Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Thursday, November 25, 2010

Delapan Puluh Dua


Renungan singkat seorang anggota IKKHAR
(Ikatan Kekeluargaan Haturessy Rakanyawa)
Anak negeri Hulaliu, Maluku di tanah perantauan Makassar.


Suatu sore saya memandang sebuah foto tua di komputer saya yang berwarna hitam putih, foto sebuah keluarga Hulaliu dan ketika membuka foto yang lain terlihat lagi sebuah foto berwarna cerah dengan senyum dan gaya dari sekumpulan orang-orang yang juga berasal dari Hulaliu, yaitu para pengurus organisasi IKKHAR di Makassar ini.

Sesaat saya termenung, ..... wah luar biasa selisih waktu dari ke-2 foto ini, .... ada periode waktu yang panjang.

Hari Selasa kemarin 23 Nopember 2010 diperingati sebagai hari ulang tahun IKKHAR Makassar yang ke-82. Tahun 1928 adalah pertama kali perkumpulan ini dirintis, dan pada hari Minggu, 23 November 1958, tanggalnya dipakai sebagai hari peringatan dibentuknya organisasi IKKHAR ini dilembagakan dengan AD dan ART.
Dan hari Minggu ini kita berkumpul kembali dalam memperingati dan mensyukuri kehadiran IKKHAR sebagai wadah perkumpulan anak-anak negeri Hulaliu di perantauannya di tanah Makassar.

Waktu yang panjang ....

Saya teringat akan istilah yang dipakai oleh manusia untuk menerjemahkan pengertian waktu ini.
Ada dua istilah dalam bahasa Yunani tentang waktu, yaitu Kronos dan Kairos. Kronos berarti waktu secara umum. Itu sebabnya ada istilah kronologi, maksudnya rentang waktu. Sedangkan istilah Kairos berarti waktu secara spesifik, biasa juga disebut Waktu Tuhan. Bisa pula diartikan sebagai kesempatan. Dalam ayat Efesus 5:15-16 (Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.), istilah waktu di ayat itu menggunakan istilah Kairos.

Maka, ini berarti kita harus memberlakukan setiap hari baru sebagai kesempatan Dari Tuhan. Hidup kita bukan sekedar urutan waktu yang akan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan makna. Tiap waktu yang Tuhan beri harusnya kita tanggapi sebagai kesempatan istimewa.
Dengan pemahaman ini, setiap waktu harus dimanfaatkan sedemikian rupa dengan bijaksana karena merupakan anugerah istimewa bagi kita.

Menoleh kebelakang seketika adalah sesuatu yang harus dilakukan, tetapi menatap ke depan senantiasa diperlukan. Sebagaimana hamba yang bijak dalam perumpamaan Kristus di Injil Matius 25 - yang segera pergi melipat-gandakan talenta yang dipercayakan tuannya, bukan karena ia pintar berdagang, - tetapi karena ia "mengasihi" tuannya dan hanya mau menggunakan waktunya untuk menyenangkan hati tuannya, ..... demikian pula kita yang menerima talenta Keselamatan, harus segera pergi melaksanakan menggandakan talenta itu dalam kehidupan kita, karena kita mengasihi IA, Pemberi Anugerah itu dan ingin menyenangkan hatiNya.

Syukur itu harus berwujud nyata, bukan saja dalam ibadah ritual yang rutin kita laksanakan, tetapi juga dalam ibadah aktual, .... yaitu kehidupan nyata sehari-hari. Menjadi berkat bagi sesama, dengan memelihara ikatan kekeluargaan setumpah darah yang sama dan di tempat perantauan yang sama ..... serta "melakukan dan membagi" Kasih diantara sesama manusia.

Kronos kali ini, 23 November 2010 adalah 82 tahun ulangtahun IKKHAR, ia akan berulang di tahun depan, ... tetapi Kairos yang 82 tahun ini, tak akan berulang, sebab tahun depan adalah 83 tahun dan seterusnya .... bila belum sampai ke Hari Tuhan.
Kronos-nya mungkin masih ada, tapi Kairos-nya sudah berlalu.

Mari memanfaatkan Waktu ini dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat di-MataNya.

Selamat Ulang Tahun IKKHAR yang ke-82
Terimakasih dan Segala Hormat serta Pujian hanya bagi-Nya.

ITT - 25 November 2010

Sunday, November 21, 2010

Matius 25:14-30


Talenta Kasih

Menyamakan persepsi/Konsep

1. Perumpamaan ini kurang tepat bila dikatakan berbicara soal uang belaka. Dalam perumpamaan ini kalau berbicara perihal uang, tidak disebutkan uang itu untuk apa, apa untuk memperoleh kesenangan duniawi atau melayani Tuhan?

2. Perumpamaan ini juga kurang tepat, bila diartikan bahwa keselamatan itu adalah hasil kerja. Berhati-hati bila mengartikan demikian, bahwa 2 hamba yang bekerja melipat-gandakan harta tuannya itu diberi penghargaan sementara 1 yang tidak bekerja dihukum. Faktanya benar, 2 diberi hadiah dan 1 dihukum, tetapi kesimpulannya tidak demikian.

3. Perumpamaan ini tidak mengatakan kepada kita bahwa kita harus berbuat baik supaya menyenangkan Tuhan.

Perumpamaan ini hanya bisa hidup dan dimengerti baik kalau kita dikuasai oleh Roh Tuhan Yang Kudus, dan membiarkan Roh itu mengajar kita.
Kita harus punya 2 hal:
1. Roh Tuhan/Roh Kudus, dan
2. Kemauan untuk Membiarkan Roh Tuhan membentuk kita.

Untuk itu mari kita Berdoa dan membaca Alkitab.

Injil Matius 25:14-30

25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Perumpamaan ini tentang hari penghakiman. Bukan untuk menyuruh kita bekerja dan menghasilkan. yang akan kita fokus adalah mengapa ada hamba-hambanya yang berbuat dan menggandakan talenta dan ada yang tidak.

Dasar Perumpamaan. - Perumpamaan adalah alat untuk membagi dan membedakan pengikutNya.

Matius 13:10-13

13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"
13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
13:12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
13:13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti

Yesus berkata-kata dalam perumpamaan untuk membagi, siapa pengikutnya dan siapa bukan.

Perumpamaan ini diberikan Yesus pada saat-saat atau minggu-minggu terakhir hidupNya. IA akan pergi meninggalkan murid-muridNya, IA adalah Tuan yang akan meninggalkan pelayan-pelayanNya. Apa yang dilakukan pelayanNya menentukan kembaliNya nanti. IA meninggalkan hartaNya bagi pelayanNya dan kembali untuk itu nanti.

Sekali lagi, Perumpamaan ini tentang Hari Penghakiman, bukan tentang apa yang kita perbuat, yang nanti akan bermuara ke kesimpulan yang melenceng, bahwa keselamatan adalah berdasarkan pada apa yang kita buat, padahal prinsip Kristiani, adalah Sola Gratia, hanya oleh Kasih Karunia Tuhan kita diselamatkan.

Mari menafsirkan bacaan ini dengan memakai prinsip "Firman Tuhan menafsirkan Firman itu sendiri" bukan oleh manusia.

Kunci perumpamaan ini ada di Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Bagaimana relasi kita dengan Yesus, bagaimana hubungan pribadi kita dengan Allah. Apakah kita hanya menurutiNya karena kita takut? atau karena kita menyayangi dan mengasihi Tuhan? Sayang dan Kasih karena "Sola Gratia" .... bukan takut dan akhirnya berbuat dan melakukan perintah untuk memperoleh hadiah/penghargaan.

Mari perhatikan bagaimana sikap pelayan-pelayan dalam perumpamaan ini terhadap tuannya.

Perhatikan bahwa ke-2 hamba yang pertama "mengasihi" tuannya.
Perhatikan ayat 25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Segera, ... tanpa menunda, .... ia sadar bahwa harta itu bukan miliknya juga keuntungan itu bukan miliknya, ia hanya dipercayakan saja, sehingga "segera" ... tanpa memikirkan dirinya. Dalam dirinya dan hatinya hanya ada tuannya saja, ia harus menyenangkan dan mengasihi tuannya dengan melipatgandakan harta yg dipercayakan kepadanya. Demikian juga untuk hamba yang berikutnya, ... perhatikan ayat 25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Ia "berbuat demikian juga"

Dan bila tuannya kembali, mereka menyambutnya bukan dengan ketakutan, tetapi dengan suka-cita ..... "lihat tuan, aku telah memperoleh laba" ... suka cita karena ia merindukan tuannya pulang untuk melihat hasil kerjanya. sukacita karena mengasihi.

Lalu bagaimana dengan hamba yang terakhir?

Banyak kali kita tiba pada kesimpulan bahwa hamba ini adalah hamba yang bodoh .... yang tidak tahu berdagang, atau melipatgandakan harta tuannya. tetapi bukan itu ... bukan itu kenyataannya. Hamba ini adalah hamba yang "marah dan tidak mengasihi tuannya" bukan karena "ia tidak mampu, tetapi karena ia tidak mau". Ia tidak mau tuannya memperoleh keuntungan, ia tidak mau menyenangkan tuannya..... dan kesimpulannya: "ia tdk punya kasih terhadap tuannya".
Bahkan lebih jauh, ia menyalahkan tuannya ... lihat Matius 25 ayat 24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Dimana ada disebut dalam perumpamaan ini bahwa tuan itu tuan yang kejam? sehingga ia harus takut?
Ia bahkan membenci tuannya, .... bisa jadi karena iri dan dengki atas talenta yang kurang dari kedua hamba sebelumnya.

INTInya ada dalam bagaimana sikap dan perasaan hambanya terhadap tuannya. Ada yang punya kasih dan ada yang tidak. ingat?
Markus 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.

Dimana posisi ketiga hamba ini? siapa yang punya kasih dan siapa yang tidak?
Bagaimana dengan kita?

Ada pertanyaan yang hanya jemaat sendiri yang bisa jawab, Apa kita mengasihi Tuan kita? yaitu Kristus Yesus?

Pasti jawabannya adalah Ya, ... tetapi bukan itu, bukan hanya ya.

Perumpamaan ini mengajarkan kepada kita bahwa, bila kita mengasihi, kita berbuat sesuatu .... bila percaya dan beriman, kita berbuat sesuatu.
Bila ingin tahu seberapa besar kita mengasihi-Nya, mari lihat bagaimana kita hidup. Untuk siapa kita hidup? untuk kita sendiri atau bagi Tuhan?

Perumpamaan ini mengajarkan bahwa talenta diberi sesuai kemampuan kita. Bukan banyak dan besarnya talenta, tetapi apakah kita mampu menunjukkan kasih dengan talenta yang kita miliki.

Pelajaran hari ini bukan tentang bekerja dan menghasilkan, kita tdk bisa membeli kerajaan surga dengan berbuat baik, ..... tetapi pelajaran hari ini ialah bahwa bila kita adalah manusia baru kepunyaan Kristus Yesus, maka manusia baru itu adalah hamba yang mengasihi tuannya ... dalam hal ini tuan itu adalah Yesus Kristus.

Aplikasi dan contoh kecil: Sebentar ada kedukaan, .... kita akan datang ke sana bukan karena yang berduka adalah bapaknya si A atau B, atau yang meninggal adalah si A atau B, ... tetapi karena Firman Tuhan ... (Pengkhotbah 7:2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. + Matius 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.... bukankah itu aplikasi dari Hukum Utama dan terutama? Kasihilah sesamamu Manusia seperti dirimu sendiri).

