Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Monday, August 15, 2011

Ulangan 31:7-13


31:7 Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.
31:8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."
31:9 Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel.
31:10 Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok Daun,
31:11 apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini di depan seluruh orang Israel.
31:12 Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini,
31:13 dan supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, -- selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."

Sekilas Mengenai Kitab Ulangan

Kitab Ulangan ditulis oleh Musa dan kemungkinan ditambahkan oleh Yosua yang mencatat kematian Musa di Pasal 34. Ulangan adalah kitab ke-5 dari Pentateukh.
Ulangan diterjemahkan dari bahasa Inggris Deuteronomy, dari kata Yunani "Deuteronomion" yang berarti "Pemberian Hukum yang kedua". Dari bahasa aslinya kitab ini diberi nama 'elleh haddebarim yang berarti "Inilah perkataan-perkataan" sebagai awalan Ulangan 1:1.
Kitab ini ditulis Musa di dataran Moab kepada geberasi baru Israel yang akan masuk ke Tanah Kanaan. Hukum kedua ini adalah hukum yang diperbarui sesuai situasi dan kondisi Israel yang nantinya tidak lagi sebagai bangsa pengembara, tetapi sebagai bangsa yang akan menetap di Tanah yang diberikan Allah dengan Perjanjian kepada mereka.
Kitab ini dipersiapkan Musa sebagai suatu kesaksian bagi generasi pelanjut Israel Ul 31:26-27 (31:26 "Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau. 31:27 Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati).

Yosua

Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang dalam kepada Allah dengan sering kali berada dihadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Kel 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasehat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat ini. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain, dan akhirnya mereka berdua yang akan diizinkan Tuhan masuk ke Kanaan (Bil 14:26-30 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! - Bahkan dari Yosua inilah masa penjelajahan umat Israel di padang gurun ditetapkan Tuhan menjadi 40 tahun! (Bil 14:32-35 Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini, dan anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun. Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu: Aku, TUHAN, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati.").

Latar Belakang Ulangan 31:7-13

Bacaan pekan ini berlatar-belakang ketika Musa memanggil dan menetapkan Yosua untuk memimpin umat Israel memasuki Tanah Kanaan. Negeri mana yang Tuhan janjikan kepada Abraham (Ul 31:7 ==> Kej 17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.).
Musa melakukan ini di hadapan umat Israel dan berkata dengan tegas supaya mereka percaya (Ul 31:8).

Selanjutnya di Ul 31:9-13, Musa memerintahkan supaya setiap Tahun Sabat, Hukum Taurat dibacakan di hadapan seluruh Umat Israel dan orang asing yang tinggal di Israel, supaya mereka, anak-anak mereka mendengar dan belajar untuk takut akan Tuhan.
Tahun Sabat (Im 25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, 25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.)

Catatan mengenai Taurat: Masyarakat Yahudi mengenal kitab PL dengan:
1. Torah (taurat/Hukum): Kejadian - Keluaran - Imamat - Bilangan - Ulangan
2. Nebiim (Tulisan para Nabi) : Nabi-nabi awal: Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja + Nabi-nabi yang kemudian: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, 12 Nabi lain
3. Khetubim (Tulisan lain-lain/sastra & sejarah):
-. Kitab Puisi: Mazmur, Amsal, Ayub
-. Lima Gulungan (Hamesh Megilloth): Kidung Agung, Ruth, Ratapan, Ester, Pengkhotbah
-. Kitab Sejarah: Daniel, Ezra-Nehemia, Tawarikh

Aplikasi

1. Peringatan
Ucapan Musa kepada Yosua bahwa: "Kuatkan dan teguhkan hatimu" dengan kata lain dapat disebutkan "Jangan Takut!" ... sebab apa? ==> Ul 31:8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.". Bandingkan Yosua 1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Jadi selaku GPers dan Murid Yesus Kristus, kita juga diingatkan supaya selalu menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk hidup mengingat Janji Yesus Kristus untuk kedatangan-NYA yang kedua.

