Dari perikop: Kefasikan Orang Berdosa & Kasih Setia Allah
Mazmur 36:9-10
36:9 Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
36:10 Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
-. lemak di rumahMu Ini bahasa kiasan yang artinya: Apa yang paling baik. Lemak adalah bagian bintang korban yang paling berharga dan paling berkenan pada Allah, sehingga dapat melambangkan apa yang paling baik.
-. sungai kesenanganMu Inipun bahasa kiasan yang sama artinya dengan sungai firdaus, taman Allah dan taman kebahagiaan.
-. sumber hayat "Hayat" mempunyai arti yang luas sekali: hidup bahagia, sejahtera dan aman sentosa.
-. terangMu; berkat "terang ilahi" itu, ialah kebaikan dan kasih Tuhan, manusia dapat "melihat terang’, artinya: menempuh hidup bahagia dan menikmati apa yang baik.
Allah Itu Sumber Kehidupan
Kepada siapakah orang percaya harus mengharapkan keadilan bagi dirinya? kepada Tuhan! Mazmur 36 diawali dengan kondisi dunia yang rusak karena orang-orang yang mendiaminya tidak takut kepada Tuhan. Akan tetapi, kasih setia Tuhan yang sampai ke langit (tidak terbatas) itu tetap dapat diandalkan oleh orang percaya. Orang yang percaya kepada Tuhan akan tetap terjamin, baik secara jasmani (makanan dan minuman) maupun secara rohani (sungai kesenangan Tuhan dalam 36:9 adalah simbol dari sukacita dan damai sejahtera). Sehebat-hebatnya orang jahat, mereka adalah ciptaan Tuhan yang terbatas. Tanpa seizin Tuhan, orang-orang jahat itu tidak akan bisa melakukan sesuatu terhadap orang yang percaya kepada Tuhan.
Kondisi dunia yang berdosa, kadang kala membuat banyak anak Tuhan takut dan kemudian berkompromi dengan anak-anak dunia yang berdosa, padahal anak-anak Tuhan seharusnya berbeda dari dunia, sebab kita adalah orang yang telah dipanggil keluar dari dunia (bandingkan dengan 1 Petrus 2:9: Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”).
(Aplikasikan ke kehidupan Pemuda ………. Dengan contoh/illustrasi)
Banyak kali kita lebih ingin diterima oleh teman-teman kita daripada menyenangkan hati Allah. Dalam Matius 10:16 (Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati), Tuhan Yesus menasehati orang percaya untuk bersikap cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Orang percaya harus cerdik agar tidak tertipu terus oleh orang dunia. Namun, kecerdikan itu harus diterapkan dengan hati yang tulus, jangan munafik atau berpura-pura dalam bertindak. Untuk menjaga agar hati kita tetap tulus tetapi cerdik, mutlak diperlukan hikmat dan penyertaan Tuhan. Hikmat dan penyertaan Tuhan itu dapat kita peroleh bila kita mendekatkan diri kepada Kristus setiap hari, dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan serta memberlakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.. AMIN.
ITT - 11 Februari 2008 - Ibadah BPK-GP