Berbuat sesuatu karena mengasihiNya, ... bukan untuk alasan lain yg kurang tepat, ... seperti saya berbuat ini karena ingin menolong dia, karena kasihan ... bukan itu ... kita berbuat baik, karena mengasihi Tuhan karena itu adalah perintah dan ajaran Kristus, dan kalau kasih itu mengalir bagiNya, maka semua tindakan kita akan menjadi buah dari kasih itu.

Dan mengasihi Yesus adalah suatu keharusan yang mengalir dalam jiwa seluruh pengikutNya, dan berbuah dengan mengasihi sesama.

Peringatan Tuhan Yesus bagi kita dalam konteks Matius 25 ini adalah tentang penghakiman dan hari terakhir.
Ingat, Penghakiman adalah permanen, tidak bisa dikembalikan/dibalikkan lagi. Penghakiman membawa pemisahan. Tidak ada lagi kesempatan kedua. Itulah mengapa dalam Matius 25 Yesus berkata tentang pintu yang tertutup dalam perumpamaan tentang 10 anak dara, hamba yang dicampakkan dalam kegelapan dalam perumpamaan tentang talenta, dan tentang pemisahan kambing dan domba dalam menjelaskan penghakiman terakhir. Amin.

ITT - KRT 6 24/11/2010 di Kel.Arpipy.

Matius 25:1-13


25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."


Mengingatkan kedatangan kembali Kristus Yesus.

Pendahuluan – Ayat yg mendukung

- Kisah 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

- Yohanes 14:1-3
14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

- Rencana penyelamatan - even berikutnya adalah Kedatangan Kembali Kristus Yesus.

- Roma
13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

- Dimulai dari Matius 24 difokus kepada Kedatangan Kembali Yesus Kristus.

- 3 Perumpamaan dalam Matius 25 - Semuanya fokus pada kedatangan kembali Kristus. kedatangan itu membawa pemisahan.
* Perumpamaan Anak Gadis
- Jelaskan tata cara pernikahan Yahudi - untuk SUPAYA jemaat mengerti tentang perumpamaan yang Yesus pakai adalah sangat kontekstual.

Pernikahan Yahudi di zaman Kristus & analogi hubungan kita dengan Kristus.

Pertunangan melibatkan adanya suatu perjanjian pernikahan. Perjanjian ini melibatkan dua keluarga (Kejadian 24, Kidung Agung 8:8, Hakim-hakim 14:2-7). Calon pengantin lelaki akan mendatangi rumah calon isterinya untuk melakukan perjanjian. Namun pada kasus khusus pengantin lelaki bisa diwakili oleh pegawainya (contohnya kasus Ishak) atau bersama anggota keluarga lainnya (orang tua, sanak saudara: kasus Simson). Perjanjian yang dilakukan ini mengikat, tidak seperti pengertian pertunangan yang dianut masyarakat modern sekarang ini.

Kata pertunangan dalam bahasa Inggris “to betroth” (Ibrani) yang mendasari kata “betrothal” atau , berarti perjanjian nikah sekalipun proses pernikahan itu belum selesai dengan diadakannya perjanjian nikah. Beberapa kejadian di Alkitab merujuk wanita yang telah mengadakan perjanjian ini telah dianggap bersuami (berstatus sebagai istri). 2 Samuel 3:14 -> my wife whom I have betrothed” (”erasti”) NIV. Mikhal menjadi istri Daud saat itu masih dalam pertunangan. Ulangan 22:23,24 -> (22:23 Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan -- jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia, 22:24 maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu) -> orang yang tidur dengan wanita yang berstatus ‘bertunangan’ dianggap tidur dengan istri orang lain.

Perjanjian nikah ini melibatkan negosiasi harga yang harus dibayarkan oleh calon pengantin pria untuk ‘membeli’ istrinya. Setelah disepakati dan harga yang diminta dibayarkan maka secara resmi perjanjian nikah telah selesai, maka keduanya, pengantin pria ‘ing: groom; ibrani: chatan’ dan pengantin wanita ‘ing: bride; ibrani: Kallah’ telah resmi sebagai suami istri.

Semenjak perjanjian nikah tersebut mempelai wanita dikhususkan sebagai milik suaminya. Sebagai simbol dari terjadinya perjanjian tersebut kedua mempelai akan meminum anggur dari cawan yang sama dimana merupakan ungkapan syukur dari peristiwa tersebut.

Setelah perjanjian nikah dilaksanakan mempelai pria akan kembali ke rumah ayahnya. Ia diharuskan menunggu selama 12 bulan lamanya sebelum ia dapat bertemu kembali dengan calon istrinya. Yaitu sampai ada boyongan (”nissu’in,”) mempelai wanita ke rumahnya dan diadakanlah pesta perkawinan.
Selama masa penantian tersebut mempelai wanita akan mempersiapkan diri untuk hidup dalam rumah tangga sementara mempelai pria akan mempersiapkan tempat di rumah ayahnya bagi kedatangan istrinya tersebut.

Pada waktu boyongan itu mempelai pria dan keluarganya akan menjemput mempelai wanita. Namun kedatangan dari mempelai pria tersebut tidak diketahui waktunya secara persis. Biasanya dilakukan pada waktu malam hari. Mempelai pria akan diiringi oleh orang-orang yang dipilih sebagai orang-orang yang terbaik. Mereka akan membawa obor sebagai penerang jalan. Sekalipun mempelai wanita mengetahui hari itu adalah hari kedatangan mempelai pria, ia tidak tahu waktu yang tepat kedatangannya. Oleh karena itu para pengiring mempelai pria akan berteriak-teriak apabila telah mendekati rumah mempelai wanita. Suara teriakan ini menjadi tanda bagi mempelai wanita bahwa calon suaminya telah datang.

Setelah rombongan mempelai pria sampai dan bertemu dengan rombongan mempelai wanita yang telah bersiap-siap pergi. Mereka akan pergi bersama-sama ke rumah mempelai pria, tempat di mana pesta pernikahan akan diadakan.
Di rumah mempelai pria, pesta pernikahan telah dipersiapkan dan para tamu telah sampai dan bersiap-siap menyambut kedatangan mempelai berdua.
Segera setelah mereka sampai, para pengiring akan mengantarkan keduanya ke dalam kamar pengantin (huppah). Sampai saat ini mempelai wanita masih berkerudung menutupi mukanya sehingga tidak ada yang dapat melihat wajahnya. Demikianlah caranya Yakub tertipu ketika menikahi Lea, padahal ia dijanjikan akan dinikahkan dengan Rahel (Kejadian 29:23-25). Para pengiring akan berada di luar sementara kedua mempelai memasuki kamar pengantin. Di sinilah untuk pertama kalinya keduanya akan berhubungan badan sebagai suami istri. Menggenapi perjanjian nikah yang telah diadakan setahun sebelumnya. Sesudah itu mempelai pria akan keluar dari kamar pengantin dan mengumumkan kepada para pengiring yang telah menunggu di luar (Yohanes 3:29) bahwa pernikahan telah berlangsung. Mereka akan meneruskan berita tersebut kepada para tamu yang telah menunggu di luar. Para tamu akan berpesta selama tujuh hari.
Selama tujuh hari pesta tersebut mempelai wanita akan terus berada di dalam kamar pengantin dan tidak boleh bertemu dengan orang lain. Pada hari ketujuh mempelai pria akan memperlihatkan istrinya kepada orang banyak dengan menanggalkan kerudung yang selama ini dipakainya.

Peringatan

a. Peringatan pertama: Penampilan bisa mengelabui.
perhatikan ke-10 anak dara itu, semua sama berpakaian pesta sebagai pengiring pengantin wanita. sama-sama pengiring, sama-sama menunggu, sama-sama tertidur, sama-sama bangun, sama-sama membereskan pelitanya. Sampai pengantin pria tiba.
Bedanya di ayat 2-4, adalah tentang minyak cadangan.

Peringatan Yesus: berhati-hati dengan penampilan luar .... yang biasanya tdk terlihat sebagaimana kelihatan. Mudah saja mengelabui orang. Tapi ke-5 anak dara yang bodoh, menipu diri sendiri dengan berpikiran atau beranggapan bahwa, ah semuanya pasti akan baik-baik saja. Aplikasinya untuk kita, bukankah kita sering demikian? kita berpikir, bahwa karena KTP kita Kristen, karena keluarga kita rajin ke Gereja, kita rajin mengikuti IHM, KRT dan kegiatan Gereja, Kita terlibat dalam pelayanan sebagai Presbiter atau fungsionaris gereja, maka kita akan baik-baik saja.

b. Peringatan Kedua: Kepercayaan diri yang salah tempat.
Pada ayat 5, semua anak dara itu tertidur. Bedanya yang 5 tertidur dengan nyenyak, sedang 5 yang lain tidur dengan gelisah. mereka berpikir, ... kan ada minyak teman saya yang lain yg bisa dipinjam atau dibagi. ayat 8: Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Mereka berpikir bahwa rahmat Tuhan bisa di bagi ....

c. Penghakiman adalah permanen, tidak bisa dikembalikan/dibalikkan.
Pintu yang tertutup menandakan bahwa penghakiman membawa pemisahan. Tidak ada lagi kesempatan kedua.
Itulah mengapa Yesus berkata tentang pintu yang tertutup, pemisahan kambing dan domba.
Matius 25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Golongan manakah kita saat ini .... golongan yang ada di luar pesta perkawinan atau yang ikut di dalamnya?
2 hal yang harus kita uji dalam diri kita dalam berjaga-jaga , ..... menguji diri kita dengan 2 pertanyaan ini.

Bagaimana Hubungan Saya dengan Tuhan?
Bagaimana Hubungan saya dengan sesama?

ITT - 23/11/2010 PW3 di Ibu Mia Syam

Tuesday, November 2, 2010

Wahyu 4:4-6


4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

5 Penglihatan

a. Sebuah takhta di sorga, dan di takhta itu duduk seorang

Yehezkiel
1:26 Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.
1:27 Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar.
1:28 Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.

Warna warni yg luar biasa. - paparkan tentang warna.

Kejadian

9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.

perhatikan perjanjian apa itu

Kej 9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."

Maz
29:10 TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Allah berkuasa atas air bah, Pelangi sebagai perjanjian. Allah adalah Allah yang berkuasa.

Kel 28:17 Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan, empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama;
28:18 jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau;
28:19 jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung,
28:20 jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dengan berikatkan emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya

yaspis merah itu sardis (berwarna merah)
nefrit itu Yaspis (hijau)

Warna menunjukkan kebesaran Allah.

b. 24 takhta

24 tua-tua memakai pakaian putih: kesucian, kebenaran Kristus - mahkota emas: kemenangan

ada beberapa pendapat
a. 24 malaikat. istilah tua-tua dalam alkitab biasanya hanya diberikan pada manusia, bukan malaikat.
b. 24 gereja yg dibangitkan dan diangkat.
c. 24 mewakili israel dan gereja 12 suku + 12 murid - wahyu 21
d. 24 imam israel (1 tawarikh 24)

Tetapi yg jelas ada struktur yang teratur rapi dalam pemerintahan Allah.

c. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Kilat dan Guntur:
Dalam alkitab: kekuasaan Tuhan.

Wahyu
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi
11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat
16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu

Ini mengingatkan kita akan kekuasaan dan penghakiman Tuhan. bahwa Tuhan yang kita kenal penuh Kasih dan pengampunan serta pengertian, punya kekuatan penghakiman yang dahsyat.

