1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat
Ilustrasi Uang palsu, ...... menurut KemenKeu RI ===> uang palsu dapat diketahui dengan memakai teknik 3D Dilihat, Diraba, Diterawang. Jadi prinsipnya; untuk mengetahui "palsu," adalah mengetahui "asli"-nya terlebih dahulu.
1. Siapa yg menyesatkan? = Iblis dengan memakai manusia.
2Yoh 1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
Ayat 7: Mengapa ada orang-orang yang menyatakan bahwa Yesus hanya datang sebagai manusia?
Ketika surat 2 Yoh ditulis ada orang-orang yang menolak kepercayaan akan keilahian Yesus. Mereka tidak percaya kepada ajaran inkarnasi Allah. Itu berarti, mereka hanya percaya Yesus sebagai manusia. Yang benar ialah bahwa Yesus adalah Allah dan sekaligus manusia pada waktu yang bersamaan. Ajaran Docetik (Yun:tampak/terlihat)==>Yesus hanya terlihat sbg manusia, ajaran Cerinthian==>Yesus benar manusia, Roh Kristus datang keatas-Nya pada saat pembaptisan dan meninggalkanNya pada saat penyaliban.
Informasi: Martin Luther said of Jesus: “He ate, drank, slept, waked; was weary, sorrowful, rejoicing; he wept and he laughed; he knew hunger and thirst and sweat; he talked, he toiled, he prayed … so that there was no difference between him and other men, save only this, that he was God, and had no sin.”
Meskipun kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang diyakini oleh para pengikut ajaran sesat yang ditentang oleh Yohanes (dan beberapa dari mereka mungkin mempercayai bentuk yang mula-mula dari masing-masing ajaran itu), kalimat yang terdapat dalam 2Yohanes memperingatkan kita terhadap keduanya. Menurut Yohanes, seorang Kristen yang sejati menyatakan kesetiaan kepada Yesus Kristus, bukan hanya kepada Kristus, dan orang percaya mengakui bahwa seluruh kesatuan yang utuh ini, yaitu "Yesus Kristus," berasal dari Allah dan benar-benar telah menjadi manusia. Bentuk kalimat yang terdapat dalam 1 Yohanes 4:2-3 menekankan bahwa Yesus berasal dari Allah dan benar-benar berinkarnasi. Bentuk yang terdapat dalam 2Yohanes 7 menekankan bahwa Yesus tetap menjadi manusia dan tidak "terbagi", baik pada kematian maupun kebangkitan. Dalam pandangan Yohanes, Yesus Kristus yang berinkarnasi dan benar-benar manusia hidup pada masa itu.
Gereja Tuhan bertumbuh di tengah-tengah dunia ini dengan berbagai pergumulan karena berbagai tantangan dan tekanan. Tantangan atau tekanan itu datang dari dalam maupun luar gereja. Dari luar gereja berupa penganiayaan, penindasan yang berupaya menghambat laju Injil. Dari dalam bentuk pertikaian, penduniawian yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Kristen yang tidak dewasa dan pengajaran sesat atau penyesatan. Dari berbagai tantangan dan tekanan yang dapat menghambat bahkan menghancurkan laju gereja Tuhan, penyesatan atau pengajaran sesat salah satu bahaya yang harus ditanggapi serius. Hal pengajaran sesat ini telah menjadi pergumulan Tuhan sejak gereja pertama atau ketika rasul-rasul masih hidup.
Mari lihat apa kata Yesus Kristus tentang itu, dari apa yang telah dipaparkan Tuhan Yesus dalam Matius 13:24-30 (Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.)
