Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Friday, September 27, 2013

Kisah Para Rasul 4:32-37

(Sesuai SBU - Rabu, 9 Oktober 2013)

4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
4:34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

LATAR BELAKANG

Kisah Para Rasul adalah suatu kitab yang memuat kisah pelayanan Kristus Yesus melalui hidup para murid-NYA. Ditulis oleh Lukas, kitab ini lebih merupakan lanjutan atau lampiran dari Injil Lukas daripada suatu kitab yang berdiri sendiri.
Secara Garis Besar, kitab ini memuat:

1. Permulaan Jemaat (Kis.1:1-8:1a)
2. Penyebaran Jemaat ke Yudea dan Samaria (Kis.8:1b-12:25)
3. Perjalanan Misi Paulus yang Pertama (Kis.13-14)
4. Sidang di Yerusalem dan Perjalanan Paulus yang Kedua (Kis.15:1-18:22)
5. Perjalanan Misi Paulus yang Ketiga (Kis.18:22-21:17)
6. Paulus dalam Penjara di Roma dan Perjalanannya ke Roma (Kis.21:18-28:31)

Bacaan kita pekan ini di Kis.4:32-37 berada dalam konteks permulaan jemaat.
Struktur Kis.4 adalah sbb:
1. Penangkapan terhadap Petrus dan Yohanes (Kis.4:1-31)
2. Cara hidup jemaat mula-mula (Kis.4:32-5:11)

Perhatikan bahwa Kis.4:32-37 sebenarnya bersambung ke Kis.5:1-11 dan merupakan satu kesatuan kisah yang memperlihatkan:
1. Cara hidup jemaat (Kis.4:32-35) - Pola kehidupan yang mencerminkan kesatuan, saling berbagi dan saling menolong.
2. Sikap Barnabas (Kis.4:36-37) - cara hidup yang positif
3. Sikap Ananias dan Safira (Kis.5:1-11) - cara hidup yang negatif

Jadi ada ajaran tentang pola/cara hidup jemaat yang diikuti oleh contoh sikap positif dan negatif.

URAIAN

2 Topik akan coba kita angkat yang menjelaskan bacaan kita pekan ini.

1. KESATUAN GEREJA - Kis.4:32-35

Kis.4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.

Ajaran Kristus Yesus tentang mengasihi ALLAH dan manusia di Mat.22:37-39 adalah dasar utama cara pikir dan pandang orang-orang percaya. Mengasihi bukan saja secara spiritual, tetapi berbuah dalam tindakan yang mengasihi sesama secara fisik dan materi. Hal ini ditunjukkan di ayat ini, bahwa harta milik mereka, tidak mereka anggap sebagai milik pribadi. kepemilikan harta bagi mereka lebih merupakan berkat yang harus dibagi kepada sesama yang membutuhkan.

Ayat ini merupakan penegasan Lukas sebagai penulis kitab ini, akan apa yang ia paparkan sebelumnya mengenai ketulusan hati dan kesatuan jemaat di Kis.2:44-46 = 2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. (perhatikan kata "bergilir")

Bandingkan:

- Ulangan 15:4, 7-8 = 15:4 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, 15:7 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, 15:8 tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.

Perhatikan bahwa tindakan mereka ini bukan digerakkan oleh hukum atau aturan, tetapi digerakkan oleh Kasih yang merupakan ajaran Kristus Yesus. (Band. 1Yoh.3:17-18 = 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran). Faktor keadaan ekonomi yang memburuk dengan adanya kesulitan pangan akibat panen gagal, kelaparan dan kerusuhan politik ditambah dengan tekanan orang-orang Yahudi yang bukan pengikut Kristus Yesus, justru menambah erat perasaan senasib dan membangun kesatuan Gereja lebih erat di Yerusalem pada masa itu.

Kemurah-hatian seperti ini berbeda dengan konsep sosialis komunis, karena tidak ada kewajiban untuk menyerahkan harta pribadi sebagai milik bersama, tetapi kepunyaan bersama hanya digerakkan oleh ketulusan hati yang penuh belas kasih dalam suatu kesatuan.

4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Perhatikan, bahwa pusat dari kesaksian mereka terletak pada "Kebangkitan Tuhan Yesus". Kekuatan kesaksian tersebut, bukan saja terletak pada kekuatan untuk mengadakan mujizat, tetapi lebih pada "kasih karunia yang berlimpah-limpah (bandingkan dengan ucapan Kristus Yesus di Yoh.13:34-35 = 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.)
Dengan demikian, kesaksian mereka memenuhi nubuatan bahwa yesus adalah Mesias dan Juruselamat yang dinanti-nantikan selama ini (Bandingkan Kis.2:29-32). Sama seperti Kristus Yesus yang tumbuh dengan penuh hikmat, demikian juga dengan Gereja Kristus bertumbuh dengan kasih karunia ALLAH (Luk.2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya)

4:34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.

Bila dibandingkan dengan Kis.2:45 = dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. - maka saling berbagi dengan sukarela di Kis.4:32 (kepunyaan bersama) itu telah menjadi kebiasaan, sedang di Kis.4:34 (perihal menjual kepunyaannya) lebih merupakan kejadian yang sekali-sekali terjadi. Dan kelanjutan hasil penjualan di Kis.4:35 memperlihatkan kepercayaan penuh jemaat kepada rasul-rasul sebagai pihak yang dapat dipercaya penuh untuk menggunakan hasil penjualan harta mereka tersebut. selanjutnya dalam perkembangannya pembagian tersebut diceritakan di Kis.6:1-4 dst. Ini jelas memperlihatkan bahwa kekristenan adalah tindakan dan bukan hanya kata-kata belaka. Kesaksian di Kis.4:33 dilanjutkan dengan tindakan di Kis.4:34-35.

2. BARNABAS YANG MURAH HATI - Kis.4:36-37

4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Siapakah Barnabas ini?
-. Nama aslinya adalah Yusuf, seorang Lewi dari Siprus, anak penghiburan (Kis.4:36)
-. Anggota Gereja Yerusalem (Kis.11:22)
-. Memiliki karunia rohani sebagai nabi dan pengajar (Kis.13:1)
-. Disebut rasul (Kis.14:13-14)

Pelayanannya
Di Yerusalem
-. Menjual seluruh hartanya dan memberikan seluruh uangnya kepada para rasul untuk menolong orang miskin (Kis.4:37)
-. Utusan dari gereja Yerusalem ke Antiokhia (Kis.11:22)

Bersama Paulus
-. Ia adalah orang pertama yang percaya pada perubahan paulus (Kis.11:24).
-. Ia pergi ke Tarsus mendapatkan Saulus dan membantunya dengan gereja baru di Antiokia (Kis.11:24-26).
-. Gereja di Antiokia mengutus Barnabas dan Saulus kepada gereja di Yerusalem dengan sumbangan bagi orang miskin (Kis.11:29-30).
-. Barnabas dan Paulus pergi ke perjalanan misi mereka yang pertama (Kis.13:1-3)
-. Mereka melaporkan kepada jemaat di Yerusalem untuk menjelaskan dan mendokumentasikan karya misi mereka di antara bangsa-bangsa lain (Kis.15 - sidang di Yerusalem).
-. Perselisihan pendapat pertama kali terjadi antara Barnabas dan Paulus adalah tentang hukum mengenai makanan Yahudi dan persekutuan Yahudi (Gal.2:11-14).
-. Barnabas dan Paulus merencanakan perjalanan misi kedua, tapi kemudian pecah sengketa atas kemenakan Barnabas, Yohanes Markus (Kol.4:10), yang meninggalkan pekerjaan pada perjalanan misi pertama (Kis.13:13). Paulus menolak untuk membawa Yohanes Markus pada perjalanan misi kedua, sehingga tim itu berpisah menjadi 2 tim; Barnabas & Yohanes Markus serta Paulus & Silas (Kis.15:36-41).

Perhatikan di sini, bahwa Barnabas adalah orang Lewi. Biasanya orang Lewi tidak memiliki tanah apapun (band. Bil.18:24). Tetapi Barnabas bukan hidup di Israel, melainkan di Siprus. menurut beberapa teolog, biasanya aturan kepemilikan tanah bagi suku Lewi ini tidak berlaku ketika mereka hidup luar tanah Israel.

Sesuai dengan pemaparan di bagian Latar Belakang di atas, maka karakter Barnabas ini mewakili sifat dan cara hidup yang positif dari jemaat yang memberi dengan ketulusan hati penuh tanpa mengharapkan imbalan apapun juga, kecuali karena mempraktekkan ajaran kasih Kristus Yesus. Dari pemaparan tentang riwayat hidup Barnabas di atas, kita dapat melihat betapa besar peran Barnabas dalam penginjilan, dalam mensukseskan pekerjaan rasul Paulus, dalam membantu dan membentuk Yohanes Markus (di kemudian hari menulis Injil Markus) dan bagi perkembangan Gereja Kristus.

Selanjutnya Lukas menulis kelanjutan kisah ini di Kis.5:1-11 tentang pribadi Ananisas dan Safira, yang menganut cara hidup yang negatif, yang akan kita bahas dalam waktu yang lain.