2. Mendengar, belajar dan mengetahui Hukum Tuhan
Kita punya Alkitab, berbeda dengan pendahulu kita yang hanya punya gulungan kitab dan hanya bisa di dengar pada saat-saat tertentu. Gunakan dan pelajari itu sebaga suatu keuntungan besar yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Dengan Alkitab versi studi, Alkitab Elektronik maupun Alkitab Audio dll dsb, kiranya GPers belajar untuk Takut akan Tuhan.
2 Tim 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

ITT – 15 Agustus 2011 PF GP3 di Violita Sutiono

Saturday, August 13, 2011

Mazmur 43

Allah adalah Sumber Keadilan

Mazmur 43
43:1 Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!
43:2 Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
43:3 Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
43:4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
43:5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Latar Belakang

Dalam beberapa manuskrip kuno Ibrani, Mazmur 43 ini digabungkan dengan Mazmur sebelumnya, yaitu Mazmur 42. Hal ini disebabkan munculnya refrain yang sama dalam kedua Mazmur ini (Contoh: Maz 42:6, 42:12 dan 43:5 = Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!)
Perhatikan bahwa Mazmur 42 terdiri dari 2 stanza dengan akhir refrain yang sama, dan Mazmur 43(1-4) dianggap sebagai stanza ketiga dari Mazmur ratapan ini dengan refrain di Maz 43:5.

Hal lain yang menguatkan, adalah bahwa Mazmur 43 ini adalah satu-satunya Mazmur yang tidak mempunyai judul dari Maz 42-72 (buku ke-2 Mazmur), sehingga judul dari Mazmur 42 lah yang menjadi acuan Mazmur ini. (Maz 42:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.)
Mazmur sendiri, oleh para teolog, umumnya terbagi atas 5 bahagian/jilid, yaitu:
Jilid 1: Maz 1-41
Jilid 2: Maz 42-72
Jilid 3: Maz 73-89
Jilid 4: Maz 90-106
Jilid 5: Maz 107-150

Karakter Mazmur 43

Terkadang timbul pertanyaan dalam kehidupan kita; "mengapa hal-hal buruk bisa terjadi bagi orang-orang yang hidupnya benar?"
Seorang Jemaat pernah bertanya kepada pendetanya perihal pertanyaan di atas, dan Pendetanya menjawab dengan jawaban klasik; "Maaf, saya tidak tahu, karena saya belum pernah bertemu dengan orang yang hidupnya benar".

Jawaban ini, mengandung 2 nilai;
Yang pertama, adalah untuk mengingatkan kita, bahwa kita semua adalah manusia berdosa,
Yang kedua, adalah untuk menekankan bahwa tidak seorangpun dapat terlepas dari persoalan.

Nilai kedua inilah yang akan menjadi pokok bahasan kita pada bacaan ini.

Penulis Mazmur inipun masih menjadi perdebatan di kalangan ahli Alkitab, ada yang berpendapat bahwa Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud ketika melarikan diri dari kejaran anaknya Absalom, yang lain berpendapat penulisnya adalah Raja Hizkia ketika Yerusalem di bawah tekanan serangan orang Asyur.
Terlepas dari siapa penulisnya, Mazmur ini menunjukkan kepada kita bahwa penulisnya ada dalam suasana stress, dikejar-kejar dan putus asa. Ia menghadapi suatu keadaan dimana ia berhadapan dengan persoalan yang tidak dapat ia atasi, yang memedihkan hati dan membingungkan jiwanya.

Seruan "Berilah keadilan kepadaku, ya Allah,..." menunjukkan kedalaman deritanya dan kekuatan imannya yang mencari Allah. Hal inilah yang menjadi karakter dari Mazmur 43 ini, ..... dalam penderitaan ... iman tetap teguh.

Eksposisi

a. ay 1-2, Seruan agar dibebaskan

-. Dari kaum yang tidak saleh, penipu dan orang curang. (Maz 43:1 Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!)
(Perhatikan bahwa ketika berada dalam keadaan ini, pemazmur tidak melakukan pembalasan dendam, tetapi ia berseru kepada Allah)
-. Dari "Dibuang Allah" dan perkabungan (Maz 43:2 Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?)
(Perhatikan bahwa dalam kehidupan kita, sering terjadi kita merasa bahwa Allah membuang kita dan membisu dari seruan minta tolong kita)
Yes 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN
Mark 4:37-41, yang mengisahkan keadaan panik murid-murid Tuhan Yesus ketika mereka menyeberang danau dan diterpa angin dan gelombang dan kisah Yesus di Yoh 11 ketika IA sengaja menunda kedatangan-Nya menjenguk Lazarus, yang akhirnya menunjukkan Kebesaran Allah.
Hal lain adalah, sering dalam kehidupan, kita mengalami kondisi demikian, bahwa kita membiarkan sukacita lenyap, hanya karena ulah tidak baik orang lain.

b. Ay 3-4, Seruan akan Pimpinan Allah

Pemazmur mengetahui pasti, bahwa kondisinya yang terpuruk ini akan berakhir, bila Allah memimpin ia menuju ke "Rumah Allah", atau dengan kata lain, pemazmur akan menemukan sukacitanya hanya di hadirat Allah belaka dengan bersyukur kepada-NYA. Pemazmur memang berada dalam keadaan gelap dan terhimpit, tetapi kalau Allah mengirim Terang dan Kesetiaan-NYA, maka pasti pemazmur akan menemukan jalan itu.