7 Roh Allah

Yesaya 11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. 11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; 11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

Roh TUHAN
1. Roh Hikmat
2. Roh Pengertian
3. Roh nasihat
4. Roh Keperkasaan
5. Roh pengenalan
6. Roh Takut akan TUHAN
7. Roh Kesalehan/ketaatan (Yes 11:3a)

sifat: PENOLONG, PENDORONG, PENGHIBUR, PEMBELA, PENASIHAT, PENDOA(SYAFAAT) DAN PEMBERI KEKUATAN.

Ingat, keselamatan kita berasal dari takhta yang dahsyat itu. Roh allah yang ada pada kita, itu dari takhta yang penuh warna-warni, dikelilingi pelangi, dari kilat dan guntur

d. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal

Kebeningan .... tdk ada yg tersembunyi ... semuanya kelihatan. Tak ada yg tersembunyi.
Manusia bisa bohong, menipu, menyembunyikan kebenaran, memanipulasi, bersembunyi dalam bungkus kebaikan bahkan pelayanan, .... tetapi tidak di hadapan Tuhan.

e. di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Kerub (tunggal) kerubim (jamak) = makhluk illahi

Yehezkiel
10:9-10 Aku melihat juga bahwa kerub-kerub itu masing-masing mempunyai sebuah roda di sampingnya. Keempat roda itu serupa, dan berkilauan seperti permata indah. Masing-masing mempunyai satu roda lainnya yang melintang di tengah-tengahnya. 10:11 Dengan demikian kerub-kerub itu dapat menuju ke empat jurusan. Mereka dapat pergi ke mana saja mereka suka, tanpa memutar tubuhnya. 10:12 Seluruh tubuh mereka, punggungnya, tangannya, sayapnya dan roda-roda pun penuh dengan mata. 10:13 Aku dengar bahwa roda-roda itu disebut "puting beliung". 10:14 Setiap kerub itu mempunyai empat wajah yang berlainan. Wajah yang pertama ialah wajah banteng, yang kedua wajah manusia, yang ketiga wajah singa, dan yang keempat wajah rajawali.

Kejadian 3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Keluaran 25:18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. 25:19 Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. 25:20 Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu

Peringatan:
Membangun dan menjaga kekudusan supaya kita bisa masuk ke dalam kerajaan surga yg kudus di hadapan takhta Allah. Kekudusan kita pribadi, kekudusan suami, istri, anak, keluarga dan jemaat.

Bagaimana menjaga kekudusan dan menjadi Pribadi, Keluarga & Jemaat yang sehat ?

Ketaatan akan Firman Allah

Dikarenakan Allah yang membentuk dan membangun Gereja/Jemaat, oleh dan di dalam karya Kristus-Yesus, maka seluruh perkataan dan perbuatan-Nya wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua anggota Gereja/Jemaat. Tidak seorangpun diperbolehkan melanggarnya. Seluruh perbuatan dan perkataan Kristus-Yesus itu diwariskan kepada Gereja/Jemaat oleh para penulis Alkitab. Semua anggota Gereja/Jemaat diwajibkan membaca Alkitab, agar mengetahui dan mengerti tujuan hidup yang direncanakan Allah. Oleh karena itu, Alkitab menjadi satu-satunya catatan yang sah dan resmi dan dipakai oleh Gereja/Jemaat untuk membina, mendidik dan mengajar, membimbing dan menggembalakan setiap anggota keluarga Allah.

Ia, Alkitab, menjadi satu-satunya sumber pengetahuan dan hikmat yang diberikan Allah kepada semua anggota. Ia wajib dihormati, jika siapapun ingin memperoleh pengenalan akan Kristus-Yesus selaku Tuhan dan Juruselamat. Ia menjadi sumber inspirasi bagi tulisan-tulisan yang mengarahkan tiap anggota untuk berpikir dan
bertindak sesuai kehendak Allah. Ia menjadi sumber nilai-nilai etis moral, sekaligus menjadi sumber hukum Gereja serta semua bentuk peraturan di dalam Jemaat.

Dan, apabila peraturan-peraturan Gereja/Jemaat tidak sesuai kesaksiannya, maka atas dan demi nama Allah, Gereja/Jemaat wajib melakukan pentafsiran dan perumusan ulang kebenaran yang bersifat alkitabiah, kemudian melakukan reformasi di bidang konsitusi (Hukum Gereja) dan institusi (fungsi sistem Pelayanan – Kesaksian – Persekutuan).

Ketaatan kepada Firman Allah yang menjadi inti kesaksian Alkitab merupakan keharusan mutlak dan kewajiban seluruh anggota keluarga Allah.

Kesimpulan Terapan Wahyu 4

1. Pengangkatan
2. Penghakiman
3. Penghormatan dan Kemuliaan bagi Kristus

I. PENGANGKATAN Wahyu 4:1

Janji Kristus: Yoh 14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Ia akan kembali, dan membawa jemaat-Nya ke Rumah Bapa/Kerajaan Surga. kapan? akan datang segera .....

1 Tes 5:2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
1 Kor 15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
1 Tes 4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; 4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

II. PENGHAKIMAN Wahyu 4:3-4

Roma 14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
14:11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

2 Kor 5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Penghakiman terjadi setelah Pengangkatan. Seluruh manusia

1 Korintus 3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. 3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Motif? Apa yang diperbuat dan Mengapa? Apakah untuk Kristus? atau untuk "aku"?

Lukas 8:17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.

2 Tim 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

1 Petrus 1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

III. Penghormatan dan Kemuliaan bagi Kristus Wahyu 4:8-11

Mengembalikan segala kemuliaan dan mahkota itu kepada Kristus Yesus ....

Wahyu 4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: 4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

ITT – 03 November 2010 PF K3 SP3B di Kel.Hattu

Friday, October 29, 2010

Selamat HUT ke-62 GPIB


Kemarin, saya mendapat sms dan pemberitahuan via Koordinator Sektor Pelayanan bahwa ada Ibadah Khusus di Gereja yang berupa Ibadah Doa dan Renungan serta Aksi bantuan bagi saudara-saudara sebangsa yang di timpa bencana. Berita ini berita baru, karena biasanya bila ada bencana seperti Aceh dan Padang dan yang lain, tidak ada Ibadah Khusus kecuali IHM dan Ibadah KRT, BPK disisipkan doa khusus dan bantuan nanti diberikan sesudah ada surat dari MS atau rapat PHMJ dengan program bantuan dan anggaran yang telah ditetapkan sebagai hasil SMJ. Sungguh menyukacitakan dan aku harus hadir .....

Malamnya, ketika aku datang ke gereja, gedung sudah mulai dipenuhi jemaat, lagu-lagu rohani yang teduh menggema sayup dalam ruangan .... lampu ruang gereja yang temaram, menambah suasana hikmat, sementara layar besar in focus proyektor menampilkan gambar-gambar slide tragedi penderitaan saudara-saudara kita di Wasior, NTT, Jakarta, Merapi dan Mentawai, gambar bagaimana tempat tinggal mereka tersapu air dan banjir, tertutup debu dan tersapu awan panas dan tertimbun debu.

Tanpa terasa, sambil melihat itu, mataku berkaca-kaca, .... beberapa jemaat perempuan di depanku bahkan terisak .... dan beberapa pemuda yang bisanya riang berceloteh sambil jari-jari memencet hape, kali ini tertegun dengan mulut setengah terbuka menyaksikan slide itu ..... ada ratusan tewas dan ribuan menderita .... luar biasa duka itu ..... ahhh Tuhan, mengapa ini terjadi? kira-kira kalimat itu terlontar senyap dari hati jemaat.

Tiba-tiba slide berhenti, dan suasana berubah menjadi bisik-bisik membicarakan tragedi nasional ini ... dan akhirnya semua terdiam ketika Suara Lonceng gereja berdentang tanda Ibadah dimulai ... seorang Penatua membacakan narasi pembukaan ibadah yang menyesakkan dada mengenai derita dan tragedi di berbagai tempat di Indonesia dan jumlah korbannya yang terus bertambah sampai kini, bahkan beliau tersekat sejenak ketika berseru mengutip Mazmur 27:9 ....."Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!" .... perlahan tengkukku merinding .... seketika aku tertunduk ketakutan .... kaki ini serasa lemah menopang tubuh kami semua yang berdiri menyambut Ibadah yang dimulai ..... bagaimana bila benar Allahku yang dikenal manis dan penuh kasih itu Murka?

KMJ kami yang memimpin dan di antar naik mimbar oleh Pelayan 1 menapak tegak penuh hikmat dan membuka Ibadah ini dengan Votum dan Salam ..... bahkan menambahkan dalam Votum dan Salam yang biasanya singkat sesuai kebiasaan, dengan kalimat pengantar bahwa Ibadah ini, diadakan untuk berdoa dan merenungi apa maksud Tuhan dengan begitu banyak penderitaan ini serta berbuat sesuatu bagi mengurangi penderitaan itu.

Ibadah mengalir lembut, nyala lilin yang hampir menjadi penerangan utama, karena ibadah berjalan tanpa tata ibadah di tangan jemaat, dan hanya dibantu layar proyektor .... serta musik organ gereja yang biasanya riuh rendah memekakkan telinga, semuanya menjadi begitu lembut dan menyentuh .... bahkan dalam doa pengakuan dosa yang dipimpin oleh Pelayan 2 seorang Penatua, .... benar-benar terasa menelanjangi diriku dan seisi gereja, ... bahkan seperti Nehemia, ... kami meminta ampun atas dosa-dosa bangsa kami .... ""Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam" .... ah memang kami penuh dosa ..... ampuni kami Tuhan. Seakan semua tertunduk senyap, ... tidak ada lagi yg berani menuding dosa orang lain, semua jari bahkan menunjuk diri sendiri.

Ada yang baru di ibadah ini, seakan ... (bukan) ... memang kekudusan Tuhan membungkus rapat tempat ini, dan setiap doa seperti "menarik Kaki Allah" turun ke tengah jemaat .... uuuuhhhh merinding dan tercekat kerongkongan kami semua, ... bahkan gedung yang biasanya diakali supaya penuh, dengan jalan memanggil dan menugaskan beberapa paduan suara supaya menyanyi, terisi hampir penuh, walau malam ini hanya diisi oleh 1 paduan suara, yang ketika melantunkan kidung pujiannya, berbisikpun tak sempat baik di bangku presbiter maupun jemaat .... nada yang agak falspun seakan tak terdengar, karena kata-kata kidung ini sangat menyentuh ... "diam teduh ... di depan hu" .... "dan tolong ya Tuhan, ... hatiku lemah" .... srrrr airmataku meleleh tanpa sungkan lagi, .... bahkan Pelayan Firman yang biasanya duduk dan menghilang di mimbar ... kali ini berdiri tegak tertegun dengan mata berkaca-kaca ... dan memerlukan sekian detik untuk "kembali" dan memimpin doa pembacaan Alkitab setelah terdiam tadi.

Bacaan yang terambil dari Roma 15:1-2 , ... sungguh hanya 2 ayat ini membuat kami semua sadar, betapa karunia Tuhan bagi kami yang sekarang berada di posisi kuat, dan saudara-saudara kami yang tertimpa bencana di posisi lemah, harus saling mengisi .... siapa yang menjamin bahwa kami kuat seterusnya? bagaimana kalau ada gunung berapi di Makassar, bagaimana kalau gereja dan hunian kami tersapu tsunami? bagaimana kalau orang-tua, anak, saudara dan bahkan kami terenggut dalam tragedi seperti ini?

