Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Monday, October 7, 2013

Yohanes 12:1-8

(Sesuai SBU - Rabu, 23 Oktober 2013)

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

INJIL YOHANES

Injil ini ditulis oleh Rasul Yohanes anak dari Zebedeus dan saudara dari Yakobus (Mat.4:21). Dia adalah salah satu murid Yesus yang pertama. Yohanes sendiri tidak menyebut dirinya di dalam Injilnya dengan nama Yohanes melainkan dengan sebutan “murid yang dikasihi Yesus” (Yoh.13:23; 19:26; 20:2; 21:7,20). Di dalam Yohanes 21:24, Yohanes berkata bahwa “murid yang dikasihi Yesus” adalah murid yang menulis Injil ini.

Ini tidak berarti bahwa Yesus tidak mengasihi murid-muridNya yang lain, melainkan bahwa Yohanes adalah murid yang lebih dekat Yesus dari pada yang lain. Kadang-kadang kita melihat hanya tiga murid bersama dengan Yesus, yaitu Yohanes, Yakobus dan Petrus, seperti waktu Yesus dimuliakan di atas gunung (Mat.17:1,2), waktu Dia menyembuhkan seorang anak kecil (Mark.5:37), dan waktu di taman Getsemani (Mk. 14:32,33). 

Rasul Yohanes sendiri menulis tujuan Injilnya di dalam Yohanes 20:31, “tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.” 
Jadi Injilnya bersifat umum dan ditujukan terutama kepada orang-orang yang belum percaya supaya mereka bisa tahu dan yakin bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah.

Injil Yohanes berbeda dari ketiga Injil yang lain. Ketiga Injil yang lain mengutamakan perbuatan, mujizat, perumpamaan, nasehat dan ajaran Yesus, sedangkan Injil Yohanes mengutamakan teologi Yesus melalui percakapanNYA dengan orang lain. Perhatikan bahwa tidak ada perumpamaan di dalam Injil Yohanes.
Rasul Yohanes memilih tujuh tanda atau mujizat yang dilakukan Yesus untuk menunjukkan kuasaNya dan yang memberi saksi bahwa Yesus berasal dari Allah:
1. Air menjadi anggur (2:1-12);
2. Penyembuhan anak pegawai istana (4:43-54);
3. Penyembuhan orang lumpuh (5:2-16);
4. Pemberian makan kepada lima ribu orang (6:1-15);
5. Berjalan di atas air (6:16-21);
6. Penyembuhan orang yang buta sejak lahirnya (9:1-41);
7. Kebangkitan Lazarus (11:1-44).

Dalam Injil Yohanes, Rasul Yohanes ingin membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Tujuh kali, Yohanes merekam Yesus memakai nama Allah yang terdapat dalam Keluaran 3:14. Nama Allah adalah “Aku adalah Aku” atau “Akulah Aku”. Rasul Yohanes menunjukkan bahwa memang Yesus juga adalah Allah menjadi manusia. Ketujuh pengucapan “Akulah” adalah:
1. Akulah roti hidup (6:35);
2. Akulah terang dunia (8:12);
3. Akulah pintu ke domba-domba (10:7);
4. Akulah gembala yang baik (10:11);
5. Akulah kebangkitan dan hidup (11:25);
6. Akulah jalan dan kebenaran dan hidup (14:6);
7. Akulah pokok anggur yang benar (15:1).

Garis Besar Injil Yohanes meliputi:

1. Kesaksian Yohanes Pembaptis dan Pekerjaan Yesus - Yesus Diakui (1:1-6:21)
2. Kesaksian Ajaran Yesus - Yesus Ditolak (6:22-12:50)
3. Yesus Menghibur Murid-MuridNya (13-17)
4. Kesaksian Kematian dan Kebangkitan Yesus (18-21)

URAIAN Yoh.12:1-8

Latar Belakang

Peristiwa dalam bacaan kita pekan ini, adalah peristiwa dimana Yesus mengawali perjalanan terakhirnya menuju Yerusalem sebelum ditangkap dan disalibkan. Menurut Rasul Yohanes, sejak peristiwa pembangkitan Lazarus oleh Yesus, IA semakin menjadi pusat perhatian, banyak orang mulai melihat kemuliaan di diri Yesus dengan mujizatNYA yang luar biasa, sehingga hal itu menimbulkan rencana jahat dari Imam Besar dan para pemuka agama Yahudi untuk melenyapkan Yesus. Karena itu Yesus menyingkir ke kota Efraim bersama murid-muridNYA (Yoh.11:54). Dari sanalah IA datang ke Yerusalem untuk penggenapan pekerjaan BAPANYA.

