Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Tuesday, July 6, 2010

1 Raja-Raja 16:29-33


16:29 Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria.
16:30 Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.
16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.
16:32 Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
16:33 Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya

Pengantar

AHAB (Ibrani', אחאב - 'AKH'AV; 'saudara lelaki ayah').
Ahab, Putra dan pengganti Omri, pendiri satu dinasti, yang memerintah sebagai raja ke-7 Israel selama 22 tahun, ± pada thn 874-852 sM (1 Raja 16:28 dab). Ia menikah dengan Izebel, putri Etbaal, raja orang Sidon dan imam orang Astarte. Dibawah ini catatan penting tentang Ahab :

Ayah : Omri - 1 Raja-raja 16:28
Istri : Izebel - 1 Raja-raja 16:31
Anak laki-laki : Ahazia dan Yoram - 1 Raja-raja 22:51, 2 Raja-raja 3:1
Anak perempuan : Athalia - 2 Raja-raja 8:18, 26
Disebut pertama : 1 Raja-raja 26:28
Kitab yang menyebut : 4 buku : 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 2 Tawarikh, Mikha
Pekerjaan : Raja Israel Utara - 1 Raja-raja 16:29
Tempat kematian : Medan pertempuran - 1 Raja-raja 22:34, 35
Keadaan kematian : Terkena panah - 1 Raja-raja 22:34
Terakhir disebut : Mikha 6:16

Fakta penting : Ia mengizinkan istrinya, Izebel mengubahnya menjadi raja yang terburuk di Israel (1 Raja-raja 16:31-33).

IZEBEL, (Ibrani, איזבל - 'IZEBEL, Baal adalah suami dari atau Baal yang diagungkan)
Izebel adalah putri dari Etbaal, raja-imam Tirus dan Sidon. Dia kawin dengan Ahab, guna menguatkan persekutuan Tirus dengan Israel. Dengan persekutuan ini Omri, bapak dari Ahab, berusaha meredakan permusuhan Damsyik dengan Israel (880 sM). Di Samaria, tempat tinggal Izebel yang baru, disediakan sarana yang perlu baginya untuk melanjutkan ibadah kepada dewanya, yaitu dewa Baal (Ibrani, בעל - BA'AL, l Raja 16:31-33).

Wataknya keras dan bersifat menguasai, menuruti kehendak sendiri dan bersifat memaksa. Dia penyembah fanatik dewa Melkart, yaitu Baal orang Tirus. Nabi dewa ini pada zaman pemerintahan Ahab berjumlah 450 orang, ditambah lagi dengan 400 nabi dewi Asyera (1 Raja 18:19). Ia berkeras menuntut bahwa hak ilahnya paling tidak sama dengan hak YHVH, Allah Israel. Hal ini menimbulkan pertentangan sengit antara dia dengan nabi Elia. Perang antara YHVH melawan Baal terjadi di Gunung Karmel, dan kemenangan akbar lagi mulia di pihak YHVH (1 Raja 18:17-40). Namun dan kendati semua nabinya dibunuh, ia tidak jera melainkan makin bersemangat.
Idenya tentang pemerintahan dengan kekuatan mutlak, bertentangan dengan pemikiran Ibrani tentang hubungan perjanjian antara YHVH, Raja, dengan Israel umat-Nya.

Izebel memegang peranan utama dalam peristiwa kebun anggur Nabot, tindakan sadis yang tidak mengenal peri kemanusiaan, yg membangkitkan amarah rakyat dan sekaligus merongrong takhta Ahab. Akibatnya meledak revolusi kenabian yang mengakhiri pemerintahan keturunan Ahab. Izebel menulis surat atas nama Ahab dan mensahkannya dengan meterai raja.