Juga disisipkan bahwa GPIB yang sebentar lagi berusia 62 tahun, harus mulai keluar dari Tri Panggilan Gereja yang hanya berkumandang di dalam temboknya dan harus bergema di luar tembok-tembok gereja, ... bahwa Koinonia, Marturia dan Diakonia bukan hak eksklusif pengikut Kristus tetapi kewajiban mulia yang harus diimplementasikan ke dunia sekitar kita, ... dan bahwa "Kasih" adalah kata kerja ... bukan kata sifat bagi pengikut Kristus.

Pemberitaan Firman yang biasanya kalau sudah 15 menit mulai "menggelisahkan" ... terlewati dengan hikmat tanpa ada yang "keluar main ke toilet atau lalu-lalang" diakhiri seruan pelayan Firman bahwa mari kita memenuhi firman Tuhan hari ini: Hendaklah kamu yang kuat wajib menanggung kelemahan mereka yang tidak kuat, ... Amin ... diamini segera oleh jemaat dengan berkata AMIN. Terpujilah Kristus.

Nomor Rekening yang tercetak jelas di layar dan Kotak Bantuan yang terbuka di depan mimbar sontak dibanjiri jemaat yang dengan rendah hati mengisinya untuk memberi kekuatan bagi saudara-saudaranya yang menderita .....

Ahhhh, rupanya semua sudah siap membawa persembahan yang lebih dari biasanya, sungguh ini merupakan kerja Roh Kudus melalui Koordinator Sektor serta para Penatua dan Diakennya sudah bekerja keras dengan mensosialisasikan ibadah ini dengan giat dalam waktu singkat.

....... Kriiiiiiiing ...... Tiiiit ... tiiiiiit .... tiiiiit ....

Lho hape siapa yang yang bunyi di ibadah ini? .... lho kok aku di kamar? uuuh dinginnya AC gereja .... eh?

ya ampuuuuuuun .... sudah jam 05:30 pagi .... heeeehhhhhh ... duh terbangun aku dan ternyata yaaaa .... aku hanya bermimpi ....

Tertegun sejenak dan aku melorot turun dari pembaringan .... apa arti mimpi ini ya? ck ck ck nyata sekali .... sampai aku memeriksa hape-ku jangan sampai sms tentang Ibadah Khusus itu memang ada .... ternyata ... memang aku cuma mimpi.

++++++

Sesudah membaca Firman dan berdoa pagi ini .... mimpi itu terus terputar seperti video di Youtube ... seperti status di FB dan Twitter ....

Sambil berangkat kerja, aku bersyukur, Tuhan memberikan Presbiter-Presbiter serta Fungsionaris tangguh kepada jemaat kami, .... yang cepat tanggap terhadap bencana dan peringatan Tuhan dan menyerukan pertobatan aktif dengan membantu sesama .... bukan mimpi tapi kenyataan dalam GPIB tercinta ini .... ada yang aktif membina dengan tulisan, pengajaran, aksi cepat tanggap, usulan, doa dan puasa, kritikan dan tindakan.

Memang masih banyak yang tertidur dan mimpi .... seperti aku, tetapi pasti terbangun oleh sentuhan-Nya supaya fungsi gereja dalam "Menghadirkan Tanda-tanda Kerajaan Allah di muka bumi ini" menjadi nyata bagi sesama.

Selamat Ulang Tahun GPIB yang ke-62 dan Hari Reformasi yang ke-493, ... Terima-Kasih Kristus Yesus Kepala Gereja.

(Mulai dari batas ++++++ bukan mimpi :-) hehehehe)


ITT - GPIB Bethania Makassar, 29 Oktober 2010

Tuesday, October 26, 2010

Hosea 1:6-9


1:6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.
1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."
1:8 Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.
1:9 Lalu berfirmanlah Ia: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu."

Pendahuluan

Kitab Hosea kemungkinan besar bukanlah kitab favorit mayoritas orang-orang Kristen. Tidak banyak yang diketahui dari kitab ini. Hanya ada 4 (empat) bagian yang mungkin cukup dikenal dari kitab ini.
-. Yang paling menonjol tentu saja adalah kontroversi seputar perkawinan Hosea dengan seorang pelacur (1:2).
-. Bagian lain adalah 6:7 (“Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku”), yang di dalam tradisi Reformed biasanya diyakini sebagai salah satu petunjuk untuk keberdosaan semua manusia di dalam Adam sebagai kepala perjanjian.
-. Bagian terakhir yang cukup akrab bagi orang-orang Kristen adalah 6:6 (“Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran”), karena bagian ini pernah dikutip oleh Yesus sebanyak dua kali (Mat 9:13 = Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Mat 12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.).
-. Paulus pernah mengutip suatu teks dari kitab ini dan ia secara eksplisit menyatakan bahwa kutipan itu ada dalam Kitab Hosea (Rom 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih.")

Di luar tiga hal ini kita tampaknya harus mengakui bahwa kitab ini termasuk asing bagi orang-orang Kristen.
Apakah keunikan Kitab Hosea dibandingkan kitab-kitab yang lain?

Yang pertama, kitab ini merupakan tulisan dari seorang nabi yang melayani di daerah utara (negara Israel). Ini merupakan fenomena yang cukup menarik karena Hosea kemungkinan besar adalah satu-satunya nabi Allah yang diutus untuk melayani bangsa Israel, tetapi tulisannya dipelihara oleh orang-orang dari daerah selatan (bangsa Yehuda).

Yang kedua, Kitab Hosea memuat pesan simbolis yang sangat kontroversial melalui perkawinannya dengan seorang pelacur (1:2; 3:1).

Pesan simbolis sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru dalam pelayanan para nabi. Yesaya pernah diperintahkan TUHAN untuk telanjang dan berjalan tanpa kasut selama 3 tahun (Yes 20:1-6), begitu pula Yeremia yang menyembunyikan ikat pinggang di Sungai Efrat sehingga lapuk (Yer 13:1-11) atau dilarang untuk menikah (Yer 16:2). Tindakan simbolis yang dilakukan Hosea menjadi terlihat begitu menyolok karena menyangkut keluarganya, menyangkut siapa istrinya dan anak-anaknya.

Latar Belakang Historis

Nama “Hosea” (atau “Hoshea”) merupakan nama yang cukup umum. Paling sedikit ada 4 orang berbeda yang bernama “Hosea”: Yosua (Bil 13:8, 16), Raja Hosea (2Raj 17:1, 3, 4, 6), Hosea ayah Azarya (1Taw 27:20), dan Nabi Hosea (Hos 1:1). Nama ini mengandung akar kata Ibrani yasha’ yang berarti “menyelamatkan”. Walaupun kata “Yahweh” tidak terlihat secara eksplisit dalam nama ini (bdk. nama “Yosua” yang terdiri dari kata “Yah” = “Yahweh” dan yasha’ = “menyelamatkan”), namun nama ini secara tersirat mengarah ke sana.

Hosea melayani pada saat kerajaan utara akan dihukum oleh Tuhan (1:4). Dari sisi waktu ia sangat dekat dengan Amos (1:1; bdk. Am 1:1). Lebih tepatnya, Hosea melayani pada zaman Raja Yerobeam II (793-753 SM, bdk. 2Raj 14:23-29). Pada masa itu Kerajaan Israel berada pada puncak kekuasaan. Keadaan ini sangat berbeda dengan dua periode sebelumnya. Pada zaman Yoahas keadaan Israel sangat mengenaskan (2Raj 13:7). Keadaan baru berubah ketika Yoas berhasil merebut kembali beberapa daerah yang dulu dikuasai oeh Asyur (2Raj 13:25).
Yerobeam II tinggal mewarisi situasi yang sangat kondusif ini. Keadaan ekonomi tampaknya juga sedang berada di masa keemasan, seperti terlihat dari jumlah rumah mewah yang didirikan (Hos 8:14a). Durasi pemerintahan Yerobeam pun tergolong sangat lama (41 tahun, 2Raj 14:23), sehingga semakin meneguhkan kesan bahwa keadaan bangsa Israel waktu itu benar-benar mapan. Dalam keadaan seperti ini, Hosea di masa awal pelayanannya pasti menghadapi tantangan yang berat, karena “one would not have thought the end was near”.

Situasi politik-militer di atas berbanding terbalik dengan keadaan rohani mereka. Yerobeam II bukan hanya berbuat dosa, namun ia bahkan membuat orang Israel berdosa pula (2Raj 14:24). Kekayaan rakyat sebagian diraih melalui ketidakjujuran (12:8). Kehancuran moral dan sosial terjadi di mana-mana (4:2, 18; 6:8-9; 7:1). Penyembahan berhala berlangsung di mana-mana (2:8; 11:2; 13:1), bahkan praktek ini kemungkinan diwarnai dengan pelacuran bakti (4:10-19). Mereka menolak para nabi Allah (9:7). Apa yang dinubuatkan Hosea (1:4; 13:9; 14:1) digenapi beberapa dekade sesudahnya.

Pasca kepemimpinan Yerobeam II Kerajaan Israel terus mengalami krisis kepemimpinan akibat berbagai kudeta. Dinasti Yehu benar-benar berakhir dengan kematian Zakaria (2Raj 15:10-12). Beberapa raja hanya sempat memerintah selama beberapa bulan sebelum akhirnya dibunuh oleh penerusnya (2Raj 15:8-12, 13-15, 17-22; 25-26, 27-29). Keruntuhan total benar-benar terjadi ketika Raja Asyur menyerang Samaria dan menawan semua penduduknya (2Raj 17:1-6).

Nama Anak

a. Pasal 4-5 anak pertama (laki2) di beri nama Yizreel.

Artinya: Allah menaburkan
Adalah nama kota dan Lembah. Lembah tempat kemenangan Gideon atas Midian di Hakim2 6-7. Kota tempat pertumpahan darah dimana Ahab, Izebel dan seluruh
keturunannya dihabisi oleh Yehu atas perintah Tuhan melalui Nabi Elisa (2Raj9-10). Hutang darah apa oleh Yehu? bukankah ia telah melaksanakan tugas dari
Tuhan untuk melenyapkan ahab dan seluruh keluarganya? Lihat ke 2 Raj 10:31 Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum TUHAN, Allah Israel, dengan segenap hatinya; ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. (penyembahan berhala, anak lembu emas). Yehu bukan saja membantai Ahab dan seluruh keluarganya/mata rumahnya, tetapi juga membunuh Raja Ahazia raja Yehuda yg merupakan keturunan Daud yang dilindungi Tuhan, karena perintah menghabisi Ahab ia lakukan dengan ambisi pribadi supaya ia juga jadi raja.
Perhatikan di sini bahwa terkadang, seseorang akan kelihatan seperti melakukan kehendak Tuhan, tetapi sebenarnya ia melakukan ambisi pribadinya. Tindakan benar tetapi dengan alasan yang tidak benar. Kedengarannya mulai jelas, bisa saja ada jemaat yang kelihatan sering membantu orang lain, tetapi dengan bukan alasan Kasih tetapi supaya dipuji orang.
Dan untuk alasan itu peringatan melalui nama anak pertama Hosea diberikan. Tuhan akan mengakhiri pemerintahan Israel dan malah akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel.
Ada kesalahan pada Pemimpin dan Rakyat Israel, Pemimpinnya hanya memikirkan keuntungan pribadi, dan rakyatnya menyembah ilah lain dan menodai hubungan mereka dengan Tuhan, Jadi Tuhan berseru: Berilah nama Yizreel kepada anak itu !!!