Yoh.12:1-8 ini paralel dengan Mark.14:3-9 dan Mat.26:6-13. Perhatikan juga bahwa bacaan kita ini tidak paralel dengan Luk.7:36-50 (dari perikop: Yesus diurapi oleh perempuan berdosa).

Perjamuan di Betania

Yoh.12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

Berpatokan dari Yoh.11:54, maka Yesus dan murid-muridNYA melakukan perjalanan dari Efraim ke Betania. Jarak Efraim ke Betania kurang lebih 10 Km. Sementara Betania terletak di balik Bukit Zaitun dekat Yerusalem (Mark.11:1; Yoh 11:18). Jarak Betania ke Yerusalem kurang lebih 3 Km.

Tujuan Yesus adalah Yerusalem tetapi IA singgah di Betania untuk menghadiri perjamuan untukNYA. Dari Injil Markus dan Matius, kita dapat informasi yang lebih rinci, bahwa perjamuan diadakan dirumah Simon si kusta (Mark.14:3, Mat.26:6). Dengan membandingkan Mat.26:6 dan Mark.14:3 (perhatikan frasa: " di rumah Simon si kusta") dengan Yoh.12:1-2 (perhatikan frasa "tempat tinggal Lazarus" dan frasa  "Marta melayani") maka bisa kita simpulkan bahwa tempat tinggal Simon si kusta adalah sama dengan tempat tinggal Lazarus, Marta dan Maria bersaudara. Bisa jadi dengan menempatkan nama Simon si kusta sebagai pemilik rumah, maka ia adalah orangtua dari Lazarus, Marta dan Maria - walaupun tidak ada data lain yang mendukung pandangan ini.
Jadi, 6 hari menjelang Paskah, diadakan perjamuan untuk Yesus di Betania di rumah Simon si Kusta, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus, Marta melayani dan dilanjutkan dengan Maria yang mengurapi Yesus.

Pengurapan Yesus

Yoh.12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Penjelasan istilah:
KBBI: Narwastu (nar·was·tu) n 1. akar wangi; serai wangi; Andropogon zizanicides; 2. bau-bauan yg dibuat dr akar wangi
Kamus Alkitab: Narwastu = Sejenis bau-bauan yang dibuat dari akar serai wangi (Kid.1:12; 4:13-14; Mark.14:3; Yoh.12:3)
KBBI: kati (ka·ti) n ukuran berat yg berbobot 6¼ ons. 
KBBI: Ons (ons) n satuan ukuran berat (massa) seratus gram
Setengah kati = 3,125 ons = 312,5 gram.

Pada zaman Yesus, minyak narwastu biasanya ditempatkan dalam buli-buli berdiameter 10 -12 cm dan tinggi buli-bulinya sekitar 8-10 cm. Mulut buli-bulinya cukup kecil karena biasanya dipakai sedikit saja dan sudah semerbak baunya. Pada zaman itu minyak narwastu adalah wewangian yang mahal dan biasanya di import dari India.

Dalam Yoh.12:3 disebutkan bahwa Maria meminyaki kaki Yesus dan menyeka dengan rambutnya. Di Mark.14:3 dan Mat.26:7 mencatat bahwa minyak tersebut dituang di kepala Yesus. Dari perbandingan tersebut, bukan terjadi kesalahan dalam mencatat dari para Rasul, tetapi bahkan menunjukkan bahwa Maria si wanita tersebut meminyaki kepala dan kaki bahkan tubuh (bandingkan Mat.26:12; Mark.14:8), hanya saja Rasul Yohanes menekankan pada bagian kaki untuk menunjukkan rasa kasih yang besar (ingat bahwa gaya penulisan Injil Yohanes mengacu ke teologi Kristus Yesus).
Perlu diingat bahwa pada masa itu, perjamuan tidak diadakan dengan duduk di kursi (seperti yang biasanya dilukiskan dalam lukisan/gambar oleh seniman berlatar-belakang Eropa), tetapi dalam posisi duduk di lantai dan setengah berbaring dengan kaki ditekuk ke belakang. Dengan posisi ini, hanya dengan berlutut Maria dengan mudah dapat menggapai Yesus dari belakang.

