Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan Sendiri

Tuesday, November 6, 2007

Mazmur 56


Mazmur 56.
Perikop: Kepercayaan Kepada Allah dalam Kesusahan.

56:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat.
56:2 Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!
56:3 Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.
56:4 Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
56:5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
56:6 Sepanjang hari mereka mengacaukan perkaraku; mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.
56:7 Mereka mau menyerbu, mereka mengintip, mengamat-amati langkahku, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.
56:8 Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!
56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
56:10 Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.
56:11 Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,
56:12 kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
56:13 Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.
56:14 Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.

Pendahuluan:

Ada 150 Mazmur yang ditulis abad 10-5 SM

Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12, bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya.


Mazmur terbagi 3

1. Pujian dan ucapan syukur
2. Pada saat mengalami kesusahan
3. Tentang kesaksian, hidup tak bercela dan raja

Latar belakang: I Sam.21:10-15 (dibaca)

Eksposisi:

Sub a. Kasihanilah aku, Ya Allah.

Kasihanilah aku, Ya Allah. Alkitab mengingatkan bahwa mengandalkan pertolongan manusia adalah perbuatan sia-sia. Sebaliknya mengandalkan pertolongan Allah adalah tindakan yang tepat dan benar. Mazmur yang dilatarbelakangi kisah pelarian Daud ini memaparkan bahwa seluruh pengalaman gelap yang dialami karena tekanan dan ancaman Saul telah menimbulkan rasa takut dan cemas yang bertubi-tubi dalam dirinya. Dalam ketakberdayaan, manusia bisa saja mendapat perlakuan tidak manusiawi dari sesamanya. Permohonan "kasihanilah aku, ya Tuhan!" adalah satu-satunya pilihan bagi orang beriman karena tidak ada yang mengasihi kita seperti Allah.

Ketakutan yang wajar. Pengalaman Daud membuktikan bahwa takut yang dialaminya itu adalah wajar. Ketakutan yang dialaminya bukanlah gejala sakit jiwa, tetapi reaksi wajar yang akan muncul pada setiap orang yang berada dalam kondisi terancam. Rasa takut yang dialami Daud dapat juga dialami oleh semua orang, Hanya saja takut yang dialami Daud telah membuatnya mengenal benar kedalaman-kedalaman akar imannya.

Renungkan: Tidak mungkin kita mengerti apa arti percaya kecuali melalui pengalaman yang memaksa kita menghadapi fakta bahwa hanya Tuhan satu-satunya yang dapat dipercayai dan diharapkan.

Sub b. Allah yang meluputkan!

Allah yang meluputkan! Dalam Mazmur 55 kita mendapat kesan bahwa Daud berada dalam kondisi yang sangat tertekan. Namun dalam mazmur ini kesan itu telah berubah dengan suatu sikap yang lebih percaya dan lebih yakin akan pertolongan Allah. Perhatikanlah beberapa kali Daud mengungkapkan keyakinan sekaligus kepercayaannya kepada Allah. Misalnya, "Aku ini percaya kepada-Mu"(ayat 4), "Firman-Nya kupuji" (ayat 5,11), "Kepada Allah aku percaya" (ayat 5,12), "Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku" (ayat 6b, 12b). Ungkapan-ungkapan ini menunjukkan bahwa ia telah menang atas persoalan yang dihadapinya.

Judul di ayat 1 menyebutkan bahwa mazmur ini adalah suatu refleksi atas pengalaman Daud ketika ia ditangkap oleh orang Filistin (lihat 1 Samuel 21:10-15). Waktu itu Daud berada dalam posisi terjepit. Karena setelah lepas dari kejaran Saul, ia ditangkap oleh pegawai-pegawai Akhis, raja kota Gat, musuh orang Israel. Ibarat ungkapan: lepas dari mulut singa masuk ke dalam mulut harimau. Situasi yang gawat seperti itu tidak membuat Daud kehilangan percayanya kepada Allah (ayat 12). Pada akhirnya toh ia terlepas dari tangan musuh-musuhnya. Walaupun kelepasannya disertai dengan berpura-pura gila (ayat 1 Samuel 21:13-15), namun ia berkeyakinan bahwa Allahlah yang melepaskannya (ayat 14). Tanpa campur tangan Allah, Daud yakin bahwa Akhis tidak akan begitu mudah menolak laporan para pegawainya.

