Hanya Oleh Kasih Karunia Allah
(Sesuai SBU, Minggu 22 Mei 2011)
Efesus 2:1-7
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Latar Belakang
Surat Efesus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, yang disebutnya dengan; orang-orang Kudus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus (Ef 1:1).
Surat ini sendiri ditulis oleh Rasul Paulus dari Roma, ketika ia dipenjara menunggu penjatuhan hukuman (Ef 3:1, 4:1 dan 6:20). Menurut para Teolog, Surat ini ditulis bersamaan waktunya dengan Surat Kolose, Filipi dan Filemon sekitar tahun 60 - 62 M.
Rasul Paulus sendiri mengenal dengan baik Jemaat di Efesus, pertama ketika ia dalam kunjungan singkat di sana (Kis 18:19-21), dan ketika tinggal di Efesus selama kurang lebih 2 tahun memberitakan Injil dan melakukan mujizat-mujizat (Kis 19:1-10).
Efesus sendiri adalah kota perdagangan yang sangat besar di Asia Kecil, sehingga semangat materialisme merajalela luar biasa, dan bukan itu saja kota tersebut terkenal menjadi pusat penyembahan dewi Artemis (Yunani) atau dewi Diana (Romawi). Pelacuran disahkan bahkan dianggap sakral karena mereka yang mengadakan pelacuran menganggap hal itu merupakan ibadah kepada dewi itu.
Dengan latar belakang itulah, Rasul Paulus menulis Surat ini, untuk mengupas bagaimana posisi dan tanggungjawab Murid Kristus. Dan secara garis besar, surat Efesus dapat dibagi ke dalam 2 bahagian, yaitu:
A. Doktrin/ajaran tentang posisi sebagai Murid Kristus (Pasal 1 s/d 3)
B. Nasihat tentang Tugas Panggilan Murid Kristus (Pasal 4 s/d 6)
Bacaan Kita hari Mingggu ini, adalah penggalan dari pasal 2 yang berbicara tentang keadaan rohani dalam Kristus, yang mana pasal ini sendiri dapat dibagi dalam 2 bahagian sesuai judul perikop Alkitab LAI yaitu Ef 2:1-10 Semuanya adalah Kasih Karunia dan Ef 2:11-22 Dipersatukan di dalam Kristus.
Struktur Bacaan
Efesus 2:1-7 ini sendiri dalam Alkitab berbahasa Yunani, adalah satu kalimat, yang panjang dan padat. Perhatikan bahwa, ketika kita menguraikan dengan jalan membacanya secara perlahan dan berulang, kita bisa mengerti kalimat panjang ini dengan membaginya sbb:
-. 3 ayat pertama (1-3) adalah menjelaskan bagaimana kondisi manusia sebelum diselamatkan.
-. Subyek dan kunci dalam kalimat ini adalah Allah (ay 4=Tetapi Allah) dan Kristus
-. 3 kata kerja utama dalam kalimat ini adalah menghidupkan (ay 5), membangkitkan (ay 6) dan memberikan tempat (ay 6).
-. obyeknya adalah "kamu" (ay 1-3) dan kita (ay 4-7)
Dari sini kita bisa melihat, bahwa Rasul Paulus menggunakan perbandingan yang kontras atas sebelum dan sesudah menjadi Murid Kristus. Yaitu bahwa Allah membangkitkan kita kembali dari kematian akibat dosa dan memberikan tempat bagi kita bersama Yesus Kristus di surga.
Kita juga bisa mengerti kalimat ini dengan melihat pemaparan Paulus tentang keadaan dahulu (ay 1-3), sekarang (ay 4-6) dan masa datang (ay 7) dalam kehidupan Murid Kristus.
Kabar Buruk: Mati di Mata Allah (ayat 1-3)
Cara Paulus melukiskan keadaan sebelum menjadi orang percaya, sungguh mengerikan. Penekanan pada kata mati (Secara rohani), karena: pelanggaran dan dosa (ay 1), tidak mentaati Allah melainkan mentaati roh kedurhakaan (ay 2) dan hidup dalam nafsu kedagingan yang jahat (ay 3).
Hal ini mengakibatkan, bahwa seharusnya kita cuma dapat menuai Murka Allah belaka (ay 3b).
Dengan melukiskan ini, Paulus menyentuh kesadaran pembacanya bahwa betapa berdosanya manusia itu di hadapan Allah dengan cara hidupnya sehingga manusia memerlukan Juruselamat dalam ketidak-selamatannya itu.
Kabar Sukacita: Dibangkitkan oleh Allah (ayat 4-7)
Cara Paulus melukiskan keadaan setelah menjadi orang percaya, sungguh melegakan. Tiga karunia besar yang bisa diperoleh yaitu: kita telah dihidupkan kembali (ay 5), kita telah dibangkitkan dan diberi tempat di Surga (ay 6).
Perhatikan kunci utama dari tiap karunia besar yang kita peroleh di atas, dengan konsisten di tekankan oleh Rasul Paulus, yaitu Yesus Kristus.
-. menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus
-. dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga
-. memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga
dan ditutup dengan ayat 7 = supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Yesus Kristus adalah kunci dan fondasi dari segala keadaan sukacita manusia di atas.
Dengan melihat dan membandingkan Kabar Buruk dan Kabar Sukacita di atas, kita bisa mengerti bahwa peran utama mengenai keselamatan, bukan dipegang oleh manusia dengan usahanya, tetapi sepenuhnya oleh Allah yang bertindak sebagai pihak yang aktif dalam memberikan keselamatan itu. Rasul Paulus mengingatkan dengan tegas tentang ini di Ef 2: 8-10 = Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya
Aplikasi
1. Untuk dapat hidup sebagai Murid Kristus, kita harus menyadari keadaan kita sebelumnya, yaitu mati secara rohani. Tanpa menyadari ini dan melihat kehidupan kita sebelumnya yang dilukiskan di Ef 2:1-3, maka kita akan kehilangan rasa bersyukur atas keadaan kita sekarang yang telah mengenal Kristus, dan kehilangan rasa bersyukur itu, akan mengembalikan kita kepada kematian rohani dengan kembali melakukan kehidupan manusia lama kita di ketiga ayat di atas. Hanya oleh Kasih Karunia Allah kita beroleh hidup, bersyukurlah untuk itu setiap saat.
2. Sebagai Murid Kristus, apa yang telah dianugerahkan kepada kita, sungguh luar biasa dan sekarang ini telah kita peroleh, yaitu kehidupan, kebangkitan dan tempat di sorga bersama Yesus Kristus. Menyadari akan anugerah ini, membuat kita akan enggan melakukan kehidupan manusia lama kita, karena kita beroleh berkat yang luar biasa. Tetapi janganlah berkat ini menjadikan kita lupa diri dan hanya menikmati status ini tanpa berbuat apapun, karena sebagaimana Yesus Kristus ingatkan dalam Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Melakukan kehendak Allah adalah kata kerja, yang senantiasa diaminkan Rasul Paulus dalam kehidupannya, demikian juga kita sebagai murid Tuhan Yesus.
Penutup
Ingatlah bahwa:
-. Kita sudah mati dalam dosa, Tetapi Allah menghidupkan kita dalam Kristus.
-. Kita hidup mengikuti jalan dunia, taat pada penguasa kerajaan angkasa, Tetapi Allah membangkitkan kita dengan Kristus dan memberi tempat bersama-sama IA di Sorga.
-. Kita adalah anak-anak durhaka yang hidup menurut kehendak daging, Tetapi Allah mengasihi kita dan menunjukkan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
ITT, Minggu 22 Mei 2011