Setelah meminyaki kaki Yesus, selanjutnya disebutkan Maria menyeka kaki Yesus dengan rambutnya!
Hal ini bukanlah kejadian yang biasa dan pada masa itu bisa dianggap tidak pantas, karena wanita umumnya tampil dengan bertudung/berkerudung, dan melepas/mengurai rambutnya hanya dilakukan di dalam kamar mereka. Melepas rambut di depan umum seperti yang Maria lakukan dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya adalah suatu tindakan kasih dan luar biasa yang tidak lazim dilakukan antara sesama manusia, wanita ke pria, bahkan hamba terhadap tuannya.

Maria merendahkan dirinya sedemikian rupa, karena ia tahu siapa Yesus sebenarnya, dan ketidak-layakan dirinya menerima Yesus hadir ditempatnya. Ia tahu bahwa kuasa membangkitkan orang mati tidak ada pada manusia, bahkan nabi sekalipun. Kuasa itu hanya ada pada ALLAH semata seperti yang Yesus lakukan terhadap Lazarus saudaranya. Maria tidak melihat cara lain yang pantas untuk bersyukur dan menyatakan kasihnya terhadap Yesus selain daripada meminyaki kepala dan kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya yang adalah mahkotanya (bandingkan 1Kor.11:15 tentang rambut wanita). Selebihnya, Maria juga bukan hanya menyaksikan kuasa Yesus, tetapi dengan ketekunannya mendengarkan ajaran Yesus ia beroleh pengertian dan hikmat besar akan siapa Mesias dan Juruselamat itu. (Bandingkan Luk.10:38-42).

Jengah, Malu, terkejut atau Iri?

Yoh.12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" 12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Peristiwa meminyaki kaki Yesus dan menyeka dengan rambut tersebut, tentu saja menimbulkan berbagai reaksi. Mengingat bahwa wanita hanya hadir sebagai pelayan dan tidak ikut makan bersama, maka pada saat perjamuan itu tentulah semuanya hanya laki-laki. Berbagai rasa tentu timbul ... ada yang jengah dan malu karena terkejut melihat Maria melepas dan mengurai rambutnya, tetapi ada juga yang iri. Rasul Yohanes dengan tegas langsung menunjuk kepada Yudas Iskariot, sementara Mark.14:4-5 dan Mat.26:8 hanya menyebut murid-murid yang gusar. Gusar karena dunia lelaki mereka terusik oleh Maria yang mempertontonkan penyembahan, pengorbanan dan pengagungan luar biasa terhadap Yesus, sementara mereka tidak mampu mengekspresikan hal seperti itu. Jengah? ya, malu? ya, terkejut? ya ... tetapi iri?

Harga minyak narwastu yang mahal tersebut (Bandingkan Mat.20:2) akhirnya menjadi sasaran kegusaran murid-murid yang dipicu rasa iri Yudas Iskariot dan kebiasaannya mencuri dari kas yang dipegangnya. Dengan cepat iblis mempermainkan Yudas dengan berkelebatnya perhitungan materi dan mengalir lewat mulutnya: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?". Dengan ucapan tersebut, sebenarnya Yudas telah mempertontonkan isi hati dan pikirannya dengan jelas, yang menilai segala sesuatu dengan nilai materi dan uang, dan memakai kedok orang-orang miskin untuk menutupi pikiran jahatnya tersebut. Yudas lupa bahwa iri hatinya tersingkap, Yudas lupa bahwa ia dengan sekejap berubah menjadi pencemooh yang mencemooh tindakan Maria, dan juga mencemooh Gurunya, yaitu Yesus!

Kemudian dengan tegas dan jelas, Rasul Yohanes membuka sifat asli Yudas Iskariot di Yoh.12:6.

Nubuatan

Yoh.12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

Hanya dengan kalimat-kalimat ini Yesus sudah melakukan 2 hal:

1. Meredam perasaan dan reaksi seluruh hadirin dan murid-muridNYA. Perkataan ini menusuk mereka sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi catatan lain tentang peristiwa ini, yang menandakan bahwa semuanya langsung terbungkam. Ya, ... menusuk, karena perkataan ini adalah semacam peringatan bahwa perpisahan akan segera terjadi, ... perpisahan melalui kematian!

