Kembangkan Kehidupan Spiritualmu
Yosua 6:6-11
6:6 Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN."
6:7 Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah, kelilingilah kota itu, dan orang-orang bersenjata harus berjalan di depan tabut TUHAN."
6:8 Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka.
6:9 Dan orang-orang bersenjata berjalan di depan para imam yang meniup sangkakala dan barisan penutup mengikut tabut itu, sedang sangkakala terus-menerus ditiup.
6:10 Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! -- maka kamu harus bersorak."
6:11 Demikianlah tabut TUHAN mengelilingi kota itu, mengedarinya sekali saja. Kemudian kembalilah mereka ke tempat perkemahan dan bermalam di tempat perkemahan itu
Latar Belakang
Yosua berarti “Yahweh Menyelamatkan”, berasal dari kata Ibrani Kuno yang kalau diterjemahkan ke bahasa Aram (bahasa Yahudi masa PB) Yosua akan menjadi Yesus.
Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyebrangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan dibawah pemimipin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliputi 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel “negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka” (Yos 21:43).
Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini, Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18)
Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang dalam kepada Allah dengan sering kali berada dihadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Kel 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasehat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat ini. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain, dan akhirnya mereka berdua yang akan diizinkan Tuhan masuk ke Kanaan (Bil 14:26-30 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! - Bahkan dari Yosua inilah masa penjelajahan umat Israel di padang gurun ditetapkan Tuhan menjadi 40 tahun! (Bil 14:32-35 Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini, dan anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai bangkai-bangkaimu habis di padang gurun. Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu: Aku, TUHAN, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati.").
Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel, Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, dan mengabdi kepada Allah dan firmanNya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan orang yang “penuh Roh” (Bil 27:18; bandingkan dengan Ul 34:9).
Yerikho
Yerikho dikenal sebagai kota pohon korma (Ul 34:3). Dari etimologinya, kata “Yerikho“ seakar dengan kata “Yareakh”, artinya “bulan” dan ini dihubungkan dengan dewa bangsa Sem Barat, namanya Yarikh atau Yerakh. Nama arti lain dari kata “Yerikho” adalah “tempat yang berbau harum”. Arti inilah yang sering dikenal orang. Di Alkitab ada 2 kota Yerikho yang berbeda, yaitu Yerikho kuno dan Yerikho modern.
Yerikho Kuno.
Yerikho kuno disebut Tell es-sultan, yaitu Yerikho pada zaman Yosua (PL), yang terletak 16 km sebelah barat laut Laut Mati, 2 km di barat laut desa er-Rikha dan 27 km di timur laut Yerusalem. Menurut penelitian, Yerikho adalah kota tertua yan dijadikan sebagai tempat tinggal menetap di Palestina. Pada awal millennium 8 sM, di Yerikho didirikan tembok batu guna memperkuat kota dan beberapa rumah bundar sebagai menara jaga. Tinggi temboknya ± 14 meter, terdiri dari 2 lapis tembok yang berjarak ± 5-6 meter. Karena itu Yerikho dikenal sebagai kota benteng. Kira-kira abad 13 sM, bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua menyerbu Yerikho. Kota ini sendiri tidak begitu luas, hanya sekitar 3,5 hektar, tetapi mempunyai arti strategis karena jalanan utama pada masa itu melalui kota Yerikho (masuk ke dalam bagian kota).
