(Sesuai SBU - Rabu 25 September 2013)
38:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat.
38:11 Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang.
38:12 Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi.
38:13 Negeri Syeba dan Dedan beserta pembeli-pembeli barangnya, negeri Tarsis beserta pedagang-pedagangnya akan berkata kepadamu: Apakah engkau datang untuk merampas dan mengumpulkan sekutumu untuk menjarah, untuk mengangkut perak dan emas, untuk melarikan ternak dan harta benda dan untuk melakukan perampasan yang hebat sekali?
38:14 Sebab itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlah kepada Gog: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Ketika umat-Ku Israel sedang diam dengan aman tenteram, pada waktu itulah engkau akan bergerak
38:15 dan datang dari tempatmu dari utara sekali, engkau dengan banyak bangsa yang menyertai engkau, mereka semuanya mengendarai kuda, suatu kumpulan yang besar dan suatu pasukan yang kuat.
38:16 Engkau bangkit melawan umat-Ku Israel seperti awan yang menutupi seluruh bumi. Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka, hai Gog.
LATAR BELAKANG
Kitab Yehezkiel ditulis oleh Nabi Yehezkiel sendiri. Latar belakang sejarah Kitab Yehezkiel ialah Babel pada tahun-tahun awal pembuangan (593-571 SM). Nebukadnezar telah membawa tawanan orang Yahudi dari Yerusalem ke Babel dalam tiga tahap:
1. Tahun 605 SM, pemuda-pemuda Yahudi pilihan dibawa ke Babel, antara lain Daniel dan ketiga sahabatnya;
2. Tahun 597 SM, 10.000 tawanan dibawa ke Babel, di antaranya Yehezkiel;
3. Tahun 586 SM, pasukan Nebukadnezar telah membinasakan kota dan Bait Sucinya, lalu membawa sebagian besar orang yang tidak terbunuh ke Babel.
Pelayanan Yehezkiel sebagai nabi terjadi pada masa sejarah PL yang paling gelap: tujuh tahun sebelum kebinasaan itu pada tahun 586 SM (593-586 SM) dan 15 tahun setelah kebinasaan itu (586-571 SM). Kitab ini mungkin selesai sekitar tahun 570 SM.
Yehezkiel, yang namanya berarti "Allah menguatkan", berasal dari keluarga imam (Yeh.1:3) dan tinggal di Yerusalem sepanjang 25 tahun pertama hidupnya. Dia sedang dalam pendidikan untuk menjadi imam di Bait Suci ketika dibawa ke Babel pada tahun 597 SM.
Sekitar lima tahun kemudian, pada umur 30 tahun (Yeh.1:2-3), Yehezkiel menerima panggilan sebagai nabi dan penugasan ilahinya, setelah itu ia melayani dengan setia selama sekurang-kurangnya 22 tahun (Yeh.29:17); Yehezkiel berusia sekitar 17 tahun ketika Daniel dibawa pergi, sehingga keduanya kurang lebih sama umurnya. Baik Yehezkiel maupun Daniel merupakan rekan sezaman yang lebih muda daripada Yeremia dan sangat mungkin banyak dipengaruhi oleh nabi Yerusalem yang lebih tua ini (bandingkan Dan.9:2). Pada saat Yehezkiel tiba di Babel, Daniel sudah terkenal sebagai orang yang memiliki hikmat nubuat yang luar biasa; Yehezkiel menyebutnya tiga kali di dalam kitab ini (Yeh.14:14,20; Yeh.28:3). Berbeda dengan Daniel, Yehezkiel berkeluarga (Yeh.24:15-18) dan hidup sebagai warga biasa di antara para buangan Yahudi di tepi Sungai Kebar. (Yeh.1:1; Yeh 3:15,24; bandingkan Mazm.137:1).
Berdasarkan pesan yang disampaikan, Kitab Yehezkiel dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:
1. Bagian pertama (Yeh.1-24) mencatat berbagai teguran dan penghukuman Allah kepada bangsa Israel.
2. Bagian Kedua (Yeh.25-32) memuat berbagi macam nubuat bagi bangsa-bangsa lain. Bagian ini mencantumkan berbagai teguran dan penghukuman Allah yang berdaulat kepada bangsa-bangsa di luar Israel.
3. Bagian ketiga (Yeh.33-48) adalah pemulihan bagi Israel.Bagian ketiga ini bisa dibagi ke dalam dua bagian lagi, yaitu:
a. Yeh.33-39 yang menuangkan pemulihan Israel secara umum,
b. Yeh.40-48 yang terfokus pada pemulihan Bait Suci dan berbagai penyembahan atau ibadah di dalamnya.
Ada beberapa topik teologi yang mendapat penekanan khusus dalam kitab ini. Salah satu yang sering mendapat perhatian adalah sebutan “anak manusia”. Sebutan ini memiliki makna yang berbeda dengan sebutan “Anak Manusia” yang sering dipakai oleh Kristus Yesus.