Sebagai respons Daud atas penyelamatan Allah atas dirinya, Daud pun melaksanakan nazarnya dan membayar dengan korban syukurnya kepada Allah (ayat 13). Kita tidak tahu apa nazar Daud itu, tetapi yang pasti hidup Daud seterusnya dijalaninya dengan setia mengikut Dia dan dengan sukacita melayani-Nya.

Renungkanlah: Saat-saat Anda sudah kepepet, terjepit, dan tanpa asa, percayalah Allah tidak meninggalkan Anda. Berserulah, dan lihatlah pertolongan-Nya datang!

Sub c. Bersyukur

Bulan Nopember setiap tahun di Amerika dikenal sebagai bulan Pengucapan Syukur ("Thanksgiving Month") karena "Thanksgiving Day" jatuh pada hari Kamis terakhir setiap bulan Nopember. Gereja-gereja mengadakan acara khusus pada Bulan "Thanksgiving" tersebut, tidak ketinggalan Gereja kita yang sudah mentradisikan mengadakan retreat setiap tahun. Demikian pula dengan persekutuan-persekutuan dalam Gereja, masing-masing mengadakan acara khusus dengan makanan khusus. Keluarga-keluarga juga tidak mau ketinggalan mengadakan acara "Thanksgiving", menghidangkan kalkun panggang sambil mengundang sanak-keluarga serta teman.

Mengadakan acara-acara "Thanksgiving" selama bulan Nopember adalah baik dan perlu dilestarikan. Namun bagaimana setelah bulan Nopember berlalu? Masihkah kita terus mengucap syukur? Dapatkah setiap pagi kita mengucap syukur atau kita hanya mengucap syukur pada bulan Nopember? Umumnya kita mengucap syukur pada "Thanksgiving Day" karena pemeliharaan dan kecukupan yang telah diberikan Allah selama setahun tersebut. Namun apabila kita mau memperhatikan pula berkat- berkat rohani yang kita terima dari Tuhan maka saya percaya kita akan mengucap syukur.

Adapun berkat-berkat rohani tersebut paling sedikit ada tiga hal yang patut kita syukuri.

Yang pertama bersyukurlah karena kita diangkat menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12). Pernahkah Anda merindukan untuk memperoleh kedudukan yang tinggi dalam hidup ini? Tidak semua kita menjadi orang yang berkedudukan tinggi dalam hidup ini, namun kita semua dapat menjadi anak-anak Allah. Menjadi anak- anak Allah bukan saja berarti bahwa kita mendapat hidup baru dan kekal serta layak masuk ke surga kelak, tetapi juga selama di dunia kita menjadi anggota keluarga Allah, dimana Allah menjadi Bapa kita sehingga kita dapat dengan leluasa bersekutu atau bergaul dengan Allah. Begitu tinggi dan suci kedudukan ini yang kita peroleh hanya dengan beriman pada Tuhan Yesus Kristus dan yang tidak dapat dibandingkan dengan kedudukan apapun juga di dunia ini. Untuknya kita patut bersyukur setiap hari! Adakah kita menggunakan kesempatan untuk bergaul dengan Allah melalui doa setiap pagi?