Tahun 1930-1936, seorang arkeolog bernama Prof. John Garstang mengadakan penelitian di Yerikho dan sekitarnya. Ketika melakukan penelitian di kota-kota lain di sekitar Yerikho Prof. John Garstang menemukan fakta bahwa pada umumnya tembok-tembok kota selalu roboh ke arah dalam, karena musuh mendobrak pintu atau tembok dari arah luar. Tetapi ketika Prof. John Garstang menggali kota Yerikho, ia menemukan bahwa tembok Yerikho yang kokoh itu roboh dari dalam ke luar. Tembok Yerikho roboh ke arah luar bukan oleh alat Bantu atau tenaga manusia, tetapi oleh kuasa Allah. Bahkan pada penggalian-penggalian sebelumnya ditemukan juga bagian kota yang tidak hancur dan diduga sebagai rumah Rahab (Yos 2:15 Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam. - bandingkan: Yos 6:22-23 Tetapi kepada kedua orang pengintai negeri itu Yosua berkata: "Masuklah ke dalam rumah perempuan sundal itu dan bawalah ke luar perempuan itu dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, seperti yang telah kamu janjikan dengan bersumpah kepadanya." Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel.)
Yerikho Modern.
Yerikho modern disebut er-Rikha, yaitu Yerikho pada zaman Raja Herodes (PB). Letaknya hanya 2 km di sebelah selatan Yerikho kuno. Di daerah Herodes Agung dan penerusnya membangun istana musim dingin dengan taman-tamannya yang asri, dekat dengan kebun korma dan balsam. Disana, Tuhan Yesus menyembuhkan Bartimeus dari kebutaannya dan menyelamatkan Zakheus di kepala bea cukai (Mark 10:46; Luk 19:1).
Awal Perebutan
Yerikho adalah kota pertama yang direbut umat Israel dalam memasuki tanah Kanaan. Hal ini juga yang membuat Yerikho begitu khusus, sehingga Allah mengawalinya dengan turun tangan sendiri merebutnya. Perhatikan bagaimana Allah memerintahkan hasil jarahan Yerikho (Yos 6:19 Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN."). Bandingkan dengan kota kedua yaitu Ai.
Merebut Yerikho adalah Perintah Tuhan kepada Yosua, melalui "Panglima Balatentara Tuhan" di Yos 5:13-15 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?" Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian. - Yos 6:2 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.
Tuhan berfirman lengkap dengan cara bagaimana Israel harus berbuat untuk kejatuhan Yerikho. (Yos 6:3-5 Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.")
Stuktur Bacaan
Bacaan kita pekan ini merupakan penggalan dari perikop yang diberi judul oleh LAI "Jatuhnya Yerikho" Yos 6:1-27.
Dalam penggalan ini, Yosua memerintahkan Israel, tepat seperti apa yang Tuhan perintahkan kepadanya melalui "Panglima Balatentara Tuhan" yang Yosua temui di akhir Yosua 5 di atas.
7 Imam membawa 7 sangkakala di depan Tabut Perjanjian selama 7 hari dan pada hari ke-7 tersebut mengelilingi Yerikho 7 kali, menandakan kehadiran Tuhan sendiri. Cara yang Tuhan pakai tidak dipersoalkan sama-sekali oleh Yosua dan Israel, karena sebelumnya mereka sudah melihat dan mengalami bagaimana Tuhan bekerja dan membawa mereka masuk ke Kanaan melalui Sungai Yordan dengan keajaiban yaitu sungai tersebut menjadi surut (Yosua 3).
Aplikasi
1. Cara Yosua menerima perintah Tuhan adalah dengan taat dan patuh. Tanpa mempersoalkan cara Tuhan. Perhatikan bahwa tidak sedikitpun keluar komentar dari mulut Yosua, seperti bagaimana? apa bisa? mungkinkah? dsb, bahkan Yosua tidak mempersoalkan soal hari Sabat dan sebagainya. Yosua bisa saja berkata ... Tuhan, kalau hari sabat bagaimana? Apa tidak berhenti dahulu ... dsb dsb.
Cara Yosua, diajarkan kemudian oleh Tuhan Yesus dalam Doa Bapa Kami; Mat 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Bahkan ketika IA menerima perintah BapaNya untuk mati di kayu Salib, sekalipun berat, Yesus berdoa dalam Mark 14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Cara Yosua, Cara Tuhan Yesus .... adalah cara murid Tuhan Yesus atau cara hidup kita. Perintah dan Firman Tuhan wajib dijalankan dengan taat dan patuh.
