Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Friday, December 23, 2022

Filipi 3:13-14 - Selamat Tahun Baru

Apa yang Harus kita Lakukan di Tahun Depan?

Biasanya di akhir tahun kita merenung, meninjau kehidupan kita di tahun yang akan meninggalkan kita, serta membuat resolusi tahun baru.......

Dalam Filipi 3:13-14 = 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Alkitab memberitahu kita ada 3 (tiga) hal yang harus kita lakukan di tahun depan. Apa saja itu?;

1. Melupakan dan Memaafkan serta Melepaskan Masa Lalu.

Kita harus melupakan kesalahan masa lalu, kegagalan, dan kesialan dan hal-hal negatif lainnya. Bila ada salah kita, segera minta maaf dan berdamai, bila kita  disakiti, memaafkanlah segera. Jangan bawa hal lama yang tidak baik dari tahun yang lama ke tahun yang baru. Biarlah Tahun Baru menjadi awal yang selalu baik dan positif dalam kehidupan kita, 1 Yohanes 1:9 = Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan

Jadi apa yang harus kita lakukan tahun depan? Kita harus melupakan masa lalu.

2. Terus Maju.

Kita harus maju terus dan melepaskan segala halangan, rintangan, dan kebiasaan-kebiasaan buruk. Filipi 3:14a = dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, Roma 8:37 = Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Jadi apa yang harus kita lakukan tahun depan? Kita harus terus maju dan hidup di dalam Kristus setiap hari.

3. Fokus pada Kristus.

Kita harus fokus pada Kristus dan membiarkan Ia menjadi Tuhan dalam pendengaran kita, rumah kita, dan segala peri kata dan peri laku kita. Filipi 3:14b = yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Jadi apa yang harus kita lakukan tahun depan? Kita harus terus fokus hanya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Sebagai penutup; ........ Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di tahun yang baru, tetapi hal-hal yang harus kita lakukan adalah;

  • Melupakan dan Memaafkan masa lalu, 
  • Terus Maju,
  • dan Fokus hanya pada Kristus!

Tahun yang lama segera berlalu, apa yang harus kita lakukan? Tiada lain hanyalah; ...BERSYUKUR .... Karena apapun yang kita alami, Tuhan rencanakan semuanya untuk kebaikan kita.

Kidung Jemaat 332 - Kekuatan serta Penghiburan
(dari bagian Kidung Jemaat: Waktu dan Musim, sub bagian: "Pergantian Tahun" KJ 330-332)
https://www.youtube.com/watch?v=taM3fagHlHg

Syair: Blott en dag/Day by day, Carolina Sandell Berg 1865,
terj. E.L. Pohan Shn. 1969
Lagu: Oscar Ahnfelt (1813-1882)

1. Kekuatan serta penghiburan diberikan Tuhan padaku. Tiap hari
aku dibimbingNya; tiap jam dihibur hatiku. Dan sesuai dengan
hikmat Tuhan 'ku dib'rikan apa yang perlu. Suka dan derita
bergantian memperkuat imanku.
Yak 1:2-4

2. Tiap hari Tuhan besertaku, diberi rahmatNya tiap jam. DiangkatNya
bila aku jatuh, dihalauNya musuhku kejam. Yang namaNya
Raja Mahakuasa, Bapa yang kekal dan abadi, mengimbangi duka
dengan suka dan menghibur yang sedih.
Mzm 145:14

Selamat Jalan Tahun Penuh Berkat Tuhan. Tahun 2022, .... Puji Syukur atas pemeliharaan Tuhan Yesus
Selamat Memasuki Tahun Rahmat Tuhan, Tahun 2023 ..... Tuhan Yesus memberkati kita semua.

ITT - Jakarta, Jumat 23 Desember 2022

Sunday, December 18, 2022

Selamat Natal

Tumbuh sebagai anak dengan kelahiran tahun 60an, kami dibesarkan dengan tradisi dongeng Sinterklas dan bukan tradisi Santa Claus. Ah, bukannya sama ya?
Mirip? ..... ya, sama? ..... tidak juga rupanya.

Jika Sinterklas berawal dari cerita masyarakat Belanda, maka Santa Claus merupakan sosok yang populer dalam cerita masyarakat di Amerika Serikat. Rupanya ada transformasi tentang tokoh ini dari khas Belanda ke Amerika, barangkali karena pendudukan belanda di New York pada sekitar awal tahun 1600-an sampai kota itu diresmikan dengan nama kota New Amsterdam sebelum akhirnya jadi New York seperti sekarang ini. Jadi tradisi Sinterklas (Belanda: Sinterklaas) di adaptasi kemudian menjadi Santa Claus. Dan di Indonesia yang merupakan jajahan Belanda pun kebagian dongeng tradisi Sinterklas ini walaupun sekarang di zaman milenial ini, banyak pula anak-anak (dan orang tua) yang sudah bergeser ke dongeng tradisi Santa Claus.

Cerita tentang Santa Claus sendiri lebih populer di Amerika Serikat. Tokoh Santa Claus digambarkan dengan perawakan tubuh yang gemuk, berjanggut putih, mengenakan mantel dan topi, serta membawa kantong hadiah. Kendaraan yang digunakan Santa Claus adalah kereta salju yang ditarik oleh Sembilan rusa kutub. Santa Claus akan membagikan hadiah pada anak-anak pada setiap tanggal 24 Desember.

Sementara itu, Sinterklas diilhami dari Saint Nicolas. Ia adalah seorang tokoh yang dermawan kepada orang-orang miskin dan ceritanya menjadi asal-usul cerita Sinterklas di Belanda. Karena terilhami dari seorang Saint, maka Sinterklas digambarkan layaknya uskup lengkap dengan jubah keuskupan, topi uskup yang disebut mitre dan juga tongkat gembala uskup yang berbentuk melingkar pada bagian atasnya. Sinterklas biasanya datang dan membagikan hadiah pada anak-anak pada tanggal 5 Desember.

