Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Wednesday, March 2, 2011

Matius 19:1-9 (Uraian dengan metode TTT)


Matius 19:1-9
19:1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
19:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana.
19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."


Tinjau

Kesimpulan awal:
1. Berangkat dari Galilea (Wilayah Galilea ==> Nazaret, dan kota2 di sekitar danau Galilea, spt Kapernaum, Khorazim, Bethsaida) ke Yudea (Wil. Yudea ==> Yerusalem, Bethania, Emaus, Bethlehem). Sungai Yordan membentang antara Laut Mati sampai Danau Galilea. Perjalanan antara wilayah Galilea ke Yudea berjarak sekitar 80 - 100 km.
2. Orang banyak berbondong mengikuti Yesus - kalau merujuk ke ayat 2 banyak orang sakit, biasanya diikuti oleh keluarga mereka.
3. Orang Farisi datang mencobai Yesus. (Wilayah Yudea adalah wilayah terbesar pemukiman orang Farisi).
4. Mereka mencobai Yesus tentang topik perceraian dan hukum Musa.
5. Yesus menjawab mereka dengan menjabarkan tentang perkawinan dan perceraian.

Tafsir

1. Yesus mempunyai banyak pengikut. Mereka mencari mujizat penyembuhan dan pengajaran-Nya. Kemanapun IA mengajar, pasti orang mengikuti-Nya. mengacu ke Markus 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. - kita bisa mengetahui bahwa orang yang mengikuti Yesus menjadi kesaksian bagi pelayanan-Nya di tempat yang IA kunjungi.

2. Pengikut yang banyak serta mujizat kesembuhan, menjadikan orang Farisi Iri hati dan cemburu dan mereka senantiasa mencoba menjatuhkan wibawa dan ajaran Yesus. ==> hal ini bisa dipelajari di hampir seluruh 4 kitab Injil dan Kis Para Rasul. - Bahkan dalam rombongan pengikut itu ada pula orang-orang Farisi dan pengikut mereka.

3. Orang Farisi mulai mencobai Yesus: Mat 19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" - Pertanyaan ini menjebak. Kalau dijawab ya, maka ia akan melawan ajaranNya sendiri ==> lihat ajaran khotbah di bukit ( Mat 5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.) dan bila jawabannya tidak, maka Yesus menentang hukum Musa (Ulangan 24:1-5) - serta juga menentang Herodes, ingat bahwa Herodes menangkap dan memancung Yohanes Pembaptis karena teguran Yohanes Pembaptis atas kawin cerai Herodes (Mat 14:1-12).

4. Pertanyaan orang Yahudi didasarkan pada Ulangan 24:1 "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, - Perhatikan kalimat: dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya. ==> inti pertanyaan: bolehkah menceraikan dengan alasan apa saja.

5. Orang Farisi adalah ahli Taurat, mereka bukannya tidak tahu bahwa perceraian dibenci Allah ==> Maleakhi 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat

6. Yesus menjawab dengan mengemukakan Hukum Dasar tentang penciptaan dan perkawinan yang diberikan Allah, jauh sebelum Musa, Yakub dan Abraham. ==> Kej 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Kej 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

7. Perintah Pertama dikeluarkan Yesus diakhir jawaban atas pertanyaan pertama orang Farisi ==> Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." - Jadi menurut Yesus: perceraian tidak boleh terjadi.

8. Pertanyaan kedua: Mat 19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" ==> juga mengacu ke hukum Musa di Ulangan 24:1-5 tentang perceraian - Pertanyaan ini untuk memancing Yesus masuk ke pertentangan dengan hukum Musa - hal yg patut diperhatikan, hukum Musa dibuat karena ketegaran hati dan dosa manusia. Perhatikan bahwa Yesus menjelaskan bahwa Musa menulis hukum itu dan kalimat tidak senonoh itu adalah zinah (lihat Ul 24:1)

9. Jawaban Yesus: Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. ==> sejak semula maksudnya di hukum Dasar di Kitab Kejadian, ketegaran hati terjadi karena dosa.

10. Perintah Kedua dikeluarkan Yesus diakhir jawaban atas pertanyaan kedua orang Farisi, menguatkan ajaran-Nya di Khotbah di Bukit ==> 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." - Jadi kalau berzinah boleh cerai? Perhatikan bahwa Yesus tidak mengatakan Barangsiapa boleh menceraikan istrinya karena zinah! Konsekuensi atas zinah adalah bahaya perceraian, dan bila kawin lagi malah berbuat zinah - Bandingkan dengan uraian rasul Paulus di 1 Kor 7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku -- tidak, bukan aku, tetapi Tuhan -- perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. 7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya - perhatikan kata berdamai.

Terapkan

1. Jangan mencobai Tuhan dengan mengambil Firman Tuhan dan memakaikannya sesuai dengan kehendak kita, atau sebagai penguat atas keinginan pribadi kita. Pelajaran dari orang Farisi harus kita petik; mereka begitu menguasai Taurat sampai akhirnya berkutat dengan teori tetapi tidak melakukannya, lebih jauh lagi; mereka memakai pengetahuan itu untuk pembenaran terhadap kesalahan atau dosa yang mereka perbuat – bahkan menguji untuk menjatuhkan orang.

2. Perintah Yesus pada bacaan ini:
a. Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
b. Mat 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

Keduanya harus kita patuhi dan taati penuh dalam kehidupan kita.

ITT – Rabu, 2 Maret 2011 – PF K3B di Kel.Basiroen-Merukh