Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Wednesday, October 9, 2013

Keluaran 22:21-27

(Sesuai SBU - Rabu, 30 Oktober 2013)

22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.
22:26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
22:27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."

KITAB KELUARAN

Kitab Keluaran merupakan buku kedua dari kumpulan 5 kitab yang disebut Taurat, yang disusun oleh Musa, dan urutan kedua dalam kanon Perjanjian Lama atau Tanakh (Alkitab Ibrani). Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut Shemoth dari kata-kata pertama Ve-eleh shemoth. Sedangkan dalam beberapa bahasa Inggris, disebut dengan nama Exodus. Kata ini diambil dari terjemahan bahasa Latin Santo Hieronimus yang mengambilnya dari Septuaginta, terjemahan bahasa Yunani. Ini artinya adalah "keluaran", dan terutama peristiwa "keluaran" bangsa Yahudi dari tanah Mesir, di mana mereka diperbudak selama lebih dari 400 tahun.

Kitab Keluaran adalah kelanjutan dari Kitab Kejadian. Kejadian terdiri dari kisah-kisah individu sedangkan Keluaran merupakan kisah tentang bagaimana suatu bangsa terbentuk. Dari Kel. 19 (di gunung Sinai) hingga akhir kitab Keluaran semuanya berhubungan dengan hukum-hukum/peraturan-peraturan. 

Kitab keluaran banyak dikutip dalam Alkitab PL dan PB. Corak keluarnya umat Israel dari Mesir sampai masuk ke Tanah Perjanjian paling banyak dipakai dan dikutip sebagai contoh dalam peristiwa-peristiwa di masa depan.

-. Penglihatan para nabi tentang kembalinya bangsa Israel dari pembuangan digambarkan sebagai peristiwa Keluaran yang baru (Yes. 43:14-21; Yeh. 20:32-44);
-. Pemazmur minta bantuan dari Allah dengan mengutip Keluaran sebagai contoh dari karya penyelamatan Allah (Maz.80:8; 81:6; 99:6);
-. Percakapan Yesus dalam Injil Matius yang banyak mengutip kisah Keluaran.
-. Kutipan lainnya dalam surat-surat Paulus (1Kor.10:4);

RUANG LINGKUP & STRUKTUR

Kitab Keluaran menandai suatu era baru dari kehidupan bangsa Israel. Kel. 1:8 (Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf) memulai suatu babak baru bagi kehidupan bangsa Israel di Mesir. Penindasan dan kerja paksa serta penderitaan mewarnai kehidupan mereka sehingga mereka menjerit kepada ALLAH dan ALLAH melepaskan dan mengeluarkan mereka dari Mesir dan menyelesaikan perjanjianNYA dengan para Bapa Leluhur, untuk membawa Israel ke tanah perjanjian.

Mengenai struktur kitab keluaran, ada banyak pendekatan yang dapat dipakai. Salah satunya adalah pendekatan geografis dimana konteks peristiwa di Kitab Keluaran terjadi.

1. ISRAEL DI MESIR
a. Perbudakan di Mesir (1)
b. Kelahiran, kehidupan dan Panggilan Musa (2-4)
c. Penindasan Firaun atas bangsa Israel (5:1-6:13)
d. Daftar Keturunan (6:14-27)
e. Tulah dan Paskah (6:28-12:36)

2. DARI MESIR KE GUNUNG SINAI
a. Keluar dari Mesir (12:37-14:31)
b. Nyanyian Musa (15:1-21)
c. Padang gurun Syur (15:22-27)
d. Padang gurun Sin (16)
e. Batu karang Rafidim (17)
f. Yitro dan Musa (18)

3. PERJANJIAN DAN HUKUM DI SINAI
a. Persiapan Perjanjian (19)
b. 10 Perintah Allah dan Tanda-tanda Perjanjian(20)
c. Peraturan-peraturan pelaksanaan (21-33) ==> Bacaan kita pekan ini.
d. Pengesahan Perjanjian (24)
e. Kemah Suci (25-40)

KONTEKS BACAAN Kel.22:21-27

Setelah ALLAH menurunkan 10 Hukum, IA kemudian mengatur hukum-hukum pokok itu dan menerjemahkannya dalam peraturan-peraturan pelaksanaan (Kel 21:1 "Inilah peraturan-peraturan yang harus kaubawa ke depan mereka.).
Keluaran 21 s/d 23 mengatur peraturan-peraturan tersebut, yang didasarkan pada kesepuluh hukum, peraturan mana yang kemudian kita kenal sebagai Hukum Musa.