b. Pasal 6-7 anak kedua (perempuan) di beri nama Lo-Ruhama

Artinya: tidak ada belas kasihan
Anak kedua seorang perempuan, bukankah ini suatu anugrah?
Tetapi Allah menyuruh memberi nama "tidak ada belas kasihan" ... bagi siapa? Bagi Israel (sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.)
Setiap kali orang melihat dan menyebut nama anak itu, mereka diperingati bahwa kasih dan karunia Allah sudah berakhir bagi mereka. Apa yang terburuk yang bisa terjadi di diri kita? kesehatan? harta? keluarga? .... yang terburuk adalah kehilangan kasih dan karunia Allah. Sesudah pemerintahan dan kekuatan Israel diperingati di anak pertama, di sini Allah mengingatkan bahwa tidak ada belas kasihan. Tidak ada kasih karunia lagi.
Seruan Raja Daud dalam Mazmur 103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia - tetapi sekarang ... Lo-Ruhama.
Ketika Hosea memberi nama putrinya, Israel masih hidup dalam kelimpahan. Lo-Ruhama belum menjadi kenyataan. tetapi nama itu adalah menjadi peringatan supaya bertobat, berbalik dari dosa dan merubah perilaku. Bila tidak ... Lo-Ruhama !!! Asyur akhirnya menguasai Israel.
Ayat 7 menunjuk kepada Yehuda, yang meskipun juga terkena penghukuman di pembuangan di Babel, akan kembali jaya bukan karena kekuatan angkatan perangnya. Tetapi karena kasih Allah yang memakai Nebukadnezar memulangkan mereka ke Yeruzalem.

c. Pasal 8-9 anak ketiga (laki2) di beri nama Lo-Ami

Artinya: Bukan UmatKu .... (Aku bukan Allahmu)
Anak ketiga ini ketika dinamai Lo-Ami, banyak orang disekitarnya mengira bahwa artinya : bukan anak saya, karena Gomer masih sering berselingkuh, bahkan sesudah dikawini Nabi Hosea. Bahkan ada yg menertawai nama anak ini.
Tetapi nama anak ini, seperti kedua kakaknya Yizreel dan Lo-Ruhama, adalah peringatan yang sangat keras, bahkan paling keras. Mengapa? mengapa Tuhan yang maha pengasih ini berpaling dari Israel? Karena Israel tidak bertobat, bahkan setelah diberi waktu oleh Allah.
Perhatikan di sini kata menyapih. Dalam tradisi Israel kuno, seorang bayi biasanya disapih sampai berusia 3 tahun. Tuhan bersabar dan memberi waktu yang cukup. Kesabaran Tuhan ini kita kenal di 2 Pet 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Perhatikan di sini Jemaat, bahwa bila kita tidak berbalik seperti Israel, maka sebenarnya kita sedang berkata kepada Allah; “Kami bukan UmatMu dan Kamu bukan Allahku.”

Pendalaman

Kebanyakan kitab para nabi memusatkan perhatian pada pendengarnya dan semua kesalahan yang mereka lakukan. Hosea, sebaliknya, mengarahkan lampu sorot kepada Tuhan. Bagaimana rasanya menjadi Tuhan? Bagaimana perasaanNya, ketika umat pilihanNya menolakNya dan terengah-engah mengejar ilah-ilah lain? Seolah kata-kata saja terlalu lemah untuk menyampaikan perasaanNya, Tuhan meminta Hosea untuk menjalani perumpamaan hidup.
Ia menikahi Gomer, seorang wanita tuna susila, yang segera saja lari dan melakukan perzinahan. Hanya dengan hidup dalam drama itu, Hosea bisa dimengerti, dan kemudian mengungkapkan bagaimana perasaan Tuhan saat harus menegur Israel.

Setelah semua yang dilakukan Gomer, Tuhan menyuruh Hosea untuk mengundangnya kembali dan memaafkannya. Pola ini berulang kembali. Gomer melahirkan dua anak – tetapi benarkah Hosea ayah mereka? Menurut Hukum Musa, seharusnya ia mengusir istrinya yang berzinah itu, atau mengadilinya di pengadilan. Apa yang dilakukan Hosea, dan dilakukan Tuhan, belum pernah terdengar.

Dan sekarang, Yizreel, Lo-Rumaha dan Lo-Ami kita sudah kita mengerti jelas, dan jemaat bukan hanya punya pilihan, tetapi apa yang difirmankan di Hosea 1:10-12 = Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup." Orang Yehuda dan orang Israel akan berkumpul bersama-sama dan akan mengangkat bagi mereka satu pemimpin, lalu mereka akan menduduki negeri ini, sebab besar hari Yizreel itu. Katakanlah kepada saudara-saudaramu laki-laki: "Ami!" dan kepada saudara-saudaramu perempuan: "Ruhama!" - telah menjadi kenyataan dengan kedatangan Kristus.

Kristus berkata dalam Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Drama Hosea, dilanjutkan Allah dengan mempraktekkan Kasih itu melalui Anak-Nya Yesus Kristus. Alat peraga Manusia, bukan hanya dengan pendengaran, tetapi dengan perbuatan. Dan sekarang Kristus Yesus bahkan sudah meninggalkan Roh Kudus untuk kita semua.

Jemaat buka Roma 9:24-26 (baca bersama). = yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup".

Kita yang sudah hidup dalam masa kasih karunia ini diingatkan supaya tidak seperti Yehu, tidak seperti pemimpin dan rakyat Israel, yang hidup menyelingkuhi Kasih Karunia Tuhan. 1 Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Bukan hanya itu, tetapi hidup berbuah seperti yang dikehendaki Yesus Kristus. Amin.

ITT – 27 Oktober 2010 PF KRT5 di Kel. Rieuwpassa-Muskitta

Sunday, October 17, 2010

Yesaya 8:5-8


8:5 TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku:
8:6 "Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloah yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya,
8:7 sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur dengan segala kemuliaannya; air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya,
8:8 serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya Imanuel!"

Latar Belakang

Tahun Penulisan: 740–680 S.M. Yesaya memiliki sebuah perjalanan pelayanan yang panjang yang disusun dari sekitar 740 sampai 680 S.M. Pelayanannya dimulai mendekati akhir kekuasaan dari Uzia (790-739 S.M.) dan terus berlanjut melalui kekuasaan Jotham (739-731 S.M.), Ahas (731-715 S.M.), dan Hizkia (715-686S.M.). Dari sudut peraturan bangsa-bangsa kafir tentang waktu, Yesaya melayani dari jaman Tiglath-pileser (745-727 S.M.) sampai pada jaman Sanherib (705-681 S.M.) dari Asyur.

Nama Yesaya memiliki arti “keselamatan dari Yahweh” atau “Yahweh adalah keselamatan”.
Pelayanan nabi Yesaya terjadi pada jaman raja Uzia, Yotam, Ahaz dan Hizkia (raja-raja Yehuda). Nabi‐nabi yang sejaman dengan Yesaya adalah nabi Hosea dan Mikha (Hos. 1:1 dan Mik. 1:1). Nabi Mikha hidup sejaman dengan Nabi Yesaya (Yesaya 1:1), tetapi ia lebih muda mengingat Nabi Yesaya telah mulai bekerja pada zaman pemerintahan raja Uzia. Kesamaan sebagian tulisan kedua nabi tersebut menunjukkan bahwa keduanya saling mengenal dan sering berdiskusi tentang hal‐hal yang terjadi pada zaman itu. Nabi Yesaya yang berasal dari kalangan bangsawan banyak melayani kalangan atas, sedangkan Nabi Mikha yang asalnya seorang petani kecil atau pemilik tanah melayani kalangan bawah yang lebih dikenalnya. Nabi Yesaya dan Mikha diutus Tuhan ke kerajaan Yehuda di sebelah selatan, sementara Nabi Hosea dan Amos diutus Tuhan ke‐10 suku kerajaan Israel di utara tetapi Nabi Hosea tampaknya lebih dulu diutus ke Israel di bandingkan Amos.

Nabi Yesaya adalah anak Amos (bukan nabi Amos). Ia berkarya dalam penulisan untuk pelayanannya kepada Allah antara tahun 740-700 SM pada periode raja Ahas (736-716 BCE). Raja Ahas dipandang oleh para pendukung tradisi deutoromis sebagai raja yang buruk. Ketika terjadi perang Siro‐Efraim (734-732 BCE) Ahas tidak mau bersekutu dengan raja Damsyik dan Samaria akan tetapi justru bergabung dengan Asyur karena tidak percaya dan kurang taatnya kepada Tuhan. Situasi perang dan kehancuran itulah yang melatarbelakangi karya kenabian Yesaya.

Dalam beberapa hal, Yesaya adalah suatu Alkitab bentuk kecil. Yesaya memiliki 66 pasal sementara Alkitab memiliki 66 Kitab. 39 pasal pertama dari Yesaya dapat disamakan dengan 39 kitab Perjanjian Lama yang secara lebih luas mengantisipasi kedatangan Mesias. 27 pasal terakhir dari Yesaya secara rapi serupa dengan 27 kitab dari Perjanjian Baru karena mereka berbicara tentang betapa besar Mesias dan KerajaanNya sebagai Hamba Tuhan. Pasal 1-39 berbicara tentang kebutuhan besar manusia akan keselamatan sementara pasal; 40-66 menyatakan ketentuan Allah tentang keselamatan dalam Mesias dan KerajaanNya.

Senjata Makan Tuan

Dalam menyatakan kehendak-Nya, Tuhan sering memakai kehidupan seorang nabi secara simbolis. Ia menghampiri istrinya dan mengandung seorang anak laki-laki.
Allah menyuruh Nabi Yesaya memberi nama Maher-Syalal Hasy-Bas (bahkan sebelum Yesaya menghampiri istrinya), pada anaknya itu, yang berarti jarahan segera atau rampasan cepat. Kemudian Allah menyuuruh Nabi Yesaya menuliskan nama anak itu pada sebuah batu tulis besar, sehingga orang-orang yang membaca tulisan Maher-Syalal Hasy-Bas akan bertanya-tanya apa artinya.

Apa sebenarnya yg Allah kehendaki akan terjadi dari nama itu - berkaitan dengan situasi politik Kerajaan Yehuda?
Raja Ahas dari kerajaan Yehuda (Israel Selatan mendapat tekanan dari Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Aram, agar kerajaan Yehuda mau bersekutu dengan mereka melawan Kerajaan Asyur. Namun Raja Ahas menolaknya, sehingga mereka bersepakat untuk menghancurkan Kerajaan Yehuda. Ketika Raja Ahas mendengar bahwa kerajaannya akan diserang oleh kedua kerajaan itu, ia sangat ketakutan. Ketakutan itu diungkapkan pada Yes 7:2 = Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin

Maksud Allah mengutus Yesaya adalah agar Raja Ahas tetap bersandar kepada Tuhan dan menantikan pertolongan-Nya saja. Firman yang diberitakan nabi Yesaya itu bertujuan agar Raja Ahas tetap tenang dan tidak perlu panik, sebab kedua musuh yg dihadapinya itu hanya seperti "2 puntung kayu api yang berasap" Yes 7:3-4 = Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.

Artinya, mereka tidak berbahaya lagi karena bara apinya sudah hampir padam, hanya tinggal asapnya saja.

Namun sayang, sikap Raja ahas menunjukkan penolakan atas janji penghiburan Allah tersebut. Karena begitu kalut dan takut, Raja Ahas terdorong untuk meminta pertolongan pada Kerajaan Asyur. Melalui pertolongan Asyur, Ahas berharap dapat menghadapi serangan dari Israel Utara dan Aram. Namun yg terjadi sungguh di luar dugaan! Setelah Asyur menyerang dan menghancurkan Israel Utara dan Aram, ternyata malah langsung menyerang Kerajaan Yehuda.
Kerajaan asyur berubah dari kawan menjadi lawan. Dengan demikian, Raja Ahas terpukul oleh politiknya sendiri. Asyur yg semula diharapkan menjadi senjata untuk melawan dua musuhnya, justru berbalik menjadi senjata makan tuan.