2. Dengan kalimat-kalimatNYA, Yesus bernubuat tentang saat kematianNYA yang sudah dekat dan bagaimana seluruh pengajaranNYA akan diberitakan ke seluruh dunia. Mark.14:9 dan Mat.26:13 sebagai bagian paralel dari bacaan ini, selanjutnya mencatat: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Jadi apa yang Yesus ucapkan, - yang kalau kita lihat sepintas kelihatannya seperti membela Maria - sebenarnya adalah suatu nubuatan tentang saat kematianNYA yang sudah mendekat. 
Yesus memahami apa yang dilakukan Maria berasal dari hati yang paling dalam. Bahkan apa yang diperbuat Maria, dicatat oleh murid-muridNYA dalam Injil - yang kalau kita lihat sepintas kelihatannya sebagai upah Maria mengurapi Yesus - sebenarnya adalah supaya kita memahami apa yang Maria lakukan dan mengenal dengan baik siapa yang diminyaki kakinya itu - sebagaimana Maria mengenal siapa Yesus itu.

PENUTUP

Ada beberapa kesimpulan dan penerapan yang kita dapat pelajari dari bacaan kita pekan ini.

1. Maria hanyalah seorang perempuan biasa, tetapi dalam kehidupannya yang mengenal Yesus sebagai Guru, ia dapat melihat sesuatu yang luar biasa dari pribadi Yesus. Karena tekun, Maria dapat menangkap ajaran Yesus dengan baik, bahkan secara istimewa Maria dan Marta serta Lazarus, dipilih TUHAN untuk menyatakan kuasaNYA melalui AnakNYA Yesus - dengan melihat kematian dan kebangkitan Lazarus.
Sikap Maria yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal dan mewah, dan menyekanya kaki Yesus dengan rambutnya, adalah perbuatan mengasihi dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi. (Bandingkan Mat.22:37, Mark.12:30).
Bagaimana dengan kita? maukah kita seperti Maria yang merendahkan diri dihadapan TUHAN? Mari, sebagaimana Maria yang tahu bahwa “TUHAN terlebih dahulu mengasihi ia, maka harta terbaik-nya pun ia kuberikan kepada TUHAN”, maka sebagai orang percaya kita juga patut memberikan persembahan yang terbaik kepada TUHAN, karena IA telah lebih dahulu mengasihi kita. 

2. Perilaku Yudas yang mempertanyakan perilaku Maria di Yoh.12:5, kala kita jabarkan bisa seperti ini pengertiannya:  “Daripada barang tersebut diurapkan kepada Yesus, lebih baik minyak tersebut dijual dan hasilnya diberikan kepada orang miskin.”
Pernyataan Yudas ini bukan hanya mempertontonkan kebodohannya atau sikap aslinya sebagai bendahara yang tidak jujur, tetapi Yudas juga sudah menghina Yesus dengan mencemooh perilaku Maria. Sungguh suatu hal yang bisa saja kita lakukan bila kita tidak berhati-hati dengan ucapan dan tindakan kita - Bukankah Yudas sebaiknya bertanya kepada Maria mengapa ia melakukan hal seperti itu? - Bukankah seperti Yudas kita biasanya langsung mencela tindakan seseorang tanpa terlebih-dahulu bertanya dan memahami apa maksud tindakan orang tersebut?

3. Tuhan Yesus mengerti maksud Maria, sehingga IA membiarkan Maria melakukan pernyataan kasihnya itu. Selanjutnya Yesus mengingatkan akan saat perpisahan denganNYA. Hal yang dapat kita pelajari, bahwa perkataan Yesus merujuk pada Ulangan 15:11 tentang sikap terhadap orang miskin. Jadi seperti Maria yang mengerti dan memahami ajaran Yesus, maka kita sepatutnya memberlakukan orang miskin sebagaimana kita mengasihi diri kita sendiri.(Bandingkan Mat.22:39, Mark.12:31).
Bukankah Tuhan Yesus mengajarkan di Mat.25:40 = Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

ITT - Jakarta, Senin 7 Oktober 2013.