Bagian bacaan kita minggu ini adalah peraturan pelaksanaan mengenai orang-orang yang tidak mampu (Kel 22:21-27), yaitu mengenai bagaimana perlakuan umat Israel terhadap kaum asing dan miskin, sementara mereka harus tetap menjaga supaya budaya asing perihal penyembahan ilah asing tidak mempengaruhi mereka, tetapi juga mereka harus menunjukkan kasih dan keadilan terhadap kaum asing dan miskin ini. Mereka bukan hanya harus menghindari kesewenangan tetapi juga harus berbuat baik secara aktif.

Patut diperhatikan disini, adalah bahwa segala peraturan pelaksanaan ini mendahului kehidupan Israel sebagai suatu bangsa. Jadi peraturan tersebut bukan dibuat setelah bangsa itu tiba di tanah perjanjian dan menetap, tetapi jauh ke belakang, bahkan sebelum mereka mengakhiri perjalanan mereka.

Kaum minoritas di Israel dapat dibagi dalam:

1. Orang Asing 
Orang Asing yang menetap bersama orang Israel, mempunyai kelemahan karena mereka dianggap berbeda di mata hukum, politik, sosial ekonomi dan kepercayaan.
2. Janda dan anak Yatim
Seorang janda mempunyai kedudukan hukum yang sangat lemah. mereka bahkan tidak dapat memiliki tanah atas nama mereka sendiri. Janda-janda secara terpaksa harus bekerja dan menjadi buruh untuk menghidupi keluarga mereka, dan ketika mereka tua dan lemah, mereka hanya hidup dari belas kasihan orang disekitarnya. Demikian pula halnya bagi anak-anak yatim, yang hanya menggantungkan hidup mereka pada belas kasihan masyarakat.
3. Orang Miskin
Orang miskin adalah mereka yang tidak mampu bekerja sehingga tidak mampu menghidupi diri mereka dan keluarganya.

URAIAN

Jas Merah - Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!

Keluaran 22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

Memakai kata menindas dan menekan pada ayat-ayat di atas, ALLAH memperingati umat Israel, supaya tidak mengambil keuntungan dari kelemahan kaum minoritas ini. Bagaimana mereka supaya tidak berlaku sewenang-wenang atas keadaan mampu yang merupakan anugerah ALLAH, serta mengeksploitasi kaum minoritas ini untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya bagi diri sendiri.

Allah mengingatkan dengan memakai sejarah kaum Israel, pada keadaan mereka sebelumnya ketika mereka sendiri pernah menjadi kaum minoritas di tanah Mesir (bandingkan Im.19:33-34 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.)

Pentingnya sejarah ini diingat, adalah untuk menghasilkan rasa bersyukur kepada ALLAH atas kemerdekaan yang dianugerahkan-NYA. Hari-hari yang pernah mereka lalui dalam penindasan seperti kerja rodi dan paksa dalam lumpur, panas dan lapar serta siksaan, bukanlah suatu hal yang pahit saja, tetapi itu merupakan suatu bentukan ALLAH atas karakter mereka, supaya ketika mereka terbebas dan akhirnya menjadi suatu bangsa yang kuat, mereka tidak berlaku sama seperti apa yang mereka terima di Mesir dahulu.

Seruan dan Hukuman

Keluaran 22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.