APLIKASI

1. FOKUS
Gereja sehati dan sejiwa dalam kesatuan. Itu karena mereka berfokus hanya pada kebangkitan Yesus Kristus dan janji kedatanganNYA. Dalam kebangkitan dan janjiNYA, ajaran KASIH diterapkan dengan konsisten/teguh.
Banyak kali gereja saat ini tidak lagi fokus pada tujuan awalnya, sehingga fokus pelayanannya berpindah ke visi duniawi. Bayangkan bahwa sebagai gereja, seringkali kita habis energi dan daya untuk menekuni kegiatan seremonial, seperti rapat atau sidang yang menghabiskan waktu, tenaga dan dana, sementara pelayanan kasih menjadi pelengkap. Segala kegiatan dilaksanakan untuk menggalang dana, dan akhirnya dana yang didapat dihabiskan hanya untuk pembangunan fisik dan pembiayaan urusan internal gereja, tetapi kegiatan pembinaan/pembelajaran Firman Tuhan dan pelayanan kasih mendapat perhatian yang kurang penting. Komunitas gereja menjadi komunitas pencarian dana, perlombaan paduan suara bahkan olah raga, persidangan dengan biaya tinggi, padahal seharusnya gereja menjadi komunitas yang berpendidikan rohani cukup, yang akan menjadikan warga komunitas tersebut perduli terhadap masyarakat dan masalah-masalah sosial yang timbul.
Mari kembalikan fokus gereja sebagai tempat kesaksian, bahwa Kristus Yesus benar-benar telah bangkit, bahwa Roh Kudus yang IA janjikan telah turun, dan Yesus Kristus akan datang kembali - dengan menerapkan ajaran KasihNYA, dan bukan hanya jadi slogan. Ingatlah bahwa mengasihi bukan anjuran, tetapi Perintah Yesus Kristus (Yoh.13:34).

2. MOTIVASI
Bacaan kita mengajarkan, bahwa Barnabas adalah orang yang fokus dalam kesaksiannya sebagai orang percaya dan melaksanakan ajaran Kristus secara total. Motivasinya dalam memberi hartanya adalah tulus dan murni oleh karena Kasih, bukan untuk memperoleh nama, pujian dan status. Ananias dan Safira di Kis.5:1-11 memberi dengan motivasi lain, yaitu memperoleh keuntungan dipuji dan memperoleh nama besar, sehingga mereka memperoleh hukuman yang setimpal. Ananias dan Safira modern sering kita temukan dalam pelayanan, mereka sering meluangkan waktu untuk pelayanan, memberikan tenaga dan harta - hanya untuk memperoleh status sosial terpandang di jemaat.
Untuk itu, mari menjadi Barnabas-barnabas masa kini dengan apa yang kita miliki seperti waktu, tenaga dan harta kita, dengan motivasi yang benar dihadapan ALLAH - yaitu Kasih yang diajarkan Kristus Yesus.

ITT - Jakarta, Jumat 27 September 2013

Sunday, September 22, 2013

Amsal 22:10-12

(Sesuai SBU - Rabu, 2 Oktober 2013)

22:10 Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.
22:11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
22:12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.

PENGANTAR

Teolog modern umumnya menggolongkan Kitab Amsal sebagai salah satu tulisan hikmat (wisdom literatures). Kitab lain yang termasuk kategori ini adalah Ayub dan Pengkhotbah. Beberapa bagian Kitab Mazmur yang menekankan hikmat atau Taurat juga termasuk golongan ini (Mzm 1, 37, 49, 73). Begitu pula dengan beberapa bagian kitab para nabi.

Uniknya kitab ini adalah karena isinya adalah kumpulan nasihat-nasihat praktis dalam kehidupan. Cukup berbeda dari kitab-kitab lain yang isinya berupa pemaparan perintah-perintah Allah (Imamat, Ulangan), narasi teologis (Kejadian, Keluaran, Bilangan, Yosua-Ester), percakapan (Ayub) maupun nyanyian (Mazmur).
Sebagai sebuah kumpulan nasehat praktis, isi kitab ini tidak selalu memiliki kesatuan topik yang erat dalam satu perikop. Beberapa bagian memang masih menunjukkan kesatuan ide (misalnya pasal 1-9), tetapi bagian lain yang berisi nasehat-nasehat pendek umumnya tidak terlalu berkaitan sat dengan lainnya.
Sebagai kumpulan nasehat praktis dalam kehidupan, tidak membuat kitab ini berkurang kandungan teologisnya, bahkan dengan pandangan bahwa; sebagai orang percaya dan pengikut Kristus - kita tidak hanya melulu harus menguasai teori, tetapi prakteknya dalam kehidupan keseharian adalah yang lebih penting.

Kitab ini diberi nama sesuai Ams.1:1 (KBBI - Amsal = misal; umpama; perumpamaan). Tetapi Kata “amsal” (mašal) dalam Alkitab memiliki makna yang jauh lebih luas daripada sekadar perumpamaan, karena istilah “amsal” hanya merujuk pada perkataan yang pendek dan, sedangkan istilah mašal dalam PL bisa berarti perumpamaan, pengajaran, ungkapan tentang seseorang atau kelompok.

Tujuan umum dari seluruh amsal adalah hiduplah takut akan Tuhan (Ams.1:7 = Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan). Hilangnya rasa takut akan Tuhan menuju kepada kebebalan hidup tanpa kendali. Jadi tujuan Amsal adalah memberi petunjuk bagaimana melakoni hidup yang sukses dengan memberikan ilustrasi, baik secara positif maupun negatif.
Tujuan khusus yang mengacu pada kitab ini ditunjukkan pada awal kitab ini di Ams 1:2-6 (1:2 untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, 1:3 untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, 1:4 untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda -- 1:5 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan -- 1:6 untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.)

Kitab Amsal adalah kumpulan dari beberapa penulis, seperti:

1. Salomo Raja Israel, pasal 1 – 24 (1:1, 10:1) dan juga pasal 25 – 29 yang dikumpulkan Hizkia (25:1).

2. Orang-orang Bijak, (22:17, 24:23). Sepert umumnya bangsa-bangsa Timur, Israel masa PL yang dipimpin oleh Hakim maupun Raja, pelayanan mereka didukung oleh Imam, Nabi, Pemimpin Suku, Ahli Sejarah, Penyanyi dan Orang bijak. Orang bijak bertugas menasihati raja dalam segala hal yang dibutuhkannya. Pada zaman nabi Yeremia, orang bijak itu mempunyai kedudukan yang sejajar dengan Imam dan Nabi, ketiganya sebagai saluran pengetahuan dari Allah (Yer.18:18).

3. Agur, penulis pasal 30. Dia adalah anak dari Yake dari Masa. Masa adalah sebuah suku orang Arab, keturunan Abraham dari cabang Ismael (Kej. 25:12-14, bnd. Kel. 17:1-7).

4. Lemuel, penulis pasal 31:1-9. Lemuel adalah raja Masa. Amsal singkat ini adalah nasihat yang bijaksana dari ibunya untuk mempersiapkan dia menjadi raja yang bijaksana.

5. Anonim, untuk pasal 31:10-31 yang merupakan sebuah puisi akrostik (menurut abjad), tentang karakteristik isteri yang cakap.

STRUKTUR KITAB

1. Pasal 1:1-7 = Pendahuluan
2. Pasal 1:8-9:18 = Ajaran tentang hikmat
3. Pasal 10:1–22:16 = Kumpulan amsal Salomo yang pertama
4. Pasal 22:17–24:34 = Perkataan-perkataan orang bijak
5. Pasal 25 – 29 = Kumpulan amsal Salomo yang kedua
6. Pasal 30 = Perkataan-perkataan Agur
7. Pasal 31:1-9 = Perkataan-perkataan Ibu Lemuel
8. Pasal 31:10-31 = Lampiran: Isteri yang cakap

Jadi bacaan kita pekan ini, adalah berasal dari Kumpulan Amsal Salomo yang pertama.

TEOLOGI KITAB AMSAL

1. Takut akan TUHAN. 
2. Loyalitas pada TUHAN.
3. Upah orang yang hidup dalam kebenaran.
4. Perkataan manusia.
5. Perkawinan dan seksualitas. 
6. Wahyu umum.
7. Kemuliaan ALLAH.

Bacaan pekan ini akan mengangkat teologi Upah orang benar dan Kemuliaan ALLAH.

URAIAN dan APLIKASI

Amsal 22:10 Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.

Menurut KBBI, kata cemooh (ce·mo·oh) berati: ejekan; hinaan.
Jadi pencemooh adalah orang yang senang dan sering menghina dan mengejek.
Kitab Amsal menyebutkan lima kategori orang berdasarkan bagaimana mereka berespons dan bereaksi kepada pendidikan hikmat yang diberikan kepadanya, dan pencemooh termasuk salah seorang diantaranya. 5 Kategori itu adalah:

1. Orang yang tidak berpengalaman.
2. Orang yang Bodoh/Bebal.
3. Orang yang Berhikmat.
4. Pencemooh, dan
5. Orang Fasik.

Orang yang termasuk kategori ini sangat berbahaya karena akibatnya bersifat seperti "Nila setitik" yang akan merusak "Susu sebelanga". Pencemooh secara aktif senantiasa mengejek dan menghina sesamanya, karena menganggap dirinyalah yang paling benar. Ia akan mampu memutarbalikkan kata dan fakta tanpa merasa bersalah, hanya untuk memuaskan keinginannya untuk mencemooh siapa saja yang berbeda pendapat atau pandangan dengan dirinya. Ia akan menyebabkan pertengkaran dan perbantahan yang hebat, karena dari mulutnya yang mengejek dan menghina itu akan muncul cerita yang berkembang menjadi gossip dan melahirkan fitnah, dan akhirnya memecah-belah persatuan dengan pro dan kontra yang ia tanamkan atas seseorang. Ketika kelompok yang disusupi manusia seperti ini sadar, biasanya sudah terlambat, karena kerusakan yang ia tinggalkan sudah menjadi kerusakan yang permanen dan bahkan fatal! Itulah sebabnya pemazmur mengingatkan hal ini di awal Kitab Mazmur 1:1 = Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Perhatikan frasa: "kumpulan pencemooh", menekankan bahwa seorang pencemooh akan mempengaruhi sedemikian rupa sehingga membentuk pencemooh-pencemooh atau kumpulan pencemooh.