Dengan demikian peringatan Tuhan melalui pemberian nama kepada anak Nabi Yesaya menjadi suatu kenyataan. Kerajaan Yehuda benar-benar mengalami Maher-syalal Hasy-Bas, yaitu penjarahan dan perampasan besar-besaran, sebab Raja Ahas dalam ketakutannya menghadapi musuh, menolak pertolongan Tuhan dan lebih mengandalkan pertolongan manusia, yaitu Asyur.

Dalam perikop ini, penolakan Raja Ahas atas pertolongan Tuhan digambarkan dengan "penolakan terhadap air Syiloah yg mengalir lamban". Air Syiloah sebenarnya bersumber dari sungai Gihon. Air itu memang kecil dan mengalir tenang serta lamban, namun mempunyai arti teologis bagi Yehuda. Sebab Raja Salomo diurapi menjadi raja di sumber sungai Gihon (1Raj1:33 = dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon.).

Menolak air Syiloah yang tenang itu mengandung arti kiasan sebagai sikap yang menolak janji-janji Tuhan. Seharusnya Raja Ahas tetap tenang, sebab Allah melindungi mereka dari serbuan Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Aram. Tetapi, mereka perlu menyandarkan diri kepada pertolongan Tuhan.
Ternyata, Raja Ahas lebih menyandarkan diri kepada kuasa Kerajaan Asyur daripada penyertaan Tuhan, sebab ia hanya melihat Asyur dari segi penampilan lahiriah ... yg bagai Sungai Efrat yg kuat dan besar. Ia tdk menyadari bahwa Asyur juga dapat meluap seperti banjir besar yang akhirnya menelan bukan hanya kerajaan Israel Utara dan Aram, tetapi juga menimpa Kerajaan Yehuda.

Sikap Raja Ahas sering kita praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika menghadapi himpitan dan persoalan hidup, kita membiarkan diri dikuasai oleh ketakutan dan kepanikan. Ironisnya dalam situasi krisis demikian, kita justru menolak uluran serta janji pertolongan Tuhan, dan malahan mengandalkan kuasa duniawi yang tampaknya besar dan kuat. Perasaan takut dan panik terlalu sering menguasai kita, sebab kita menghadapi permasalahan atau problem yang ada, tidak dengan kejernihan iman.

Ahas memilih untuk mengatasi krisis dengan cara meminta bantuan Asyur, sehingga ia hanya menghilangkan satu krisis dengan cara menciptakan krisis yang lain. Di sisi lain, Hizkia – yang pada mulanya juga meminta bantuan Mesir – memutuskan untuk bersandar pada TUHAN dan akhirnya mendapat kemenangan.
Teladan Hizkia ini menjadi contoh konkrit bagaimana TUHAN berdaulat untuk menyelamatkan umat-Nya. Hanya saja mereka perlu bertobat dan bersandar pada TUHAN, sebagaimana telah difirmankan, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yes 30:15 = Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan).

Aplikasi

"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” Yeremia 17:7

Yesaya 31:1- 3 = Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN. Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim. Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Wanita-wanita teladan dalam Alkitab yg menyandarkan diri kepada Tuhan

1. Lidia - Kis 16:14
Setelah Lidia percaya kepada Tuhan, ia dan seisi rumahnya dibaptis. Kemudian ia membuka rumahnya menjadi tempat berkumpul bagi jemaat-jemaat lain. Paulus dan rekan-rekannya dapat mengabarkan Injil dan menguatkan iman jemaat karena keramah-tamahannya, yang diberikan di sela-sela kesibukan jadwal usahanya (Kis.16:15,40). Filipi merupakan kota Eropa pertama yang diinjili Paulus selama masa penginjilannya. Lidia memberikan teladan yang begitu baik sehingga belakangan Paulus menulis kepada gereja yang sudah berdiri di Filipi – berterima kasih kepada jemaat atas kebaikan hati dan dukungan mereka (Flp. 4:14-20).

2, Priskilla - Kis 18:2
Membantu mengarahkan Apolos dalam penginjilan - Kis 18:26

3. Debora - Hakim2 4:4
Hakim Wanita yang adil dan bersandar penuh hanya pada Tuhan.

Pesan Tuhan Yesus: Yohanes 10:10 = 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

ITT - 19 Oktober 2010 Ibadah PW1 di Ibu C.Makagiansar

2 Korintus 2:4


"Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua."

Surat 2 Korintus ini ditulis dari Makedonia (2:13; 7:5; 8:1; 9:2-4) setelah Paulus meninggalkan Efesus (Kis. 20:1-2). Titus telah kembali dari Korintus dengan laporan yang sangat melegakan hati Paulus, khususnya berita bahwa orang-orang Korintus dapat menerima surat keras yang ditulisnya kepada mereka (2:3-4; 7:5-16). Tetapi masih ada hal lain yang membuat Paulus merasa sangat prihatin. Ada sekelompok kecil orang dalam gereja yang menentang dia, dan pengaruh mereka semakin kuat dengan kedatangan guru-guru palsu yang mengklaim setara dengan para rasul dan yang berusaha untuk merendahkan kewibawaan Paulus dengan mengajukan tuduhan licik mengenai dia.

Keseluruhan surat ini bergema dengan emosi yang kuat – kasih, kesedihan, kekesalan. Ini adalah salah satu surat Paulus yang paling personal kepada gereja, sebab dia sangat dilukai oleh keraguan mereka terhadap integritas pribadinya, terhadap kasihnya kepada mereka yang telah ia menangkan bagi Kristus, dan terhadap keabsahan kerasulannya. Dan lebih penting lagi ialah dengan menyerang dirinya, musuh-musuhnya itu telah menyerang tepat kepada Injil yang ia beritakan (11:1-5). Inilah alasan yang membuat dia harus melakukan pembelaan diri.

Surat ini dibagi dalam empat bagian, pasal 1-2; 3-7; 8-9; dan 10-13. Bagian pertama merupakan salam dan alasan Paulus merubah rencana kunjungannya. Tema utama dari bagian kedua ialah mengenai natur pelayanan Kristen, bagaimana kemuliaan Injil Yesus Kristus semakin dinyatakan dalam kelemahan hamba-Nya, seperti yang nyata pelayanan Paulus. Bagian ketiga berkenaan dengan pengumpulan dana sumbangan yang diorganisir oleh Paulus. Ia menunjukkan motivasi pemberian dan berkat dari pemberian Kristen. Di bagian akhir, Paulus dengan terpaksa mengungkapkan seperti apakah sebenarnya dia itu, supaya pembacanya dapat mengetahui betapa tidak benarnya tuduhan musuh-musuhnya itu. Bagian ini memberitahukan kepada kita karakter Paulus yang tidak kita temukan di bagian lain dari surat-suratnya.

Kritik - Cela - Fitnah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan balai pustaka,

Kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya terhadap suatu karya;

Cela adalah hinaan, kecaman;

Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa dasar kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang lain, seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang.

Dilihat dari kata-kata diatas tersebut, maka kita bisa membedakan ketiganya secara jelas. Bahkan kita bisa memahami maksud yang terkandung disetiap kata tersebut. Yang paling buruk diantara ketiga kata tersebut adalah fitnah dan yang paling positif tentunya kritik. Itulah sebabnya muncul istilah "fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan" dan "kritik itu membangun".

Persoalannya bagi kita sekarang bahwa didalam penerapan kata tersebut sering tercampur-aduk. Ketika kita mencela orang, kita katakan bahwa itu adalah kritik. Kita juga sering bercanda dengan menggunakan kata-kata yang mencela orang. Kritik-kritik kita juga seringkali tidak disertai dengan alasan yang benar atau meyakinkan. Ketika kita diberi kesempatan untuk menilai seseorang dan memberikan saran untuk orang tersebut diatas sebuah kertas tanpa harus membubuhkan nama dan tanda tangan, maka itu menjadi kesempatan ynag baik untuk kita memfitnah orang tersebut, karena kita tidak senang dengan dia. Celakanya petugas yang mengumpulkan kertas-kertas penilaian tersebut menyetujui begitu saja apa yang tertulis tanpa mengadakan pemeriksaan terlebih lebih lanjut.

Supaya tidak melakukan kesalahan, perhatikanlah apa yang dikatakan didalam Alkitab :

Pertama, dikatakan didalam 2 Korintus 5:16, "Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian." Itulah sebabnya Paulus dijauhkan dari usahanya menjatuhkan orang lain karena ia menilai orang dengan cara pandang Allah.

Kedua, dikatakan didalam Galatia 6:1, "Saudara-saudara, kalaupun sesorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan." Rupanya kita dituntut untuk terlebih dulu "benar" sebelum "membenarkan" orang lain dan menyampaikan secara "benar" juga.

Ketiga, dikatakan didalam 1 timotius 5:19, "Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi." Ayat ini mengajak kita untuk berkata obyektif dan menghindari kita dari memfitnah orang lain.

Keempat, dikatakan didalam Roma 14:19, "Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun."

Ketika kita mengkritik, itu pun harus dengan motivasi yang membangun orang lain. Orang yang bermotivasi membangun akan menjauhi cela dan fitnah serta menyampaikan kritik secara jujur dan ikhlas.

"If you live to please people, misunderstandings will depress you; but if you live to please God, you can face misunderstandings with faith and courage."

ITT - 18 Oktober 2010 - Ibadah GP2 di RSG Bethania

Wednesday, October 13, 2010

Kisah Para Rasul 13:4-7


13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
13:6 Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.
13:7 Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah

Pengantar

Pada Pasal 13 ini dimulai 1 fase baru dalam pelaksaaan pesan Tuhan Yesus (Kis 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.) - untuk memberitakan kabar baik kepada bangsa-bangsa. Dalam hal ini bukanlah lagi keduabelas rasul yang memegang peranan seperti pada hari Pentakosta, juga bukan induk jemaat di Yerusalem, melainkan jemaat yang baru berdiri di Antiokhia.

Gereja Antiokhia (di Siria) adalah suatu gereja yang pesat perkembangannya, karena telah berhasil melakukan pengkaderan. Inilah cikal bakal Gereja Misi, yang mengirimkan pemberita Injil untuk menyebarkan ajaran Kristus.

Pasal 13 ini juga adalah suatu tonggak baru dan merupakan Perjalanan Rasul Paulus yang pertama. Perhatikan di sini pola panggilan, pengutusan, dan penyertaan oleh Roh Kudus terhadap Pemberita Firman Tuhan.

Paulus dan Barnabas

Di bagian pertama ‘Kisah para Rasul’, nama Saulus/Paulus jarang muncul terlepas dari teman baiknya yang bernama Barnabas. Pada kenyataannya, baik Gereja di Yerusalem maupun di Antiokhia mengakui berbagai karunia hebat dari kedua orang ini, juga persahabatan erat antara keduanya. Mereka mengutus keduanya untuk berkarya bersama dalam misi-misi yang sensitif.

Meskipun Paulus sudah dikenal sebagai ‘Rasul kepada orang bukan Yahudi’, Barnabas bersatu secara lengkap dengan Paulus dalam visi Gereja yang mendunia. Sampai titik tertentu, sebenarnya Paulus berutang banyak pada Barnabas, karena rasul yang tidak banyak bicara/dikenal inilah yang mencari Paulus, dan dialah yang melicinkan jalan untuk diterimanya Paulus (oleh para rasul) di Yerusalem. Dialah juga yang membawa Paulus ke Antiokhia untuk membantunya memimpin Gereja di sana (Kis 11:21-26).