Meskipun dikenal dari Belanda, tetap masyarakat Belanda menceritakan Sinterklas berasal dari Spanyol. Ciri-ciri fisiknya adalah memiliki rambut gondrong dan janggut putih, hampir mirip dengan Santa Claus. Namun berbeda dengan Santa Claus yang memiliki kereta salju dan ditarik oleh rusa kutub itu, kendaraan Sinterklas adalah seekor kuda berwarna putih keabu-abuan bernama Amerigo yang mengantarnya kesana-kemari.
Perbedaan lainnya adalah, pendamping Sinterklas adalah Piet Hitam (Zwaarte Piet, yang menghukum anak nakal) sementara Santa ditemani Elf (peri/kurcaci pembuat mainan). Lagunya pun berbeda :-)

Santa Claus & Sinterklaas

Lagu sinterklaas: https://www.youtube.com/watch?v=KO8mlk2aQjQ (Sinterklaas kapoentje)
Lagu Santa Claus: https://www.youtube.com/watch?v=iwvjyNBqqYs (Santa Claus is coming to town)

Lalu apa yang kita bisa dapat dari legenda dan kebiasaan dari zaman dahulu ini? Jawabannya adalah tidak lain bahwa tradisi Sinterklas dan Santa Claus ini hanyalah dongeng bagi anak-anak batita (bawah tiga tahun), untuk menghibur mereka menjelang natal, serta mengajarkan bahwa; akan ada hadiah untuk anak yang berperilaku baik dan hukuman untuk anak yang nakal. Itu saja, tidak lebih dan barangkali bahkan kurang :-) Apa berbahaya? Tidak juga sepertinya, apalagi kalau tradisi Sinterklas, yang dirayakan setiap 5 Desember, .... karena semuanya dalam konteks dongeng. Asalkan mereka tidak bingung bahwa natal ini bukan tentang Sinterklas dan Santa Claus tetapi tentang kelahiran Yesus Kristus. Juga saudara-saudara kita di luar sana jangan sampai beranggapan bahwa topi santa, pohon terang, rusa kutub, dll adalah atribut keagamaan kita yang sampai (selalu) dipersoalkan ketika menjelang natal dan tahun baru, bahwa ada karyawan yang dipaksa pakai atribut keagamaan? Sungguh salah kaprah yang bisa jadi, berasal dari kita juga :-)

Kembali ke topik, jadi selebihnya, ketika mereka sudah beranjak di atas batita, sudah mulai wajib dikenalkan di rumah dan sekolah minggu dengan kisah kelahiran Tuhan Yesus, ... berkenalan dengan orang-orang majus, gembala di padang serta malaikat Gabriel yang mendatangi Maria dan Yusuf. Sehingga semakin mereka dewasa, semakin mereka paham bahwa hari Natal adalah seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan dalam setahun ibadah Kristiani. Dikatakan "setelah Paskah", adalah untuk menunjukkan bahwa Jumat Agung dan Paskah serta Kenaikan Tuhan Yesus ke surga adalah satu rangkaian kelanjutan dari Natal, yang finalnya ada di kedatangan kembali Tuhan Yesus. Kematian dan kebangkitan, keselamatan orang berdosa melalui kematian dan kebangkitan Yesus, adalah tujuan Natal. Natal bukanlah tujuan Paskah. Natal adalah sarana. Keselamatan orang berdosa pada Jumat Agung dan Paskah adalah tujuannya.

Bahwa Yesus datang pada hari Natal untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10). Yesus datang pada hari Natal untuk menyelamatkan orang berdosa (1 Timotius 1:15). Yesus datang pada hari Natal untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:45). Yesus datang pada hari Natal bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa (Matius 9:13). Yesus datang pada hari Natal untuk menghancurkan pekerjaan iblis (1 Yohanes 3:8). Yesus datang pada hari Natal agar melalui kematian dia dapat menghancurkan orang yang memiliki kuasa maut (Ibrani 2:14).
Jadi, ...... kelahiran Anak Allah, sungguh menakjubkan, mulia dan sangat dalam, serta membawa kabar gembira penuh sukacita. Malaikat menyebutnya “kabar kesukaan besar” (Lukas 2:10) — sukacita besar, bukan sukacita kecil; bukan kegembiraan biasa-biasa saja, tetapi kegembiraan yang besar.

Untuk itu, marilah kiranya kita yang sudah dewasa dalam iman, semakin tegas membawa kisah nyata kelahiran Yesus Kristus untuk kita rayakan dalam kehidupan berkeluarga kita, 

  • Kalau Sinterklas hanya menawarkan hal-hal duniawi, tidak ada yang abadi. Yesus menawarkan sukacita abadi (Yohanes 15:11)
  • Kalau Sinterklas hanya muncul setahun sekali. Yesus berjanji, “Aku menyertai kamu senantiasa” (Matius 28:20).
  • Kalau Sinterklas menawarkan barang fana hanya dengan syarat perbuatan baik: “Dia tahu kapan kamu tidur. Dia tahu kapan kamu bangun. Dia tahu kapan kamu baik atau buruk, jadi berkelakuan baiklah (terjemahan lagu santa claus is coming to town). Yesus menawarkan diri-Nya semua pemberian secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman. (Efesus 2:8-9)
  • Kalau Sinterklas tidak dapat menyelesaikan masalah terburuk kita. Yesus ternyata bisa menyelesaikan masalah terburuk kita — dosa kita dan keterasingan kita dari Tuhan. (Matius 11:28-30)
  • Kalau Sinterklas tidak relevan di banyak budaya dunia. Yesus ternyata adalah Raja segala raja dan Tuhan bagi semua bangsa di dunia. (Matius 25:31-32)
  • Kalau Sinterklas akan dilupakan suatu hari nanti. Yesus akan tetap sama, kemarin, hari ini, dan selamanya (Ibrani 13:8).