Amsal mencatat dengan panjang beberapa sifat dan tindakan yang keras dan bernada sama dengan "Usirlah" dalam Ams.22:10. Pencemooh dicatat sebagai orang sulit di didik (Ams.9:7; 13:1; 14:6; 15:12), sifatnya angkuh, sombong dan kurangajar (Ams.21:24), menyebabkan kekacauan dan pertengkaran (Ams.22:10; 29:8), kekejian bagi manusia (24:9), sehingga orang pencemooh harus diusir dan di hukum (Ams.19:29; 21:11; 22:10).

Coba renungkan ... berapa kali dalam kehidupan bermasyarakat dan bahkan kehidupan berjemaat kita menjumpai manusia seperti ini? Ketika pencemooh ini menjalankan aksinya, kita ada di pihak mana? dipihak pencemooh? di pihak yang dicemooh? atau di pihak yang sadar bahwa ini semua adalah ulah si pencemooh?
Sadarkah kita bahwa ketika si pencemooh ini sudah tidak ada, pindah atau berlalu dari komunitas kita maka biasanya persoalan akan mereda, walaupun efek cemoohannya itu masih membekas dan memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan.

Untuk itu berhati-hatilah untuk menghadapi pencemooh atau ikut menjadi pencemooh - utamanya dalam kehidupan berjemaat - karena tanpa kita sadari, kita bukan hanya mencemooh manusia tetapi kita juga sudah mencemooh TUHAN dengan perilaku kita itu. Ams.3:34 Apabila Ia menghadapi pencemooh, maka Ia pun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.- Demikianlah sikap TUHAN terhadap pencemooh.

Sebagai pembanding dan penggenapan, dapat kita lihat pada sikap cemooh orang-orang Farisi terhadap Kristus Yesus dan jawaban Yesus pada Mat.15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.". 

Dari perspektif itu, semakin tegas dan jelas sikap yang TUHAN ambil terhadap pencemooh. Untuk perenungan lebih dalam, baca Yak.3:5-10 tentang dosa "lidah".

Amsal 22:11 Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.

Setiap orang percaya, ketika membaca ayat ini akan segera teringat akan perkataan Tuhan Yesus dalam khotbah di bukit (Mat.5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.)
Orang yang suci hatinya, termasuk salah satu dalam 8 kategori orang yang akan mewarisi Kerajaan ALLAH sesuai perkataan Kristus Yesus di Mat.5:3-12 yaitu:
1. Miskin di hadapan ALLAH, 
2. Berduka-cita, 
3. Lembah-lembut,
4. Haus akan kebenaran, 
5. Murah hati, 
6. Suci hati, 
7. Membawa damai, dan 
8. Dianiaya.

Sifat keenam dari orang yang pasti ke sorga adalah suci hati. Tidak seperti banyak orang yang mengaku Kristen, pengikut sejati Kristus tidak hanya suci dari segi luarnya. Oleh kasih karunia ALLAH, hatinya telah disucikan. Ia benar-benar mengasihi Allah dari dalam hatinya, dan hal itu mempengaruhi perilaku dan peri sikapnya. Kristus Yesus berjanji bahwa orang seperti itu akan melihat ALLAH.

Ayat pada Amsal di atas, menunjukkan kesesuaian hati dan perbuatan, dimana orang yang suci hatinya akan berbuah dalam perkataan yang manis, juga perilaku yang manis. Bisa saja kata-kata manis datang dari orang yang tidak suci hatinya, tetapi sampai berapa lama kata-kata manis itu dapat bertahan? Dapatkah kata-kata manis itu berbuah perilaku yang manis bila tidak berasal dari hati yang suci? Tentu saja tidak.

Kesucian hati akan mendapat ganjaran atau upah. Dalam Amsal dikatakan "menjadi sahabat raja" - Kristus Yesus menggenapinya dengan memakai istilah "akan melihat ALLAH"

Pelajaran untuk kita: Maukah kita menjadi sahabat raja atau melihat ALLAH  Peliharalah kesucian hati, jadilah contoh bagi dunia dengan memelihara kesucian hati sebagai orang percaya ... jangan sampai kita hanya menyaksikan orang menjadi sahabat raja, lalu mulai timbul rasa iri hati dan mulai mencemooh orang itu serta akhirnya kita terjatuh dalam dosa dan peghukuman.

Amsal 22:12 Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.

Amsal ini dengan gamblang memperlihatkan Kemuliaan ALLAH  Bahwa  IA mengetahui dan mengawasi segala sesuatu yang ada di bumi, bahkan dalam hati manusia. IA mengatur setiap peristiwa, termasuk pengetahuan manusia, hal-hal yang tampaknya kebetulan maupun nasib.

Menurut KBBI, kata khianat (khi·a·nat) berarti perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yg bertentangan dng janji. Jadi pengkhianat adalah orang yang tidak setia, yang melakukan tipu daya dan bertentangan dengan janji.

Dengan merujuk pada Amsal di atas, Kemuliaan ALLAH tampak karena IA memegang kuasa dengan membatalkan setiap perkataan si pengkhianat yang kadang kala tampak mengatasi pengetahuan yang baik. Pengkhianat dimaksud adalah para pengajar-pengajar palsu yang nampaknya berhikmat, dengan memakai Firman TUHAN dan menyesatkan manusia dengan maksud mengambil keuntungan diri sendiri. Penggunaan frasa "Mata Tuhan" memperlihatkan bahwa ALLAH bukanlah ALLAH yang tidur tetapi IA adalah ALLAH yang aktif mengawasi dan mencegah serta menghukum orang-orang yang tidak setia dan penuh tipu daya dalam kehidupan, seperti pencemooh di ayat sebelumnya. 

Rasul Petrus di kemudian hari menulis di 1Pet.3:12 Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.

ITT - Jakarta, Minggu 22 September 2013.

Sunday, September 15, 2013

Yehezkiel 38:10-16

(Sesuai SBU - Rabu 25 September 2013)


38:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat.
38:11 Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang.
38:12 Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi.
38:13 Negeri Syeba dan Dedan beserta pembeli-pembeli barangnya, negeri Tarsis beserta pedagang-pedagangnya akan berkata kepadamu: Apakah engkau datang untuk merampas dan mengumpulkan sekutumu untuk menjarah, untuk mengangkut perak dan emas, untuk melarikan ternak dan harta benda dan untuk melakukan perampasan yang hebat sekali?
38:14 Sebab itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlah kepada Gog: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Ketika umat-Ku Israel sedang diam dengan aman tenteram, pada waktu itulah engkau akan bergerak
38:15 dan datang dari tempatmu dari utara sekali, engkau dengan banyak bangsa yang menyertai engkau, mereka semuanya mengendarai kuda, suatu kumpulan yang besar dan suatu pasukan yang kuat.
38:16 Engkau bangkit melawan umat-Ku Israel seperti awan yang menutupi seluruh bumi. Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka, hai Gog.

LATAR BELAKANG

Kitab Yehezkiel ditulis oleh Nabi Yehezkiel sendiri. Latar belakang sejarah Kitab Yehezkiel ialah Babel pada tahun-tahun awal pembuangan (593-571 SM). Nebukadnezar telah membawa tawanan orang Yahudi dari Yerusalem ke Babel dalam tiga tahap:

1. Tahun 605 SM, pemuda-pemuda Yahudi pilihan dibawa ke Babel, antara lain Daniel dan ketiga sahabatnya;

2. Tahun 597 SM, 10.000 tawanan dibawa ke Babel, di antaranya Yehezkiel;

3. Tahun 586 SM, pasukan Nebukadnezar telah membinasakan kota dan Bait Sucinya, lalu membawa sebagian besar orang yang tidak terbunuh ke Babel.

Pelayanan Yehezkiel sebagai nabi terjadi pada masa sejarah PL yang paling gelap: tujuh tahun sebelum kebinasaan itu pada tahun 586 SM (593-586 SM) dan 15 tahun setelah kebinasaan itu (586-571 SM). Kitab ini mungkin selesai sekitar tahun 570 SM.

Yehezkiel, yang namanya berarti "Allah menguatkan", berasal dari keluarga imam (Yeh.1:3) dan tinggal di Yerusalem sepanjang 25 tahun pertama hidupnya. Dia sedang dalam pendidikan untuk menjadi imam di Bait Suci ketika dibawa ke Babel pada tahun 597 SM.
Sekitar lima tahun kemudian, pada umur 30 tahun (Yeh.1:2-3), Yehezkiel menerima panggilan sebagai nabi dan penugasan ilahinya, setelah itu ia melayani dengan setia selama sekurang-kurangnya 22 tahun (Yeh.29:17); Yehezkiel berusia sekitar 17 tahun ketika Daniel dibawa pergi, sehingga keduanya kurang lebih sama umurnya. Baik Yehezkiel maupun Daniel merupakan rekan sezaman yang lebih muda daripada Yeremia dan sangat mungkin banyak dipengaruhi oleh nabi Yerusalem yang lebih tua ini (bandingkan Dan.9:2). Pada saat Yehezkiel tiba di Babel, Daniel sudah terkenal sebagai orang yang memiliki hikmat nubuat yang luar biasa; Yehezkiel menyebutnya tiga kali di dalam kitab ini (Yeh.14:14,20; Yeh.28:3). Berbeda dengan Daniel, Yehezkiel berkeluarga (Yeh.24:15-18) dan hidup sebagai warga biasa di antara para buangan Yahudi di tepi Sungai Kebar. (Yeh.1:1; Yeh 3:15,24; bandingkan Mazm.137:1).