Gereja Antiokhia.

Selagi mereka berpuasa dan berdoa bersama, para tua-tua Gereja Antiokhia mendengar Roh Kudus mengatakan kepada mereka sesuatu yang baru dan berbeda. Mereka harus mengutus beberapa anggota jemaat sebagai misionaris untuk menyebar-luaskan Injil. Ini adalah sebuah arahan baru untuk keseluruhan Gereja. Para tua-tua tidak lagi cukup berharap dan menaruh kepercayaan bahwa Injil akan menyebar sejalan dengan pergerakan orang-orang. Sekarang, mandat untuk mewartakan Injil jauh lebih bertujuan. Bayangkanlah, karena para tua-tua jemaat ini berpuasa dan berdoa, mereka mampu menerima pangarahan dari Roh Kudus. Tetapi, mengapa selagi berpuasa? Mengapa bukan pada waktu-waktu yang lain?

Makna Puasa.

Tuhan selalu dapat mencapai umat-Nya. Akan tetapi, kadang-kadang kita menjadi begitu disibukkan dengan tugas-tugas kita sehari-hari dan lupa untuk membuka hati kita terhadap dorongan-dorongan lemah-lembut dari Roh Kudus. Puasa menolong kita untuk menenangkan hati dan pikiran kita. Apakah yang dimaksudkan dengan puasa sebenarnya? Tidak makan dan minum? Kadang-kadang memang itu maksudnya. Namun puasa juga dapat diartikan sebagai berbagai kegiatan untuk mengurangi distraksi (pelanturan), untuk menenangkan hati, misalnya tidak menonton televisi selama satu malam, atau tidak mendengarkan siaran radio favorit kita agar kita dapat merefleksikan kehendak Allah dalam kehidupan kita. Alkitab dalam Yesaya 58:6-7 "Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah roti bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tidak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"

Apa kata Tuhan Yesus? Matius 6:16-18 berkata tentang sikap puasa itu.

Makna Doa

Doa adalah suatu tindakan nyata untuk datang mendekat dan berbicara kepada Tuhan. Datang kepada Tuhan seperti pada Mazmur 15. dan prinsip dasar dari doa sendiri adalah kekudusan, 1 Petrus 3:12 Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."
Apa kata Tuhan Yesus? Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Waktu berdoa kita dapat membuat pola yang mengacu pada Doa yang diajarkan Tuhan Yesus. Pola itu sendiri bisa seperti hal-hal berikut ini:

• Pujian: "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu."
Pada langkah pertama, kita memuji Allah atas siapa Dia dan apa yang telah dilakukan-Nya, dan kita mengagungkan nama-Nya yang ajaib.

• Penyerahan Diri: "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga."
Kita menyerahkan diri kita untuk melayani Kerajaan-Nya dan berdoa, agar kehendak-Nya terjadi dalam kehidupan keluarga kita, jemaat kita, dan bangsa kita, serta di dalam kehidupan kita sendiri.

• Permohonan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya."
Setiap hari kita dapat meminta Allah untuk memenuhi kebutuhan keuangan kita secara spesifik.

• Pengampunan: "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami."
Kita berdoa meminta pengampunan bagi diri kita sendiri dan meminta Allah mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kita benar-benar dapat berdoa untuk hidup dalam roh pengampunan sepanjang hari.

• Perlindungan: "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat."
Sangat penting bagi kita untuk setiap hari berdoa, agar dilepaskan dari muslihat dan siasat Iblis. Kita dapat memperoleh perlindungan melalui doa kita. Mazmur 91 dapat dipakai sebagai pedoman dalam minta perlindungan.

• Kembali pada Pujian: "Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya."
Doa kita seharusnya dibuka dan ditutup dengan pujian. Kita mengagungkan Tuhan dan memuji Dia karena kuat kuasa-Nya. Kita menyadari, bahwa segala sesuatu yang kita doakan adalah untuk membangun Kerajaan-Nya, dengan kuasa-Nya, dan untuk kemuliaan-Nya.

Penutup

Puasa dan doa tidak dapat dipisahkan.

Penting untuk kita ingat-ingat selalu, bahwa puasa harus selalu disertai doa-doa, sebagai suatu cara menyerahkan hati kita kepada Tuhan sehingga Dia dapat membentuk kita dan memberdayakan kita. Doa dan puasa menolong kita untuk memisahkan diri kita dari pemikiran-pemikiran dan tugas-tugas duniawi kita, sehingga kita dapat datang ke hadapan hadirat Allah dengan lebih siap dan mengakui siapa Dia dan siapa kita yang berada di hadapan-Nya.

Selama puasa dan doa kita, kita menjadi lebih terbuka untuk mendengar suara Roh Kudus yang lemah-lembut itu. Barangkali Dia akan membuka diri kita bagi suatu pekerjaan baru dan istimewa yang diinginkannya untuk kita laksanakan. HARI INI PUN ROH KUDUS MASIH BEKERJA DI TENGAH-TENGAH UMAT ALLAH. Selagi kita membuat jiwa kita tenang dan memberikan hati kita lebih banyak lagi kepada Tuhan, maka Dia akan mengisi kehidupan kita dengan karunia-karunia (anugerah-anugerah)-Nya dan buah Roh.

ITT - 15 Okt 2010 - PF PKB 2 di Bpk.Horman

Thursday, September 30, 2010

Pola Doa Sesuai Ajaran Tuhan Yesus


Matius 6:9-13

6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

+++++++++++++++

Waktu berdoa kita dapat membuat pola yang mengacu pada Doa yang diajarkan Tuhan Yesus. Pola itu sendiri bisa seperti hal-hal berikut ini:

• Pujian: "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu."
Pada langkah pertama, kita memuji Allah atas siapa Dia dan apa yang telah dilakukan-Nya, dan kita mengagungkan nama-Nya yang ajaib.

• Penyerahan Diri: "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga."
Kita menyerahkan diri kita untuk melayani Kerajaan-Nya dan berdoa, agar kehendak-Nya terjadi dalam kehidupan keluarga kita, jemaat kita, dan bangsa kita, serta di dalam kehidupan kita sendiri.

• Permohonan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya."
Setiap hari kita dapat meminta Allah untuk memenuhi kebutuhan kita secara spesifik.

• Pengampunan: "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami."
Kita berdoa meminta pengampunan bagi diri kita sendiri dan meminta Allah mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Kita benar-benar dapat berdoa untuk hidup dalam roh pengampunan sepanjang hari.

• Perlindungan: "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat."
Sangat penting bagi kita untuk setiap hari berdoa, agar dilepaskan dari muslihat dan siasat Iblis. Kita dapat memperoleh perlindungan melalui doa kita. Mazmur 91 dapat dipakai sebagai pedoman dalam minta perlindungan.

• Kembali pada Pujian: "Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya."
Doa kita seharusnya dibuka dan ditutup dengan pujian. Kita mengagungkan Tuhan dan memuji Dia karena kuat kuasa-Nya. Kita menyadari, bahwa segala sesuatu yang kita doakan adalah untuk membangun Kerajaan-Nya, dengan kuasa-Nya, dan untuk kemuliaan-Nya.

ITT - 01 Oktober 2010

Wednesday, September 29, 2010

2 Samuel 15:1-12

15:1 Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya.
15:2 Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: "Dari kota manakah engkau?" Apabila ia menjawab: "Hambamu ini datang dari suku Israel anu,"
15:3 maka berkatalah Absalom kepadanya: "Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan engkau."
15:4 Lagi kata Absalom: "Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil."
15:5 Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya.
15:6 Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.
15:7 Sesudah lewat empat tahun bertanyalah Absalom kepada raja: "Izinkanlah aku pergi, supaya di Hebron aku bayar nazarku, yang telah kuikrarkan kepada TUHAN.
15:8 Sebab hambamu ini, ketika masih tinggal di Gesur, di Aram, telah bernazar, demikian: Jika TUHAN sungguh-sungguh memulangkan aku ke Yerusalem, maka aku akan beribadah kepada TUHAN."
15:9 Lalu berkatalah raja kepadanya: "Pergilah dengan selamat." Maka berkemaslah Absalom dan pergi ke Hebron.
15:10 Dalam pada itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah: Absalom sudah menjadi raja di Hebron!"
15:11 Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apa pun tentang perkara itu.
15:12 Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.

Latar Belakang

Awalnya, kitab 1 dan 2 Samuel diletakkan bersama-sama sebagai satu buku di dalam Kitab Ibrani. Kedua kitab ini menceritakan sejarah kerajaan Israel di awal Kerajaan. Terutama, kitab 1 Samuel ini menceritakan tentang Raja Saul, dan kitab 2 Samuel menceritakan tentang Raja Daud.
Meskipun aslinya satu kitab, 1 dan 2 Samuel dibagi menjadi dua kitab oleh para penerjemah Septuaginta (terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Ibrani). Pembagian ini kemudian diikuti oleh Jerome dengan Latin Vulgate (terjemahan Injil ke dalam bahasa Latin) dan oleh versi-versi moderen.

Tahun Penulisan: 1010 S.M. (dan seterusnya)

Temanya, seperti yang dituliskan di dalam 2 Samuel mengenai pemerintahan Daud, dapat diringkas dengan “bagaimana dosa mengubah kemenangan menjadi kesukaran”.
Sementara kerajaan dibentuk di bawah pemerintahan Saul, kemudian diperluas oleh Daud. Kerajaan Saul menciptakan stabilitas bagi Israel sejak zaman hakim-hakim, namun pemerintahan Daud berkembang atau meluas. Dengan gaya yang khas, Alkitab yang secara terbuka menceritakan kisah para pemimpinnya, kitab 2 Samuel menggambarkan baik hal yang baik dan yang buruk mengenai kehidupan Raja Daud.

Tokoh Penting: Daud, Batsyeba, Natan, Absalom, Yoab, Amnon, dan Ahitopel

Tiga Nubuat Nabi Natan.

Ketika Raja Daud mengambil Batsyeba istri Uria dan menidurinya dalam 2 Samuel 11, maka Tuhan mengutus Nabi Natan untuk menyatakan kesalahan Daud dalam 2 Samuel 12.

3 (tiga) nubuat Nabi Natan itu adalah:

1. 2 sam 12:10 = Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
2. 2 sam 12:11a = Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri.
3. 2 sam 12:11b-12 = Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.

- Bagian pertama telah terjadi ketika Absalom menyuruh pelayannya membunuh saudaranya Amnon, karena Amnon telah memperkosa Tamar, adik mereka.
- Bagian kedua baru akan terjadi dalam bacaan ini, ketika Absalom yang kembali dari pembuangannya di Gesur, mulai merancang untuk menggulingkan ayahnya, Raja Daud. (2 Sam 15)
- Bagian ketiga terpenuhi, ketika Absalom atas nasihat Ahitofel mengambil dan meniduri gundik-gundik Daud di depan mata seluruh Israel dalam 2 Sam 16:20-23

Sekilas mengenai Absalom

Absalom. adalah Putra ketiga Daud. Ibunya seorang wanita asing, Maakha, putri Talmai, raja Gesur (2 Samuel 3:3).

Absalom termashur ketampanannya (2 Samuel 14:25, Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya). Kepribadiannya yang menawan itu juga dimiliki Tamar, adiknya perempuan; sayang justru menyebabkan Tamar diperkosa oleh Amnon, putra sulung Daud dari istrinya yang lain (2 Samuel 13:1-18).

