Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Tuesday, October 26, 2010

Hosea 1:6-9


1:6 Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.
1:7 Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda."
1:8 Sesudah menyapih Lo-Ruhama, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki.
1:9 Lalu berfirmanlah Ia: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu."

Pendahuluan

Kitab Hosea kemungkinan besar bukanlah kitab favorit mayoritas orang-orang Kristen. Tidak banyak yang diketahui dari kitab ini. Hanya ada 4 (empat) bagian yang mungkin cukup dikenal dari kitab ini.
-. Yang paling menonjol tentu saja adalah kontroversi seputar perkawinan Hosea dengan seorang pelacur (1:2).
-. Bagian lain adalah 6:7 (“Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku”), yang di dalam tradisi Reformed biasanya diyakini sebagai salah satu petunjuk untuk keberdosaan semua manusia di dalam Adam sebagai kepala perjanjian.
-. Bagian terakhir yang cukup akrab bagi orang-orang Kristen adalah 6:6 (“Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran”), karena bagian ini pernah dikutip oleh Yesus sebanyak dua kali (Mat 9:13 = Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Mat 12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.).
-. Paulus pernah mengutip suatu teks dari kitab ini dan ia secara eksplisit menyatakan bahwa kutipan itu ada dalam Kitab Hosea (Rom 9:25 seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih.")

Di luar tiga hal ini kita tampaknya harus mengakui bahwa kitab ini termasuk asing bagi orang-orang Kristen.
Apakah keunikan Kitab Hosea dibandingkan kitab-kitab yang lain?

Yang pertama, kitab ini merupakan tulisan dari seorang nabi yang melayani di daerah utara (negara Israel). Ini merupakan fenomena yang cukup menarik karena Hosea kemungkinan besar adalah satu-satunya nabi Allah yang diutus untuk melayani bangsa Israel, tetapi tulisannya dipelihara oleh orang-orang dari daerah selatan (bangsa Yehuda).

Yang kedua, Kitab Hosea memuat pesan simbolis yang sangat kontroversial melalui perkawinannya dengan seorang pelacur (1:2; 3:1).

Pesan simbolis sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru dalam pelayanan para nabi. Yesaya pernah diperintahkan TUHAN untuk telanjang dan berjalan tanpa kasut selama 3 tahun (Yes 20:1-6), begitu pula Yeremia yang menyembunyikan ikat pinggang di Sungai Efrat sehingga lapuk (Yer 13:1-11) atau dilarang untuk menikah (Yer 16:2). Tindakan simbolis yang dilakukan Hosea menjadi terlihat begitu menyolok karena menyangkut keluarganya, menyangkut siapa istrinya dan anak-anaknya.

Latar Belakang Historis

Nama “Hosea” (atau “Hoshea”) merupakan nama yang cukup umum. Paling sedikit ada 4 orang berbeda yang bernama “Hosea”: Yosua (Bil 13:8, 16), Raja Hosea (2Raj 17:1, 3, 4, 6), Hosea ayah Azarya (1Taw 27:20), dan Nabi Hosea (Hos 1:1). Nama ini mengandung akar kata Ibrani yasha’ yang berarti “menyelamatkan”. Walaupun kata “Yahweh” tidak terlihat secara eksplisit dalam nama ini (bdk. nama “Yosua” yang terdiri dari kata “Yah” = “Yahweh” dan yasha’ = “menyelamatkan”), namun nama ini secara tersirat mengarah ke sana.

Hosea melayani pada saat kerajaan utara akan dihukum oleh Tuhan (1:4). Dari sisi waktu ia sangat dekat dengan Amos (1:1; bdk. Am 1:1). Lebih tepatnya, Hosea melayani pada zaman Raja Yerobeam II (793-753 SM, bdk. 2Raj 14:23-29). Pada masa itu Kerajaan Israel berada pada puncak kekuasaan. Keadaan ini sangat berbeda dengan dua periode sebelumnya. Pada zaman Yoahas keadaan Israel sangat mengenaskan (2Raj 13:7). Keadaan baru berubah ketika Yoas berhasil merebut kembali beberapa daerah yang dulu dikuasai oeh Asyur (2Raj 13:25).
Yerobeam II tinggal mewarisi situasi yang sangat kondusif ini. Keadaan ekonomi tampaknya juga sedang berada di masa keemasan, seperti terlihat dari jumlah rumah mewah yang didirikan (Hos 8:14a). Durasi pemerintahan Yerobeam pun tergolong sangat lama (41 tahun, 2Raj 14:23), sehingga semakin meneguhkan kesan bahwa keadaan bangsa Israel waktu itu benar-benar mapan. Dalam keadaan seperti ini, Hosea di masa awal pelayanannya pasti menghadapi tantangan yang berat, karena “one would not have thought the end was near”.

