7 LANGKAH UNTUK KEHIDUPAN KRISTEN YANG EFEKTIF (2 Petrus 1:5-7)
2 Petrus 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Rasul Petrus memberikan nasehat, dan olehnya para murid Tuhan dapat memakai perlengkapan ini, dan memanfaatkannya di dalam pertumbuhan rohani. Dengan demikian kita akan menyatakannya secara jelas kepada orang-orang lain bahwa kasih Yesus Kristus ada dalam kehidupan kita.
Khusus pada ayat 2 Petrus 1:5-7, dituliskan ada 7 hal yang "ditambahkan" kepada Iman., terjemahan yang barangkali lebih memadai adalah "dilengkapi" :
Ketujuh hal yang saling melengkapi secara berturut-turut adalah:
1. Kebajikan
moral yang positif, lawan dari kata "fasik", "buruk", "jahat"; Tanpa keinginan hati untuk berbuat kebajikan, tidak akan ada iman yang bertumbuh.
2. Pengetahuan
bukan hanya sekedar teori tetapi juga mengalami; Perhatikan relasi yang timbul antara kebajikan dan pengetahuan. Bukankah bila kita ingin berbuat baik kita harus mengetahui kebaikan itu apa? Lebih jauh lagi, keinginan kita untuk berbuat baik adalah buah iman, dan menambah pengetahuan
3. Penguasaan Diri
menguasai kehendak dan keinginan (nafsu), plus selera. Contoh yang baik adalah orang waras dengan orang mabuk, yang waras dibilang dapat menguasai diri sedangkan orang mabok sering melakukan tindakan di luar kontrol; Hanya Allah saja yang dapat memberi kepada kita kemampuan mengendalikan diri, dan hal ini hanya diperoleh apabila kita mengenal Dia secara mendalam. Relasi antara Pengetahuan dan Penguasaan Diri adalah antara teori dan praktek,. Pengetahuan adalah berlaku yang benar, bukan kebenaran itu sendiri.
4. Ketekunan
Artinya adalah kesanggupan untuk berpegang teguh dalam mencapai tujuan walaupun ada pertentangan, rintangan dan penganiayaan. Bandingkan dengan ayat dibawah ini :
* Ibrani 12:1-3
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ketekunan adalah buah dari penguasaan diri.
5. Kesalehan
Di bagian lain diterjemahkan dengan "ibadah" (1 Timotius 3:16, 4:7-8, 6:5-6, 11; 2 Timotius 3:5; Titus 1:1). 2 Petrus 1:3, "segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia". Saleh berarti kehidupan yang mencerminkan Kristus. Kesalehan adalah buah dari ketekunan.
6. Kasih akan Saudara-saudara
Buah nyata atas kesalehan kita dalam beribadah adalah kasih.
Dalam Perjanjian Baru Yunani, kata 'philadelphia' digunakan untuk kasih Kristiani. Kasih kepada saudara-saudara ditekankan sebagai buah kelahiran baru. Dan ini diperintahkan Kristus sebagai ciri khas murid-muridNya :
* Yohanes 13:34-35
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
7. Kasih akan semua orang
'agapê', sudah umum diketahui oleh kebanyakan orang Kristen. Kita diminta mengasihi musuh dengan 'agapê' dan mengasihi saudara dengan 'philia', tentu saja kedua kata itu berbeda. Kasih adalah mahkota dari semua kebajikan kristiani, seperti dikemukakan dalam :
* 1 Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
* Kolose 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan
Kesimpulan:
Setelah mulai dengan iman, orang percaya harus dengan tekun mengejar keunggulan moral, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus
Pola hidup semacam ini tidak tertutup diterapkan kepada sesama saudara Kristen kita, melainkan akan tercermin kepada semua orang yang ada di sekitar kita. Jadikanlah hal tersebut sebagai gaya hidup yang menjadi keutamaan cerminan ajaran yang benar dan membimbing kita kepada hidup moral yang benar. Perhatikan 2 Petrus 1:9 yang mengatakan “barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.”. Sebaliknya umat Tuhan yang mengerti akan panggilannya, akan bergegas melaksanakan panggilannya dengan pikiran dan sikap yang benar dan akhirnya akan membawa kita kepada Kerajaan Kekal Kristus, Sang Juruselamat, Tuhan kita.
Marilah kita mengalami perjalanan iman bersama Kristus dengan 7 hal pelengkap iman ini. Selayaknya sebuah benih berada di tanah subur, ia akan bertumbuh dan berbuah lebat. Kristus adalah pemimpin iman yang membawa iman kita pada kesempurnaan.
Hasil dari ke 7 langkah tadi adalah:
2 Petrus 1:8-11
8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus
2 Petrus 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Rasul Petrus memberikan nasehat, dan olehnya para murid Tuhan dapat memakai perlengkapan ini, dan memanfaatkannya di dalam pertumbuhan rohani. Dengan demikian kita akan menyatakannya secara jelas kepada orang-orang lain bahwa kasih Yesus Kristus ada dalam kehidupan kita.