Yang kedua, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipilih menjadi sahabat-sahabat Kristus. Pernahkah Anda merindukan untuk bergaul dengan orang-orang besar dan termasyur, menjadi sahabat para selibriti dunia ini? Tidak semua kita dapat menjadi kawan para selibriti tersebut, namun kita semua dapat menjadi sahabat-sahabat Kristus (Yohanes 15:15-16a). Tuhan telah menyampaikan apa yang didengar-Nya dari Allah Bapa dalam Alkitab. Rahasia-rahasia dan jawaban-jawaban terhadap masalah kehidupan terdapat dalam Firman- Nya. Untuk itu kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita menggunakan kesempatan untuk bergaul dengan Allah setiap pagi dengan mempelajari dan menaati Firman Allah?

Yang ketiga, kita patut bersyukur setiap pagi karena kita dipanggil menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah. Pernahkah Anda merindukan untuk melakukan suatu pekerjaan yang agung dan mulia dalam hidup ini? Ketika remaja saya sangat senang membaca riwayat hidup dan mengagumi banyak tokoh sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Mereka telah mengerjakan tidak sedikit karya-karya yang agung dan mulia. Tidak semua kita dapat menjadi seorang "tokoh". Namun kita semua dapat menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah (1Petrus 4:10). Menjadi pelayan-pelayan Kerajaan Allah bukan berarti setiap kita menjadi pendeta, melainkan setiap kita melayani sesuai dengan karunia masing-masing. Bila kita melakukannya dengan setia, maka hal itu akan memberi makna yang agung dan mulia bagi hidup kita, sekalipun kita tidak terkenal dan termasyur. Untuk itu kita patut bersyukur setiap pagi! Adakah kita memanfaatkan karunia tersebut untuk melayani sesama setiap hari?

Kesimpulan:

1. Renungkan: Tidak mungkin kita mengerti apa arti percaya kecuali melalui pengalaman yang memaksa kita menghadapi fakta bahwa hanya Tuhan satu-satunya yang dapat dipercayai dan diharapkan.

2. Renungkanlah: Saat-saat Anda sudah kepepet, terjepit, dan tanpa asa, percayalah Allah tidak meninggalkan Anda. Berserulah, dan lihatlah pertolongan-Nya datang!

3. Berserulah kepada Tuhan setiap saat, bukan hanya pada masa kesusahan, bersyukurlah dengan segenap apa yang ada pada kita, baik moril maupun materil.

Mengucap syukurlah, bukan hanya ketika diluputkan oleh kesusahan atau maut, melainkan setiap hari. Amin.

ITT - 6 Nopember 2007 - Ibadah BPK-PW SP4 di Ibu Engel.

Tuesday, October 30, 2007

Galatia 3:10-13


3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
3:11 Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!

Penulis: Paulus
Tema: Keselamatan Karena Kasih Karunia oleh Iman
Tanggal Penulisan: Sekitar 49 TM

Latar Belakang

Paulus menulis surat ini (TB Gal 1:1; 5:2; 6:11) "kepada jemaat-jemaat di Galatia" (TB Gal 1:2). Beberapa orang berpendapat bahwa orang Galatia ini adalah suku Gaul di bagian utara Galatia. Kemungkinannya jauh lebih besar bahwa Paulus menulis surat ini kepada kota-kota di bagian selatan (Antiokhia Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe) di mana ia dan Barnabas menginjil dan memulaikan gereja-gereja dalam perjalanan pemberitaan Injil yang pertama (TB Kis 13:1-14:28).

Tanggal penulisan yang paling sesuai adalah tidak lama sesudah Paulus kembali ke gereja Antiokhia Siria yang mengutusnya dan sebelum sidang di Yerusalem (TB Kis 15:1-41).

Persoalan utama dalam surat ini adalah persoalan yang sama yang dibahas dan dipecahkan dalam sidang di Yerusalem (sekitar 49 TM; bd. TB Kis 15:1-41).
Persoalan utama itu meliputi dua pertanyaan:

(1) Apakah iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu satu- satunya syarat untuk selamat?
(2) Ataukah ketaatan kepada upacara dan peraturan Yahudi tertentu dari P.L. diperlukan untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus?