Marilah kita kerahkan semua upaya untuk membuat anak-anak dan cucu-cucu kita sebahagia mungkin dengan segala perayaan dan tradisi yang berakar pada makna Natal yang sebenarnya. Dekorasi yang tepat mengenai bayi Yesus, nyanyian yang tepat menyambut bayi Yesus, serta sukacita yang tepat; bahwa telah hadir bayi Yesus, yaitu Allah Bapa sendiri yang menjelma sebagai manusia dan bekerja memberi keselamatan langsung kepada umat manusia, di belahan dunia manapun, sampai selama-lamanya.

Kidung Jemaat 99 - Gita Sorga Bergema

Syair: Hark! The Herald Angels Sing, Charles Wesley, 1739, dll,
Terjemahan: Yamuger, 1977,
Lagu: Felix Mendelssohn Bartholdy, 1840, disesuaikan oleh William H. Cummings, 1856.
do=g 4 ketuk

1. Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
Luk 2:14; Ef 2:17

2. Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
lahir dalam dunia dan Maria bundaNya.
Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
Flp 2:6-11; Yoh 1:14; Yes 7:14; Mat 1:23

3. Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar,
menyembuhkan dunia di naungan sayapNya,
tak memandang diriNya, bahkan maut dit'rimaNya,
lahir untuk memberi hidup baru abadi!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"
Yes 9:5; Mal 4:2; Luk 1:78-79; Yoh 1:9

Selamat Natal

ITT - Jakarta, Minggu 18 Desember 2022

Monday, December 12, 2022

Lukas 2:8-20

Perikop LAI: Gembala-gembala (Luk 2:8-20)

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

PENDAHULUAN

Untuk kali ini, kita kutip lagu natal di Kidung Jemaat yang memperlihatkan alur pembacaan kita hari ini. Mari nyanyikan bersama bait 1 dan 2 :-)

KJ. 123 - S'lamat, S'lamat Datang 

https://www.youtube.com/watch?v=WNjd1lc4Iaw

Syair: Nu zijt wellekome, Nyanyian Natal Belanda/Jerman abad pertengahan,
Terjemahan: Yamuger/Pan. Lit. K. A. J., 1980,
Lagu: Eropa +/- 1000, Jerman abad ke-14, Belanda, 1627
do = g 2 ketuk

1. S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku!
Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!
Yes 9:5-6

2. "Kyrie eleison": Tuhan, tolonglah!
Semoga kidung kami tak bercela.
BundaMu Maria diberi karunia
Melahirkan Dikau kudus dan mulia.
Salam, salam!
Luk 1:30-33

3. Nyanyian malaikat nyaring bergema;
gembala mendengarnya di Efrata:
"Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu."
Salam, salam!
Luk 2:8-14

4. Datang orang Majus ikut bintangNya,
membawa pemberian dan menyembah.
Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur;
Pada Jurus'lamat mereka bersyukur.
Salam, salam!
Mat 2:1-11; Mzm 72:15; Yes 60:3, 5

URAIAN

Selain daripada Maria dan Yusuf yang dipilih Tuhan sebagai orangtua bayi Yesus, ada 2 (dua) kelompok orang-orang yang dalam kelahiran Tuhan Yesus diarahkan Tuhan untuk jadi saksi dan bertemu Anak-Nya sesuai dari Injil Tuhan di Alkitab.

1. Gembala di padang

Luk 2:10-12 = 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

Gembala bukanlah siapa-siapa dalam masyarakat mereka. Kebanyakan orang berpikir buruk tentang gembala. Mereka tidak diperbolehkan beribadah di Bait Suci karena dianggap najis. Dan mereka tidak diperbolehkan bersaksi di pengadilan karena kesaksian mereka dianggap tidak dapat dipercaya. Namun, malaikat itu menampakkan diri kepada para gembala dengan kabar baik tentang sukacita yang besar.

Menarik untuk diperhatikan adalah; kepatuhan mereka kepada penyampaian malaikat.

2. Orang-orang Majus dari Timur

Matius 2:1-2 = 2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem 2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." juga diperingatkan melalui mimpi di Mat 2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Orang-orang Majus ini bahkan bukan orang Yahudi. Mereka berasal dari timur, mungkin dari Persia, yang sekarang adalah Iran. Namun, mereka melihat sebuah bintang yang mereka yakini sebagai "bintang-Nya", yaitu bintang yang menunjukkan kelahiran "raja orang Yahudi". Namun demikian, sama seperti Tuhan mengutus seorang malaikat kepada para gembala, Tuhan juga mengarahkan orang-orang Majus ini dengan "bintang-Nya" untuk menemukan bayi Yesus.
Menarik diperhatikan di sini bahwa Betlehem sudah disebut oleh para imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka semua menantikan Mesias tapi luput untuk menemui bayi Yesus.

Selanjutnya adalah 2 (dua) pribadi yang sangat dekat dengan Sang Bayi Natal itu, yaitu; Maria dan Yusuf sendiri, yang dari sejak awal, dipilih Tuhan

Maria

Seorang malaikat utusan Tuhan, menyampaikan pesan bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak, padahal saat itu ia belum bersuami. Menerima berita yang luar biasa ini, dia menjawab, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1:38 = Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.). Suatu demonstrasi sikap patuh dan taat 100% atas apa yang terjadi dalam hidupnya sebagai "hamba Tuhan

Selanjutnya, apa sikap Maria sang Ibu Yesus dalam bacaan kita ini? Luk 2:16-19 = 2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Ya ia menyimpan segala perkara dalam hatinya dan merenungkannya, dan ini sudah cukup menggambarkan siapa sang Ibu ini.