Sebutan khas oleh Kristus Yesus ini bersumber dari konsep Anak Manusia dalam penglihatan Daniel (Dan.7:13-14). Sebutan “anak manusia” yang dipakai TUHAN untuk Yehezkiel memiliki makna yang lain, sesuai dengan konteks Kitab Yehezkiel.
Melalui penyebutan ini TUHAN ingin menekankan kemanusiaan dan kelemahan Yehezkiel sebagai manusia jika dibandingkan pesan ilahi yang berotoritas yang ia bawakan atau jika dibandingkan dengan kemuliaan dan kekuasaan TUHAN sebagai pengutus. Sebagai manusia, Yehezkiel tidak berhak untuk menolak kehendak TUHAN. Kekuasaan TUHAN memaksa dia dengan kuat (Yeh.3:14). Hidupnya pun harus rela dipakai sebagai objek pelajaran, bahkan sekalipun untuk itu ia harus kehilangan apa yang berharga bagi dia (Yeh.24:16-27) maupun melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan baginya (Yeh.4:9-12).
Sebagai perbandingan, Nabi Yehezkiel dikenal sebagai Nabi Zulkifli bagi umat Muslim.
STRUKTUR KITAB YEHEZKIEL
Panggilan dan pengutusan Yehezkiel (1:1-3:27)
- Penglihatan tentang kemuliaan Tuhan (1:1-28)
- Pengutusan kepada bangsa yang tegar tengkuk (2:1-3:27)
Nubuat menentang Yehuda sebelum kehancuran Yerusalem (4:1-24:27)
- Pesan ilahi pada tahun ke-5 (4:1-7:27)
- Pesan ilahi pada tahun ke-6 (8:1-19:14)
- Pesan ilahi pada tahun ke-7 (20:1-23:49)
- Pesan ilahi pada tahun ke-9 (24:1-27)
Nubuat menentang bangsa-bangsa di sekitar Yehuda (25:1-32:32)
- Amon, Moab, Edom, dan Filistin, sebagai tetangga terdekat (25:1-17)
- Tirus dan Sidon, sebagai simbol komersial dan materialisme (26:1-28:26)
- Mesir, sebagai simbol kepercayaan pada diri sendiri dan berhala (29:1-32:32)
Nubuat tentang pemulihan (33:1-48:35)
- Peringatan dan pembersihan (33:1-33)
- Gembala yang sejati (34:1-31)
- Pemulihan sesudah kehancuran Edom - tulang kering akan bangkit (35:1-37:28)
- Kehancuran Gog dan Magog (38:1-39:29)
- Bait Allah yang baru (40:1-43:27)
- Ibadah yang baru (44:1-46:24)
- Tanah yang baru (47:1-48:35)
KONTEKS BACAAN YEH.38:10-16
Yeh.38 dan 39 adalah merupakan satu pokok bahasan mengenai nubuatan tentang penyerbuan oleh bangsa-bangsa yang bersatu melawan kerajaan Israel, setelah dibangun kembali. Negara-negara tersebut ada di sebelah utara, dekat Laut Hitam. Suatu kemenangan Yahweh yang menakjubkan dinubuatkan waktu itu.
Persoalan utama dari pemahaman atas nubuat ini adalah, baik para ahli, maupun awam - berusaha untuk mencocokkan apa yang dinubuatkan dengan konteks kekinian mereka. Sebagai contoh Gog dari Magog pada masa ini sering ditafsirkan sebagai Rusia yang akan bekerjasama dengan Iran untuk menghancurkan Israel. Tetapi terlepas dari hal ini tepat atau tidak, mari kita melihat kesatuan bahasan pada Yeh.38-39 dari konteks sebagai Orang Percaya atau Pengikut Kristus.
Untuk itu mari kita perhatikan bacaan kita ini:
1. Yeh.38:10-13 = 38:10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat. 38:11 Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kota-kotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang. 38:12 Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi. 38:13 Negeri Syeba dan Dedan beserta pembeli-pembeli barangnya, negeri Tarsis beserta pedagang-pedagangnya akan berkata kepadamu: Apakah engkau datang untuk merampas dan mengumpulkan sekutumu untuk menjarah, untuk mengangkut perak dan emas, untuk melarikan ternak dan harta benda dan untuk melakukan perampasan yang hebat sekali?
Ini adalah pernyataan TUHAN untuk menggerakkan Gog dari Magog untuk memerangi Israel. Perhatikan bahwa TUHAN Israel adalah TUHAN yang menciptakan alam semesta, sehingga IA juga berdaulat atas Gog dari Magog dan seluruh pasukannya. Bahkan niat Gog dalam konteks nubuatan ini untuk menyerang Israel juga berasal dari TUHAN.
