Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Thursday, March 6, 2008

Matius 7:7-11


7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Mat 7:7-11 Perikop: Hal Pengabulan Doa - Adalah bagian dari Khotbah di Bukit (Matius 5 - 7)

1) Ini adalah suatu perintah untuk berdoa. Doa bukan sekedar sesuatu yang diijinkan tetapi merupakan sesuatu yang diperintahkan.

Ada orang-orang yang menganggap doa itu tak ada gunanya karena berdoa atau tidak berdoa toh tidak ada bedanya. Orang yang tidak berdoa juga diberi makan, lulus ujian dan sebagainya. Tentang hal ini ada dua hal yang perlu kita perhatikan:

Dalam hal jasmani, memang ada kemungkinan orang yang tak berdoapun akan menerima sesuatu dari Tuhan. Tetapi kita tetap harus membedakan antara pemberian Tuhan sebagai Pencipta kepada manusia ciptaanNya dan pemberian Tuhan sebagai Bapa kepada anakNya.

Dalam hal rohani, orang yang tidak minta tidak akan menerima. Misalnya: pengampunan dosa hanya diberikan oleh Allah kepada mereka yang memintanya.
Jadi, berdoa ada gunanya dan kita diperintahkan untuk berdoa. Seberapa banyak kita semua berdoa?

2) Kata-kata ‘mintalah’, ‘carilah’, dan ‘ketoklah’ dalam ay 7 berarti bahwa kita harus terus menerus berdoa. Adakah adik-adik dan jemaat sudah berdoa dengan tekun?

3) Tuhan hanya memberi yang baik kepada kita (ay 11).

Ayat yang pararel dengan Mat 7:11 adalah Luk 11:13 - “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya.’”.

Waktu kita menafsirkan ay 7-8, kita harus memperhatikan ay 9-11. Ada banyak orang yang menafsirkan ay 7-8 terlepas dari ay 9-11 sehingga mereka menyimpulkan bahwa Allah akan memberikan segala sesuatu yang kita minta. Ini salah! Karena jelas sekali ay 11 mengatakan bahwa Allah hanya memberi yang baik kepada kita. Yang dimaksud dengan ‘yang baik’ itu jelas adalah yang baik dari sudut pandang Allah, bukan sudut pandangan kita.

Supaya doa kita tak sia-sia, maka kita harus meminta apa yang baik. Supaya kita tahu apa yang baik, kita harus belajar Firman Tuhan! Jadi, doa tidak bisa dipisahkan dari Firman Tuhan. Orang yang tidak mengerti Firman Tuhan tidak akan bisa berdoa dengan baik/benar.

Kalau Allah memberikan semua yang kita minta, itu sebetulnya adalah malapetaka bagi kita karena kita akan menerima segala sesuatu menurut kebijaksanaan kita. Kalau Allah menyensor permintaan kita, maka kita akan menerima segala sesuatu sesuai kebijaksanaan Allah. Illustrasi: kalau orang tua menuruti segala permintaan anak, itu mencelakakan/membunuh anak itu!

Jawaban-jawaban Tuhan terhadap doa-doa adalah sempurna, Hal ini ditunjukkan bahwa seringkali pada saat kita meminta untuk suatu batu yang kelihatannya seperti roti, Ia memberikan kepada kita roti yang bagi penglihatan kita kelihatan seperti batu.

Untuk itu asahlah kepekaan iman kita dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan mulai dari masa muda kita, supaya menjadikan kita anak-anak yang peka terhadap maksud dan kehendak Bapa bagi hari depan kita. Amin.

ITT - 6 Maret 2008 - Khotbah pada Ibadah Pembukaan Retreat Katekisasi di TC-GKSS Mandai