Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Wednesday, September 1, 2010

Mazmur 111:7-10



111:1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
111:2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
111:3 Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
111:4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
111:5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
111:6 Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
111:7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
111:8 kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
111:10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.

Mazmur 111 digubah secara akrostik, di mana setiap barisnya dimulai dengan huruf-huruf yang disusun menurut abjad. Tema yang diangkat dalam mazmur ini sebetulnya termasuk tema-tema yang umum, yaitu pembebasan umat Israel dari tanah Mesir dan penyertaan Tuhan ketika mereka masuk ke tanah perjanjian. Karena itu ada penafsir yang berpendapat bahwa mazmur ini digubah oleh seorang pemimpin umat yang sedang merenungkan kitab Ulangan. Dalam perbuatan di masa lalu itu ia menemukan kebesaran kuasa Tuhan dan membagikannya kepada seluruh umat melalui mazmur ini

1. Ay. 1-2. Bagaimana cara pemazmur mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan? (ay.1) Apa yang membuat seseorang dapat bersyukur sedemikian rupa? (ay.2)
2. Ay. 5, 6, dan 9. Hal apa saja yang dilakukan Tuhan bagi umat-Nya? Hal apa saja yang Tuhan berikan di dalam hidup Anda? Bagaimana cara Anda bersyukur atas semua itu?
3. Ay.3, 4, 7, dan 8. Sifat-sifat apa saja yang terungkap dari perbuatan-perbuatan Tuhan kepada umat-Nya? Menurut Anda, mengapa kita perlu mengenal sifat-sifat Tuhan?
4. Ay. 10. Merenungkan perbuatan-perbuatan besar dari Tuhan ternyata memberikan pengaruh bagi cara pemazmur menjalani kehidupannya sehari-hari. Pengaruh seperti apa yang disebutkan di sini?
5. Setelah Anda merenungkan dan mengalami kebesaran kuasa Tuhan dalam hidup Anda, apa dampaknya bagi kehidupan Anda sehari-hari?

Renungan:

Di awal mazmur ini pemazmur mengungkapkan kesungguhan hatinya untuk bersyukur kepada Tuhan. Pemazmur juga ingin mengajak orang-orang di sekitarnya ikut bersyukur bersamanya. Dengan demikian kita bisa melihat betapa besarnya rasa syukur yang ada di dalam hati pemazmur. Dari manakah rasa syukur ini? Pemazmur menyelidiki perbuatan-perbuatan Tuhan dalam kehidupan umat-Nya. Jika kita suka menyelidiki (atau, merenungkan) perbuatan-perbuatan Tuhan dalam kehidupan kita, maka rasa syukur pun akan melimpah dari dalam hati kita. Rasa syukur itu mengalir spontan sebagai respon atas kebesaran kuasa Tuhan yang bekerja di antara umat-Nya.

Pemazmur menyebutkan beberapa hal yang Tuhan lakukan bagi umat-Nya. Kepada umat-Nya Tuhan memberikan rezeki (untuk kehidupan setiap hari), tanah pusaka sebagai tempat tinggal dan wujud keberadaan mereka sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, dan kebebasan dari musuh yang menjajah mereka. Apa tujuan Tuhan melakukan semua itu kepada mereka? Semua dilakukan-Nya agar mereka semakin mengenal Dia. Melalui perbuatan-perbuatan-Nya itu umat Tuhan dapat mengenal Dia sebagai Allah yang adil dan benar, sekaligus juga pengasih dan penyayang.

Jika kita merenungkan karya Tuhan dengan cara yang benar, maka dampaknya akan terlihat dalam kehidupan kita. Orang-orang yang mengerti kebesaran kuasa-Nya akan menghormati Dia dan dengan demikian memperoleh hikmat untuk menjalani kehidupannya. Orang-orang yang mengerti kebesaran kuasa-Nya akan mengisi hidupnya dengan puji-pujian kepada-Nya. Apakah dua hal tersebut terdapat dalam kehidupan Anda setiap hari?

Ada dua tanda yang menyertai setiap orang yang memahami pekerjaan Tuhan di dalam hidupnya, yaitu hati yang penuh hikmat dan mulut yang penuh puji-pujian.

Ayat 10

“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.” Mazmur 111:10

Ketika memerintah sebagai raja atas Israel menggantikan ayahnya (Daud), Salomo berdoa kepada Tuhan agar diberikan hikmat supaya ia dapat memimpin rakyatnya dengan baik, serta faham menimbang perkara. Salomo tidak meminta umur panjang atau kekayaan, melainkan pengertian untuk membuat keputusan. Tuhan pun mengabulkan. “…sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.” (1 Raja-Raja 3:12b).
Karena hikmatnya Salomo menjadi raja yang terkenal dan disegani bangsa-bangsa lain. Begitu pentingkah hikmat itu? Arti kata hikmat menurut kamus bahasa Indonesia adalah kebijaksanaan atau kepandaian dan bisa disimpulkan bahwa hikmat adalah kemampuan menimbang segala sesuatu dengan benar dan berakal budi. Daud berkata “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN” (Mazmur 111:10a). “Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.” (Ayub 28:28b). Salomo pun menegaskan demikian (Amsal 9:10=Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian).
Kita berpikir semua bentuk pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan formal (bangku sekolah) atau membaca buku sebanyak mungkin. Memang itu sangat berguna, namun pengetahuan yang kita dapatkan tersebut hanya mampu meningkatkan kecerdasan intelektual kita saja. Hakikat sesungguhnya dari pengetahuan adalah takut akan Tuhan dan menjauhi segala jenis kejahatan, di mana kedua hal tersebut saling terkait (tidak dapat dipisahkan). Seseorang yang takut akan Tuhan akan menjauhi segala jenis kejahatan. Takut yang dimaksud bukanlah seperti saat kita melihat hantu atau binatang buas, namun penghormatan dan penghargaan terhadap Pribadi Tuhan karena Dia adalah Allah yang kudus, yang di dalamnya terkandung unsur ketaatan dan keengganan kita melakukan dosa. Oleh sebab itu Musa berpesan “Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu…” (Ulangan 4:6).

Jadilah seorang Kristen yang penuh dengan hikmat supaya kehidupan kita semakin dikenan oleh Tuhan!

Penutup

Baik di dalam umat Yahudi maupun di dalam umat Kristen, inti ibadahnya adalah perbuatan-perbuatan Tuhan. Umat Israel mengingat pembebasan dari Mesir, pengang- katan mereka menjadi umat Allah dan penyerahan tanah bangsa-bangsa menjadi milik pusaka mereka; umat Kristen mengingat kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus, pertolongan dan tantangan yang diberikan-Nya, kasih yang nyata dalam penderitaan, kematian dan kebangkitanNya serta pemberian Roh Kudus yang membina kita sampai sekarang. Perbuatan-perbuatan Allah itu dibaca, direnungkan, dirayakan, menjadi pola hidup dan pokok-pokok pujian dari angkatan ke angkatan.
Peringatan ini bisa menjadi terlalu biasa dan tidak lagi berbicara ke hati orang yang menghadirinya. Mazmur ini menolong kita untuk tetap mengingat “perbuatan besar Tuhan” --- sesuai tradisi gereja dalam ibadahnya --- dan selalu mencari bentuk yang memungkinkan orang untuk mengikutinya dengan segenap hati, umpamanya dengan memakai unsur budaya asli, cara yang sesuai dengan kebutuhan angkatan muda.

ITT - Rabu, 01 September 2010 - Ibadah K3C di Kel.L.Sahilatua