2. Yeh.38:14-15 = 38:14 Sebab itu, bernubuatlah, hai anak manusia dan katakanlah kepada Gog: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Ketika umat-Ku Israel sedang diam dengan aman tenteram, pada waktu itulah engkau akan bergerak 38:15 dan datang dari tempatmu dari utara sekali, engkau dengan banyak bangsa yang menyertai engkau, mereka semuanya mengendarai kuda, suatu kumpulan yang besar dan suatu pasukan yang kuat.
Ini adalah perintah TUHAN kepada anak manusia (Yehezkiel) untuk menubuatkan kepada Gog, kapan waktu mereka menyerang, darimana datangnya serangan, siapa-siapa saja yang ikut menyerang, dengan mengendarai apa, dengan kekuatan dan pasukan yang bagaimana. Perhatikan detil ini, karena sekali lagi ditampilkan penekanan atas kedaulatan TUHAN yang mengatur segala sesuatu di muka bumi ini sampai hal sekecil-kecilnya.
3. Yeh. 38:16 = Engkau bangkit melawan umat-Ku Israel seperti awan yang menutupi seluruh bumi. Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka, hai Gog.
Ini adalah pernyataan TUHAN yang menjelaskan maksudNYA dengan memakai kekuatan Gog menyerang Israel. Perhatikan frasa: "supaya bangsa-bangsa mengenal Aku" dengan sangat tegas mewakili maksud TUHAN.
APLIKASI
1. Pahami kedaulatanNYA - TUHAN berdaulat sepenuhnya dalam kehidupan kita.
Dari bacaan kita khususnya dan disepanjang Kitab Yehezkiel, hal ini diungkapkan melalui beragam cara. Pertama, tentang kehancuran Israel dan kemudian juga berita penghukuman kepada bangsa-bangsa lain menunjukkan kedaulatan TUHAN atas perjalanan sejarah semua bangsa. Sebagai orang percaya, ketika kita mencoba memahami sejarah bangsa Israel, cobalah melihat dengan perspektif ini;Kemalangan tidak disebabkan ketidakmampuan TUHAN dalam menjaga umat-NYA, tetapi pada ketidakmauan-NYA melakukan hal itu karena dosa-dosa umat-NYA.
Yesus Kristus mampu menjaga murid-muridNYA yaitu kita, maukah dan mampukah kita menjaga iman kita terhadapNYA?
2. Pahami kekudusanNYA - TUHAN menunjukkan kekudusanNYA supaya bangsa-bangsa mengenalNYA.
Dari khususnya ayat 16 di atas, segala hal tentang Gog dari tanah Magog ini, sebagaimana Babel yang menghancurkan Israel, adalah cara TUHAN menunjukkan kekudusanNYA supaya bangsa-bangsa mengenal IA. Alasan TUHAN menyatakan pertolongan pada bangsa Israel pada jaman perbudakan Mesir adalah karena Ia tidak ingin nama-Nya dinajiskan oleh bangsa-bangsa (Yeh.20:9, 14, 22).
Ironisnya, justru bangsa Israel-lah yang menajiskan nama itu melalui penyembahan berhala yang mereka lakukan (Yeh.20:39). Karena mereka menajiskan nama TUHAN, maka TUHAN menghabiskan mereka dalam amarah-Nya (Yeh.43:8). Pembuangan ke Babel sendiri di sisi lain di mata bangsa-bangsa lain merupakan penajisan nama TUHAN dalam hal IA dijadikan bahan ejekan oleh bangsa-bangsa lain (Yeh.36:20-21). Karena itu, TUHAN akan menghentikan penajisan ini dengan cara menjanjikan pemulihan. Itupun dilakukan oleh karena nama-Nya yang kudus (Yeh.39:7, 25, 27). Yehezkiel 36:22 secara tepat mengungkapkan kebenaran ini: “Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang”.
Jadi, apapun yang dilakukan oleh TUHAN, itu semua berkaitan dengan nama-NYA yang Kudus. Kini, setelah sebagai orang percaya kita mengenal TUHAN melalui Yesus Kristus, kita harus tetap mengusahakan supaya bukan saja kita, melainkan orang lain juga boleh melihat kekudusan TUHAN.
3. Pahami NubuatanNYA - TUHAN bernubuat melalui para Nabi dengan maksud supaya manusia memperoleh keselamatan.
Segala nubuat para Nabi, secara khusus nubuat Nabi Yehezkiel, sebaiknya dilihat dari perspektif orang percaya sebagai peringatan akan cara manusia menata kehidupannya di hadapan TUHAN. Segala usaha manusia untuk mencari kapan masa penggenapan dan dimana penggenapan nubuatan itu - adalah baik adanya - tetapi lebih baik lagi kalau kita berusaha menangkap dan memahami pesan nubuatan itu, yaitu berbalik dari melawan kehendakNYA dan menjadi anak-anak TUHAN yang senantiasa melaksanakan kehendakNYA dengan sukacita.
ITT - Jakarta, Minggu 15 September 2013