Khusus pada ayat 2 Petrus 1:5-7, dituliskan ada 7 hal yang "ditambahkan" kepada Iman., terjemahan yang barangkali lebih memadai adalah "dilengkapi" :
Ketujuh hal yang saling melengkapi secara berturut-turut adalah:
1. Kebajikan
moral yang positif, lawan dari kata "fasik", "buruk", "jahat"; Tanpa keinginan hati untuk berbuat kebajikan, tidak akan ada iman yang bertumbuh.
2. Pengetahuan
bukan hanya sekedar teori tetapi juga mengalami; Perhatikan relasi yang timbul antara kebajikan dan pengetahuan. Bukankah bila kita ingin berbuat baik kita harus mengetahui kebaikan itu apa? Lebih jauh lagi, keinginan kita untuk berbuat baik adalah buah iman, dan menambah pengetahuan
3. Penguasaan Diri
menguasai kehendak dan keinginan (nafsu), plus selera. Contoh yang baik adalah orang waras dengan orang mabuk, yang waras dibilang dapat menguasai diri sedangkan orang mabok sering melakukan tindakan di luar kontrol; Hanya Allah saja yang dapat memberi kepada kita kemampuan mengendalikan diri, dan hal ini hanya diperoleh apabila kita mengenal Dia secara mendalam. Relasi antara Pengetahuan dan Penguasaan Diri adalah antara teori dan praktek,. Pengetahuan adalah berlaku yang benar, bukan kebenaran itu sendiri.
4. Ketekunan
Artinya adalah kesanggupan untuk berpegang teguh dalam mencapai tujuan walaupun ada pertentangan, rintangan dan penganiayaan. Bandingkan dengan ayat dibawah ini :
* Ibrani 12:1-3
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ketekunan adalah buah dari penguasaan diri.
5. Kesalehan
Di bagian lain diterjemahkan dengan "ibadah" (1 Timotius 3:16, 4:7-8, 6:5-6, 11; 2 Timotius 3:5; Titus 1:1). 2 Petrus 1:3, "segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia". Saleh berarti kehidupan yang mencerminkan Kristus. Kesalehan adalah buah dari ketekunan.
6. Kasih akan Saudara-saudara
Buah nyata atas kesalehan kita dalam beribadah adalah kasih.
Dalam Perjanjian Baru Yunani, kata 'philadelphia' digunakan untuk kasih Kristiani. Kasih kepada saudara-saudara ditekankan sebagai buah kelahiran baru. Dan ini diperintahkan Kristus sebagai ciri khas murid-muridNya :
* Yohanes 13:34-35
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
7. Kasih akan semua orang
'agapê', sudah umum diketahui oleh kebanyakan orang Kristen. Kita diminta mengasihi musuh dengan 'agapê' dan mengasihi saudara dengan 'philia', tentu saja kedua kata itu berbeda. Kasih adalah mahkota dari semua kebajikan kristiani, seperti dikemukakan dalam :
* 1 Korintus 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
* Kolose 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan
Kesimpulan:
Setelah mulai dengan iman, orang percaya harus dengan tekun mengejar keunggulan moral, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih akan semua orang, yang akan menghasilkan iman dewasa dan pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus
Pola hidup semacam ini tidak tertutup diterapkan kepada sesama saudara Kristen kita, melainkan akan tercermin kepada semua orang yang ada di sekitar kita. Jadikanlah hal tersebut sebagai gaya hidup yang menjadi keutamaan cerminan ajaran yang benar dan membimbing kita kepada hidup moral yang benar. Perhatikan 2 Petrus 1:9 yang mengatakan “barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.”. Sebaliknya umat Tuhan yang mengerti akan panggilannya, akan bergegas melaksanakan panggilannya dengan pikiran dan sikap yang benar dan akhirnya akan membawa kita kepada Kerajaan Kekal Kristus, Sang Juruselamat, Tuhan kita.
Marilah kita mengalami perjalanan iman bersama Kristus dengan 7 hal pelengkap iman ini. Selayaknya sebuah benih berada di tanah subur, ia akan bertumbuh dan berbuah lebat. Kristus adalah pemimpin iman yang membawa iman kita pada kesempurnaan.
Hasil dari ke 7 langkah tadi adalah:
2 Petrus 1:8-11
8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus
ITT - Makassar, 5 Maret 2008
Dibawakan pada Retreat Katekisan 2007-2008 GPIB Jemaat Bethania Makassar 6-8 Maret 2008 di TC-GKSS
Dibawakan pada Retreat Katekisan 2007-2008 GPIB Jemaat Bethania Makassar 6-8 Maret 2008 di TC-GKSS