(Sesuai SBU - Rabu, 6 November 2013)
30:10 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan.
30:11 Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah.
30:12 Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!
30:13 Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu!
30:14 Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar.
30:15 Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.
30:16 Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan.
30:17 Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya.
LATAR BELAKANG
Di antara semua kitab PL atau kitab para nabi yang lain, Kitab Yeremia memiliki beberapa keunikan tersendiri. Dalam teks Ibrani kitab ini merupakan kitab yang paling panjang di antara kitab-kitab para nabi. Kitab ini bahkan lebih panjang dibandingkan 12 kitab nabi kecil digabung semuanya. Dalam Alkitab PL kitab ini terpanjang setelah kitab Mazmur.
Yeremia memulai pelayanan pada tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia, raja Yehuda (1:2). Pada masa itu Yeremia masih sangat muda (1:6-7). Dia masih terus melayani sampai pada masa pembuangan (1:3; bdk. 29:1; 52:1-3). Dengan demikian ia melayani selama kurun waktu 5 pemerintahan raja Yehuda, masing-masing Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia. Berdasarkan data yang ada di Alkitab (2Taw 29:1; 36:2, 5, 9, 11), masa pelayanan Yeremia mencapai lebih dari 40 tahun. Kurun waktu yang panjang ini sangat dimungkinkan karena pada waktu dipanggil TUHAN Yeremia masih muda.
Secara umum tujuan penulisan kitab ini mirip dengan tujuan kitab-kitab para nabi yang lain. TUHAN memanggil Yeremia untuk menegur bangsa Yehuda yang melakukan berbagai macam dosa: penyembahan berhala (2:5-3:5), ketidakadilan (5:20-31) dan penyalahgunaan ibadah (7:8-31). Kepada mereka Yeremia menyampaikan peringatan dari Allah berupa penghukuman melalui bangsa Babel. Mereka dipanggil untuk kembali kepada TUHAN (3:12-13) dan mengubah jalan mereka (7:3-7). Ketika mereka tetap tegar tengkuk, maka hukuman TUHAN pun akhirnya menjadi kenyataan (29:1-2). Bagaimanapun, TUHAN tetap setia kepada perjanjian-Nya.
Ia memiliki rencana yang indah di balik semua ini (29:11) untuk mengembalikan mereka dari Babel (29:10) dan membangun kota Yerusalem lagi (30:18). Ia bahkan menjanjikan perjanjian yang baru dengan umat-Nya (31:31-34) dengan mendudukkan seorang keturunan Daud di atas tahta (33:15-26) supaya bangsa Yehuda kembali kepada Allah (29:12-14).
Secara khusus tujuan penulisan kitab dapat ditelusuri dari kisah pemanggilan Yeremia. Dalam kisah ini diungkapkan secara eksplisit ide utama yang akan muncul berkali-kali dalam seluruh kitab: kedaulatan TUHAN untuk memberkati atau menghukum (1:10). TUHAN diumpamakan seperti penjunan/tukang periuk yang berhak membentuk tanah liat menjadi bejana apapun yang Dia inginkan (18:1-11). Semua ini berkaitan dengan respon suatu bangsa terhadap TUHAN (18:6-10). Berdasarkan konsep ini, bangsa Yehuda diingatkan untuk bertobat dan kembali kepada TUHAN. Berita yang disampaikan Yeremia ini pada akhirnya tidak direspon positif oleh para pemimpin dan rakyat Yehuda. Mereka pun takluk di bawah bangsa Babel dan dibuang dari tanah perjanjian.
Di pembuangan inilah Yeremia menuliskan kitabnya untuk membantu bangsa Yehuda merefleksi ulang semua yang sudah terjadi.
Kekalahan dari Babel bukan disebabkan kesalahan atau ketidakberdayaan TUHAN di hadapan para dewa Babel. Semua terjadi karena bangsa Yehuda tidak mau bertobat dan mengandalkan TUHAN. Kitab ini sekaligus mengingatkan orang-orang di pembuangan tentang janji pemulihan yang diucapkan TUHAN sebelumnya. Dengan demikian kita dapat memahami tujuan penulisan kitab ini sebagai upaya Yeremia untuk menghibur bangsa Yehuda di pembuangan bahwa TUHAN berkuasa mengubah keadaan mereka. Hanya satu yang diminta TUHAN dari mereka: pertobatan!