Rupanya Paulus menulis surat Galatia ini sebelum perselisihan mengenai masalah hukum PL secara formal diperdebatkan dalam sidang di Yerusalem dan pendirian gereja resmi diberikan. Ini berarti bahwa kitab Galatia ini merupakan surat pertama rasul Paulus.

Tujuan

Paulus mendengar bahwa beberapa guru Yahudi mengacaukan orang yang baru dimenangkan olehnya di Galatia dengan memaksa mereka disunatkan dan menerima kuk Taurat Musa sebagai syarat-syarat yang perlu untuk diselamatkan dan diterima dalam gereja. Setelah mendengar hal ini, Paulus menulis surat ini

(1) untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat di bawah perjanjian lama, tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus untuk keselamatan di bawah perjanjian yang baru; dan
(2) menegaskan lagi dengan jelas bahwa kita menerima Roh Kudus dan hidup rohani oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan bukan oleh ikatan kepada hukum Taurat PL.

Survai

Dari isi surat ini, tampaknya para pemimpin Yahudi yang melawan Paulus di Galatia menyerangnya secara pribadi supaya melemahkan pengaruhnya dalam gereja-gereja. Mereka menuduh bahwa

(1) Paulus tidak termasuk kelompok rasul-rasul yang asli, dan karena itu tidak memiliki wibawa rasuli (bd. TB Gal 1:1,7,12; 2:8-9);
(2) berita yang disampaikannya menyimpang dari Injil yang diberitakan di Yerusalem (bd. TB Gal 1:9; 2:2-10); dan
(3) beritanya mengenai kasih karunia akan mengakibatkan ketidakpatuhan kepada hukum (bd. TB Gal 5:1,13,16,19-21).

Paulus langsung menanggapi ketiga tuduhan itu.

(1) Dengan penuh semangat ia membela kekuasaannya sebagai rasul Yesus Kristus, wibawa yang diterimanya langsung dari Allah dan disahkan oleh Yakobus, Petrus, dan Yohanes (pasal 1-2; TB Gal 1:1-2:21).
(2) Dia dengan penuh gairah mempertahankan Injil keselamatan yang terjadi karena kasih karunia oleh iman kepada Kristus (pasal 3-4; TB Gal 3:1-4:31).
(3) Akhirnya, Paulus dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Injil Yesus Kristus yang sejati meliputi kebebasan dari perhambaan legalisme Yahudi pada satu sisi dan kebebasan dari dosa dan tindakan tabiat berdosa pada sisi yang lain. Kebebasan Kristen yang sejati meliputi hidup oleh Roh dan menggenapi hukum Kristus (pasal 5-6; TB Gal 5:1-6:18).

Surat ini berisi suatu sketsa watak orang-orang percaya Yahudi yang menentang Paulus di Galatia, Antiokhia, dan Yerusalem (TB Kis 15:1-2,5), dan di semua wilayah yang dilayaninya. Paulus melukiskan mereka sebagai pengacau dan pemutar balik (TB Gal 1:7), penghalang (Gal 5:7), dan orang yang suka menonjolkan diri secara lahiriah dan berusaha untuk mengelak penganiayaan karena penghinaan salib Kristus (TB Gal 6:12). Secara tidak langsung Paulus menggambarkan mereka sebagai orang yang ingin menyenangkan manusia (TB Gal 1:10), saudara-saudara palsu (TB Gal 2:4), saudara-saudara yang bersunat (TB Gal 2:12), dan manipulator (TB Gal 3:1).


Eksposisi

3:10 = "Dibawah kutuk": selalu diancam hukuman Allah, sebab terlalu sukar bagi manusia memenuhi segala tuntutan hukum Jahudi. Ulangan 27:26 (Keduabelas ucapan kutuk Ul27:11-26)

3:11 = Frasa: ORANG YANG BENAR AKAN HIDUP OLEH IMAN.