Untuk lebih jauh mengingatkan Israel, Tuhan melanjutkan menggunakan contoh keluarnya Israel dari Mesir untuk memperlihatkan akibat kalau mereka tetap menindas dan menekan kaum minoritas ini.
Sebagaimana Tuhan tergerak dengan teriakan minta tolong Israel dan memperlihatkan Kuasa-Nya atas Alam Ciptaan-Nya dengan tulah dan akhirnya memusnahkan firaun dengan air Laut Merah, disinipun Tuhan mengingatkan dengan ayat 23 & 24, bahwa kalau janda dan anak yatim yang tertindas berseru minta tolong kepada ALLAH, maka IA akan murka dan menghukum dengan keras.

Mengenakan perasaan kasih yang aktif

Keluaran 22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.22:26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
22:27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."

Dalam ayat ini umat Israel diingatkan supaya mereka bukan hanya harus menghindari kesewenangan tetapi juga harus berbuat baik secara aktif. Sekali lagi ALLAH menekankan tentang seruan kaum miskin kepadaNYA, untuk mengingatkan bahwa ketika umat Israel berseru-seru kepadaNYA, IA mengeluarkan mereka dari Mesir, mengirimkan makanan dan minuman, bahkan secara aktif memandu perjalanan mereka di padang gurun, siang maupun malam.

CATATAN PENTING

ALLAH yang perduli terhadap orang Miskin

PL mencatat keperdulian ALLAH yang tinggi akan kaum tak punya dan mengapa. Ada 3 hukum yang IA turunkan untuk mengatasi kemiskinan dan menaruh keperdulian kepada kaum tak mampu, dan Kel.22:25-27 adalah yang pertama dari 3 hukum itu.

1. Kel.22:25-27
-. Bagaimana dengan orang miskin? = Kel.22:25-26 = Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
-. Mengapa harus demikian? = Kel.22:27 = sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."

2. Ul.14:28-29
-. Bagaimana dengan orang miskin? = Ul.14:28-29a = Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang ...."
-. Mengapa harus demikian? = Ul.14:29b = ".... supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu."

3. Ul.24:19-22 
-. Bagaimana dengan orang miskin? = Ul.24:19-21 = Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda -- supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu. Apabila engkau memetik hasil pohon zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa dahan-dahannya sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda. Apabila engkau mengumpulkan hasil kebun anggurmu, janganlah engkau mengadakan pemetikan sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.-.
-. Mengapa harus demikian? = Ul.24:22 = Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini."

Dari pemaparan di atas, maka kita dapat mengimani bahwa ketika kita tertindas, berada dalam keadaan miskin dan terlantar - Berserulah kepadaNYA karena TUHAN pasti mendengar seruan kita.
Bukankah Kristus Yesus mengatakan: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Mat.11:28)

PENERAPAN

Sebagai umat Perjanjian Baru dalam Karunia Kristus Yesus, pelajaran yang bisa kita ambil dari bacaan kita pekan ini tentang sikap orang percaya terhadap kaum minoritas dan tidak mampu adalah:

1. Jangan menindas
Sebagai orang percaya di Indonesia, di mayoritas daerah, kita termasuk kaum minoritas, tetapi bagaimana sikap kita ketika kita berada di pihak mayoritas? (contohnya di beberapa bagian Indonesia wilayah timur). Demikian pula di antara kita sendiri - ketika kita menjadi penentu kebijakan dalam kehidupan, atau di jemaat - mampukah kita bersikap adil dan bijak? Ingatlah bahwa kitapun dahulu tertindas oleh dosa dan diselamatkan oleh Kristus Yesus (bandingkan Mat.18:23-34).

2. Perduli pada yang lemah
Dengan mempelajari sejarah Israel dalam PL, kita dapat mengetahui bagaimana sikap ALLAH kepada kaum lemah. Demikian pula sejarah Perjanjian Baru dan penyelamatan manusia berdosa oleh Kristus Yesus yang semuanya berisi tentang pelaksanaan Kasih yang aktif terhadap kaum lemah. Ingatlah perkataan Yesus di Mat 25:45-46 = Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.

ITT - Jakarta, Rabu 9 Oktober 2013