Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Thursday, September 11, 2008

Kolose 3:5-14


Perikop: Manusia Baru

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan

Kolose 3:8-9 berbunyi: “Tetapi sekarang buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui.”

Ef.4:17-32 adalah penafsiran yang tepat atas bagian pembacaan kita hari ini.
(Ef 4:17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.)

Inilah prinsip penafsiran Alkitab yang penting. Yaitu Alkitab ditafsirkan oleh Alkitab sendiri. The best commentary of the Bible is the Bible itself. Dari ayat tersebut, kita mengerti bahwa arti menanggalkan manusia lama bukan hanya soal perilaku. Perhatikan tadi Kolose menulis “karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya. Manusia lama itu merujuk kepada siapa diri kita, yaitu perspektif hidup kita, sikap hidup kita, prioritas hidup kita, perasaan kita, dan perbuatan kita.

Mengenakan manusia baru dalam Kolose dijelaskan sebagai berikut di ayat 12: “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.” Dalam sekolah Kristus, inilah baju seragam yang harus kita kenakan. Kita belajar dalam sekolah Kristus untuk ditransformasi menjadi orang yang berbelas kasih, bermurah hati, rendah hati, lemah lembut, dan sabar.

Analogi yang paling tepat menggambarkan kebenaran ini adalah peristiwa Yesus membangkitkan Lazarus yang telah mati selama 4 hari dan tubuhnya mulai membusuk dan bau. Namun Yesus bersabda dan firmanNya tsb membangkitkan Lazarus dari kematian. Yoh 11:44 mencatat “Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannnya masih terikat dengan kain kapan, dan mukanya tertutup dengan kain peluh.”

Anda ingat apa kalimat berikut yang keluar dari mulut Tuhan kita? “BUKALAH KAIN-KAIN ITU, dan biarkanlah ia pergi.” Bukalah kain-kain itu! Tanggalkan baju kuburan itu. Copot baju itu karena itu baju untuk orang mati itu. Karena ia sekarang tidak lagi mati, tetapi hidup.

Kalau Anda dan saya yang tadinya mati secara rohani, dan telah mendengar seruan Kristus yang membangkitkan kita dari kematian, namun kita masih berjalan kesana-kemarin dengan baju kuburan, ada sesuatu yang tidak beres dengan hidup kita. Kita bukan orang mati, mengapa kita masih pakai baju orang mati? Kita sudah dimerdekakan dari belenggu dosa, mengapa kita masih pakai baju orang tahanan?

Jika Anda dan saya mengaku telah percaya Kristus, masuk dalam sekolah Kristus, namun masih memiliki perspektif hidup, nilai hidup, sikap hidup, prioritas hidup, dan kebiasaan-kebiasaan yang sama seperti dahulu, tidak ada perubahan, Anda dan saya perlu bertanya, BENARKAH SAYA SUDAH MENGENAL KRISTUS? BENARKAH SAYA SUDAH DISELAMATKAN?

Kristus berkata, “Ganti bajumu”, namun kita cuma merapikan baju kita yang lama, kita cuma tambahin aksesoris di baju kita, pakai pin, pakai dasi, ditutup dengan jaket, namun pakaian lapisan dalam yang lama itu tetap kita kenakan. Artinya: Setelah kenal Kristus, kita tetap adalah manusia yang cinta uang, yang terikat dengan pornografi, yang memandang rendah orang lain, yang suka mengumpat, yang egois, dan seterusnya. Kita masuk sekolah Kristus tidak dengan hati yang sungguh-sungguh. Hidup yang telah dibenarkan dalam Kristus akan melahirkan kesucian hidup, kecintaan terhadap Allah terhadap pekerjaan Allah, dan kebencian terhadap dosa. Jika setelah dibenarkan dalam Kristus tidak ada kesucian hidup, keselamatan kita harus kita pertanyakan.

1 Yoh 2:15 mencatat: Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Mari kita periksa diri kita saat ini. Kita yang mengaku Kristen, tetapi kita tidak pernah punya niat untuk meninggalkan dunia, dosa, dan si Jahat, tidak ada kemauan untuk berubah, kita perlu meragukan keselamatan kita sendiri. Jangan pikir karena sudah jadi anggota gereja, ikut pelayanan dalam gereja, maka keselamatan Anda terjamin. Perubahan gaya hidup adalah tanda dari keselamatan, buah dari keselamatan.

Hidup sebagai orang percaya merupakan suatu pergumulan, perjuangan dan peperangan. Ketika kita sudah memilih hidup bagi Kristus, maka kita menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Peperangan tidaklah selalu melawan iblis, tetapi kedagingan dan cara hidup manusia lama kita, dan itu haruslah diperangi. Diperlukan pemrosesan untuk menjadi manusia baru, dan minimal ada tiga prinsip kebenaran Alkitab sebagai langkah yang harus ditempuh, yaitu:

1. Tanggalkan manusia lama. Kalau kita sudah menjadi orang Kristen, tetapi masih hidup sebagai manusia lama, apa yang harus kita perbuat? Bagaimana caranya kita menanggalkan segala bentuk kehidupan lama kita? Kekuatan yang bagaimana yang memberikan kita sanggup menanggalkannya? Tuhan tidak pernah mengubah kehidupan seseorang kalau orang itu tidak mau berubah. Dengan mendengar Firman Allah dan mau menyadari akan kekurangan yang ada padanya dan mohon Roh Kudus memberikan kekuatan, maka orang itu memiliki kemampuan untuk menanggalkan hidup manusia lama. Hanya dengan pekerjaan Firman Allah dan Roh Kudus, seseorang dapat diubah wataknya.

2. Kenakanlah manusia baru. Kenakanlah manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan. Jangan berkata dusta, tetapi berkatalah jujur dan benar. Kenakanlah manusia baru di dalam Kristus, yaitu hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, sabar, lemah lembut, baik hati, sederhana, berbudi luhur, berpengetahuan, saleh, murah hati, dan penguasaan diri. Dan jika semuanya itu ada pada diri kita, maka nyatalah kemuliaan Allah melalui hidup kita, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi semua orang.

3. Berjalan dalam pimpinan Roh Kudus. Hanya melalui hidup yang dipimpin Roh Kudus, kita mampu menjaga dan memelihara kehidupan kita agar tidak jatuh kembali ke hidup manusia lama. Dan dengan hidup takut akan Tuhan, di dalam kekudusanNya, maka melalui FirmanNya kita hidup dan berjalan dalam pimpinan Tuhan dan Roh KudusNya. Roh Kudus akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi, dan menyatakan rahasia Allah. Janganlah kita mendukakan Roh Kudus.

Marilah kita hidup sebagai manusia baru dalam pimpinan Roh Kudus dan kita dapat menyatakan kehendak Roh Kudus melalui kehidupan kita. Amin

ITT - 10 September 2008