Yusuf

Matius 1-19-20 = 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Mat 2:13-15 = 2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." 2:14 Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, 2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

No comment,  ayat-ayat di atas sudah cukup menggambarkan siapa lelaki ini.

Lalu kemudian ada Simeon & Nabiah Hana juga di lanjutan dari bacaan ini (Luk 2:25-38)

APLIKASI

Apa saja kesamaan orang-orang ini seingga mereka dipilih Tuhan menyaksikan bayi Yesus ini? Ada 3 kata yang dapat mewakili mereka yang sangat sederhana dan mudah dipahami sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI);

  1. Tulus (KBBI = sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas)
  2. Rendah hati (KBBI = hal atau sifat tidak sombong atau tidak angkuh.)
  3. Patuh (KBBI = suka menurut (perintah dan sebagainya); taat (pada perintah, aturan, dan sebagainya); berdisiplin)

Maria, Yusuf, para gembala di padang, orang-orang majus dari Timur, Simeon, Hana, semuanya punya ketiga hal di atas, dan dipilih Tuhan dalam rencana terbesar-Nya sepanjang sejarah. Bayangkan kalau mereka, tidak tulus, tinggi hati dan tidak patuh? Buyar semua apa yang Ia rencanakan bukan?

Ada banyak orang di zaman itu yang merindukan kelahiran Sang Mesias. Pemilik penginapan merindukan Mesias, tetapi dia terlalu sibuk sehingga melewatkan kesempatan menjadikan penginapannya jadi tempat lahir sang Mesias. Herodes juga merindukan Mesias, tetapi dia terlalu cinta takhtanya sehingga tidak ingin ada saingannya, bahkan kemudian memerintahkan untuk membunuh bayi-bayi yang berumur 2 tahun ke bawah, sungguh suatu perbuatan yang dikutuk Allah. Para pemimpin agama merindukan Mesias, tetapi mereka terlalu merasa benar sendiri sehingga walau telah menyebutkan nubuatan Nabi Mikha (Mikha 5:1 = Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.), tetapi meluputkan nubuatan ini karena mereka tinggi hati sebab orang-orang Majus non Yahudilah yang pertama-kali bertanya tentang hal itu.
Maka semua akhirnya gagal bertemu bayi Yesus yaitu Mesias yang telah dinanti-nantikan selama ini !

Saat ini, begitu banyak dari kita turut merindukan Mesias juga, padahal Yesus telah lahir, dan kita kenal baik dan hadir senantiasa melalui Roh Kudus dalam kehidupan kita, tetapi ternyata jauh dari kehidupan kita. Kita banyak kali kehilangan makna Natal yang sebenarnya dengan menjauh dari ketulusan, kerendahan hati dan kepatuhan, sehingga tersesat dalam natal Sinterklas & Santa Claus, pohon-pohon dan hiasan-hiasan natal, baju baru, pesta natal, lagu natal Santa dll.

Untuk itu, .... Mari, sebagaimana para gembala di padang dan para Majus, kita nyanyikan KJ 123 bait 3 dan 4 dengan sukacita penuh.

Kiranya kita jadi seperti gembala di padang, orang Majus, Simeon, Hana, bahkan Yusuf dan Maria, supaya dipakai Tuhan dalam kesaksian-Nya.

Kiranya, kita kembali berpegang pada berita natal di Luk 2:11 = Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Luk 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya dan mengenakan Ketulusan menerima apapun di kehidupan kita dari Tuhan, kerendahan hati menjalankan ajaran-Nya dan kepatuhan kepada Firman Tuhan ........ Amin

Yoh 3:16 = Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Selamat Natal

ITT - Senin 12 Desember 2022




Thursday, December 8, 2022

Yesaya 9:1-6

Perikop LAI: Kelahiran Raja Damai (Yes 8:23-9:6)

9:1 (8:23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.
9:2 (9:1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:3 (9:2) Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
9:4 (9:3) Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
9:5 (9:4) Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:6 (9:5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

PENGANTAR

Kitab ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Nabi Yesaya berasal dari keluarga bangsawan di Yerusalem. Ia lahir pada tahun 765 sebelum Masehi. Ia menjadi penasihat para raja di Kerajaan Yehuda. Nabi Yesaya dipanggil menjadi nabi pada tahun 740 sebelum Masehi dalam usia kurang lebih 25 tahun. Ia berkarya selama 40 tahun di antara bangsa Israel.

Kitab ini seluruhnya dapat dibagi dalam tiga bagian:

  1. Pasal 1--39 berasal dari zaman ketika Yehuda, kerajaan selatan, diancam oleh Asyur, negara tetangga yang sangat kuat. Yesaya menyadari bahwa yang sesungguhnya mengancam kehidupan Yehuda bukanlah kekuatan Asyur, tetapi dosa bangsa Yehuda sendiri, karena bangsa itu tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Baik dengan kata-kata, maupun dengan perbuatan, Nabi Yesaya mendorong rakyat serta para pemimpin mereka untuk hidup menurut kehendak Allah dan berlaku adil. Ia mengingatkan bahwa umat Allah akan celaka dan binasa kalau tidak mau mendengarkan TUHAN. Yesaya juga meramalkan perdamaian dunia dan kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang diidam-idamkan.
  2. Pasal 40--55 berasal dari masa pembuangan orang-orang Yehuda di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Allah membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting bagian ini ialah bahwa Allah itu TUHAN yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Ayat-ayat tentang "Hamba TUHAN" merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari Perjanjian Lama.
  3. Pasal 56--66 sebagian besar ditujukan kepada bangsa yang sudah kembali di Yerusalem. Mereka perlu diyakinkan lagi bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup yang benar dan keadilan; juga kepada cara merayakan hari Sabat, mempersembahkan kurban dan doa. Ayat-ayat penting ialah 61:1-2 yang dipakai Yesus untuk menyatakan panggilan-Nya ketika Ia memulai tugas-Nya di dunia.  