STRUKTUR KITAB YEREMIA
Struktur Kitab Yeremia kira-kira dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pemanggilan Yeremia (pasal 1)
2. Penolakan dan akibatnya (pasal 2-29)
3. Janji pemulihan (pasal 30-33) ==> Bagian bacaan pekan ini.
4. Penolakan dan akibatnya (pasal 34-45)
5. Penghukuman bagi bangsa-bangsa (pasal 46-51)
6. Kejatuhan Yerusalem sebagai salah satu bukti penggenapan nubuat (pasal 52)
Tema utama dalam Kitab Yeremia berhubungan dengan kedaulatan TUHAN. Sejak awal pemanggilan Yeremia sudah dijelaskan bahwa Yeremia tidak perlu takut kepada manusia sebab TUHAN sendiri akan menyertai dia (1:8, 17, 19). Kedaulatan TUHAN juga dinyatakan melalui kuasa TUHAN dalam menegakkan maupun meruntuhkan suatu bangsa (1:10). Hal ini tidak hanya berlaku untuk bangsa Yehuda saja, tetapi semua bangsa, sebagaimana Yeremia dipanggil untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa (1:5).
Pada bagian selanjutnya Yeremia menyampaikan perkataan ilahi menentang berbagai bangsa (pasal 46-51) untuk menunjukkan bahwa TUHAN berkuasa mengontrol semua bangsa.
Bagian lain yang menggambarkan kedaulatan ini adalah gambaran Allah sebagai tukang periuk (pasal 18). TUHAN berkuasa menentukan nasib suatu bangsa sesuai dengan kedaulatan-Nya dan respon bangsa itu kepada TUHAN.
Tema lain yang dominan adalah kesetiaan TUHAN terhadap perjanjian. Dalam kitab ini bangsa Israel disebut dengan berbagai nama yang menunjukkan posisi khusus mereka di mata Allah. Mereka adalah buah sulung (2:3), anggur pilihan (2:21), mempelai terkasih (2:2; 3:14), kawanan domba (13:17), kebun anggur (12:10), warisan (12:7-9). Sebagai umat perjanjian mereka seharusnya menaati Taurat (5:4-5; 8:7). Jika memberontak, maka peringatan yang dulu diucapkan Musa tetap akan berlaku atas mereka (11:26-32; 22:9; bdk. Ul 27-28).
Dalam kenyataannya, bangsa Yehuda telah melawan TUHAN. Mereka bagaikan anak-anak yang memberontak terhadap ayah yang mengasihi mereka maupun seorang isteri yang tidak setia kepada suaminya (3:19-20). Mereka menolak nasehat dan teguran dari TUHAN (2:30;5:3; 17:23; 32:33; 35:13). Mereka secara salah telah memandang bait Allah dan kota Yerusalem sebagai simbol perlindungan dari TUHAN (pasal 7, 26). Untuk memberi pelajaran rohani kepada mereka, TUHAN mengambil bait Allah dan kota Yerusalem yang selama ini dijadikan tempat perlindungan palsu.
Tema lain adalah damai sejahtera yang sesungguhnya. Dalam Kitab Yeremia kata “damai sejehatera” merupakan ungkapan favorit bagi bangsa Yehuda yang berada di tengah instabilitas politik dan gejolak peperangan. Situasi ini dimanfaatkan oleh para nabi palsu untuk mengambil hati raja dan semua rakyat. Dengan menggunakan nama TUHAN mereka menubuatkan kelepasan, damai, dan kemakmuran (14:11-16; 23:9-40; 28:1-17). Hal ini semakin memperberat beban Yeremia. Ia tidak disukai oleh bangsanya sendiri justru ketika ia setia menyampaikan berita penghukuman dari TUHAN. Ia sempat stress dengan situasi ini (20:7-10), tetapi TUHAN berjanji melindungi dia (15:15-21). Kedamaian dari TUHAN berbeda dengan yang dijanjikan dunia. Di tengah pembuangan pun TUHAN tetap memiliki rancangan damai sejahtera (29:11). Damai sejahtera sejati berasal dari ketaatan kepada Allah.
