2:1 Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2:2 katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
2:4 Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
2:5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku
2:6 di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
Penulis: Yunus
Tema: Luasnya Kasih Sayang Allah yang Menyelamatkan
Tanggal Penulisan: + 760 SM
Latar Belakang
Yunus, yang namanya berarti "merpati," diperkenalkan sebagai putra Amitai (Yun 1:1). Ia disebut dalam 2Raj 14:25 sebagai
(1) nabi kepada kerajaan utara Israel semasa pemerintahan Yerobeam II (793-753 SM);
(2) ia berasal dari Gat-Hefer, tiga sampai lima kilometer utara Nazaret di Galilea.
Jadi, orang Farisi salah ketika mengatakan bahwa tidak pernah ada nabi dari Galilea (#/TB Yoh 7:52). Pelayanan nubuat Yunus terjadi tidak lama sesudah masa pelayanan Elisa (bd. #/TB 2Raj 13:14-19), bertumpang-tindih dengan masa pelayanan Amos (bd. #/TB Am 1:1) dan diikuti oleh pelayanan Hosea (bd.#/TB Hos 1:1). Sekalipun kitab ini tidak menunjukkan penulisnya, sangat mungkin penulis itu Yunus sendiri.
Pertobatan Niniwe sebagai tanggapan terhadap pemberitaan Yunus sangat mungkin terjadi pada masa pemerintahan salah seorang dari dua raja Asyur:
(1) Adad-nirari III (810-783 SM) yang pemerintahannya ditandai oleh peralihan ke monoteisme, atau
(2) Asyurdan III (733-755 SM) yang pemerintahannya mengalami dua wabah besar (765 dan 759 SM) serta sebuah gerhana matahari (763 SM), yang masing-masing mungkin ditafsirkan sebagai tanda hukuman ilahi sehingga mempersiapkan ibu kota Asyur itu untuk menerima berita nubuat Yunus. Niniwe terletak sekitar 800 kilometer timur laut Galilea.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Yesus menyamakan diri-Nya dengan Yunus, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!" (Mat 12:39-41).
Mari kita lihat apa yang nabi Yunus lakukan dalam konteks bacaan ini.
I. Kapan Saat ia berdoa? (Yun.2:1-2). Pada saat dalam penderitaan, Kesesakan, kemalangan & derita, disaat inilah sebenarnya Tuhan memberikan kita kesempatan untuk membuka diri kita dan mengaku atas segala kelemahan kita dan melepaskan kekerasan hati.
II. Dimana Ia berdoa? Ini menunjukkan bahwa, dimanapun kita dapat berdoa, bahkan di tempat yang kelam sekalipun. Yunus terpenjara di perut ikan, tidak menghalanginya untuk berdoa. Manusia dapat memenjarakan kita, tetapi tidak ada yang dapat memutuskan hubungan kita dengan Tuhan.
III. Kepada siapa Ia berdoa? Kepada Tuhan Allahnya. Kepada Allah yang rancanganNya tidak dapat dihalangi oleh manusia, baik Yunus sekalipun atau awak kapal yang menceburkan ia ke laut. Bahkan ikan paus yang melahapnyapun tidak sanggup membunuhnya. Ini menunjukkan kekuasaan Allah. Mengajarkan kepada kita bahwa, tidak ada yang mustahil di hadapan Allah. Sehingga hanya kepada Allah saja kita harus datang dan berdoa.
IV. Mengenai apa isi doanya? Pengakuan atas kedaulatan Allah yang mampu melakukan segala sesuatu di atas Bumi ini dan berkuasa atas nyawa setiap ciptaanNya. Pengakuan ketika dalam bahaya dan maut dan hatinya gentar, pergumulan antara nalar dan iman, ketakutan dan harapan. Yunus sadar bahwa ia tidak mati, dan untuk itu ada maksud Tuhan atas dirinya, sehingga ia bernazar dan akhirnya Allah mengembalikan dirinya ke tugasnya semula, ke Niniwe, memberitakan penghukuman Allah.
Hari ini, melalui Firman Tuhan dalam Kitab Nabi Yunus, Tuhan mencari dan memanggil jemaat untuk dikirim ke Niniwe. Dimana Niniwe kita sekarang ini? Niniwe kita ada di jalan-jalan dan lorong-lorong sempit di lingkungan kehidupan kita, Niniwe kita ada di tengah kehidupan narkoba dan aids serta penyakit sosial lain, Niniwe kita ada di tempat pekerjaan kita yang tidak mengandalkan Allah, Niniwe kita ada di RC ini yang dalam keterbatasan fisik, memberitakan bahwa Allah hadir dan menjadi penolong, penghibur dan penyelamat yang tidak memandang muka.
Bukankah Nabi Yunus bukan dikirim ke bangsa Israel yang sudah beriman? Kita juga bukan dipanggil untuk hanya melayani kepentingan lingkungan dan gereja kita, tetapi dipanggil untuk membawa kabar baik ini ke tempat2 & situasi yang kelihatannya tidak mungkin dapat kita datangi di luar tembok gereja yang kita bangun. Kabar baik dalam kitab ini, adalah tenyata Niniwe yang bagi kita kelihatan tidak mungkin itu, ternyata tidaklah sesukar pandangan kita sebagai manusia. Bila Niniwe di jaman Nabi Yunus dapat berpaling dari dosa2nya, demikian juga Niniwe kita sekarang ini.
Bersama Allah, Bersama Kristus dan bersama Roh Kudus kita dapat memberitakan Damai Sejahtera Kristus dimana Allah memerintahkan kita pergi, AMIN.
ITT - 26 April 2009 - Khotbah IHM di Pospel RC Pkl.07:00