Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Sunday, May 23, 2010

Yoel 2:28-29


2:28 "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.

2:29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu

Pendahuluan

Hari Raya Pentakosta

Adalah suatu perayaan pengucapan syukur bangsa Israel atas hasil panen gandum. Pesta itu dirayakan tujuh minggu (Yunani Pentakosta berarti kelima puluh) setelah hari Paskah. Sebab itu juga dikenal dengan nama “Hari Raya Tujuh Minggu” (Ul.16:10) dalam bhs Ibrani shavuoth. Dalam Perjanjian Baru dihubungkan dengan turunnya Roh Kudus (Kis.2).

Pentakosta dan pencurahan Roh Kudus

Hari raya Paskah yang kita peringati merupakan peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Yesus bangkit dari kematian sesudah 3 hari. Kemudian selama 40 hari Yesus membuktikan kepada semua orang bahwa Ia benar-benar hidup kembali. Sesudah itu Dia naik ke sorga, dan 10 hari kemudian tibalah saatnya pencurahan Roh Kudus, yang terjadi pada hari raya Pentakosta.

Pentakosta adalah hari ke-50. Pada Perjanjian Lama, bangsa Israel menyebutkannya dengan hari raya Tujuh Minggu, dihitung 7 hari x 7 minggu setelah Paskah, dan keesokan harinya adalah hari raya Pentakosta. Mereka merayakannya secara hukum Taurat dan pada peristiwa ini, mereka juga berkumpul di Yerusalem untuk merayakannya (Kisah 2:5). Bersamaan dengan itu, sebanyak 120 murid Yesus berkumpul di satu tempat seperti perintah Tuhan sebelum Ia naik ke sorga, untuk menanti kegenapan janji Bapa, yaitu tentang pencurahan atau baptisan Roh Kudus (Kisah 1:15, 3-5, 12). Dan pada hari Pentakosta, janji Tuhan digenapi sehingga mereka penuh dengan Roh Kudus dan berkarunia lidah. Peristiwa ini merupakan kelahiran gereja Tuhan yang pertama.

Tahun Gereja

Pentakosta artinya hari ke-lima puluh sesudah Paskah. Dirayakan sebagai hari Keturunan Roh Kudus. Sejak abad ke III secara umum dirayakan oleh Gereja. Hari ini juga diperingati sebagai kelahiran Gereja, di mana melalui kuasa Roh Kudus Gereja dilengkapi untuk melaksanakan tugas pengutusannya kepada bangsa-bangsa.


Warna dasar : Merah
Lambang/Logo : Lidah-lidah api dan burung merpati
Warna merpati : Putih Perak
Lidah-lidah api pinggirnya : Kuning
Arti : Di sini, ke tujuh lidah api yang menyimbolkan ke tujuh suluh api yaitu tujuh Roh ALLAH (Wahyu 4:5) membentuk lingkaran yang menghadirkan kekalan, keabadian. Merpati yang menukik dan lidah api menunjuk kepada peristiwa pencurahan ROH KUDUS pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:2-3).

Khotbah

Yoel 2:28 "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
2:29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

Penulis

Tradisi Yahudi mengaitkan kitab ini dengan Yoel bin Petuel, sebagaimana disebutkan di 1:1. Perjanjian Baru memberikan kesaksian yang sangat kuat bahwa penulis kitab ini adalah Yoel. Di Kisah Para Rasul 2:16 Petrus secara eksplisit menyebut nama Yoel sebagai penyampai firman Tuhan yang ia kutip dari Yoel 2:28-32. Selain di kitab ini, nama Yoel bin Petuel tidak muncul lagi. Penambahan “bin Petuel” di sini sangat diperlukan karena nama “Yoel” (berarti “Yahweh adalah Allah”) merupakan nama yang sangat umum, seperti terlihat dari melimpahnya jumlah orang yang bernama sama.

Struktur kitab

Secara umum struktur Kitab Yoel dapat dibagi menjadi 4 bagian yang saling terkait.
Pendahuluan 1:1
Tulah belalang 1:2-14
Hari Tuhan 1:15-2:17
Jawaban Tuhan 2:18-3:21
Tulah belalang yang terjadi merupakan bencana yang sangat hebat dan belum pernah terjadi sebelumnya serta menuntut pertobatan dari pihak bangsa Yehuda (1:2-14). Selanjutnya Yoel melihat bencana ini juga sebagai tanda datangnya hari TUHAN yang gelap bagi mereka (1:15-2:11). Respon yang diharapkan TUHAN dari mereka adalah pertobatan yang sungguh-sungguh (2:12-17). Apabila mereka bertobat, TUHAN akan mengampuni dan memberikan janji sebagai jawaban TUHAN terhadap pertobatan mereka. Rentetan janji ini dijelaskan di 2:18-3:21.