Isi Kitab Yesaya

  1. Peringatan dan janji 1:1--12:6 ===> Bagian bacaan ini
  2. Hukuman untuk bangsa-bangsa 13:1--23:18 
  3. Pengadilan Allah terhadap dunia 24:1--27:13 
  4. Peringatan lebih lanjut dan janji 28:1--35:10 
  5. Raja Hizkia dari Yehuda dan orang-orang Asyur 36:1--39:8 
  6. Pesan penuh janji dan harapan 40:1--55:13 
  7. Peringatan dan janji 56:1--66:24

Keunikan Kitab Yesaya adalah menyerupai suatu Alkitab bentuk kecil. Yesaya memiliki 66 pasal sementara Alkitab memiliki 66 Kitab. 39 pasal pertama dari Yesaya dapat disamakan dengan 39 kitab Perjanjian Lama yang secara lebih luas mengantisipasi kedatangan Mesias. 27 pasal terakhir dari Yesaya secara rapi serupa dengan 27 kitab dari Perjanjian Baru karena mereka berbicara tentang betapa besar Mesias dan KerajaanNya sebagai Hamba Tuhan. Pasal 1-39 berbicara tentang kebutuhan besar manusia akan keselamatan sementara pasal; 40-66 menyatakan ketentuan Allah tentang keselamatan dalam Mesias dan KerajaanNya.

URAIAN

Bacaan kita hari ini memuat salah satu nubuatan Nabi Yesaya tentang kedatangan Yesus yang pertama kali sebagai Mesias. Dinubuatkan bahwa Mesias akan lahir dari seorang perawan (Yes 7:14), bahwa nama dan identitas Mesias adalah Penasehat Ajaib, Allah Maha Kuasa, Bapa yang Kekal, dan Raja Damai (Yes 9:6), bahwa Dia akan lahir dari suku Yehuda, keturunan Isai, (Rom 15:12), dan sebagai keturunan Daud akan duduk atas tahta Daud (Yes 9:7; 11:1, 10). Dinubuatkan bahwa pelayananNya akan membawa terang dan kesembuhan bagi daerah Galilea (Yes. 9:1-2), bahwa Dia akan penuh dengan Roh Allah (Yes 11), serta bahwa Dia akan menjadi seperti panji bagi bangsa-bangsa yang akan berhimpun kepadaNya dan akan menjadi Hakim yang memerintah dunia dengan kebenaran (Yes 11:4-5). 

Ini menempatkan bahwa betapa pentingnya dan sangat relevannya Kitab Yesaya bagi kita. Kitab ini membuka rahasia Injil bahwa segala bangsa akan menemukan keselamatan dalam Anak Daud, Mesias, yang akan membawa damai sejahtera.

Menyederhanakan uraian bacaan kita hari ini kita bagi dengan;

1. Kabar Sukacita Besar

Ayat 1 dan 2 menyiratkan kabar gembira bagi umat Israel yang tertindas (9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. 9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.)

Kita harus mundur ke awal Perikop kita hari ini, yaitu Yes 8:23 = Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.

Kesuraman untuk negeri yang terhimpit itu adalah negeri Galilea. Ayat ini berbicara tentang bagian utara negeri (kerajaan Israel). Dengan masa lampau yang malang dilawankan masa depan yang cerah dan jaya. Barangkali nabi berpikir kepada penyerbu oleh raja Tiglat Pileser di daerah Galilea pada th 732, bandingkan 2 Raj 15:29 =  Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser, raja Asyur; direbutnyalah Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu diangkutnyalah penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.; waktu itu penduduk daerah itu diangkut ke pembuangan. Dalam nubuat yang berikut, Yes 9:1-6, nabi memberitahukan suatu "Hari TUHAN" yang akan membebaskan kaum buangan itu. Oleh karena Mesias benar-benar tampil di Galilea, maka nubuat ini sepenuh-penuhnya digenapi di Mat 4:13-16 = 4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, -- 4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."

2. Dari kabar sukacita besar ini ada 3 sebab:

a. (9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.)
Bagaimana kekalahan Midian di tangan Gideon menunjukkan campur tangan Allah yang perkasa, yang dengan hanya 300 orang mengalahkan ratusan ribu bala tentara Midian.
b. (9:4 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.)
Masih dalam konteks kekalahan Midian, ditunjukkan bahwa keperkasaan Midian lenyap di hadapan Allah melalui tangan Gideon

(untuk point a & b baca Hakim-hakim pasal 6 s/d 8 Perang Midian)

c. (9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.)
Sebab yang ke-3 ini, merupakan ucapan profetik nabi Yesaya, yang pasti ia sendiri tidak menyadarinya bahwa ucapan ini ditujukan sebagai kabar gembira bukan saja kepada Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia. Dibandingkan sebab ke-1 dan ke-2 di atas yang menunjuk kepada Umat Israel sebelumnya, maka sebab ke-3 ini menunjuk masa depan Israel dan masa depan umat manusia di muka bumi ini.

