13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!
13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
13:3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Hidup Kristiani itu Bukan Teori
Apa kehendak Allah bagi kita? Yoh 15:12: Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Kedengarannya gampang. Tapi kenyataannya tidak begitu gampang dilaksanakan, selagi kita memiliki masalah mengasihi diri kita sendiri.
Tuhan Yesus bahkan mengasihi Musuh Nya. Kasih yang amat menakjubkan!
Kita didukung bahwa kita dapat melakukan semua melalui Kristus yang akan memberi kita kekuatan (Fil. 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku). Kehendak Nya pada pokoknya menggantikan milik kita.
Ibrani 13:1-6 mengajarkan kita langkah praktis kehidupan Kristiani:
1. Peliharalah Kasih Persaudaraan!
2. Jamulah orang asing (ayat 2). (Mat 25:40 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku). Pengikut Kristus harus proaktif dan mencari-cari peluang untuk "menjamu" orang asing, seperti perkataan yang lemah lembut kepada orang yang duduk di samping kita di angkutan umum.
3. Menderita dengan yang menderita (Ayat 3). Apakah kita menangis, atau sedikitnya sedih, pada waktu melihat gambaran anak-anak yang menderita ditimpa bencana alam pada televisi atau disekeliling kita? Yesus tersentuh dengan rasa kasihan bahkan untuk manusia bersalah. Kita harus tersentuh juga sebagaimana dicontohkan Yesus, dengan melayani orang berkesusahan sebagai ungkapan syukur kita yang telah dilayani oleh Kristus. Karena penderitaan yang dialami oleh manusia di lain tempat, juga dapat terjadi pada diri kita sewaktu-waktu
4. Hormati ikatan perkawinan yang suci (ayat 4).
5. Tunjukkan total ketergantungan kepada Allah (Ayat 5, 6). Ayat yang sebenarnya berbicara tentang mengingini & keinginan. Apakah anak seorang raja minyak akan punya keinginan sama dengan anak-anak kita? Samasekali tidak. Demikian juga kita sebagai anak-anak Raja. Kita harus berterima kasih dan memuji Tuhan secara terbuka untuk Kebaikan Nya dan Kemurahan hati Nya.
Ada model doa permohonan yang sangat menarik untuk dijadikan pegangan dalam Amsal 30:7-9: Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Mari kita jadi praktisi dalam kehidupan Kekristenan kita sehingga dunia boleh mengenal Yesus sebagai Teman yang peduli. Amin.
ITT - 1 Maret 2008 - Ibadah Doa Pagi