Sesudah Ahab mati, Izebel masih terus berkuasa di Israel selama 10 tahun, berperan sebagai ibu suri raja, selama pemerintahan Ahazia (Ibrani, אחזיה - 'AKHAZYAH) , kemudian selama masa hidup Yoram (Ibrani, יורם - YORAM) . Sesudah Yoram dibunuh oleh Yehu (Ibrani, יהוא - YEHU'), Izebel mengenakan pakaian kerajaan (2 Raja 9:30), dan menunggu kedatangan Yehu. Dia mengejek Yehu, lalu ia mati bersama semangat dan gengsinya (842 sM). Agak mengherankan karena nama ketiga anaknya memuliakan YHVH, yaitu Ahazia (Ibrani, אחזיה - 'AKHAZYAH, 'YHVH telah memiliki' atau 'YHVH telah menggenggam'), Yoram (Ibrani, יורם - YORAM, YHVH yang terpuji) dan Atalya (Ibrani, עתליה - ATHALYAH, YHVH telah menyatakan belas kasihannya.

Catatan penting mengenai Izebel
Ayah : Etbaal - 1 Raja 16:31
Suami : Ahab - 1 Raja 16:30-31
Anak laki-laki : Yoram - 2 Raja 9:22
Anak perempuan : Atalia
Disebut pertama : 1 Raja 16:31
Namanya disebut : 20 kali
Kitab yang menyebut : 2 buku : 1 Raja, 2 Raja
Pekerjaan : Ratu Israel - 1 Raja-raja 16:29, 31
Tempat kematian : Yizriel - 2 Raja-raja 9:30-37
Keadaan kematian : Ia dilempari dari jendela loteng - 2 Raja-raja 9:33
Terakhir disebut : 2 Raja 9:37

Fakta penting :
- Ia menyetujui dan menyebar-luaskan penyembahan kepada Baal penyembahan Baal (1 Raja 16:32-33).
- Membunuh nabi-nabi Tuhan (1 Raja 18:4,13).
- Melawan Elia (1 Raja 19:1,2).
- Menyuruh Nabot dibunuh (dalam 1 Raja 21:1-29).
- Kematian dinubuatkan (1 Raja 21:17-24).
- Dibunuh oleh Yehu (2 Raja 9:30-37).

Uraian

Setelah mengetahui siapakah Ahab dan Izebel, maka khusus dalam pengajaran dalam Ibadah BPK-PW ini, secara khusus kita akan membahas mengenai Izebel.

Dalam hal hilangnya damai sejahtera dalam negeri Israel, maka Izebel, isteri Ahablah sebagai penyebabnya! “Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: “Apakah ini kabar damai, hai Yehu?” Jawabnya: “Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!” (2Raj. 9:22)

Izebel menamakan anak-anaknya dengan nama yg mengandung kesucian & kekudusan, tetapi pada kenyataannya praktek hidupnya bertolak belakang dengan kesucian. Sebagai orang Kristen, Tuhan tuntut kita hidup dalam kekudusan, seperti Allah yang memanggil kita adalah kudus (1Pet. 1:15-16).

Ada 3 (tiga) hal yang telah diperbuat oleh Izebel yang tidak diperkenan oleh Allah dan mengakibatkan hilangnya damai sejahtera di Israel, yaitu:
1. Izebel membuat suaminya (Ahab) menyembah berhala (1 Raja 16:29-31)
Persoalan nikah ini sangat berkaitan dengan penyembahan. Jika ibu-ibu/ calon-calon istri sungguh-sungguh dalam penyembahan kepada Tuhan, maka akan membuat nikah itu dilindungi, diberkati dan diberikan damai sejahtera oleh Tuhan. Namun sebaliknya jika istri sudah tidak suka menyembah kepada Allah dengan sungguh-sungguh maka cepat atau lambat akan membuat nikah itu semakin lama semakin jauh dari Tuhan, dan berpaling untuk menyembah berhala. Hal ini sangat menyakitkan hati Tuhan.
2. Izebel membunuh nabi-nabi Tuhan (1 Raja 18:11-15, 19-20)
‘Nabi TUHAN’ menunjuk pada Firman Nubuatan (akan) dibunuh! Artinya Firman Kebenaran itu diabaikan. Membunuh nabi – nabi itu dapat disamakan dengan membungkam suara Tuhan yang disampaikan kepada kita. Inilah yang terjadi ketika kita tidak lagi memiliki kehidupan doa dan penyembahan yang sungguh-sungguh. Kita akan menolak bahkan membenci ( membunuh ) Firman kebenaran sehingga penggantinya adalah nabi (firman) palsu. Itulah nabi-nabi palsu, penyembah-penyembah kepada Baal (dewa-berhala laki-laki) dan Aserah (dewi-berhala perempuan) yang diperbanyak oleh Izebel, sehingga bangsa Israel (dari raja Ahab) menjadi bangsa yang mendua hati; ya sebagian adalah umat Allah tetapi sebagian yang lain adalah penyembah berhala. Bahkan dalam Perjanjian Baru, wanita Izebel ini dinyatakan sebagai seorang nabiah yang mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala (Wahyu 2:18-20).
3. Izebel menggunakan kuasa yang bukan haknya (1 Raja 21:1-29)
Ketika raja Ahab bermurung hati karena keinginan untuk memilki kebun Nabot tidak terpenuhi, disitulah kesempatan bagi Izebel untuk menggunakan ‘nama raja’ (cap raja) yang bukan haknya, merekayasa kejahatan dengan fitnah yang menggunakan saksi-saksi dusta (orang-orang dursila) dan mengakibatkan Nabot yang tidak bersalah itu dibunuh, lalu Ahab mengambil kebunnya. Tapi dengan perbuatan yang amat keji itu, baik raja Ahab maupun Izebel harus mendengar firman nubuat yang keras yang menentukan (kemudian hari) bagaimana akhir hidup mereka! Mengerikan!