Tentu saja ada pertanyaan: "kenapa dipakai istilah telah pada Yes 9:5, bukankah Anak itu belum lahir? Penjelasannya sederhana; konteks bacaan perikop ini harus kita baca dari Yes 8:23 (9:1), perhatikan ungkapan Kalau dahulu Tuhan .... dst maka di kemudian hari ... dst. Ini konteks ucapan profetik akan masa depan atau nubuatan yang akan terjadi. Memang kadang bentuk bahasa masa kini dan lalu digunakan dalam nubuat, untuk menyatakan bahwa hal tersebut pasti akan terjadi dan pasti dilakukan Tuhan.

3. Karunia Besar

Kelahiran putra (apalagi putra sulung) di masyarakat Israel, adalah suatu berkat besar, apalagi berkat besar itu disertai dengan nubuatan bahwa Lambang Pemerintahan ada di atas bahu-Nya, sudah tentu harus kita tangkap dan mengerti bukan secara lokal, tapi global, bahwa yang dimaksud Nabi Yesaya adalah kerajaan Allah, sehingga ia menyertakan 4 nama dahsyat untuk Sang Anak ini:

a. Penasihat Ajaib - Sebagai satu oknum dengan dua sifat yang berbeda – Allah dan Manusia – Dia akan benar-benar merupakan mujizat atau keajaiban dari TUHAN; dan sebagai oknum satu-satunya yang mempunyai Firman tentang hidup kekal. Dia akan menjadi Penasehat Ajaib yang tiada bandingannya. Dia yang melebihi segala kebijaksanaan dunia maupun manusia (bandingkan Yesaya 11:2 = Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;). Dalam rencana-rencanaNya, nasehat-nasehatNya tiada taranya di antara manusia.

b. Allah yang Perkasa - Mengacu ke Ulangan 10:17 =  Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;, menunjuk kepada sifat Keilahian penuh kekuasaan dan perkasa, yang akan memperoleh kemenangan terakhir dalam sejarah.

c. Bapa yang Kekal - Gelar ini menyatakan bahwa, Dia bukan hanya sebagai Penguasa atas kekekalan, melainkan pencipta hidup kekal bagi orang-orang yang ditebus. Dan pemerintahan-Nya berdasarkan kasih seorang Bapa terhadap anak-anak-Nya (bandingkan Yesaya 22:21 = Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.). Maka Dia akan memerintah dan memelihara umat dengan kasih-setia-Nya yang kekal.

d. Raja Damai - Ini berarti keadaan hidup yang penuh damai sejahtera, yang utuh dan serasi (harmonis) dan lengkap. Hubungan-hubungan yang harmonis terhadap diri sendiri, sesama masyarakat, dan terhadap Tuhan. Ini merupakan klimaks yang ideal di bawah pemerintahan Raja Damai atau Raja Syalom yang menyeluruh (bandingkan Yesaya 2:4 = Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang - Yes 57:19 = Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN -- Aku akan menyembuhkan dia! - Zakharia 9:10 = Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi. - Lukas 2:14 = "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.").

Lukisan yang diberi nama Prince of Peace (Raja Damai). Dilukis oleh Akiane Kramarik ketika berusia 8 tahun, setelah ia mendapat visi tentang Tuhan Yesus. Lukisan yang sama kemudian diakui oleh Colton Burpo (4 tahun) bahwa itu gambar Tuhan Yesus, ketika ia mengalami pengalaman "mati" di meja operasi dan di bawa ke surga bertemu Tuhan Yesus. lihat situsnya di sini

APLIKASI

1. Nubuatan Kelahiran

Kelahiran bayi di zaman sekarang ini, sudah bisa diduga oleh dokter kandungan dan bahkan awam, bahkan sejak haid terakhir si calon ibu dapat dihitung untuk menentukan yang dinamakan HPL: Hari Perkiraan Lahir. Juga jenis kelaminnya dengan USG dapat segera ditemukan oleh si dokter. Tetapi dalam era modern kini sekalipun, belum pernah ada kelahiran yang telah disebutkan kurang lebih 700 tahun sebelumnya seperti di Nubuatan Nabi Yesaya ini. Bahkan kalau dikumpulkan ada ratusan nubuatan tentang kelahiran Yesus Kristus, yang tersebar di seluruh Alkitab

Kadang kita mengira kehadiran Yesus di dunia hanya kebetulan, tetapi bila kita bergaul akrab dengan Alkitab, kita menemukan fakta dan mulai meragukan kebetulan-kebetulan yang amat sangat banyak dan akhirnya kita akan sampai pada suatu kekaguman yang luar biasa akan karya penggenapan Tuhan atas umat-Nya. 

Ayat-ayat di Alkitab ditulis oleh nabi-nabi yang berbeda dan di zaman yang berbeda pula. Namun, mereka membicarakan satu hal yang sama - yaitu kedatangan Sang Juruselamat - sehingga kebetulan ini akhirnya akan terlihat sebagai sesuatu hal yang direncanakan dengan sangat matang, oleh Sang Kuasa, Bapa yang penuh Rahmat. Bahkan tempat lahirnya pun dinubuatkan oleh Nabi Mikha pada masa kurang lebih 700 tahunan sebelum Yesus dilahirkan (Mikha 5:2 (5:1) = Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.). Dahsyat!

2. Berita Kelahiran

Pernahkah kita menerima berita kelahiran? Semuanya punya satu kesamaan, berita tersebut disampaikan setelah anak lahir. Tapi bagaimana dengan Anak yang dimaksud di point 1 di atas? (Luk 1:31-33 = 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."). Berita kelahirannyapun disampaikan oleh Malaikat Gabriel yang ditugaskan (disuruh) Allah bahkan sebelum ada benih di dalam rahim sang Ibu! Pengumuman malaikat ini adalah kelanjutan ilahi dari nubuat kenabian tentang kelahiran Kristus dalam Yesaya 9:5. Inilah makna Natal yang sebenarnya. Kelahiran Yesus adalah kedatangan penguasa dunia! Dan ini adalah berita yang amat sangat dahsyat!