Berdasarkan pesan yang disampaikan, Kitab Yehezkiel dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:

1. Bagian pertama (Yeh.1-24) mencatat berbagai teguran dan penghukuman Allah kepada bangsa Israel. 

2. Bagian Kedua (Yeh.25-32) memuat berbagi macam nubuat bagi bangsa-bangsa lain. Bagian ini mencantumkan berbagai teguran dan penghukuman Allah yang berdaulat kepada bangsa-bangsa di luar Israel. 

3. Bagian ketiga (Yeh.33-48) adalah pemulihan bagi Israel.Bagian ketiga ini bisa dibagi ke dalam dua bagian lagi, yaitu:
a. Yeh.33-39 yang menuangkan pemulihan Israel secara umum,
b. Yeh.40-48 yang terfokus pada pemulihan Bait Suci dan berbagai penyembahan atau ibadah di dalamnya.

Ada beberapa topik teologi yang mendapat penekanan khusus dalam kitab ini. Salah satu yang sering mendapat perhatian adalah sebutan “anak manusia”. Sebutan ini memiliki makna yang berbeda dengan sebutan “Anak Manusia” yang sering dipakai oleh Kristus Yesus. 
Sebutan khas oleh Kristus Yesus ini bersumber dari konsep Anak Manusia dalam penglihatan Daniel (Dan.7:13-14). Sebutan “anak manusia” yang dipakai TUHAN untuk Yehezkiel memiliki makna yang lain, sesuai dengan konteks Kitab Yehezkiel.
Melalui penyebutan ini TUHAN ingin menekankan kemanusiaan dan kelemahan Yehezkiel sebagai manusia jika dibandingkan pesan ilahi yang berotoritas yang ia bawakan atau jika dibandingkan dengan kemuliaan dan kekuasaan TUHAN sebagai pengutus. Sebagai manusia, Yehezkiel tidak berhak untuk menolak kehendak TUHAN. Kekuasaan TUHAN memaksa dia dengan kuat (Yeh.3:14). Hidupnya pun harus rela dipakai sebagai objek pelajaran, bahkan sekalipun untuk itu ia harus kehilangan apa yang berharga bagi dia (Yeh.24:16-27) maupun melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan baginya (Yeh.4:9-12).

Sebagai perbandingan, Nabi Yehezkiel dikenal sebagai Nabi Zulkifli bagi umat Muslim.

STRUKTUR KITAB YEHEZKIEL

Panggilan dan pengutusan Yehezkiel (1:1-3:27)
- Penglihatan tentang kemuliaan Tuhan (1:1-28)
- Pengutusan kepada bangsa yang tegar tengkuk (2:1-3:27)

Nubuat menentang Yehuda sebelum kehancuran Yerusalem (4:1-24:27)
- Pesan ilahi pada tahun ke-5 (4:1-7:27)
- Pesan ilahi pada tahun ke-6 (8:1-19:14)
- Pesan ilahi pada tahun ke-7 (20:1-23:49)
- Pesan ilahi pada tahun ke-9 (24:1-27)

Nubuat menentang bangsa-bangsa di sekitar Yehuda (25:1-32:32)
- Amon, Moab, Edom, dan Filistin, sebagai tetangga terdekat (25:1-17)
- Tirus dan Sidon, sebagai simbol komersial dan materialisme (26:1-28:26)
- Mesir, sebagai simbol kepercayaan pada diri sendiri dan berhala (29:1-32:32)

Nubuat tentang pemulihan (33:1-48:35)
- Peringatan dan pembersihan (33:1-33)
- Gembala yang sejati (34:1-31)
- Pemulihan sesudah kehancuran Edom - tulang kering akan bangkit (35:1-37:28)
- Kehancuran Gog dan Magog (38:1-39:29)
- Bait Allah yang baru (40:1-43:27)
- Ibadah yang baru (44:1-46:24)
- Tanah yang baru (47:1-48:35)

KONTEKS BACAAN YEH.38:10-16

Yeh.38 dan 39 adalah merupakan satu pokok bahasan mengenai nubuatan tentang penyerbuan oleh bangsa-bangsa yang bersatu melawan kerajaan Israel, setelah dibangun kembali. Negara-negara tersebut ada di sebelah utara, dekat Laut Hitam. Suatu kemenangan Yahweh yang menakjubkan dinubuatkan waktu itu.

Persoalan utama dari pemahaman atas nubuat ini adalah, baik para ahli, maupun awam - berusaha untuk mencocokkan apa yang dinubuatkan dengan konteks kekinian mereka. Sebagai contoh Gog dari Magog pada masa ini sering ditafsirkan sebagai Rusia yang akan bekerjasama dengan Iran untuk menghancurkan Israel. Tetapi terlepas dari hal ini tepat atau tidak, mari kita melihat kesatuan bahasan pada Yeh.38-39 dari konteks sebagai Orang Percaya atau Pengikut Kristus.

Untuk itu mari kita perhatikan bacaan kita ini:

1. Yeh.38:10-13 = 38:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat. 38:11 Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang. 38:12 Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi. 38:13 Negeri Syeba dan Dedan beserta pembeli-pembeli barangnya, negeri Tarsis beserta pedagang-pedagangnya akan berkata kepadamu: Apakah engkau datang untuk merampas dan mengumpulkan sekutumu untuk menjarah, untuk mengangkut perak dan emas, untuk melarikan ternak dan harta benda dan untuk melakukan perampasan yang hebat sekali?

Ini adalah pernyataan TUHAN untuk menggerakkan Gog dari Magog untuk memerangi Israel. Perhatikan bahwa TUHAN Israel adalah TUHAN yang menciptakan alam semesta, sehingga IA juga berdaulat atas Gog dari Magog dan seluruh pasukannya. Bahkan niat Gog dalam konteks nubuatan ini untuk menyerang Israel juga berasal dari TUHAN.

2. Yeh.38:14-15 = 38:14 Sebab itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlah kepada Gog: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Ketika umat-Ku Israel sedang diam dengan aman tenteram, pada waktu itulah engkau akan bergerak 38:15 dan datang dari tempatmu dari utara sekali, engkau dengan banyak bangsa yang menyertai engkau, mereka semuanya mengendarai kuda, suatu kumpulan yang besar dan suatu pasukan yang kuat.

Ini adalah perintah TUHAN kepada anak manusia (Yehezkiel) untuk menubuatkan kepada Gog, kapan waktu mereka menyerang, darimana datangnya serangan, siapa-siapa saja yang ikut menyerang, dengan mengendarai apa, dengan kekuatan dan pasukan yang bagaimana. Perhatikan detil ini, karena sekali lagi ditampilkan penekanan atas kedaulatan TUHAN yang mengatur segala sesuatu di muka bumi ini sampai hal sekecil-kecilnya.

3. Yeh. 38:16 = Engkau bangkit melawan umat-Ku Israel seperti awan yang menutupi seluruh bumi. Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka, hai Gog.

Ini adalah pernyataan TUHAN yang menjelaskan maksudNYA dengan memakai kekuatan Gog menyerang Israel. Perhatikan frasa: "supaya bangsa-bangsa mengenal Aku" dengan sangat tegas mewakili maksud TUHAN.

APLIKASI

1. Pahami kedaulatanNYA - TUHAN berdaulat sepenuhnya dalam kehidupan kita.
Dari bacaan kita khususnya dan disepanjang Kitab Yehezkiel, hal ini diungkapkan melalui beragam cara. Pertama, tentang kehancuran Israel dan kemudian juga berita penghukuman kepada bangsa-bangsa lain menunjukkan kedaulatan TUHAN atas perjalanan sejarah semua bangsa. Sebagai orang percaya, ketika kita mencoba memahami sejarah bangsa Israel, cobalah melihat dengan perspektif ini;Kemalangan tidak disebabkan ketidakmampuan TUHAN dalam menjaga umat-NYA, tetapi pada ketidakmauan-NYA melakukan hal itu karena dosa-dosa umat-NYA.
Yesus Kristus mampu menjaga murid-muridNYA yaitu kita, maukah dan mampukah kita menjaga iman kita terhadapNYA?