Ada 3 hal yang dapat digunakan dan diajarkan oleh Kristus, yang kita terima dalam Alkitab, yang dapat kita pakai untuk mempertahankan damai sejahtera dalam kehidupan kita sekarang ini, khususnya bagi anggota BPK-PW, yaitu :
1. Hindari orang-orang yang suka memecah-belah (Roma 16:17-20)
Iblis adalah bapa pembohong dan penyebar gosip serta pembunuh. Karena itu hindari orang-orang yang suka memecah belah, yang suka gosip dan menyebarkan fitnah, karena itu dapat membuat kita tersandung dan keluar dari pengajaran yang telah kita terima. Biarlah kita menjadi bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat, maka Allah sumber damai sejahtera menyertai kita selalu!
2. Pikirkanlah semua yang baik, yang bagus, yang, mulia dan lakukanlah (Filipi 4:8-9)
Selalu berpikiran yang positif (tentu dalam kebenaran firman!) dan melakukannya, itulah yang menyebabkan Allah sumber damai sejahtera tinggal dalam hidup kita. Sebab Allah itu baik, di dalam Allah tidak ada yang jelek, di dalam Allah tidak ada yang sulit, di dalam Allah tidak ada kebinasaan, di dalam Allah ada kehidupan.
3. Peganglah yang baik dan jauhkan segala jenis kejahatan (1 Tesalonika 5 19 – 24)
Jika hidup kita berada didalam kesucian Allah maka seluruh roh, jiwa dan tubuh kita akan terpelihara sempurnaan sampai Tuhan datang kembali. Karena biarkan Allah damai sejahtera terus menguduskan kita, menguasai kita, dan jangan memadamkan kegerakan Roh Kudus dan jangan menghina Firman nubuat serta jauhilah segala jenis kejahatan sehingga kita kedapatan sempurna tanpa cacat-cela saat kita berjumpa Tuhan kita Yesus Kristus.

Mari kita mengenal posisi kita dalam Kristus, mengenal siapa kita sebagai wanita Kristen, supaya kita mengerti untuk apa kita ada, yaitu sebagai penolong yang sepadan bagi suami/pasangan hidup kita, dan sebagai manusia yang telah diselamatkan melalui Kristus dalam Kasih.
Dan juga kita diingatkan akan kekuasaan yang kita miliki, kekuasaan sebagai istri, ibu dari anak-anak dan kekuasaan lain, tetapi intinya; kuasa dalam ke-Kristen-an adalah kuasa untuk melayani dan mengasihi, bukan kuasa untuk mengontrol atau mendominasi. Amin.

ITT - 6 Juli 2010 Khotbah pada Ibadah BPK-PW SP2 di Ibu Lie Marthin