- Ayah : Daud - 2 Samuel 3:3
- Ibu : Maakha - (2 Samuel 3:3; 1 Tawarikh 3:2)
- Anak laki-laki : Tiga, tidak disebut namanya 2 Samuel 14:27
- Anak perempuan : Tamar - 2 Samuel 14:27
- Saudara laki-laki : Disebut ada 18 saudara tiri 1 Tawarikh 3:1-8
- Tiga orang yang terpenting adalah Amnon, Adonia, dan Salomo - 2 Samuel 3 2-4; 12:24
- Saudara perempuan : Tamar - 2 Samuel 13:1
- Tempat kelahiran : Hebron - 2 Samuel 3:2-3
- Tempat kematian : Di hutan di Efrayim - 2 Samuel 18:6, 14
- Keadaan kematian : tergantung di antara langit dan bumi - Dilempar dengan lembing oleh Yoab - 2 Samuel 18:14

Fakta penting :
- Membunuh Amnon karena memperkosa saudara perempuannya Tamar; melarikan diri (dalam 2 Samuel 13:1-39).
- Kembali ke Yerusalem; diterima oleh Daud (dalam 2 Samuel 14:1-33).
- Memberontak terhadap Daud; merebut kerajaan (dalam 2 Samuel 15:1-17:29).

Ambisi Absalom

Ambisi menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan), dan pengertian dari berambisi adalah berkeinginan keras mencapai sesuatu (cita-cita, harapan, dsb.). Ambisi tidak selalu bermakna negatif, tetapi lebih banyak dimaknai secara negatif, ketika seseorang berkeinginan keras memperoleh sesuatu, maka ia dapat mempergunakan cara apa saja untuk mewujudkan keinginannya itu, bahkan dengan cara-cara yang jahat sekalipun.

Absalom mempunyai ambisi untuk menggantikan kedudukan ayahnya, Daud, sebagai raja Israel. Sesuai waktunya, jika raja sudah tidak sanggup lagi melaksanakan tugasnya maka keturunannyalah yang akan menggantikannya. Tetapi Absalom tidak sabar untuk menantikan waktunya dan dengan segala cara ia berupaya memenuhi ambisinya untuk menjadi raja Israel bahkan dengan menjatuhkan ayahnya sekalipun.

Absalom mengambil kesempatan mencuri hati Israel dengan menjatuhkan Daud di hadapan Israel. Ketika Daud, ternyata telah banyak mengecewakan Israel dalam pemerintahannya dan Absalom tahu cara ayahnya mengadili orang tidak selalu memuaskan. Ia mengalihkan perhatian Israel dari Daud kepadanya. Ia mencoba menarik simpati Israel. Ia memberi kesan seolah-olah ia lebih baik dari Daud (ayat 2-6).

Absalom memperjuangkan ambisi pribadinya agar terwujud dengan menjatuhkan ayahnya. Ia sanggup melakukan apapun agar mendapat simpati dari rakyat. Dan dalam pemikiran Absalom jika saat pemberontakan tiba maka ia telah merebut hati orang Israel dan mereka akan berpihak kepadanya. Empat tahun lamanya Absalom telah mempersiapkan segala sesuatu untuk mengadakan pemberontakan terhadap ayahnya (ayat 4). Setelah mencuri hati Israel, dalam strategi pemberontakannya Absalom akan mudah melawan ayahnya.
Tempat yang dipilih Absalom untuk pemberontakannya adalah Hebron. Penduduk Hebron tidak lagi bersimpati kepada Daud karena Daud tidak menjadikan kota itu ibu kota sehingga mereka inipun berpihak kepada Absalom. Untuk melancarkan niatnya maka Absalom mengelabui ayahnya bahwa ia mau pergi ke Hebron untuk membayar nazarnya (ayat 7) dan Daud mengizinkannya (ayat 9). Daud tidak membayangkan bahwa anaknya akan melakukan perlawanan terhadapnya untuk merebut kedudukannya.

Potensi Absalom

1. Penampilan yang tidak bercacat cela
Bayangkan di seluruh Israel tidak ada seorangpun di antara orang-orang muda yang bisa menandingi ketampanan dan penampilan Absalom yang diberi predikat “tanpa cacat celah”. Dengan “modal” seperti rasanya tidak ada alasan apapun bagi Absalom untuk tidak menjadi “apa-apa” dalam sejarah hidupnya.

2. Pandai mengambil simpati
2 Samuel 15:6, Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.
Absalom adalah seorang figur yang mengerti benar segala seluk beluk yang berhubungan dengan PR (Public Relation). Itu sebabnya tidak heran bila ia sangat cakap dalam “mengambil hati orang”.

3. Biasa membuat perencanaan matang
Misalnya, dalam perencanaan membunuh Amnon yang menodai Tamar, adiknya.
Perencanaan yang matang dan penuh dengan kehati-hatianpun ia lakukan di saat melakukan “coup detat” menumbangkan pemerintahan Daud, ayahnya:
2 Samuel 15:13, Lalu datanglah seseorang mengabarkan kepada Daud, katanya: “Hati orang Israel telah condong kepada Absalom.”

Dari ketiga potensi itu, dapat disimpulkan bahwa Absalom adalah seorang yang memiliki “asset” yang luar biasa untuk menjadi orang yang “besar”. Tetapi pada kenyataannya ia tidak lebih menjadi seorang yang “Tergantung di antara langit dan bumi” di akhir hidupnya. Absalom mati dalam segala kesia-siaan tanpa meninggalkan nama harum dalam sejarah hidupnya. Apa yang dialami oleh Absalom harus dijadikan sebagai pelajaran yang berharga bagi gereja Tuhan. Tuhan
memanggil dan melengkapi Gereja-Nya dengan hal-hal yang dasyat untuk melakukan hal-hal besar.
1 Petrus 2:9, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Tentunya ada hal-hal yang “lain dari pada yang lain”, ketika kita dipanggil sebagai “orang pilihan”!. Allah merancang setiap orang percaya lebih dari Absalom.

Yohanes 14:12 Kristus Yesus berfirman:, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.

Belajar dari Sikap Absalom

Dari kejatuhan dan kematian Absalom yang sia-sia dan tidak menghasilkan buah yang baik, kita diajar Tuhan untuk beberapa hal utama:

1. Problem emosi (Takut, Amarah, Stress, Depressi, Cemburu, Iri, Tamak, Malas, Kebencian dan Kepahitan, Konflik, dan lain sebagainya.)
Absalom membiarkan dirinya terlibat persoalan emosi yang terpendam dan tidak disalurkan dengan tepat. Emosi itu disalurkan dengan jalan yang salah. Emosi kepada Amnon yang memperkosa Tamar dipendam dan setelah 2 tahun, dibiarkan mengakar dan berbuah kejahatan, yaitu pembunuhan terhadap Amnon.
Ambisi dan ketamakan ingin menjadi Raja, membuat ia menjelekkan ayahnya sendiri dan akhirnya memicu peperangan & pemberontakan yang mengorbankan dan membunuh puluhan ribu orang.
Mau terbebas dari problem emosional? Miliki pola berpikir dan perasaan seperti yang dimiliki oleh Tuhan Yesus Fil. 2:5 (Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus)

2. Tidak Melibatkan Allah
Dalam segala rencana dan pekerjaan yang Absalom lakukan, tidak pernah tercatat ia melibatkan Tuhan didalamnya. Ini bisa dimengerti karena ibunya adalah orang asing yang tidak dibesarkan dengan pola ibadah yang dimiliki oleh Israel. Sedangkan Daud, ayahnya kurang peduli dalam pendidikan anak-anaknya 1 Raja 1:6.
Tidak heran bila Absalom tidak memiliki banyak informasi tentang Allah Israel. Itu sebabnya amatlah sulit bagi Absalom untuk melibatkan Tuhan dalam setiap perencanaan dan aktifitas yang ia lakukan sehari-hari. Perilaku seperti inilah yang menyebabkan Absalom tidak menggantungkan dirinya kepada Allah.
Roma 8:28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Dan perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus:

Yohanes 5:30, Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Melibatkan Tuhan dalam segala perkara adalah kunci kedua untuk menghindari hidup yang seperti Absalom. Artinya, ketika Tuhan diijinkan turut bekerja bersama, maka hidup kita akan berarti di dunia dan di sorga.

3. Salah Memilih Teman
Salah satu penghancur kehidupan Absalom adalah kesalahannya dalam memilih teman. Alkitab mencatat bahwa Absalom berteman dengan Ahitofel, seorang yang tidak setia kepada Daud, ayahnya 2 Sam. 15:31/16:15,21-23.
Mutu kehidupan kita amat dipengaruhi dengan siapa kita bergaul 1 Kor. 15:33. ( Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.)
Teman dapat membawa pengaruh yang baik bagi kita. Tetapi teman juga dapat menyebabkan kehidupan kita seperti Absalom. Perhatikan dengan siapa kita bergaul!.

4. Tidak Fokus pada BidangNya
Absalom terlibat dalam peperangan yang sebenarnya bukan bidangnya. Alkitab mencatat bahwa Absalom berperang dengan menunggangi bagal (semacam keledai, biasanya dipakai untuk mengangkut barang). Aneh bukan?. Setiap orang percaya perlu menekuni apa yang menjadi potensinya bukan apa yang tidak ada, untuk meraih sesuatu keberhasilan.

Kesimpulan

Ketika seseorang tidak mendapat apa yang diinginkannya dan kemudian ada orang yang dapat memberikan apa yang diinginkan maka tidaklah mengherankan kalau Absalom berhasil menarik mereka menjadi pengikutnya melalui karisma dan perbuatan nyata yang terlihat “BAIK”. Terlihat baik karena Absalom melakukannya dengan tidak tulus, ia menarik banyak orang untuk diri sendiri.

Kisah Para Rasul 5 : 34 – 39 Nasehat Gamaliel kepada seluruh sidang, biarkanlah mereka sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia tentu akan lenyap.

Setiap usaha untuk menarik orang kepada diri sendiri pada akhirnya akan lenyap kecuali kita melakukan dengan tujuan menarik orang datang kepada Tuhan.

Demi ambisi pribadi banyak orang yang menjatuhkan orang lain. Berbuat apa saja agar yang menjadi ambisinya itu dapat tercapai. Tindakan yang demikian tidak hanya terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat tetapi juga terjadi di lingkungan keluarga dan Gereja. Sikap mengasihi tidak dilakukan dengan tulus sebagai orang Kristen tetapi lebih sebagai alat untuk mencapai tujuan di dalam dirinya, padahal Gereja adalah keluarga besar, selayaknya bahwa suatu keluarga harus saling menopang dan membangun, bukan sebaliknya dalam keluarga itu terjadi intrik untuk saling menjatuhkan.

Marilah kita semua kembali kepada Alkitab, kepada perbuatan nyata dengan kasih yang tulus di tengah–tengah kenyataan kekristenan yang sudah kehilangan kasih agar orang-orang berdosa boleh datang dan percaya kepada Tuhan.

Jemaat, ..... Perhatikanlah 2 hal ini:
1. Kita semua, jemaat, pemimpin jemaat & Gereja hadir bukan untuk memenuhi keinginan diri tetapi untuk menghadirkan syalom Tuhan.
2. Kita semua, jemaat, pemimpin jemaat & Gereja hadir bukan untuk mencuri kemuliaan Tuhan tetapi tetap untuk memuliakan Tuhan.

ITT - 29 September 2010 - KRT SP 1 di Kel.A.Samahati