2. Pahami kekudusanNYA - TUHAN menunjukkan kekudusanNYA supaya bangsa-bangsa mengenalNYA.
Dari khususnya ayat 16 di atas, segala hal tentang Gog dari tanah Magog ini, sebagaimana Babel yang menghancurkan Israel, adalah cara TUHAN menunjukkan kekudusanNYA supaya bangsa-bangsa mengenal IA. Alasan TUHAN menyatakan pertolongan pada bangsa Israel pada jaman perbudakan Mesir adalah karena Ia tidak ingin nama-Nya dinajiskan oleh bangsa-bangsa (Yeh.20:9, 14, 22). 
Ironisnya, justru bangsa Israel-lah yang menajiskan nama itu melalui penyembahan berhala yang mereka lakukan (Yeh.20:39). Karena mereka menajiskan nama TUHAN, maka TUHAN menghabiskan mereka dalam amarah-Nya (Yeh.43:8). Pembuangan ke Babel sendiri di sisi lain di mata bangsa-bangsa lain merupakan penajisan nama TUHAN dalam hal IA dijadikan bahan ejekan oleh bangsa-bangsa lain (Yeh.36:20-21). Karena itu, TUHAN akan menghentikan penajisan ini dengan cara menjanjikan pemulihan. Itupun dilakukan oleh karena nama-Nya yang kudus (Yeh.39:7, 25, 27). Yehezkiel 36:22 secara tepat mengungkapkan kebenaran ini: “Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang”.
Jadi, apapun yang dilakukan oleh TUHAN, itu semua berkaitan dengan nama-NYA yang Kudus. Kini, setelah sebagai orang percaya kita mengenal TUHAN melalui Yesus Kristus, kita harus tetap mengusahakan supaya bukan saja kita, melainkan orang lain juga boleh melihat kekudusan TUHAN.

3. Pahami NubuatanNYA - TUHAN bernubuat melalui para Nabi dengan maksud supaya manusia memperoleh keselamatan.
Segala nubuat para Nabi, secara khusus nubuat Nabi Yehezkiel, sebaiknya dilihat dari perspektif orang percaya sebagai peringatan akan cara manusia menata kehidupannya di hadapan TUHAN. Segala usaha manusia untuk mencari kapan masa penggenapan dan dimana penggenapan nubuatan itu - adalah baik adanya - tetapi lebih baik lagi kalau kita berusaha menangkap dan memahami pesan nubuatan itu, yaitu berbalik dari melawan kehendakNYA dan menjadi anak-anak TUHAN yang senantiasa melaksanakan kehendakNYA dengan sukacita.

ITT - Jakarta, Minggu 15 September 2013

Sunday, September 8, 2013

Yosua 10:38-43

(Sesuai SBU - Rabu, 18 September 2013)

10:38 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel kembali ke Debir, lalu berperang melawannya.
10:39 Negeri itu beserta rajanya dan segala kotanya direbutnya, dan dipukul dengan mata pedang. Semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpas mereka, tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos; seperti yang dilakukannya terhadap Hebron, demikianlah dilakukan terhadap Debir beserta rajanya, sama seperti yang dilakukannya terhadap Libna beserta rajanya.
10:40 Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorang pun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.
10:41 Yosua menewaskan mereka dari Kadesh-Barnea sampai Gaza, juga seluruh tanah Gosyen sampai Gibeon.
10:42 Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah Israel.
10:43 Kemudian Yosua dengan seluruh Israel pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.

PENGANTAR

Dalam kanon Ibrani kitab ini menduduki posisi pertama dalam kelompok tulisan para nabi (nebiim). Lebih spesifik, kitab ini tergolong dalam daftar nabi-nabi awal, yaitu mereka yang melayani setelah Musa sampai pembuangan ke Babel. Cara penempatan seperti ini sekilas tampak aneh bagi kita. Kitab Yosua adalah kitab sejarah, bukan suatu kitab yang dipenuhi dengan nubuat. Apa yang ditulis sudah digenapi atau terjadi pada jaman Yosua. Mengapa kitab ini dikategorikan tulisan para nabi?

Berangkat dari konsep umum yang salah tentang peranan nabi. Kita cenderung melihat tugas para nabi terutama sebagai pemberi nubuat (foreteller), padahal yang lebih utama dari tugas seorang nabi adalah penyampai kehendak Allah (forthteller).
Dengan konsep bahwa tugas utama seorang nabi adalah menyampaikan maksud Allah, maka kita dengan mudah memahami mengapa Kitab Yosua dikelompokkan ke dalam jajaran kitab para nabi.

Kitab Yosua sering juga disebut kitab pengantar, karena Kitab Yosua adalah kitab sesudah 5 kitab Musa (Pentateukh/Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan). Kitab Yosua adalah kitab pertama dari 12 kitab yang menceritakan sejarah Israel di Kanaan. Isi kitab Yosua ini adalah periode setelah kematian Musa dan peralihan kepemimpinannya kepada Yosua, abdi Musa (Yos 1:1). Kitab Yosua ini bercerita tentang masa 25 tahun pergumulan dan perjuangan Yosua dan umat Allah dalam penaklukan Tanah Kanaan.

Kitab Yosua ini dapat dibagi dalam 3 tema pembahasan:

1. Israel memasuki Kanaan (Yos.1-5)
2. Usaha Israel menaklukan Kanaan (Yos.6-12)
3. Keberhasilan Israel menduduki Kanaan dan Pembagian Tanah Kanaan (Yos.13-24)

Salah satu ayat yang terkenal dalam kitab ini adalah Yos.24:15 = Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

PENAKLUKAN KANAAN SELATAN

Bagian bacaan kita pekan ini merupakan bagian akhir dari Yos.10 mengisahkan tentang penaklukan Kanaan bagian Selatan, yang sebaiknya dibaca dan dimengerti sebagai suatu kesatuan bahasan. 
Dalam pasal 10 ini tercatat begitu banyak kejadian dan mujizat dalam perang penaklukan Kanaan oleh Yosua dan umat Israel.
Beberapa hal yang tercatat di ayat 10 ini adalah:

1. ALLAH bertempur bagi umat Israel dan menyerahkan orang Amori ke tangan umat Israel.
Berulang-kali ditegaskah peranan ALLAH atas balatentara Israel di Yos.10:8; 10:10a; 10:14; 10:42. Perhatikan kata "TUHAN menyerahkan" yang terserak di sepanjang pasal 10 ini.

2. Ada 7 pertempuran yang keseluruhannya dimenangkan oleh Yosua dan umat Israel, yaitu pertempuran di Gibeon, Makeda, Libna, Lakhis, Eglon, Hebron, dan Debir.
Perhatikan taktik pertempuran Yosua yang tidak lazim bagi peperangan sekarang. Fokus penghancuran Yosua adalah menghabiskan kaum Amori, dan kembali ke Gilgal (2 kali Yosua kembali ke Gilgal, di Yos.10:15 dan 10:43).
Menurut beberapa ahli, Yosua tidak menjalankan pendudukan dan penghancuran kota, karena nantinya kota-kota tersebut akan dibagikan kepada umat Israel.


3. Yosua bertempur di Gibeon menghadapi 5 Raja yaitu Adoni-Zedek, raja Yerusalem; Hoham, raja Hebron; Piream, raja Yarmut; Yafia, raja Lakhis; dan Debir, raja Eglon - masing-masing dengan pasukannya. Seluruhnya dikalahkan dan ditewaskan Yosua dan umat Israel.
Di Yos.12:9-24, terdapat daftar raja-raja Kanaan yang dikalahkan oleh Yosua. Hanya orang Gibeon yang menyerahkan diri dengan sukarela walaupun dengan akal muslihat (Yos.9)

4. Mujizat Hujan batu yang menewaskan pasukan orang-orang Amori di lereng Bet-Horon sampai ke Azeka.

5. Matahari dan bulan berhenti bergerak seharian lamanya! Ini dikenal dengan "Hari terpanjang sepanjang sejarah"

Kedua mujizat di atas, sering menjadi perdebatan bagi ilmuwan dan teolog sendiri. Terlepas dari luar-biasanya kejadian itu, dengan cara pandang "tiada yang mustahil bagi ALLAH", maka mujizat-mujizat di atas bukanlah hal istimewa bagiNYA. Lautan terbelah, sungai Yordan terbendung ketika umat Israel menyeberang ... bahkan perjalanan di padang belantara yang dipimpin tiang awan dan api, manna di gurun pasir, air dari batu, rubuhnya tembok Yerikho ... bukankah itu semua dari ALLAH?

TAAT

Kata di atas, dibalikpun maknanya sama. Demikian juga bagi Yosua. Ketaatannya pada perintah ALLAH adalah luar biasa dan dalam keadaan apapun tetap teguh. Yos.10:40 melukiskan ketaatannya kepada perintah ALLAH. Perhatikan bahwa Yosua hanya menyerang target tertentu yang diperintahkan oleh ALLAH. Dan dengan ketaatannya itu ia memperoleh ganjaran seperti di Yos.10:42. Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah Israel. Karena Taat maka ALLAH berperan penuh. 

KEJAMKAH ALLAH?

Cara Yosua menjalankan perintah ALLAH untuk memusnahkan kaum Amori terlihat sangat kejam. Pasti di hati kecil kita akan terlintas, betapa kejamnya ALLAH dalam mencapai kehendakNYA melalui Yosua. Masakan IA menjanjikan tanah yang sudah ditempati orang Amori kepada Israel dengan membasmi mereka?

Sekilas hal di atas tampak sangat mengerikan dan bahkan bertentangan dengan perintahNYA untuk Jangan membunuh! Mengapa Allah memerintahkan sesuatu yang sangat “kejam”? Jika kita menyelidiki kasus ini secara seksama maka kita akan mengetahui dan mengerti bahwa ada alasan di balik sikap tegas Allah. Alasan-alasan ini sangat berkaitan:

1. Dosa-dosa bangsa Kanaan sangat besar dan sudah berlangsung sangat lama. Sesuai janji TUHAN kepada Abraham,TUHAN akan memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel ketika dosa penduduk Kanaan sudah penuh (Kej 15:16). Kefasikan bangsa Kanaan menjadi alasan utama mengapa mereka ditumpas (Ul 9:5; bdk. Im 18:24-25). Hal ini didukung oleh Ulangan 20:10-18 yang mengajarkan sikap berbeda terhadap bangsa non-Kanaan dan penduduk Kanaan (bdk. Yos 9:1-27).