Sehingga bagi kita semua, makna bacaan hari ini adalah;

  1. Tuhan menyatakan kuasa-Nya dalam setiap jejak sejarah sejak penciptaan manusia.
  2. Nubuatan nabi-nabi Tuhan, tentang kelahiran Tuhan Yesus telah disampaikan dengan samar tapi jelas bagi kita yang awam.
  3. Berita kelahiran Tuhan Yesus adalah penggenapan seluruh nubuatan nabi-nabi Tuhan.
  4. Terang telah bersama kita, sukacita besar telah datang di antara kita.
  5. Kedatangan-Nya yang kedua, jadi kerinduan dan hal yang kita semua nanti-nantikan.

Kiranya terang-Nya bercahaya terus bersama kita sampai Ia datang kembali. ........ Amin

ITT - Jakarta, Kamis 8 Desember 2022


Thursday, December 1, 2022

Yeremia 31:1-9

Perikop LAI = Perjanjian Baru (Yer 31:1-40)

31:1 "Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan menjadi Allah segala kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku.
31:2 Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya!
31:3 Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
31:4 Aku akan membangun engkau kembali, sehingga engkau dibangun, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu kembali dengan rebana dan akan tampil dalam tari-tarian orang yang bersukaria.
31:5 Engkau akan membuat kebun anggur kembali di gunung-gunung Samaria; ya, orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula.
31:6 Sungguh, akan datang harinya bahwa para penjaga akan berseru di gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, kepada TUHAN, Allah kita!
31:7 Sebab beginilah firman TUHAN: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel!
31:8 Sesungguhnya, Aku akan membawa mereka dari tanah utara dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antara mereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan yang mengandung bersama-sama dengan perhimpunan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari!
31:9 Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.

PENGANTAR

Kitab Yeremia memuat nubuatan, penglihatan, doa, kata-kata nasihat, dan catatan sejarah.  Tujuan dan tema kitab ini adalah peringatan karena dosa serta hukuman yang akan datang, disertai panggilan untuk kembali kepada Tuhan. Di dalam kitab ini kita juga membaca tentang kedatangan perjanjian baru (Yer. 31-33), yang mana bacaan kita adalah penggalan awal dari topik Perjanjian Baru ini. Dalam perjanjian baru itu, hukum-hukum Tuhan tidak akan ditulis di loh batu lagi, tetapi akan terukir di hati dan pikiran manusia.

Nabi Yeremia hidup antara bagian terakhir abad ketujuh dan bagian pertama abad keenam Sebelum Masehi. Lama sekali Yeremia bekerja sebagai nabi, dan selama waktu itu ia selalu memperingatkan umat Allah tentang bencana yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan menyembah berhala. Nubuatan itu menjadi kenyataan pada masa Yeremia masih hidup: Nebukadnezar raja Babel merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Rumah TUHAN yang ada di situ; raja Yehuda bersama rakyatnya diangkut ke Babel. Yeremia juga menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari pembuangan dan keadaan bangsa Israel pulih kembali. 

Kitab Yeremia dapat dibagi dalam beberapa bagian seperti yang berikut ini:

  1.  Pesan dari TUHAN kepada bangsa Yehuda dan penguasa-penguasanya pada masa pemerintahan Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
  2. Petikan-petikan dari buku catatan Barukh sekretaris Yeremia, termasuk berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam kehidupan Yeremia.
  3. Pesan dari TUHAN tentang berbagai bangsa asing.
  4. Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan pembuangan ke Babel. 

Nabi Yeremia adalah seorang yang berperasaan halus. Ia sangat cinta kepada bangsanya, dan sama sekali tidak suka menubuatkan hukuman ke atas mereka. Di dalam beberapa bagian dari bukunya ia berbicara dengan penuh perasaan tentang penderitaannya karena ia dipanggil oleh Allah untuk menjadi nabi. Perkataan TUHAN adalah seperti api di dalam hatinya; mau tidak mau ia harus menyampaikannya kepada bangsanya. 

Yang paling indah dalam buku ini ialah kata-kata TUHAN yang menunjuk kepada suatu masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada suatu ikatan janji yang baru dengan Allah. Umat TUHAN akan mentaati janji itu tanpa ada guru yang mengingatkan mereka. Sebab janji itu akan tertulis di dalam hati mereka (Yer 31:31-34).

Yeremia adalah salah satu nabi yang masa pelayanannya cukup panjang. Dia hidup pada zaman 6 raja Yehuda, dan menyaksikan sendiri tiga kali penyerbuan Babel ke Yerusalem hingga kejatuhan kota itu tahun 589 SM. Setelah itu, walaupun tidak dibawa ke pembuangan ke Babel, dia dipaksa oleh orang-orang sebangsanya untuk mengungsi ke Mesir, meskipun ia memperingatkan mereka untuk tidak melakukannya karena melawan kehendak Allah.