KONTEKS BACAAN
Kegelapan dan kekelaman yang kita temui sepanjang Yer.23-29 mulai terkuak oleh terang yang diawali di Yer.30 ini - seperti berjalan di terowongan gelap, maka ujungnya yang memperlihatkan cahaya terang mulai terlihat di pasal 30 ini.
Yer.30 ditulis dalam suatu kesatuan tema yang meliputi 4 pasal yaitu 30, 31, 32 dan 33 mengenai Janji Pemulihan Allah atas umat Israel secara keseluruhan, baik kerajaan Utara maupun selatan (perhatikan bahwa di Yer.30:3 dan 4 menyebutkan secara jelas: Israel (utara) dan Yehuda (selatan) dan di Yer.30:10 menyebut Yakub yang bukan saja ayah dari Yehuda dan Lewi saja tetapi juga ayah dari ke-10 saudara yang lain di Kerajaan Utara. Jadi walaupun Yeremia melayani dan berasal dari kerajaan selatan/Yehuda, tetapi pernyataannya mewakili ALLAH yang melihat umat-NYA Israel sebagai satu kesatuan.
Jadi, walaupun TUHAN menghukum umat-Nya, namun tindakan ini bukanlah tanda ketidaksetiaan terhadap perjanjian. Justru hukuman ini merupakan bukti bahwa Allah memegang teguh perjanjian yang Dia buat, termasuk hukuman yang menyertai perjanjian itu jika dilanggar (bandingkan Ul 28:49-68). Di samping itu, Allah menjanjikan sebuah perjanjian yang baru dalam hati umat-Nya (Yer.30-33). Allah akan membangkitkan seorang keturunan Daud untuk memerintah selama-lamanya (33:15-26). Ia pun berjanji untuk mengembalikan mereka kembali ke tanah perjanjian (32:36-44).
URAIAN
JANGAN TAKUT
Yer.30:10-11 = 30:10 Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. 30:11 Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau: segala bangsa yang ke antaranya engkau Kuserahkan akan Kuhabiskan, tetapi engkau ini tidak akan Kuhabiskan. Aku akan menghajar engkau menurut hukum, tetapi Aku sama sekali tidak memandang engkau tak bersalah.
Kalimat "Jangan takut" adalah salah satu kalimat yang paling sering diulang sebagai perintah oleh TUHAN. Tetapi, ketika TUHAN memberikan suatu perintah maka IA pasti menjamin perintah tersebut dapat dilaksanakan dan menyiapkan dukungan penuh atas perintah tersebut. Perhatikan perintah "Janganlah Takut" diikuti oleh alasan kenapa Israel tidak usah takut di Yer.30:11 = "Sebab Aku menyertai engkau, ...". Bukankah ini adalah kalimat terindah yang pernah kita baca ketika TUHAN sendiri menjamin keraguan kita akan ketakutan itu?
Hal di atas merupakan titik penting dalam kehidupan umat TUHAN dan Alkitab mengajarkan kepada kita melalui kehidupan tokoh-tokoh penting dalam PL dan PB;
1. Ketika Yakub lari dari Esau, TUHAN menampakkan diri melalui mimpi kepada Yakub dan berfirman di Kej.28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.
2. Ketika Musa berdiri di hadapan TUHAN dalam semak duri yang menyala di Kel.3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
3. Ketika Musa meninggal, dan jutaan orang Israel menggantungkan nasib mereka ke seorang Yosua - apa pesan TUHAN kepada Yosua di Yos.1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.
4. Ketika Yusuf mengalami masalah keraguan atas kehamilan Maria, apa pesan malaikat kepada Yusuf? Mat.1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. - Mat.1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
SALAH SIAPA?
Yer.30:12-15 = 30:12 Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan! 30:13 Tidak ada yang membela hakmu, tidak ada obat untuk bisul, kesembuhan tidak ada bagimu! 30:14 Semua kekasihmu melupakan engkau, mereka tidak menanyakan engkau lagi. Sungguh, Aku telah memukul engkau dengan pukulan musuh, dengan hajaran yang bengis, karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar. 30:15 Mengapakah engkau berteriak karena penyakitmu, karena kepedihanmu sangat payah? Karena kesalahanmu banyak, dosamu berjumlah besar, maka Aku telah melakukan semuanya ini kepadamu.