Situasi politik-militer di atas berbanding terbalik dengan keadaan rohani mereka. Yerobeam II bukan hanya berbuat dosa, namun ia bahkan membuat orang Israel berdosa pula (2Raj 14:24). Kekayaan rakyat sebagian diraih melalui ketidakjujuran (12:8). Kehancuran moral dan sosial terjadi di mana-mana (4:2, 18; 6:8-9; 7:1). Penyembahan berhala berlangsung di mana-mana (2:8; 11:2; 13:1), bahkan praktek ini kemungkinan diwarnai dengan pelacuran bakti (4:10-19). Mereka menolak para nabi Allah (9:7). Apa yang dinubuatkan Hosea (1:4; 13:9; 14:1) digenapi beberapa dekade sesudahnya.

Pasca kepemimpinan Yerobeam II Kerajaan Israel terus mengalami krisis kepemimpinan akibat berbagai kudeta. Dinasti Yehu benar-benar berakhir dengan kematian Zakaria (2Raj 15:10-12). Beberapa raja hanya sempat memerintah selama beberapa bulan sebelum akhirnya dibunuh oleh penerusnya (2Raj 15:8-12, 13-15, 17-22; 25-26, 27-29). Keruntuhan total benar-benar terjadi ketika Raja Asyur menyerang Samaria dan menawan semua penduduknya (2Raj 17:1-6).

Nama Anak

a. Pasal 4-5 anak pertama (laki2) di beri nama Yizreel.

Artinya: Allah menaburkan
Adalah nama kota dan Lembah. Lembah tempat kemenangan Gideon atas Midian di Hakim2 6-7. Kota tempat pertumpahan darah dimana Ahab, Izebel dan seluruh
keturunannya dihabisi oleh Yehu atas perintah Tuhan melalui Nabi Elisa (2Raj9-10). Hutang darah apa oleh Yehu? bukankah ia telah melaksanakan tugas dari
Tuhan untuk melenyapkan ahab dan seluruh keluarganya? Lihat ke 2 Raj 10:31 Tetapi Yehu tidak tetap hidup menurut hukum TUHAN, Allah Israel, dengan segenap hatinya; ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. (penyembahan berhala, anak lembu emas). Yehu bukan saja membantai Ahab dan seluruh keluarganya/mata rumahnya, tetapi juga membunuh Raja Ahazia raja Yehuda yg merupakan keturunan Daud yang dilindungi Tuhan, karena perintah menghabisi Ahab ia lakukan dengan ambisi pribadi supaya ia juga jadi raja.
Perhatikan di sini bahwa terkadang, seseorang akan kelihatan seperti melakukan kehendak Tuhan, tetapi sebenarnya ia melakukan ambisi pribadinya. Tindakan benar tetapi dengan alasan yang tidak benar. Kedengarannya mulai jelas, bisa saja ada jemaat yang kelihatan sering membantu orang lain, tetapi dengan bukan alasan Kasih tetapi supaya dipuji orang.
Dan untuk alasan itu peringatan melalui nama anak pertama Hosea diberikan. Tuhan akan mengakhiri pemerintahan Israel dan malah akan mematahkan busur panah Israel di lembah Yizreel.
Ada kesalahan pada Pemimpin dan Rakyat Israel, Pemimpinnya hanya memikirkan keuntungan pribadi, dan rakyatnya menyembah ilah lain dan menodai hubungan mereka dengan Tuhan, Jadi Tuhan berseru: Berilah nama Yizreel kepada anak itu !!!

b. Pasal 6-7 anak kedua (perempuan) di beri nama Lo-Ruhama

Artinya: tidak ada belas kasihan
Anak kedua seorang perempuan, bukankah ini suatu anugrah?
Tetapi Allah menyuruh memberi nama "tidak ada belas kasihan" ... bagi siapa? Bagi Israel (sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka.)
Setiap kali orang melihat dan menyebut nama anak itu, mereka diperingati bahwa kasih dan karunia Allah sudah berakhir bagi mereka. Apa yang terburuk yang bisa terjadi di diri kita? kesehatan? harta? keluarga? .... yang terburuk adalah kehilangan kasih dan karunia Allah. Sesudah pemerintahan dan kekuatan Israel diperingati di anak pertama, di sini Allah mengingatkan bahwa tidak ada belas kasihan. Tidak ada kasih karunia lagi.
Seruan Raja Daud dalam Mazmur 103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia - tetapi sekarang ... Lo-Ruhama.
Ketika Hosea memberi nama putrinya, Israel masih hidup dalam kelimpahan. Lo-Ruhama belum menjadi kenyataan. tetapi nama itu adalah menjadi peringatan supaya bertobat, berbalik dari dosa dan merubah perilaku. Bila tidak ... Lo-Ruhama !!! Asyur akhirnya menguasai Israel.
Ayat 7 menunjuk kepada Yehuda, yang meskipun juga terkena penghukuman di pembuangan di Babel, akan kembali jaya bukan karena kekuatan angkatan perangnya. Tetapi karena kasih Allah yang memakai Nebukadnezar memulangkan mereka ke Yeruzalem.