Topik

Topik yang menonjol adalah Roh Kudus. Yoel menyinggung tentang pencurahan Roh Kudus atas umat TUHAN (2:28-29; bdk. Kis 2:15-21). Dalam teologi Yoel, Roh Kudus berperan sebagai Roh Restorasi. Pencurahan Roh Kudus merupakan tanda bagi pemulihan perjanjian (2:27), janji pemulihan secara umum (2:18-27), dan pemuliaan (3:1-6).22 Aspek lain tentang Roh Kudus adalah universalitasnya. Kalau dahulu Roh hanya diberikan pada orang-orang tertentu (Bil 11:25; Ul 34:9; 2Sam 23:2; 2Raj 2:9), sekarang Roh diberikan pada “semua orang” (2:28). Semua orang yang berseru kepada nama TUHAN (2:32) akan diselamatkan dan hal itu ditandai dengan pemberian Roh Kudus sebagai jaminan. Universalitas ini melampaui batasan jenis kelamin, usia maupun status sosial (2:28-29).

Isi

Mari perhatikan sebuah kalimat dengan 4 kata pada ayat 28; Aku akan mencurahkan Roh-Ku

Aku — menandakan Kedaulatan Allah.
Akan - ketetapan/penentuan Allah
Mencurahkan - kemurahan hati Allah
Roh-Ku - pribadi Allah

Ini adalah suatu pernyataan allah yang sangat tegas dalam alkitab. Ini menunjukkan bagaimana cara Allah bekerja dalam menegakkan kerajaanNya di muka bumi ini. Allah mencurahkan Roh-Nya dan ini tidak dapat dilakukan oleh manusia, .... tak ada yg bisa mencurahkan Roh Allah atas orang lain, hanya Allah sendiri.

Mari kita coba memahami hal ini dari beberapa sudut pandang:

1. "Aku akan mencurahkan Roh-Ku" - Ini adalah Janji untuk Hari Terakhir.
Yoel memakai kata: Kemudian dari pada itu akan terjadi - menandakan bahwa pencurahan berkat itu akan terjadi setelah penghakiman Allah atas orang-orang fasik di Israel. 800an tahun kemudian, Rasul Petrus mengutipnya dalam khotbahnya pada hari pentakosta (kis2:14-41). Ketika mengutip Yoel, Petrus memakai istilah "Akan terjadi pada hari-hari terakhir". Hari terakhir pada konteks PB adalah suatu masa yang terjadi antara keturunan RK sampai masa Kedatangan Kristus yang kedua kali. Pentakosta adalah tanda diawalinya suatu masa, yaitu masa hari terakhir di atas. Perhatikan bahwa hitungan waktu kita sekarang adalah hitungan waktu manusia. Waktu Allah, bukan waktu manusia.
Apa yang dinubuatkan Yoel di tahun 830 SM, digenapi dan dikutip oleh Petrus di tahun 33 M, dan penggenapannya berlangsung sampai kini dan baru akan tergenapi penuh ketika Yesus Kristus datang ke dua kali.

2. "Aku akan mencurahkan Roh-Ku" - Ini adalah Janji untuk semua orang/manusia.
Perhatikan disini, bahwa janji pencurahan Roh itu adalah untuk semua manusia.Bukan hanya untuk kalangan tertentu, dhi kalangan imam di israel, tetapi untuk anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.

Bilangan 11:29b Musa berkata: Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka! mengingatkan kita akan cerita ketika Musa mengeuh kepada Allah akan beban yang ia tanggung sendiri dalam memimpin umat Israel, lalu Allah memerintahkan Musa mengumpulkan 70 orang tua-tua Israel ke dalam kemah pertemuan dan memberikan RohNya kepada mereka, bahkan Eldad dan Medad yang tidak berada di kemah itupun kepenuhan Roh dan mereka seperti Nabi.

Keadaan seperti inilah yang Yoel nubuatkan akan terjadi, tetapi atas seluruh manusia, bukan hanya orang Israel tertentu saja.