Penyesatan adalah sesuatu yang pasti ada di dalam gerak kehidupan gereja Tuhan.(Mat 13:25 - bandingkan Matius 18: 7= Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya). Gereja Tidak dapat meniadakan penyesatan sebab penyesatan pasti ada, tetapi gereja dapat mengantisipasi dengan bijaksana, sehingga penyesatan tidak menyesatkan gereja dan tidak memberi peluang berkembang. Penyesatan masuk ke dalam gereja tidak terang-terangan (Mat13:25 ), juga harus diperhatikan bahwa penyesatan masuk ke dalam gereja dengan tidak nampak jelas sebagai penyesatan dan Penyesatan itu berakibat fatal (Mat13:29-30)
Kalau gereja secara terang-terangan menghadapi pengajaran agama lain atau filsafat dunia, mudah mengantisipasinya secara frontal, tetapi kalau yang kita hadapi sesuatu yang dikemas dengan baik, tidak menunjukkan secara nyata-nyata sebagai penyesatan, maka akan lebih sukar mengenali dan mengantisipasinya. Hal ini dapat terjadi di dalam gereja Tuhan yaitu pengajaran dan khotbah yang nampaknya didasar kan pada ayat-ayat Alkitab, tetapi sebenarnya tidak Alkitabiah. Khotbah dan pengajaran yang tidak Alkitabiah ini disebabkan oleh kesalahan tafsir atau pengertian terhadap pokok-pokok yang diajarkan Alkitab. Penyesatan ini bisa terjadi melalui hamba-hamba Tuhan yang berada pada posisi sebagai berikut:
-Hamba-hamba Tuhan yang belum belum diperlengkapi dengan kebenaran yang cukup.
-Hamba-hamba Tuhan yang berhenti belajar.
-Hamba-hamba Tuhan yang terkena "polusi dunia", dan motivasinya tidak murni lagi melayani Tuhan dan hidup tidak benar dihadapanNya.
2. Siapa yg disesatkan = Jemaat Yesus Kristus/Gereja
2 Yoh 1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
Ayat 8: Siapa yg disesatkan? Yang orang-orang Kristen “kerjakan”, itu untuk apa? Alkitab mengajarkan bahwa kita tidak mungkin memperoleh keselamatan sebagai hasil “kerja” dan/atau upaya kita sendiri. Hanya karena anugerah Allah semata-mata, maka kita diselamatkan. Dan dalam keadaan yang telah diselamatkan inilah, maka kita boleh mengharapkan upah di sorga untuk apa yang kita telah kerjakan dalam rangka melayani Tuhan (Mat7:21-23=Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!)
Penyesatan dalam gereja terjadi melalui beberapa saluran. Saluran-saluran itu harus dikenali dengan teliti, agar kita terhindar dari penyesatan. Salah satu saluran penyesatan tersebut bisa melalui pengajaran yang tidak beralaskan pada kebenaran Firman Tuhan. Pengajaran sejenis itu disebarkan melalui khotbah yang tidak diangkat dari penafsiran yang benar. Pengajaran-pengajaran tersebut dikemas menjadi doktrin dan tanpa disadari oleh anggota jemaat doktrin-doktrin tersebut diakui sebagai Firman Tuhan atau sejajar dengan Firman Tuhan.
Pengajaran hasil pikiran manusia yang bercampur dengan pemikiran dari roh-roh jahat terkadang melahirkan pengajaran yang logis atau wajar dan mudah diterima. Pengajar atau penafsirnya berpikir bahwa kesimpulan dari idenya adalah suara Roh Kudus atau sebuah penemuan yang lahir dari hikmat Tuhan. Kita harus waspada bahwa pikiran manusia dapat disesatkan oleh iblis (2Kor 11:2-3). Dengan kalimat lain dapat dijelaskan bahwa pikiran manusia atau idenya dapat menjadi kendaraan pikiran atau rencana iblis (Mat 16:22-23 =
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.").
Dalam hal ini kita dapat menemukan bahwa seorang pengajar atau pembicara di mimbar memiliki tanggung jawab dan pergumulan yang berat. Pertumbuhan rohani dan kwalitas iman jemaat tergantung oleh isi pengajaran pembicara atau pengkhotbah dalam gereja. Itulah sebabnya Alkitab berkata bahwa seorang guru atau pengajar akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat. (Yak. 3:1 = Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat).
3. Bagaimana mengenal/mengetahui penyesat = mengenal Firman Tuhan dengan baik dan benar melalui Alkitab.
2 Yoh 1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
Ayat 9: Bagaimana kita bisa tahu siapa saja yang tidak “tinggal di dalam ajaran Kristus”?
Siapa sajapun yang mengajarkan hal-hal yang berlawanan dengan ajaran Alkitab tentang Yesus adalah orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus. Juga setiap orang yang hidupnya tidak konsisten dengan ajaran Alkitab adalah termasuk orang yang tidak patuh kepada Tuhan dan perintah-perintah-Nya.