Teks: Paulus mengutip TB Hab 2:4 untuk menjelaskan pembenaran oleh iman (bd. TB Rom 1:17). Habakuk menekankan bahwa seorang yang dibenarkan oleh iman memiliki kebenaran batiniah, karena dia membandingkan orang yang benar dengan orang yang tidak benar yang "tidak lurus hatinya" (TB Hab 2:4).

Demikianlah, Paulus percaya bahwa pembenaran meliputi suatu kebenaran batiniah melalui Roh Kudus yang mendiami hati

3:12 = Tekanan kalimat ini terletak pada kata "melaksanakan". Hukum taurat menuntut perbuatan-perbuatan lahiriah sadja, bukan jang didjiwai kepertjajaan, dan sebab itu tidak bermutu untuk keselamatan "Hidup" disini bukan berarti mempunjai hidup abadi, melainkan sebagai "tidak mati", atau "tidak dihukum mati".

3:13 = Hendak membebaskan manusia dari kutuk hukum Taurat (yaitu kutuk yang menimpa mereka yang melanggar hukum Taurat) yang memberati manusia. Kristus dengan rela membiarkan diriNya tertimpa kutuk itu, bdk TB Rom 8:3+; TB 2Ko 5:21+; TB Kol 2:14+. Kesamaan tipis antara Kristus yang disalibkan dan orang yang menurut TB Ula 21:23 dihukum mati hanya bermaksud menjelaskan pikiran tsb. Sama seperti "Hamba Tuhan", TB Yes 53, Kristus berkenan membiarkan diriNya dianggap sebagai orang terkutuk oleh orang-orang Yahudi.

Cerita singkat tentang data Israel sekarang ini:

Israel;

penduduk:6,199,008 (2004 estimate)
etnis:Jewish (Israel-born 62 percent, Europe/Americas/Oceania-born 26 percent, Africa-born 7 percent, Asia-born 5 percent) 82 percent
Non-Jewish (mostly Arab) 18 percent
Agama:Jewish 77 percent
Muslim (mostly Sunni Muslim) 12 percent
Christian 5 percent
Nonreligious 4 percent
Other (including Druze, Baha'i) 2 percent

Kesimpulan:

1. Hukum Taurat hanya mengajarkan manusia untuk tunduk pada hukum dengan ganjaran, yaitu kutuk - sehingga manusia hanya menjalankan hukum itu karena ketakutan.
2. Kristus memerdekakan kita dari hamba ketakutan atas kutuk, menjadi Umat pilihan Allah yang menerima berkat atas pengorbanan diriNya di Salib. (pemulihan status manusia sebagai ciptaan Allah).
3. Sebagai umat yang merdeka, segala apa yang kita perbuat dengan mematuhi hukum-hukum Tuhan adalah karena Ungkapan Syukur kita atas penyelamatan Allah terhadap kita melalui Yesus Kristus. Inilah dasar Iman Kristen - Iman yang disertai oleh perbuatan.

Ef 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.


ITT – 30 Oktober 2007 – Khotbah pertama sebagai Pnt/MJ di GPIB Bethania Makassar pada Ibadah BPK-PW SP 6 di rumah Ibu Lilipaly-Likumahwa


Saturday, September 22, 2007

10 Hukum Pernikahan Bahagia


-->
1. Jangan marah pada waktu yang sama. (Efesus 5:1) Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih

2.
Jangan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakaran. (Matius 5:5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
3. Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32) Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota
4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18; Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. - Amsal 16:6; Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan)
6. Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
8. Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda. (Kidung Agung 4:1-5; Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. Kidung Agung 5:9-16; -- Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini? -- Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang. Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak. Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh. Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur. Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam. Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras. Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.)
9. Bersedia mengakui kesalahan. (1Yohanes 1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
10. Dalam pertengkaran,yang paling banyak bicara dialah yang salah. (Matius 5:9) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

ITT - 22 September 2007