Argumen Menentang Natal
Premisnya adalah karena Tuhan tidak pernah menginstruksikan atau memerintahkan orang Kristen untuk merayakan Natal dalam Alkitab, mereka seharusnya tidak melakukannya.
Meskipun semua orang Kristen setuju bahwa kelahiran Yesus adalah peristiwa yang menggembirakan dan tercatat dalam Alkitab, perselisihannya adalah apakah hari tertentu, yang kita sebut Natal, harus dikhususkan untuk perayaan tersebut karena tidak secara eksplisit diuraikan dalam Kitab Suci.
Argumen Mendukung Natal
Yesus dan Perayaan Pentahbisan Bait Allah (Hari Raya Hanukkah)
Disini kita coba menyajikan contoh dari Kitab Yohanes, di mana Tuhan Yesus hadir pada Perayaan Pentahbisan Bait Allah (yang kita sebut Hanukkah saat ini).
Perayaan ini adalah hari raya buatan manusia, yang dimulai sekitar 160 tahun sebelum Tuhan Yesus, untuk merayakan dedikasi ulang bait suci setelah pemberontakan Makabe. Ini bukanlah perayaan berdasarkan Alkitab yang diperintahkan oleh Tuhan.
Dalam Yohanes 10:22-23, Yesus berjalan di bait suci selama perayaan ini. Tidak ada penyebutan tentang Yesus menegur orang-orang karena merayakan hari raya buatan manusia ini. (Yohanes 10:22-23: 10:22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.10:23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.)
Kesimpulan dari contoh tersebut: Bahwa prinsip menolak hari raya karena tidak ada dalam Alkitab - dapat dikesampingkan karena Tuhan Yesus sendiri hadir pada hari raya yang tidak ditentukan dalam Alkitab.
Kesimpulan tentang Kebebasan Kristen dari Rasul Paulus
Alkitab tidak melarang Natal atau partisipasi dalam hari raya yang tidak ditentukan dalam Alkitab.
Masalah ini harus dianggap sebagai masalah kebebasan Kristen dan dapat didalami pada Roma 14 khususnya Roma 14:5-6, - yang memungkinkan perbedaan pendapat tentang hal-hal yang tidak penting tanpa menghakimi.
Akhirnya, .... Merayakan Natal bukanlah suatu pelanggaran, dan tidak merayakannya pun juga bukan suatu pelanggaran. Jika seseorang memilih untuk merayakan, mereka harus melakukannya untuk kemuliaan Tuhan, demikian pula sebaliknya.
Roma 14
Jangan menghakimi saudaramu
1 Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. 2 Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. 3 Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. 4 Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. 5 Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. 6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah. 7 Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. 8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. 9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. 10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." 12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
ITT - Jakarta, Selasa 16 Desember 2025