Apa yang Musa harapkan, apa yang Yoel nubuatkan, apa yang Petrus khotbahkan, sekarang berlaku untuk seluruh manusia, juga untuk semua kita yang ada di sini.

Itulah yang menjadi inti kalimat yang berisi 4 kata di atas .... bukan hanya bagi para presbiter, pelayan PA/PT, tetapi bagi seluruh pribadi. Tua maupun muda, kecil atau besar, jemaat ini sekalipun, mengalami pencurahan Roh Tuhan.

3. "Aku akan mencurahkan Roh-Ku" - Ini adalah janji untuk semua kalangan.
2:29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

Allah Bapa, Yesus Kristus & Roh Kudus tidak memberlakukan diskriminasi. Manusialah yang sering memberlakukan diskriminasi untuk dirinya sendiri. Kitalah yang sering mengelompokkan diri ke dalam kelompok kita, dan menyebutnya geng kita, lalu kita bergaul hanya dengan geng itu, yang berpikir sama, bertingkah-laku sama, berpendapat sama. Kita membagi lagi kelas kita dengan kelas usia, jenis kelamin, warna kulit, suku, .... cara berpakaian, penghasilan, pekerjaan. manusia sangat ahli dalam hal ini, dan barangsiapa yang berbeda kelompok atau pikiran dengan kita, maka ia bukan teman kita, bahkan menjadi musuh kita, saingan kita, bahkan kita bisa melakukan hal-hal yang mengejutkan dengan memaksakan kehendak kita dengan membuang orang-orang yang tidak segolongan dengan kita dan dengan keji memfitnah mereka.

Allah tidak bekerja seperti itu. Ia tidak memandang muka, Ia tidak memandang jenis kelamin: anakmu laki-laki dan perempuan; Ia tidak memandang usia, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan; bahkan tidak memandang status sosial, - Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu

4. "Aku akan mencurahkan Roh-Ku" - Ini adalah Janji yang mempunyai dan mengandung Maksud Allah.
Kis 16:9-10 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Mimpi dan penglihatan bukan diberikan Tuhan untuk hanya dinikmati secara pribadi, atau hanya supaya kita lebih merasa dekat dengan Tuhan, tetapi penglihatan itu diberikan dengan maksud khusus oleh Tuhan, yaitu supaya kita mampu memberitakan Kristus, melalui pengembangan diri kita, pelayanan kita dan pola kesaksian kita dan akhirnya jemaat kita dan Jemaat Kristus.

Bukan hanya dengan hadir pada ibadah, tetapi mendengarkan firman tuhan, bukan hanya mendengarkan tapi melakukan firman dalam kehidupan sehari-hari. bukan hanya menutup mata ketika berdoa dan menunggu amin, tetapi merasakan doa itu dalam batin dan berseru kepadaNya supaya RohNya bekerja melalui doa kita, dan memakai diri kita sebagai awal dari doa itu.

Berbagai Pekerjaan Roh Kudus

Dari kesaksian Alkitab kita menemukan banyak sekali pekerjaan Roh Kudus. Sebab itu kita tidak bisa membatasinya hanya sekadar menyembuhkan secara ajaib (di luar atau melampaui prosedur medik) atau membuat orang beribadah secara emosional dan antusias. Roh Kudus menjadi saksi utama Yesus Kristus dan memberi kekuatan kepada orang-orang beriman untuk bersaksi (Luk 24:48-49, Kis 1:8), mengajar dan mengingatkan jemaat kepada apa yang dikatakan Yesus (Yoh 14:26), mengajari dan memberanikan bersaksi di pengadilan (Mat 10:19-20), mendorong melakukan pekerjaan diakonia (Kis 6:1-6), meneguhkan iman di saat penderitaan dan menghadapi maut (Kis 7:55), menyaksikan bahwa kita adalah anak-anak Allah (Roma 8:15-16), membebaskan orang percaya dari hukum dosa dan hukum maut (Roma 8:2), menghidupkan tubuh kita yang fana (Roma 8:11), meneguhkan pengharapan (Rom 5:5), jaminan atau panjar keselamatan kita (Ef 1:14), meterai keselamatan (Ef 4:30), dan mempersatukan jemaat (Filipi 2:1-4) dan buah Roh:
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

ITT - PF RG.Bethania 07:00 23 Mei 2010 Hari Pentakosta.