes menulis tentang dirinya. Yohanes ini adalah murid Yesus, yaitu Yohanes anak Zebedeus, saudara Yakobus. (Mat 10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya)

2. Petrus yang dimaksud adalah Simon Petrus bin Yunus (Bariona/Bar Yonas) atau Simon anak Yohanes atau Kefas (Peristilahan nama dalam bahasa Aram dan Ibrani serta Yunani). Mat 16:15-19 dan Yoh 21:15-17 bukan kontradiksi, tetapi lebih banyak karena terjemahan dan penulisan.

3. Ayat 20-23 adalah kisah tentang kelanjutan perkataan Yesus tentang nasib Petrus dan perintah yesus untuk menggembalakan domba-dombaNya yaitu Jemaat Kristus.

4. Ayat 24-25 adalah kalimat penutup dari Injil Yohanes untuk menguatkan semua tulisan dan catatan yang Yohanes buat.

5. Lokasi kejadian ini, adalah di tepi pantai Tiberias/Danau Galilea, ketika setelah penampakan Yesus untuk kali ke 3 di awal pasal 21 ini.

6. Perhatikan bahwa Injil Yohanes sering disertai dengan penjelasan Yohanes tentang pemaparannya, contoh: ay 23 menjelaskan ayat 22; ayat 19 menjelaskan ayat 18)

Tafsir (Menginterprestasikan/Menafsir)

1. Untuk mengerti pertanyaan Petrus, baca ayat sebelumnya Yoh 21:18-19 (18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." 19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku.)

2. Ayat itu menjelaskan bagaimana masa depan dan kematian Petrus, dan Petrus menanyakan tentang bagaimana dengan Yohanes.

3. Ay 20, Murid yang dimaksud adalah Yohanes sendiri seperti di dalam Yoh 13:23 (Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya)

4. Ay 21, Interprestasi mendalam menunjukkan bahwa pertanyaan itu dilontarkan bukan karena iri atau hal negatif, melainkan karena hubungan antara Petrus dan Yohanes sangat akrab. Faktanya:
a. Di meja perjamuan adalah Petrus yang meminta Yohanes menanyakan Yesus siapa yang akan menyerahkan IA Yoh 13:24 (Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!")
b. Bersama Yakobus saudara/kakak Yohanes mereka adalah 3 yang utama di dekat Yesus, dalam kebangkitan anak Yairus (Mark 5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus) – Ketika Yesus dimuliakan di Gunung (Mark 9:2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,) - Saksi Doa di Getsemani (Mark 14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,) - Berlari bersama ke kubur kosong (Yoh 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur) – berkata kepada Petrus bahwa “Itu Tuhan” di awal pasal ini (Yoh 21:7a Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan.")

5. Perintah Tuhan kepada Petrus ada 2, yaitu: “Gembalakanlah Domba-dombaku” (Yoh 21:15-17) dan “Ikutlah AKU” (Yoh 21:19b dan 22b)

6. Ay 22, Ada teguran buat Petrus, karena Petrus menanyakan hal yang bukan urusannya, yaitu kesudahan kehidupan Yohanes. Petrus tidak fokus kepada perintah Tuhan, tetapi malah menanyakan nasib rekannya.

7. ayat 23 menjelaskan maksud Yesus di ayat 22

8. ayat 24 dan 25 adalah penutup dari Yohanes yang menjelaskan maksud penulisannya dan mempertegas Yoh 20:30-31 (30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.)

Terapkan (Menerapkan)

1. Sebagai murid Yesus di saat ini, kita diingatkan untuk fokus hanya pada satu hal yaitu: Mengikut Yesus

2. Segala hal lain dan keadaan kita dan rekan-rekan kita adalah di luar urusan kita. Ada yang punya banyak harta duniawi, ada yang tidak, ada yang punya keluarga besar, ada yang tidak dll dsb. Perhatikan akhir hidup Petrus yang harus disalib sebagaimana Yesus Kristus, dan Yohanes yang akhirnya setelah menjalani berbagai aniaya akhirnya hidup sampai hari Tua dan meninggal di Efesus. - Semuanya karena Kuasa dan Pemeliharaan dan Hak Prerogatif Allah dalam mengatur kehidupan ini sehingga memuliakan IA. Apapun keadaannya, tetap IKUT Yesus!

3. Fokus Mengikut Yesus harus disertai Dasar yag benar, yaitu pengetahuan akan Firman Tuhan.

Kesimpulan akhir:
(kembangkan kesimpulan ini sesuai diri kita masing-masing)

Sebagai Murid Yesus kita diingatkan oleh bacaan hari ini untuk:
a. Menjaga Fokus yang tepat – Mengikut Yesus Kristus
b. Menjaga Dasar yang Benar – Mengetahui dan melakukan Ajaran Kasih Yesus Kristus.

ITT - Rabu 1 Juni 2011 – Ibadah K3 SP3 klp.A di Ibu Ita Pulumahuny