Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Wednesday, July 6, 2011

Ulangan 15:7-11

Bukalah tanganmu lebar-lebar

Ulangan 15:7-11
15:7 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu,
15:8 tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.
15:9 Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu.
15:10 Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.
15:11 Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."


Sekilas Mengenai Kitab Ulangan

Kitab Ulangan ditulis oleh Musa dan kemungkinan ditambahkan oleh Yosua yang mencatat kematian Musa di Pasal 34. Ulangan adalah kitab ke-5 dari Pentateukh.
Ulangan diterjemahkan dari bahasa Inggris Deuteronomy, dari kata Yunani "Deuteronomion" yang berarti "Pemberian Hukum yang kedua". Dari bahasa aslinya kitab ini diberi nama 'elleh haddebarim yang berarti "Inilah perkataan-perkataan" sebagai awalan Ulangan 1:1.
Kitab ini ditulis Musa di dataran Moab kepada geberasi baru Israel yang akan masuk ke Tanah Kanaan. Hukum kedua ini adalah hukum yang diperbarui sesuai situasi dan kondisi Israel yang nantinya tidak lagi sebagai bangsa pengembara, tetapi sebagai bangsa yang akan menetap di Tanah yang diberikan Allah dengan Perjanjian kepada mereka.
Kitab ini dipersiapkan Musa sebagai suatu kesaksian bagi generasi pelanjut Israel Ul 31:26-27 (31:26 "Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau. 31:27 Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati).

Latar Belakang Bacaan

Diberi perikop oleh LAI Ulangan 15:1-11 Tahun Penghapusan Hutang. Berlatar pada:
1. Kel 23:10-11 (Kel 23:10 Enam tahunlah lamanya engkau menabur di tanahmu dan mengumpulkan hasilnya, 23:11 tetapi pada tahun ketujuh haruslah engkau membiarkannya dan meninggalkannya begitu saja, supaya orang miskin di antara bangsamu dapat makan, dan apa yang ditinggalkan mereka haruslah dibiarkan dimakan binatang hutan. Demikian juga kaulakukan dengan kebun anggurmu dan kebun zaitunmu.)
2. Imamat 25:1-7 (25:1 TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai: 25:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN. 25:3 Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, 25:4 tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi. 25:5 Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu. 25:6 Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu. 25:7 Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.)

Perikop Ul 15:1-11 adalah peraturan pelaksanaan dari Tahun perhentian/tahun sabat, perihal penghapusan hutang dan tata-caranya.

Eksposisi

-. Ul 15:7-8 (7 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, 8 tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.)

menegarkan hati = mengeraskan hati (KBBI)
menggenggam = memegang dengan tangan terkepal (KBBI)

perhatikan kata: janganlah (ay7) dan harus (ay8).

Perihal pemberian pinjaman, oleh Tuhan Yesus ditegaskan dalam Lukas 6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

-. Ul 15:9-10 (15:9 Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu. 15:10 Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.)

-. Pikiran dursila => dursila = buruk kelakuan; jahat (KBBI) => dengan pikiran jahat; bahwa kalau sudah dekat tahun penghapusan hutang, jangan memberi pinjaman!
-. Berseru kepada Tuhan = ingat Israel ketika menderita di Mesir, mereka berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawab mereka dengan mengeluarkan mereka dari Mesir ==> dosa bagi Mesir. Bandingkan bacaan hari minggu 3 Juli Kel 22:23-24: Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.

Memberi dengan limpahnya dari perspektif Tuhan Yesus diajarkan di Mat 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Dan diperintahkan Tuhan Yesus di Mat 5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

-. Ul 15:11 (15:11 Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.")

ay 11 menekankan kembali supaya membuka tangan lebar-lebar. Mengapa? Karena cara hidup Israel seperti yang diperintahkan Musa ini, akan mengentaskan kemiskinan - lihat ke Ul 15:3-4 (3 Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan. 4 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, ...) - Bukankah seluruh Hukum Tuhan ini diturunkan karena IA mengasihi manusia?

Dari ayat 11 ini, kita jadi memahami bahwa Allah menghendaki kehadiran Israel adalah untuk menjadi berkat bagi sesama. Itulah juga yang dikehendaki Yesus Kristus dengan kita dan jemaat-NYA, untuk membuka tangan lebar-lebar bagi saudara kita dan sesama kita yang menderita – untuk menjadi berkat bagi sesama dengan memenuhi Hukum Kasih.

Perhatikan bahwa, kehadiran Yesus Kristus dalam pelayanan-NYA di dunia, berkisar pada pelayanan orang-orang miskin dan menderita (Mat 11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik)

Penerapan

Bila kita sebagai pribadi, keluarga maupun jemaat berkekurangan, kita berseru minta tolong kepada Tuhan. IA menjawab seruan kita dengan melimpahi kita dengan berkat sukacita, damai sejahtera dan materi. Ketika semua berkat itu boleh saya peroleh, tidakkah aneh bila kita hanya ingin mempertahankannya tanpa membagikan kepada orang yang berkekurangan? Tidakkah aneh bila keluarga kita mempunyai kelimpahan berkat tetapi menutup mata dari kesulitan hidup keluarga lain? Tidakkah aneh bila jemaat kita melimpah ruah dalam berkat tetapi berpaling dari jemaat atau sesama yang berkesulitan hidup?

Allah mengajarkan Kasih-NYA yang besar kepada Israel dengan membebaskan mereka dari Mesir dan memberi mereka Tanah Perjanjian, Allah mengajarkan Kasih-NYA yang besar kepada kita dengan membebaskan kita dari dosa melalui Yesus Kristus dan memberi kita hidup kekal - Untuk semuanya itu Allah menghendaki kita bersyukur dan "tahu diri" dengan mengasihi-NYA melalui mengasihi sesama.

1 Yoh 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

ITT - 6 Juli 2011 K3 SP3C di Kel.Rusli Sutiono