Kalimat yang sangat kuat menyiratkan teguran TUHAN kepada Israel, bahwa karena dosanyalah maka mereka mengalami hal ini. Juga sekaligus menyatakan kembali bahwa TUHAN berdaulat untuk menghukum ciptaanNYA dan umat pilihan-NYA. IA keras kepada Israel karena ingin membentuk bangsa itu sebagai bangsa pilihan, dimana melalui "Janji Pemulihan-NYA" terhadap bangsa ini, Mesias akan datang bagi umat manusia.
Penyakit dan luka yang dimaksud TUHAN melalui nabi Yeremia melukiskan dosa Israel, menggambarkan bahwa dosa tersebut sedemikian besarnya sehingga tidak lagi dapat diampuni. Satu-satunya cara untuk menyadarkan Israel hanyalah dengan penghukuman dan pembuangan sehingga Israel paham bahwa siapa yang berdaulat atas mereka.
Jadi penderitaan Israel, bukan karena TUHAN meninggalkan mereka, tetapi sebaliknya merekalah yang meninggalkan TUHAN dan mengakibatkan kemalangan besar atas bangsa mereka sendiri!
SPEKTAKULER
Yer.30:16-17 = 30:16 Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan. 30:17 Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya.
Setelah menjalani penghukuman, maka umat Israel akan mengalami pemulihan dan pembalikan keadaan yang spektakuler. Mengapa spektakuler? Perhatikan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di bagian akhir pembacaan kita ini. Kalau di Yer.30:12-15 dikatakan bahwa tidak ada kesembuhan, maka di ayat 17 jelas Firman Tuhan mengatakan: Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu!
Siapa yang mampu menyembuhkan penyakit dosa yang demikian parah? Siapa yang mampu mengampuni kalau bukan TUHAn sendiri yang bertindak?
Dari sinilah suatu janji pemulihan yang jauh melebihi pikiran manusia dan umat Israel terjadi. Bukan saja mereka terbebas dari pembuangan dan kembali ke Yerusalem, bukan saja mereka mampu memulihkan dan membangun kembali Bait Suci yang dirubuhkan, tetapi TUHAN sendiri turun mengutus pemulih itu ke dalam dunia, yaitu Yesus Kristus.
PENUTUP
Belajar dari Israel, sebagai orang percaya yang telah menyaksikan perjalanan sejarah dan melihat penggenapan Janji TUHAN yang membentang sepanjang PL hingga PB dan masa kini, maka kita dapat mengimani bahwa;
1. Kita hanya dapat mengandalkan TUHAN dalam perjalanan kehidupan kita. Mengapa demikian? Karena hanya TUHAN yang menyediakan jaminan utuh akan setiap perintah-NYA.
Sebagaimana firman TUHAN melalui Yeremia yang berbunyi: "Jangan Takut" ... "Sebab Aku menyertai engkau" - maka kita dapat mengamininya dalam kehidupan kita, karena Kristus Yesus yang adalah penggenapan akan pemulihan Israel, yang kedatangannya telah difirmankan di kitab Yeremia ini - IA juga berkata "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat.28:20b).
Sungguh sangat indah bukan? Pertama; TUHAN mengajak kita supaya JANGAN TAKUT dan kedua; IA sendiri menjamin kita supaya percaya dan tidak ragu akan seruan "Jangan Takut" tersebut dengan jaminan bahwa IA menyertai kita!
2. Perintah dan Janji TUHAN tidak pernah IA ingkari. Sebagaimana kita saksikan, bahwa ketika kita melaksanakan kehendakNYA, maka walaupun kelihatannya kehidupan kita penuh gejolak, tetapi jaminan keselamatan pasti di tangan kita. Tetapi kehidupan yang kelihatannya menyenangkan dengan melawan kehendak TUHAN, sudah pasti menuai dosa - penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan akhirnya beroleh pembuangan, kesengsaraan dan dukacita.
3. TUHAN berdaulat mengampuni dosa dan memulihkan keadaan Israel, dan sebagaimanapun dosa kita - mari datang kepadaNYA melalui Kristus Yesus dan bertobat serta berbalik dari dosa kita.
ITT - Jakarta, Kamis 1 November 2013