c. Pasal 8-9 anak ketiga (laki2) di beri nama Lo-Ami

Artinya: Bukan UmatKu .... (Aku bukan Allahmu)
Anak ketiga ini ketika dinamai Lo-Ami, banyak orang disekitarnya mengira bahwa artinya : bukan anak saya, karena Gomer masih sering berselingkuh, bahkan sesudah dikawini Nabi Hosea. Bahkan ada yg menertawai nama anak ini.
Tetapi nama anak ini, seperti kedua kakaknya Yizreel dan Lo-Ruhama, adalah peringatan yang sangat keras, bahkan paling keras. Mengapa? mengapa Tuhan yang maha pengasih ini berpaling dari Israel? Karena Israel tidak bertobat, bahkan setelah diberi waktu oleh Allah.
Perhatikan di sini kata menyapih. Dalam tradisi Israel kuno, seorang bayi biasanya disapih sampai berusia 3 tahun. Tuhan bersabar dan memberi waktu yang cukup. Kesabaran Tuhan ini kita kenal di 2 Pet 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Perhatikan di sini Jemaat, bahwa bila kita tidak berbalik seperti Israel, maka sebenarnya kita sedang berkata kepada Allah; “Kami bukan UmatMu dan Kamu bukan Allahku.”

Pendalaman

Kebanyakan kitab para nabi memusatkan perhatian pada pendengarnya dan semua kesalahan yang mereka lakukan. Hosea, sebaliknya, mengarahkan lampu sorot kepada Tuhan. Bagaimana rasanya menjadi Tuhan? Bagaimana perasaanNya, ketika umat pilihanNya menolakNya dan terengah-engah mengejar ilah-ilah lain? Seolah kata-kata saja terlalu lemah untuk menyampaikan perasaanNya, Tuhan meminta Hosea untuk menjalani perumpamaan hidup.
Ia menikahi Gomer, seorang wanita tuna susila, yang segera saja lari dan melakukan perzinahan. Hanya dengan hidup dalam drama itu, Hosea bisa dimengerti, dan kemudian mengungkapkan bagaimana perasaan Tuhan saat harus menegur Israel.

Setelah semua yang dilakukan Gomer, Tuhan menyuruh Hosea untuk mengundangnya kembali dan memaafkannya. Pola ini berulang kembali. Gomer melahirkan dua anak – tetapi benarkah Hosea ayah mereka? Menurut Hukum Musa, seharusnya ia mengusir istrinya yang berzinah itu, atau mengadilinya di pengadilan. Apa yang dilakukan Hosea, dan dilakukan Tuhan, belum pernah terdengar.

Dan sekarang, Yizreel, Lo-Rumaha dan Lo-Ami kita sudah kita mengerti jelas, dan jemaat bukan hanya punya pilihan, tetapi apa yang difirmankan di Hosea 1:10-12 = Tetapi kelak, jumlah orang Israel akan seperti pasir laut, yang tidak dapat ditakar dan tidak dapat dihitung. Dan di tempat di mana dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup." Orang Yehuda dan orang Israel akan berkumpul bersama-sama dan akan mengangkat bagi mereka satu pemimpin, lalu mereka akan menduduki negeri ini, sebab besar hari Yizreel itu. Katakanlah kepada saudara-saudaramu laki-laki: "Ami!" dan kepada saudara-saudaramu perempuan: "Ruhama!" - telah menjadi kenyataan dengan kedatangan Kristus.

Kristus berkata dalam Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Drama Hosea, dilanjutkan Allah dengan mempraktekkan Kasih itu melalui Anak-Nya Yesus Kristus. Alat peraga Manusia, bukan hanya dengan pendengaran, tetapi dengan perbuatan. Dan sekarang Kristus Yesus bahkan sudah meninggalkan Roh Kudus untuk kita semua.

Jemaat buka Roma 9:24-26 (baca bersama). = yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup".

Kita yang sudah hidup dalam masa kasih karunia ini diingatkan supaya tidak seperti Yehu, tidak seperti pemimpin dan rakyat Israel, yang hidup menyelingkuhi Kasih Karunia Tuhan. 1 Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Bukan hanya itu, tetapi hidup berbuah seperti yang dikehendaki Yesus Kristus. Amin.

ITT – 27 Oktober 2010 PF KRT5 di Kel. Rieuwpassa-Muskitta