Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Tuesday, February 8, 2011

2 Raja-Raja 8:7-15

Elisa di Damsyik
8:7 Elisa masuk ke Damsyik, dan pada waktu itu Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Ketika dikabarkan kepada raja: "Sudah datang abdi Allah ke mari,"
8:8 berkatalah ia kepada Hazael: "Ambillah persembahan, pergilah menyongsong abdi Allah itu dan mintalah petunjuk TUHAN dengan perantaraannya: Sembuhkah aku dari penyakit ini?"
8:9 Lalu pergilah Hazael menyongsong dia, diambilnyalah persembahan berupa segala barang yang indah-indah dari Damsyik, sebanyak muatan empat puluh ekor unta. Sesudah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Anakmu Benhadad, raja Aram, menyuruh aku menanyakan kepadamu: Apakah aku akan sembuh dari penyakit ini?"
8:10 Jawab Elisa kepadanya: "Pergilah, katakanlah kepadanya: Pastilah engkau sembuh. Namun demikian, TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa ia pasti mati dibunuh."
8:11 Elisa menatap dengan lama ke depan, lalu menangislah abdi Allah itu.
8:12 Hazael berkata: "Mengapa tuanku menangis?" Jawab Elisa: "Sebab aku tahu bagaimana malapetaka yang akan kaulakukan kepada orang Israel: kotanya yang berkubu akan kaucampakkan ke dalam api, terunanya akan kaubunuh dengan pedang, bayinya akan kauremukkan dan perempuannya yang mengandung akan kaubelah."
8:13 Sesudah itu berkatalah Hazael: "Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?" Jawab Elisa: "TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja atas Aram."
8:14 Lalu ia pergi dan meninggalkan Elisa dan setelah ia sampai kepada tuannya, berkatalah raja kepadanya: "Apakah dikatakan Elisa kepadamu?" Jawabnya: "Ia berkata kepadaku, bahwa pastilah engkau sembuh."
8:15 Tetapi keesokan harinya ia mengambil sehelai selimut yang telah dicelupkannya ke dalam air dan membentangkannya ke atas muka raja. Jadi matilah raja, dan Hazael menjadi raja menggantikan dia


Latar belakang

1. Tugas Elisa, adalah melanjutkan tugas Elia yang menerima 3 perintah dari Allah (di 1 Raj 19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. 19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.)
Dua dari 3 perintah yang diterima Elia itu dilaksanakan oleh Elisa. yaitu perintah mengurapi Yehu dilaksanakan Elisa melalui seorang nabi muda di 2 Raj 9:1-6 dan Hazael sebagai Raja Aram pada bacaan ini.

2. Tugas ini merupakan penggenapan Allah untuk menghukum Israel yang tidak setia dan melakukan kejahatan di mata Allah. (2 Raj 13:1 Dalam tahun kedua puluh tiga zaman Yoas bin Ahazia, raja Yehuda, Yoahas, anak Yehu, menjadi raja atas Israel di Samaria; ia memerintah tujuh belas tahun lamanya. 13:2 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia hidup menuruti dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. Ia tidak menjauhinya. 13:3 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel, lalu diserahkan-Nyalah mereka ke dalam tangan Hazael, raja Aram, dan ke dalam tangan Benhadad, anak Hazael, selama zaman itu.). Allah memakai Hazael sebagai alat untuk mendisiplinkan Israel yang memberontak terhadap-Nya.

3. Hazael adalah gubernur Damsyik, orang kepercayaan Raja Benhadad raja Aram (Siria). Setelah Benhadad mati di tahun 841 SM, Hazael menjadi Raja Aram & memerintah sampai tahun 801 SM - Pada saat itu Yoram, Yehu dan Yoahas menjadi Raja di Israel (Samaria) serta Ahazia, Athalia dan Yoas menjadi Raja di Yehuda. Hazael digantikan oleh anaknya yang diberi nama Benhadad juga yang memerintah dari tahun 801 - 773 SM. Selanjutnya kisah Hazael dapat dilihat dalam 2 Raj 12:17-21 & 2 Taw 24:23-27

4. Bacaan ini dalam konteks saat pemerintahan Yoram atas Israel (Samaria), yang seperti Ahab dan Ahazia - melakukan yang jahat di mata Tuhan. Dalam 1 Raj 19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia." - menunjukkan betapa sedikitnya umat Tuhan yang setia.