2. Pemusnahan ini merupakan bagian dari penggenapan isi perjanjian dengan para Bapa Leluhur. Tuhan telah berjanji akan memberkati siapa yang memberkati keturunan Abraham, demikian pula Ia akan mengutuk siapa yang mengutuk mereka (Kej 12:3). Karena bangsa-bangsa itu berperang melawan bangsa Israel (9:1-2; 10:1-6; 11:20), maka mereka dikutuk oleh Allah.

3. Pemusnahan ini dimaksudkan supaya bangsa Israel tidak terpengaruh oleh kefasikan bangsa-bangsa tersebut. Jika mereka tidak ditumpas sampai habis, maka mereka akan membuat bangsa Israel menyembah berhala (Ul 7:2-5; 20:18). Dalam sejarah bangsa Israel selanjutnya hal ini sungguh terjadi. Ketika bangsa Israel melanggar perintah TUHAN untuk menumpas bangsa Kanaan, maka mereka akhirnya terjebak pada penyembahan berhala (Hak 2:1-5; 3:4-6).

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa TUHAN adalah ALLAH yang panjang sabar (IA menunggu selama berabad-abad sampai dosa itu penuh). Ia adalah ALLAH yang setia kepada perjanjian-Nya: Ia mengutuk siapa saja yang mengutuk umat-Nya. Ia juga ALLAH yang mengasihi umat-Nya sehingga Ia menjaga mereka dari dosa-dosa yang menjijikkan.

APLIKASI

Contohilah Yosua, yang taat bertempur karena melaksanakan Tugas dari ALLAH. Di kemudian hari Yesus mencontohkan hal yang sama dengan kualitas yang lebih mendalam, IA taat melaksanakan Tugas BAPANYA, sampai mati di kayu salib. Mengapa kualitasnya lebih mendalam? Karena Yosua menghadapi kemenangan dunia dengan sorak sorai penduduk Israel dalam pertempuran dan sewaktu kembali ke Gilgal, tetapi Yesus Kristus menghadapi ejekan dunia dan akhirnya di salib. KemenanganNYA dicapai di kayu salib dengan mematahkan kuasa maut dan naik ke Surga. Tetapi terlepas dari perbandingan itu, beberapa hal dapat kita aplikasikan:

1. Sikap taat kepada kehendak ALLAH, adalah mutlak bagi kemenangan kehidupan kita. Ketaatan Yosua mendatangkan kuasa dan kekuatan yang besar karena ALLAH. Demikian juga dengan orang percaya dalam amanat agung Kristus Yesus di Mark.16:17-18. Ingin punya kekuatan seperti itu? Jalannya hanya satu: Taat Kepada ALLAH.

2. Dengan memahami mengapa ALLAH memusnahkan orang Amori, kita perlu tahu bahwa ALLAH adalah penuh Kasih dan sekaligus juga Tegas. Yang perlu kita jaga adalah jangan sampai kita merasa sebagai orang Israel tetapi sebenarnya perilaku kita seperti orang Amori, merasa seperti Daud, padahal sebenarnya kita berperilaku seperti Goliat, merasa sebagai orang percaya tetapi sebenarnya berperilaku seperti orang Farisi.

3. Ketika kita menghadapi pertempuran dalam kehidupan kita, - dalam konteks sekarang pertempuran melawan keinginan daging, hawa nafsu dan godaan iblis - maka yang diutamakan adalah bagaimana memenangkan pertempuran itu untuk Kemuliaan ALLAH. Berapa sering kita terlalu sibuk mengalahkan diri kita sendiri, saingan kita di jemaat, mendapatkan sesuatu pengakuan atau penghargaan sosial kemasyarakatan/jemaat tanpa lagi mengingat untuk memuliakan ALLAH? Bukankah seringkali kita berusaha mencapai kemenangan dan ketenaran hanya untuk diri kita sendiri dan bukan untuk memuliakan ALLAH?

ITT - Jakarta, Minggu 8 September 2013

Wednesday, September 4, 2013

Roma 13:11-14

(Sesuai SBU - Rabu, 11 September 2013)

13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

GARIS BESAR

Rasul Paulus telah merencanakan kepulangannya ke Yerusalem hanya sebagai selingan dalam misinya yang lebih besar. la sudah menyusun rencana untuk suatu tujuan yang lebih luas daripada kota-kota yang telah diinjilinya sebelum ini. Roma menghimbau dirinya karena ia adalah seorang warga negara Roma. Bila ia dapat menguasai Roma dengan Injil, maka dengan mudah Injil akan tersebar ke seluruh pelosok negaranya, karena semua jalan raya menuju ke Roma. 

Surat Roma ditulis sebagai ganti bertatap muka langsung secara pribadi dan sebagai persiapan untuk menjadikan jemaat Roma sebagai pusat pelayanan seperti Antiokhia, Efesus, Filipi, dan kota-kota lain di mana Rasul Paulus pernah bekerja. Oleh karenanya, dalam Surat Roma Rasul Paulus tidak terlalu menekankan perbaikan kesalahan seperti dalam Korintus, tetapi lebih menekankan pada pengajaran tentang kebenaran. 

Tema utama dari Surat Roma adalah: "Pernyataan kebenaran Tuhan kepada manusia, dan penerapannya pada kebutuhan rohani manusia."

Bagian bacaan kita kali ini dari Roma 13:11-14 adalah bagian dari apa yang dapat kita sebut sebagai "Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman" atau lebih singkatnya "Mempraktekkan Kebenaran", yang tertulis di Roma 12:1 sampai Roma 15:13 dan dapat dirinci sbb:

A. Orang Percaya dan Penyerahan Diri (Rom 12:1-2)
B. Orang Percaya dan Masyarakat (Rom 12:3-21)
C. Orang Percaya dan Pemerintah (Rom 13:1-7)
D. Orang Percaya dan Hukum Kasih (Rom 13:8-15:13)

STRUKTUR ROMA 13

Lebih dalam lagi bila kita lihat di Roma 13, maka pasal ini sebenarnya terbagi 3 yaitu:

1. Sikap orang percaya terhadap pemerintah (Rom.13:1-7) - Penjabaran dari ajaran Kristus Yesus di Mat.22:21 = Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.

2. Sikap orang percaya terhadap masyarakat umum (Rom.13:8-10) - Penjabaran dari ajaran Kristus Yesus di Mat.22:39 = Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

3. Sikap orang percaya dalam Pengharapan akan kedatangan Kristus kembali (Rom.13:11-14) - Penjabaran dari ajaran Kristus Yesus akan kedatangan kembali di Mat.24, Luk.17:24 = Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.

MOTIVASI

Dari bagian akhir dari Pasal 13 ini, Rasul Paulus bergerak, dari: memaparkan tanggung jawab orang percaya terhadap pemerintah (13:1-7) dan dilanjutkan dengan: praktek nyata dari tanggung jawab itu dalam masyarakat (13:8-10) serta berakhir pada: motivasi apa yang menggerakkan orang percaya untuk bersikap seperti itu (13:11-14).

Bangunlah
13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.

Frase: "Hal ini" ... mengacu bukan hanya pada ayat sebelumnya, tetapi juga mengacu ke pasal 12. Adalah sangat penting dipahami, bahwa sejak Kenaikan Kristus Yesus, maka kita semua hidup di Akhir Zaman, yaitu masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, untuk hari penghakiman. (bandingkan Rom.14:10; Fil.3:20; 1Tes.5:6). Rasul Paulus mengingatkan supaya kita terjaga dan berjaga dengan melakukan hal-hal itu, yaitu mempraktekkan kebenaran yang kita ketahui, bukan dengan memegang kebenaran dan membawanya tidur.

Sudah Hampir
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

Di sini, Rasul Paulus berpikir sama seperti ketika ia menuliskan 1Tes.5:1-11 (5:1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, 5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. 5:3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput. 5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, 5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. 5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. 5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. 5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. 5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, 5:10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. 5:11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.).
Perlengkapan senjata terang bisa dijelaskan oleh Ef.6:12-18a (6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. 6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. 6:14 Jadi berdirilah tegap,  berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, 6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, 6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, 6:18a dalam segala doa dan permohonan.)
Tanpa perlu penjelasan panjang lebar, kita pasti memahami apa yang dimaksud Rasul Paulus dengan Hari yang telah hampir siang dan perlengkapan senjata terang. Yang jelas, Rasul Paulus menekankan bahwa, "acara berikut" dalam Rancangan Allah, adalah masa kembalinya Kristus Yesus yaitu akhir zaman; dan untuk itu ia menyiapkan orang-orang percaya dan generasi mendatang dengan bukan hanya berpengharapan, tetapi juga bagaimana bersikap dalam pengharapan itu.

Ingat .. ingat! 
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

Perilaku orang percaya, khususnya yang Rasul Paulus tuliskan di sepanjang Rom.13:1-10, sudah menjelaskan akan perilaku kristiani orang percaya. Dan hal-hal yang ia tekankan dengan mengajak hidup dengan sopan dan menghindari perilaku negatif di atas, sudah menjadi hal umum di kota Korintus tempat Rasul Paulus menulis surat ini. Ia telah mengamati dengan seksama bahwa kehilangan penguasaan diri akan berakibat kepada dosa seksual dan akhirnya menimbulkan perselisihan dan iri hati.