Kita mengerti betapa sukarnya seseorang mempunyai "pengertian yang benar" tentang Firman Tuhan yang membawanya kepada kehidupan yang benar. Dalam hal ini peranan jemaat dalam menyambut Firman sangatlah penting. Ia harus memiliki hati yang haus dan lapar akan kebenaran dengan rendah hati menyambut Firman Tuhan, di pihak lain hamba Tuhan harus benar-benar menaburkan kebenaran Firman Tuhan bukan ide atau pikirannya sendiri (bandingkan 1Kor 2:4-5= Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. ).
Pembanding pada perkataan yesus Kristus di Matius 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu atau pengajar-pengajar palsu sebenarnya sudah bukan hal yang asing bagi umat Kristen. Sejak zaman rasul-rasul bahkan zaman perjanjian lama nabi-nabi ini telah ada. Dikatakan nabi palsu karena penampilan dan tutur perkataan mereka seperti nabi namun sebenarnya mereka adalah penyesat yang tugasnya menyesatkan umat Tuhan dari kebenaran firman Tuhan.
Bagi umat Tuhan yang tidak mengerti firman Tuhan secara mendalam, akan sangat sulit membedakan mana nabi palsu dan mana yang bukan. Mengapa sangat sulit di bedakan?
* Karena mereka menyamar seperti domba. Artinya dalam kehidupan sehari-hari mereka berlaku seperti domba.
* Mereka hidup diantara domba-domba, artinya mereka berada diantara umat-umat kudus Allah.
* Mereka hidup dalam penggembalaan bersama domba. Kalau domba makan rumput, maka mereka juga makan rumput. Namun mereka tidak menelan dan mencerna rumput itu karena sebenarnya mereka adalah serigala, bukan domba. Mereka makan rumput hanyalah untuk berpura-pura. Yang mereka makan adalah daging. Artinya, walaupun mereka menerima pemberitaan firman Tuhan, namun mereka tidak mencerna dan melakukan firman itu. Hidup mereka dipenuhi oleh hawa nafsu keinginan daging.
Alkitab mencatat, untuk mengetahui apakah mereka nabi palsu atau bukan dapat dilihat dari buahnya. Itu tercatat pada ayat dibawah: Matius 7:16-17 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana seseorang mengetahui mana yang disebut pohon anggur, pohon ara atau semak duri kalau dia sendiri tidak mengenal dan mengetahui pohon itu? Bukankah seseorang mengetahui yang mana pohon pisang karena sejak kecil dia sudah ditunjukkan bahwa itu pohon pisang.
4. Bagaimana supaya tidak disesatkan atau bahkan dipakai iblis menjadi penyesat = tegas menarik garis batas antara Kebenaran Firman Tuhan dan ajaran sesat serta menghindar.
2 Yoh 1:10-11 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Camkan ini, ajaran sesat merupakan suatu masalah serius. Kita tak boleh menyepelekannya. Pandangan ini jugalah yang melatarbelakangi peringatan keras dari Yohanes dalam ayat ini. Tegasnya, janganlah memberi kesempatan sedikit pun untuk hadirnya ajaran sesat di kalangan warga jemaat.
Kalau kita mencintai kebenaran, maka kita harus membenci kejahatan. Tetapi kebenaran dalam Kristus mengajarkan kasih untuk dikenakan kepada sesama, bahkan yang terlibat kejahatan itu.
Untuk dapat membedakan apakah seseorang membawa pengajaran yang sehat atau tidak, sesat atau benar harus menggunakan ukuran Firman Tuhan yang ditulis dalam Alkitab. Harus dipahami bahwa iblis bisa mengelabui kita dengan cara-cara yang sangat cerdik. Pengajar-pengajar palsu akan ditampilkan sebagai orang baik, lemah lembut, berkuasa dll, dengan demikian ia dapat menyesatkan banyak orang. Oleh sebab itu setiap kita harus dengan jeli, untuk selalu mengawasi pemberitaan kebenaran Firman Tuhan. Hal ini disuarakan jelas oleh Yohanes dalam suratnya: Bahwa berhubung banyak nabi palsu pergi ke seluruh dunia maka kita harus menguji setiap roh (1Yoh 4:1=Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.).