  1. Raja Manasye 696 (695)-642 SM: Yeremia diperkirakan lahir sekitar 645 SM
  2. Raja Amon (raja Yehuda) 642–640 SM: Yeremia masih kanak-kanak
  3. Raja Yosia (640-609 SM): Yeremia 1-6; 14-16
  4. Raja Yoahas (609 SM selama tiga bulan):
  5. Raja Yoyakim (609-598 SM): Yeremia 17; 7-11; 26; 35; 22:1-19; 25; 18-20; 36:1-4; 45; 36:5-32; 12.
  6. Raja Yoyakhin (598-597 SM): Yeremia 22:20-30; 13; 23.
  7. Raja Zedekia (597-586 SM): Yeremia 24; 29-31; 46-51; 27; 28; 21; 34; 32; 33; 37-39.
  8. Setelah kejatuhan Yerusalem: Yeremia 40-44; 52.
  9. Yeremia dipaksa ke Mesir: diperkirakan meninggal sekitar tahun 580 SM

URAIAN & APLIKASI

Membaca Kitab Yeremia, temanya hampir sama dengan Kitab Ratapan, yang memang ditulis juga oleh Nabi Yeremia sendiri. Kelihatannya ia adalah nabi yang spesialis membawa kabar buruk dan meratap;

  1. Yeremia memperingatkan Yehuda pasal 2-35
  2. Yeremia berbicara tentang kekeringan besar di pasal 14-15
  3. Yeremia mengutuk Raja, Nabi, dan Rakyat di pasal 21-24
  4. Meramal Pengasingan ke Babilonia di pasal 25-29
  5. Mengingatkan kejatuhan Yerusalem dan akibatnya di pasal 39-45
  6. Penghakiman atas Bangsa di pasal 46-51
  7. Dan ditutup dengan kenyataan kejatuhan Yerusalem di pasal 52

Tetapi dari sekian banyak kabar buruk bagi Israel yang memurkakan hati Tuhan, ada juga Kabar Baik yang dinyatakan sang nabi bagi umat Tuhan. Dalam bacaan kita hari ini kita akan bahas kabar baik itu yang ada dalam penggalan kabar baik di sepanjang Yeremia pasal 30 s/d pasal 31, yang dapat disebut sebagai pasal-pasal penghiburan.

Perikop kita sekarang (Yer 31:1-9) dibuka dengan TUHAN meyakinkan semua keluarga Israel bahwa Dia tidak akan berhenti menjadi Tuhan mereka, dan mereka adalah umat-Nya (Yer 31:1 = "Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan menjadi Allah segala kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umat-Ku.). Dalam ayat 2, TUHAN berbicara tentang orang-orang yang tertinggal dari pedang “mendapatkan kasih karunia di padang belantara.” Ini tidak diragukan lagi menggemakan eksodus Israel keluar dari Mesir, tetapi juga ditujukan kepada sisa orang-orang yang lolos dari pedang pada zaman Yeremia sendiri (Yer 31:2 = Beginilah firman TUHAN: Ia mendapat kasih karunia di padang gurun, yaitu bangsa yang terluput dari pedang itu! Israel berjalan mencari istirahat bagi dirinya!).

Ayat 3 menggambarkan suatu pernyataan tegas akan Kasih yang Kekal dari sang Bapa yang secara terus menerus memanggil Umat-Nya kepada Kasih-Nya - bukan karena kebaikan dan kepatuhan mereka - Tapi karena Kasih Karunia-Nya belaka (Yer 31:3 = Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.). Ini juga menegaskan bahwa Israel milik Allah, sebagaimana kitapun milik-Nya, sehingga dengan konsisten Allah mengajar umat-Nya. (Amsal 3:12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. - Ibrani 12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.")

Yeremia kemudian menubuatkan waktu pembangunan kembali untuk seluruh Israel, menyebutkan pegunungan hasil anggur yang baik di Samaria dan berbicara tentang suatu hari ketika para penjaga Efraim akan mendorong orang-orang mereka untuk naik ke Sion, (Sion ada dalam pengertian Ibadah) - (Yeremia 31:4-6 = 4 Aku akan membangun engkau kembali, sehingga engkau dibangun, hai anak dara Israel! Engkau akan menghiasi dirimu kembali dengan rebana dan akan tampil dalam tari-tarian orang yang bersukaria. 5 Engkau akan membuat kebun anggur kembali di gunung-gunung Samaria; ya, orang-orang yang membuatnya akan memetik hasilnya pula. 6 Sungguh, akan datang harinya bahwa para penjaga akan berseru di gunung Efraim: Ayo, marilah kita naik ke Sion, kepada TUHAN, Allah kita!). Perhatikan bahwa penyatuan kembali kerajaan yang terpecah ini telah diantisipasi oleh nabi-nabi lain (Nabi Yehezkiel di Yeh 37:15-28, perikop LAI = Kerajaan Yehuda dan Israel dipersatukan kembali).  
Demikian juga dalah hal penyembahan yang benar telah digenapi (Yoh 4:23 = Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.)

Bacaan ditutup dengan seruan bersorak-sorai -  dalam penyataan kasih setia Tuhan ini, umat diajak untuk bersukacita sementara mereka berada dalam penderitaan di pembuangan. (Yer 31:7-9 = 7 Sebab beginilah firman TUHAN: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel! 8 Sesungguhnya, Aku akan membawa mereka dari tanah utara dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antara mereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan yang mengandung bersama-sama dengan perhimpunan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari! 9 Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.)

Tetapi pertanyaannya adalah; bagaimana bisa bersukacita di tengah penderitaan & pembuangan? Jawabannya adalah Pertobatan. Pertobatan menghasilkan buah kesedihan dan dukacita, akhirnya kesedihan dan dukacita melahirkan penghiburan (Mat 3:8 = Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. - Mat 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur)

Dan penghiburan itu menghasilkan Perjanjian Baru, yang dalam konteks kitab nabi Yeremia ini, telah mendapatkan nubuatan dan pesan profetik tentang sesuatu yang akan terjadi 580-an tahun setelah Yeremia, bahwa Allah akan membuat perjanjian Baru dengan Umat-NYA dengan kelahiran Yesus Kristus dan masa sekarang, kita umat-Nya menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali........ Amin.

ITT - Jakarta, Kamis 1 Desember 2022