Bertolak-belakang
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Dua pernyataan, yang satu bersifat "positif" ... kenakanlah Tuhan Yesus Kristus .... dan yang satunya bersifat "negatif" ... janganlah .... dst.

a. Positif: Kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.
Ketika kita mengenakan Tuhan Yesus Kristus, itu berarti kita mewujudkan dan menghidupkan IA dalam kehidupan kita. Kita mewujudkanNYA melalui Kasih, bukan saja bagi teman kita, tetapi juga bagi orang yang membenci kita. Mengenakan di sini juga berarti bergantung sepenuhnya kepada Kristus Yesus dalam segala hal. Dan ini hanya dapat dilakukan melalui Iman dan dalam Roh Kudus.

b. Negatif: Janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Kebalikan dari wujud mengenakan Tuhan Yesus Kristus, yaitu Kasih - dituliskan Rasul Paulus sebagai memuaskan keinginannya atau keinginan tubuh atau keinginan daging. Jadi Kasih dan keinginan daging adalah 2 kutub yang berlawanan.

Beruntung kita memakai bahasa Indonesia yang mencatat ajaran Tuhan Yesus sebagai Kasih. Dalam bahasa Inggris, hanya dipakai istilah "love" (kasih) yang akhirnya sering diplesetkan oleh generasi kini dengan istilah "making love" (berhubungan seks) yang nyata artinya hanya memuaskan keinginan daging!

PENUTUP

1. Perhatikan bahwa ketika Rasul Paulus menuliskan buah pikirannya dalam surat-suratnya - secara khusus Surat Roma ini, ia tetap teguh memegang ajaran Kristus Yesus. Apa yang ia tuliskan dan ajarkan adalah penjabaran dari pengetahuan akan Firman Tuhan sendiri.

2. Roma Pasal 13 berbicara tentang hidup di dunia ini sebagai orang percaya. Rasul Paulus merangkumnya dengan bagaimana hidup dengan tetap patuh kepada pemerintah, mengasihi sesama dan tetap secara aktif menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus kembali. Secara khusus di Rom.13:11-14 diingatkan supaya orang percaya berada dalam keadaan aktif atau terjaga.

3. Motivasi yang menggerakkan orang percaya untuk bersikap seperti di atas (Rom.13:1-10) haruslah tepat. Motivasi untuk patuh kepada pemerintah adalah kasih, bukan motivasi dengan rasa takut karena kekuatan pemaksa dari pemerintah, atau karena sudah hampir kiamat atau hari penghabisan. Orang percaya akan bersikap positif dengan mempraktekkan kasih, dan bukan bersikap negatif dengan hanya menanti hari penghakiman tanpa berbuat apa-apa, bahkan larut dalam keinginan daging.

4. Bijaklah menggunakan waktu yang ada, karena bila Hari Akhir belum tiba semasa kita hidup, maka sudah tentu kita yang akan lebih dahulu menghadap ke SANG PENCIPTA. Ef.5:15-16 = Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

5. Mari, jangan tunggu sampai nanti. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk hidup lebih baik. Kita tinggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak benar, kepahitan-kepahitan, ataupun kemarahan-kemarahan dalam hati kita. Mari kita mengenakan Yesus Kristus sebagai senjata terang bagi kita untuk berbuat baik, penuh damai sejahtera, dan penuh kasih kepada sesama kita.

Tidak ada seorangpun yang tahu kapan waktunya Kristus datang kembali, namun dengan hati yang terus melekat pada Tuhan kita akan siap menyambut kedatangan-Nya.

ITT - Jakarta, Rabu 4 September 2013

Sunday, September 1, 2013

Efesus 3:14-21

(Sesuai SBU - Rabu, 4 September 2013)

3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

LATAR BELAKANG

Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah tentang Kristus Yesus dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Rasul Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Rasul Paulus. Rasul Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef.3:1; 4:1; 6:20), kemungkinan besar di Roma. Surat ini dibawa ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Rasul Paulus yang bernama Tikhikus (Ef.6:21).

Secara garis besar, surat Efesus dapat dibagi ke dalam 2 bahagian dengan rinciannya, yaitu:

A. Doktrin/ajaran tentang posisi sebagai Murid Kristus (Pasal 1 s/d 3)
- Jemaat direncanakan sejak semula (1:1-14)
- Doa Paulus (1:15-23)
- Orang yang dihidupkan oleh Kristus (2:1-10)
- Orang Yahudi dan orang bukan Yahudi dipersatukan (2:11-22)
- Rahasia Allah dinyatakan (3:1-13)
- Doa Paulus (3:14-21)

B. Nasihat tentang Tugas Panggilan Murid Kristus (Pasal 4 s/d 6)
- Kesatuan (4:1-6)
- Karunia Allah (4:7-16)
- Manusia baru (4:17-5:21)
- Hubungan dengan orang lain (5:22-6:9) - [Suami isteri (5:22-33) - Orang tua dan anak (6:1-4) - Tuan dan hamba (6:5-9)]
- Perlengkapan rohani (6:10-24)

URAIAN

Doa Rasul Paulus di Efesus 3:14-21 sekaligus mengajarkan keagungan kasih Kristus. Memahami kasih Kristus memang bukan sesuatu yang mudah. Kasih ini begitu sempurna dan melampaui segala pengetahuan, sehingga untuk memahaminya merupakan sebuah pergumulan spiritual, bukan hanya intelektual belaka.
Dalam teks ini Rasul Paulus menunjukkan sikapnya dalam berdoa, yaitu “sujud” (ayat 14a). Ia lalu menjelaskan obyek doanya, yaitu Bapa sebagai sumber segala keturunan (ayat 14b-15). Setelah itu ia menaikkan tiga isi doa yang ditandai dengan kata sambung “supaya" di ayat 16, 18, dan 19b. Bagian terakhir dari doa ini adalah sebuah pujian (doxology) kepada Allah (ayat 20-21).

Sikap dalam doa
Ef.3:14a Itulah sebabnya aku sujud ......
(penulis sengaja memenggal bagian Ef.3:14 supaya mudah dimengerti)

Salah satu karakteristik Surat Efesus adalah penggunaan kalimat yang sangat panjang. Dan kalau kita membaca dan mencari sebab dari maksud Rasul Paulus dalam kalimat "Itulah sebabnya ...", maka kita mesti kembali dan membaca ayat-ayat sebelumnya dan mengenal karakter dan garis besar surat Efesus seperti yang dijabarkan di latar belakang di atas.
Perhatikan bahwa kata "Itulah sebabnya" muncul dua kali, yaitu di Ef.3:1 dan Ef.3:14. Kedua kata tersebut merujuk balik pada Ef.2, yaitu peruntuhan tembok yang membatasi orang-orang Yahudi dan Yunani oleh kuasa injil. Rasul Paulus tidak hanya puas dengan hal itu. Ia ingin agar jemaat terus bertumbuh dalam pengenalan yang benar tentang Allah. Itulah sebabnya ia sujud kepada Allah.

Menarik untuk mencermati sikap doa seperti Rasul Paulus yang sujud ... bandingkan dengan Ezra 9:15, mengapa Nabi Ezra sampai sujud di hadapan ALLAH. (Ezra 9:15 Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu.)

Obyek doa
Ef.3:14b ............... kepada Bapa, 3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

Rasul Paulus menyebut Allah sebagai “Bapa”. Ini merupakan sebutan yang umum (ada 7 kali dalam Surat Efesus). Yang tidak umum adalah keterangan di ayat 15. Bapa disebut sebagai “yang daripada-Nya semua turunan di sorga dan di bumi menerima namanya”. 

Apa yang dimaksud dengan “Bapa sebagai sumber segala keturunan” atau “menerima namanya”?

Kalimat “menerima namanya” secara hurufiah berarti “diberi nama”. Dalam Alkitab pemberian nama menunjukkan otoritas si pemberi. Salah satu contoh adalah otoritas manusia atas seluruh binatang (Kej 1:26, 28) yang ditunjukkan melalui pemberian nama kepada setiap binatang (Kej 2:20).
Ini menunjukkan bahwa Bapa adalah sumber dari semua mahkluk dan pemegang otoritas atas mereka semua. Dengan kata lain, Rasul Paulus sedang menekankan kekuasaan Allah melalui sebutan ini. Penekanan seperti ini sangat penting, karena ia nanti akan memohon kekuatan Allah atas jemaat Efesus 

Isi doa (Ef.3:16-19)

Supaya kita dikuatkan Allah
Ef.3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, 3:17a sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu .............

Doa ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh jemaat Efesus. Mereka terlihat sedang dalam keadaan takut atau tawar hati melihat kesesakan yang dialami Rasul Paulus (3:13). Menariknya, walaupun Paulus yang sedang mengalami kesesakan dan palng membutuhkan kekuatan Allah, ia justru berdoa bagi jemaat.
Dari cara Rasul Paulus berdoa tampak bahwa ia memberi penekanan khusus pada hal ini. Ia memakai ungkapan “menguatkan dan meneguhkan”. Selanjutnya, kekuatan ini diberikan “menurut kekayaan kemuliaan-Nya”. Ide tentang kekuatan dan kemuliaan memang sangat erat (Rom 6:4; Kol 1:11). Ketika Allah menunjukkan kuasa-Nya, orang melihat kemuliaan-Nya. Begitu pula ketika Ia menyatakan kemuliaan-Nya, Ia biasanya menggunakan cara-cara yang sekaligus membuktikan kekuatan-Nya. Seandainya Allah menguatkan kita menurut kemuliaan-Nya saja, hal itu sudah lebih daripada cukup. Bagaimanapun, Paulus menegaskan bahwa pemberian kekuatan ini menurut kekayaan kemuliaan-Nya. Betapa besarnya kekuatan yang Ia berikan!