Kesimpulan
Penyesatan melalui pengajaran dapat dikenali melalui beberapa catatan di bawah ini :
1. Melemahkan otoritas Alkitab dengan mengabaikan pendalaman Alkitab yang menjadi dasar pengajaran atau doktrin Kristen. Mengabaikan pendalaman Alkitab artinya menganggap mengerti isi Alkitab itu gampang, dengan sembrono menafsirkan ayat-ayat Alkitab tanpa mau mengerti latar belakang Alkitab; teks asli Alkitab; prinsip menafsir dll. Bila terjadi demikian maka biasanya seseorang akan menjadikan pengalaman pribadi sebagai landasan iman orang lain atau jemaat. Oleh sebab itu kita harus merasa bertanggung jawab dan terpanggil untuk menggali kebenaran Tuhan di dalam Alkitab.
2. Menampilkan pemikirannya tanpa mencari landasan yang mapan dalam Alkitab. Seperti yang disinggung di atas bahwa pemikiran yang bukan berasal dari Allah adalah dari iblis. Dengan cara inilah nabi palsu mengubah pengajaran. Pembicara atau pengkhotbah seperti ini biasanya menambah Alkitab dengan pemikiran manusia. Memang tidak semua mereka mau sengaja menyesatkan orang lain, tetapi oleh karena malas dan enggan mengeksplorasi Alkitab maka pikiran iblislah yang diimport dan terjadilah penyesatan. Dalam hal ini sebagai pendengar jemaat harus menguji roh dengan seksama. Menguji pengajaran yang disampaikan; apakah berasal dari Tuhan atau kuasa lain.
3. Rasul Yohanes tidak mengajarkan untuk berkonfrontasi dengan pengajar sesat, tetapi dengan tegas menghindari mereka, dengan tidak menerima mereka dalam kehidupan berjemaat dan menyapa mereka, sehingga membuka peluang ajaran itu menyesatkan jemaat.
Oleh sebab itu jangan mengenali ajaran sesat hanya sebagai saksi Yehova, Mormon, gereja setan dan sejenisnya atau yang dianggap lebih gawat lagi seperti dukun; paranormal; horoskop. Memang kita harus dapat membedakan antara hadirat Allah dan peledakan emosi atau perasaan. Urapan Roh Kudus atau khidmat jiwa yang bisa dikondisikan oleh pemimpin di mimbar pada waktu kebaktian, tetapi yang utama, waspadalah terhadap penyesatan dari dalam. Waspada bukan dengan menuduh sana-sini dan mengakibatkan dosa, tetapi waspada dengan senantiasa menekuni Firman Tuhan, sehingga tahu apa yang Baik, Benar dan Pantas, sebagaimana yang dikehendaki Yesus Kristus Tuhan kita.
Kalau uang palsu boleh memakai teknik 3D, Dilihat, Diraba, Diterawang; maka dari ke empat gambaran di atas
1. Siapa yg menyesatkan?
2. Siapa yg disesatkan?
3. Bagaimana mengenal/mengetahui penyesat?
4. Bagaimana supaya tidak disesatkan atau bahkan dipakai iblis menjadi penyesat?
; kita juga boleh pakai 3D ala Alkitab dan Meminta Pertolongan Roh Kudus untuk melawan penyesatan; Didengar, Diuji, Dihindari.
Kita membutuhkan prinsip-prinsip kebenaran Tuhan yang diangkat dari Alkitab melalui proses pendalaman Eksplorasi dan Eksegesis kristis Alkitabiah. Inilah modal dasar bangunan hidup rohani kita. Demonstrasi kuasa Allah yang menakjubkan memang kita butuhkan dalam gereja, kegiatan-kegiatan sosial dan sejenisnya dapat kita selenggarakan di dalam gereja, tetapi semuanya itu hendaknya tidak menyisihkan tempat untuk kebenaran yang harus diutamakan. Sebab bila kita menyisihkan kebenaran Firman Tuhan dari tempatnya berarti kita, Jemaat SP 3, Jemaat GPIB Bethania Makassar, Gereja Kristus ..... akan masuk dan terkena perangkap iblis.
Kristus Yesus memberkati kita. Amin.
ITT - 9 Juni 2010 KRT SP3 di Kel.L.Sahilatua.