c. Ay 5, Seruan Keyakinan Pemazmur

Ayat 5, yang merupakan refrain dari stanza ke 3 dari Mazmur 42 & 45 (Stanza 1 & 2 ada di Mazmur 42), merupakan suatu seruan akan keyakinan pemazmur, bahwa Allah adalah satu-satunya Sumber Pengharapan dan penolong, dalam setiap keadaan, baik maupun buruk dalam kesesakan kehidupannya (perhatikan kata "lagi" pada kalimat: "Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya").

Aplikasi – Allah adalah Sumber Keadilan

Dari pemahaman akan konteks Mazmur 43 di atas, beberapa pelajaran dapat kita ambil dalam kehidupan kita sebagai Murid Kristus;

1. Ketika mengalami situasi dan kondisi sebagaimana pemazmur alami, belajarlah darinya untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah yang adalah sumber keadilan.
Mari kita belajar, bahwa pemazmur tidak berpaling kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebagaimana yang Yesus Kristus lakukan, ketika IA hendak ditangkap, IA berdoa dan minta pertolongan kepada Allah.
Pemazmur meminta keadilan, dan minta Allah memperjuangkan perkaranya, .... dan hal pertama yang pemazmur harus laksanakan adalah bahwa ia harus jujur dan terbuka di hadapan Allah, supaya keadilan yang ia minta dapat dilaksanakan Allah.
Mintalah Keadilan .... dengan keterbukaan penuh, dengan pengakuan dosa, dengan penyesalan .... Mintalah Keadilan Allah, bukan untuk keuntungan diri, .... maka itulah yang akan diberikan Allah.
Ilustrasi: Seorang anak sedang mencoba mengisap rokok, dan ketika lagi asyik mengisapnya, ayahnya muncul. Karena panik, ia segera membuang rokoknya dan mencoba mengalihkan perhatian ayahnya, dan mengingatkan ayahnya akan janji untuk nonton film; “Ayah ... kita nonton ya .... “ bujuknya. Ayahnya menjawab pelan; “Nak, kamu harus belajar satu hal, tidak mungkin meminta sesuatu dan pada saat yang sama, melakukan hal yang tidak berkenan”

2. Keadilan yang diminta, tidak melibatkan pihak lain untuk dihukum, karena keyakinan iman akan Keadilan Allah yang hakiki.
Belajar dari itu, kita bisa melihat apa yang Yesus Kristus ajarkan di Mat 5:43-44 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. - Rasul Paulus di kemudian hari menegaskan di Kitab Roma 12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

3. Ketika meminta keluputan, maka tujuannya bukan hanya sekedar diluputkan, tetapi bahkan lebih dalam lagi, pemazmur minta supaya ia dapat memuliakan Allah. Mengapa demikian? Karena keadilan menampakkan Kasih Allah atas manusia. Dan memuliakan Allah adalah ungkapan syukur atas Kasih Allah.
Bukankah kita semua manusia berdosa? Mengapa dalam keberdosaan kita, Allah mau memberikan Putranya bagi kita? Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ya, itulah yang Yesus Kristus tekankan dalam Ajaran-NYA, Keadilan dan Kasih ==>
-. Lukas 11:42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. => paralel dengan Mat 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

Karena Allah adalah Sumber Keadilan, maka Mintalah Keadilan ALLAH, Imanilah Keadilan ALLAH dan Mengucap Syukurlah akan Keadilan ALLAH.

ITT – 14 Agustus 2011 – PF Pospel RCK 09:00

Catatan:

Di dalam ilmu hukum, ada suatu adagium yang berbunyi: "SUMMUM IUS, SUMMA INIURIA" yang berarti "Keadilan tertinggi, adalah ketidak-adilan tertinggi". Bila seseorang memenangkan perkara di pengadilan, maka ia akan menyatakan bahwa ia telah memperoleh keadilan, sementara pihak yang kalah akan menyatakan bahwa ia memperoleh ketidak-adilan.
Dalam kehidupan duniawi, sumber keadilan adalah hukum dan perundang-undangan serta terlihat di wajah seorang Hakim, yang memutuskan perkara. Sementara dalam kehidupan beriman, Allah adalah sumber keadilan, yang dinyatakan dalam Firman Allah yaitu Alkitab ==>
-. Ulangan 16:19 - 20 = Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."
-. 1 Sam 24:16 Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranya memperhatikannya, memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu." (Ketika Daud membiarkan Saul hidup).