Kekuatan yang dimaksud di sini bukanlah kuasa untuk mengubah situasi kita. Kekuatan ini adalah kekuatan yang bersifat internal. Kekuatan ini diberikan melalui Roh Kudus dalam batin kita (ayat 16b). Pemberian kuasa secara internal ini juga dipertegas lagi di ayat 17a bahwa Kristus diam di dalam hati kita. Dalam bagian doksologi kuasa ini dijelaskan bekerja di dalam kita (ayat 20). Dari semua penjelasan ini kita dapat melihat bahwa manusia lahiriah atau situasi kita bisa tetap buruk, namun manusia batiniah kita tetap diperbarui (2Kor 4:16; Kol 3:10).

Dari ungkapan Rasul Paulus di ayat 16-17a terlihat bahwa kuasa ilahi dalam diri kita dikerjakan melalui Roh Kudus dan Kristus. Kaitan antara Roh Kudus dan kuasa sudah sedemikian jelas, karena Roh Kudusah yang memberikan kuasa (Kis 1:8; Rom. 1:4; 15:19; 1Kor.2:4; 1 Tes 1:5). Dalam kaitan dengan Kristus, kata “diam” di sini menegaskan bahwa Kristus tinggal!. Jadi, kehadiran Roh Kudus dan Kristus dalam diri kita ibarat koin dengan dua sisi yang saling melengkapi. Konsep ini sekaligus menegaskan peranan Allah Tritunggal dalam menguatkan kita: Bapa memberi kekuatan melalui Roh Kudus dan Kristus.

Supaya kita memahami dan mengenal kasih Kristus
Ef.3:17b ....................... dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. 3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, 3:19a dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. 

(Ayat 17b berbicara tentang kasih Kristus, sehingga sengaja penulis penggal dan memasukkannya ke dalam pembahasan dengan ayat 18 dan 19 yang intinya memfokuskan kepada "Kasih Kristus".)

Doa Rasul Paulus adalah supaya jemaat Efesus dan semua orang kudus dapat memahami dan mengenal kasih Kristus. Tindakan “memahami” (ayat 18) atau “mengenal” (ayat 19a) tidak boleh hanya dipahami sebagai pergumulan intelektual atau belaka. 

Perhatikan beberapa petunjuk yang mengarah pada pandangan ini:
(1) kasih Kristus melampaui segala pengetahuan (ayat 19a); 
(2) pemahaman ini hanya dimungkinkan melalui doa; 
(3) pemahaman ini terkait dengan diakarkan dan dibangun di dalam kasih (ayat 17b); 

Menarik sekali, bahwa Rasul Paulus menggambarkan kasih seperti bentuk kubus (panjang, lebar, tinggi, dalam). Kubus memang seringkali menunjukkan ide kesempurnaan. Ruang mahakudus berukuran 20 x 20 hasta (2 Taw.3:8 = Kemudian ia membuat ruang maha kudus; panjangnya dua puluh hasta, menurut lebar rumah itu, dan lebarnya dua puluh hasta juga. Lalu ia menyaputnya dengan emas tua seberat enam ratus talenta;). Sorga juga digambarkan sebagai sebuah kota berbentuk kubus (Why 21:16 = Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama). 

Terlepas dari apakah Rasul Paulus sedang memikirkan kesempurnaan bait Allah atau sorga, makna yang disiratkan sudah jelas: kasih Kristus melampaui semua perhitungan geometri dan ilmu manusia.
Kasih ini bukan hanya sempurna (ayat 18), tetapi juga melampaui segala pengetahuan (ayat 19a). Keterangan ini menjelaskan mengapa untuk memahami kasih Kristus Paulus perlu berdoa. Kasih ini begitu besar dan tidak mungkin dipahami dengan akal manusia yang sangat terbatas.

Pembahasan tentang kasih memang sangat diperlukan oleh jemaat Efesus yang sedang kuatir dengan kesesakan Rasul Paulus. Ketika penderitaan terjadi pada orang benar, kita kadangkala mempertanyakan kasih Allah. Melalui doa ini Paulus mengajarkan bahwa ketika kita tidak memahami kasih Allah, itu bukan disebabkan ketidak-adaan kasih itu, namun kesempurnaan dari kasih tersebut yang melampaui pikiran kita.

Supaya kita dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah
Ef.3:19b. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Pembacaan sekilas sudah cukup untuk menunjukkan penekanan Rasul Paulus dalam bagian ini. Akar kata “penuh” diulang dua kali. Rasul Paulus juga menambahkan kata “seluruh”. Seandainya kita dipenuhi dengan sedikit saja dari diri Allah, maka hal itu sudah lebih dari cukup. Kenyataannya, kita dipenuhi dengan kepenuhan Allah, bahkan seluruh kepenuhan-Nya!

Dalam bagian sebelumnya Rasul Paulus sudah menyatakan bahwa jemaat adalah kepenuhan Kristus (Ef.1:23). Apa maksud dipenuhi dengan kepenuhan Allah? Ungkapan ini jelas tidak boleh dipahami secara material, sebab Allah adalah Roh (Yoh 4:24). Di bagian selanjutnya Paulus meberikan petunjuk untuk memahami konsep ini. Efesus 4:13 memakai ungkapan ini lagi dan mengaitkannya dengan pertumbuhan rohani yang komprehensif (iman, pengetahuan, kedewasaan, tingkat pertumbuhan). Dari teks ini terlihat bahwa kepenuhan Allah berbicara tentang kesempurnaan dan bukan materi!

Doksologi
(Kamus Besar Bahasa Indonesia - Doksologi  = himne memuji kebesaran Tuhan)

Ef.3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, 3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Dalam tradisi doa Yahudi di sinagog (rumah ibadat orang Yahudi), sebuah doa biasanya diakhiri dengan pemberian pujian/kemuliaan kepada Allah (doksologi). Bagaimanapun, posisi pemunculan doksologi di ayat 20-21 cukup menarik perhatian, karena doksologi biasanya diletakkan di akhir sebuah surat. Efesus 3:20-21 merupakan salah satu dari beberapa doksologi yang Rasul Paulus letakkan bukan di akhir surat (bdk. Rom 1:25; 11:36). Ketika Rasul Paulus mengakhiri sebuah pembahasan dengan doksologi (walaupun bukan di akhir surat), itu berarti bahwa ia sedang terdorong oleh emosi yang kuat tentang Allah. Di Efesus 3:20-21 ia begitu dikuasai oleh konsep yang luar biasa tentang kekuatan Allah yang sangat besar, kasih Kristus yang sempurna, dan kepenuhan Allah yang melimpah dalam diri orang percaya, sehingga ia tidak tahan untuk tidak memberikan pujian kepada Allah.

Dalam bagian doksologi ini, Rasul Paulus menyinggung beberapa ide yang sudah ia utarakan dalam doanya, yaitu:

1. Kuasa Allah yang besar (3:15-16, 20) 
2. Kuasa yang ada dalam diri orang percaya (3:16, 20)
3. Kesatuan antara Kristus dan jemaat (3:17a, 21)

Tiga konsep ini bahkan juga muncul di bagian lain dalam surat ini: Pemberian Allah yang besar (Ef.1:18, 19; 2:7; 3:19), Kuasa untuk orang percaya (Ef.1:19; 3:7, 16, 18), Kesatuan Kristus-jemaat (Ef.1:22, 23; 3:10).

Walaupun doa Rasul Paulus sudah begitu indah dan berbobot, namun pemberian Allah tetap melebihi doa tersebut (ayat 20). Walaupun Rasul Paulus sudah memikirkan dengan matang apa saja yang diperlukan oleh jemaat Efesus, tetapi Allah memberikan lebih dari apa yang ada dalam pikiran Rasul Paulus. Secara khusus hal ini sangat diperlukan mengingat kasih Kristus memang melebihi pengetahuan manusia. Semua pemberian yang melimpah ini terutama bukan untuk kepentingan orang percaya, tetapi untuk kemuliaan Allah. Kemuliaan ini tercermin dalam kesatuan jemaat dan Kristus.

APLIKASI

Doa Rasul Paulus hendaknya dijadikan contoh berdoa bagi kita sekarang ini. Apakah itu doa pribadi, doa bagi orang lain atau jemaat.
Mengapa dicontoh? Karena dalam Doa Rasul Paulus, ia mengamini ucapan Kristus Yesus; (Mat.6:33
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Rasul Paulus tidak minta kekayaan bagi jemaat Efesus, atau harta yang dilipat-gandakan (karena jemaat Efesus adalah jemaat yang mampu), tetapi dalam doanya ia mendoakan, supaya jemaat Efesus dan akhirnya kita sekarang ini, melihat Kuasa Allah yang besar, mengetahui Kuasa yang ada dalam diri orang percaya, dan memahami Kesatuan antara Kristus dan jemaat-NYA.

Ketika Rasul Paulus menulis surat ini di tahun di sekitar tahun 60-62 M, ia pun sendiri tidak akan pernah menyangka bahwa 1953 tahun kemudian yaitu di tahun 2013, jemaat Kristus di GPIB khususnya, juga membaca dan menelaah serta melaksanakan pembangunan Tubuh Kristus dengan doanya ini.

ITT - Jakarta, Minggu 1 September 2013