2. Ketaatan dan kepatuhan Yosua ditunjukkan dengan meneruskan Firman Tuhan sebagaimana Yosua dengarkan sendiri. Yosua tidak menambah atau mengurangi, atau menerjemahkannya bagaimana, tapi Yosua teruskan sebagaimana ia dengarkan. Cara seperti ini pernah diterapkan oleh Rasul Paulus dalam 1 Kor 11:23-25 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" - atau yang kita kenal sebagai penetapan Perjamuan Kudus.
Menoleh ke bacaan hari minggu lalu Bilangan 9, ketaatan dan kepatuhan juga Musa laksanakan ketika ia menerima pertanyaan dari umat Israel perihal ketetapan Paskah bagi orang yang najis. Musa menjawab dalam Bil 9:8 Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu.
Ketaatan dan Kepatuhan terhadap Firman Tuhan, termasuk cara pengambilan keputusan dalam hal apapun. Berhati-hatilah dengan pengertian manusia atau diri sendiri dengan terbiasa berpikir: "Ah, kan Tuhan mengerti, yang penting apa yang ada di hati kita". Ketaatan dan kepatuhan dihati kita akan dicerminkan dalam perbuatan kita.
3. Ketaatan dan Kepatuhan Yosua tetap dilaksanakan walaupun tidak masuk akal. Lalu apa dasar Yosua? Iman! karena Yosua tahu Siapa yang membawa Israel keluar dari Mesir, karena Yosua tahu Siapa yang membawa Israel menyeberangi Laut Merah dan Sungai Yordan. Tanpa Iman, maka perintah Yesus untuk mengasihi musuh dalam Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. - adalah tidak masuk akal. Juga apa yang diteruskan oleh Rasul Paulus dalam Roma 12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Iman, inilah dasar ketaatan dan kepatuhan Yosua hingga Yerikho jatuh (Ibrani 11:30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.)
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1).
4. Ketaatan dan Kepatuhan berdasarkan Iman, hanya dapat dilaksanakan dengan hidup kudus di hadapan Allah seperti yang Yosua tunjukkan. Kekudusan Yosua, menyebabkan umat Israel tunduk pada apa yang Yosua perintahkan. Hal tersulit adalah bagaimana mengitari Yerikho tanpa bersuara dengan hanya membiarkan Suara Sangkakala yang dapat diartikan sebagai suara Tuhan belaka, bayangkan bagaimana mau diam tanpa suara kalau dari atas tembok itu ada teriakan ejekan atau tertawaan penduduk Yerikho?. Sulit, namun dipatuhi umat Israel.
Pada masa inipun, kalau kita mau taat dan patuh dalam iman dan kekudusan, akan ada teriakan dan ejekan dunia kepada kita, namun diamlah dan jangan bersuara, sampai Khairos atau waktu Tuhan mengizinkan kita bersuara.
5. Ketidak-taatan dan ketidakpatuhan akan berakibat hukuman Tuhan, seperti yang dicontohkan dalam Yos 7, ketika umat Israel tidak patuh atas perintah Tuhan perihal barang jarahan. Sangat menyedihkan, ketika berharap kemenangan, mereka patuh, ketika beroleh kemenangan berubah tidak patuh. Landasan iman dan kekudusan yang akan menentukan Taat dan Patuhnya kita terhadap Firman Tuhan,
Penutup:
Mari kita kembangkan kehidupan spiritual kita diawali dengan hidup kudus di hadapan Tuhan.
Kekudusan hidup akan mengantar kita kepada Iman yang kokoh. Iman yang kokoh akan membuat kita taat dan patuh kepada Firman Tuhan dalam pergumulan hidup kita, meruntuhkan tembok-tembok Yerikho yang kita temui dalam perjalanan hidup kita sebagai murid Tuhan Yesus. Amin
ITT - Rabu 4 Mei 2011 Ibadah K3 B di Ibu Roring