Pelajaran

Banyak pelajaran dapat dipetik dari bacaan ini dengan berbagai sudut pandang, tetapi hanya 4 (empat) hal yang akan dipelajari dalam pengajaran ini:

1. Elisa ke Damsyik untuk melaksanakan tugas kenabiannya, yang diperintahkan Allah. Damsyik ada di Aram yang merupakan musuh Israel dan Yehuda. Ini adalah suatu tindakan sangat berani, karena bukankah sebelumnya Raja Aram Benhadad menyuruh untuk menangkap Elisa? (2 Raj 6:13). Allah senatiasa meluputkan Elisa dari jangkauan Aram, bahkan sebelumnya Elisa menyembuhkan Naaman, panglima perang Aram yang menderita Kusta. Pelajaran pertama adalah: Elisa memperlihatkan gambaran seorang Hamba Tuhan yang selalu tunduk pada perintah Allah. Ia ulet (seorang petani), berserah penuh (ketika dipanggil Elia dan kisah pelemparan baju Elia), ia penuh kasih (kisah perempuan Sunem), dapat dipercaya & memiliki integritas tinggi (semua ucapannya terbukti & ketika menyembuhkan Namaan ia menolak persembahannya). Dari banyaknya mujizat yang ia buat, menandakan Roh Allah diam di dalam dirinya.
Bagaimana dengan kita? Ketika kita mengaku bahwa Roh Kudus adalah Allah, maka seperti Elisa, kita harus senantiasa memelihara kekudusan & membiarkan Roh Kudus menguasai kita dan berkarya bagi kemuliaan Tuhan.

2. Raja Benhadad menyuruh Hazael untuk menyongsong Elisa dengan berbagai persembahan. Pelajaran kedua: Benhadad hanya mencari mujizat melalui Elisa yang ia yakini dapat memberi kesembuhan, sebagaimana ia melihat Naaman sembuh dari kusta.
Bagaimana dengan kita? Apa hanya mencari Tuhan untuk memperoleh keuntungan mujizat belaka? atau benar-benar mencari Tuhan karena merasakan Kasih Allah melalui Kristus yang menebus dosa kita dan memberikan hidup baru?

3. Nubuat Elisa bagi kematian Benhadad dan Hazael yang akan menjadi Raja Aram. Pelajaran ketiga: Allah memperlihatkan bahwa Otoritas-Nya adalah bagi semua orang dan bangsa, bahkan Aram yang tidak percaya kepada-Nya, dapat dipakai Allah untuk menyatakan diriNya dan menjadikan Aram sebagai alat untuk menghajar Israel yang berontak terhadap Allah.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita menyadari otoritas Allah adalah mutlak dalam kehidupan kita? Bahkan segala sukacita adalah daripadaNya, dan pergumulan dalam kehidupan kita, keluarga kita, adalah cara Tuhan untuk mengingatkan supaya tidak menjauh dari-Nya dan membawa kita menjadi lebih kuat serta lebih baik sebagai anak-anak Tuhan.

4. Cara hidup Raja-raja Israel dan Yehudalah yang membuat Israel dihukum Allah. Pelajaran keempat: Peran Raja sebagai Pemimpin adalah mutlak untuk membawa orang yang dipimpinnya untuk hidup sesuai kehendak Allah. Ketika pemimpin gagal dan bahkan menjauhi Allah, maka hukuman berlaku baginya serta juga bagi umat yang dipimpinnya.
Bagaimana dengan kita sebagai pemimpin dan imam dalam kehidupan kita? Apakah kita mau seperti Israel yang diserahkan ke tangan Aram, atau berbalik dan bertobat supaya memperoleh pengampunan dari Allah?

ITT - 8 Februari 2011 - PF PKB3 12022011 di Bpk.Lexi Ramatuan