Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Friday, March 25, 2011

Yohanes 9:1-7

Jangan Menghakimi
Yohanes 9:1-3 & 4-7
(Sesuai Bacaan Pagi dan Malam, hari Minggu, 27 Maret 2011)

(Perikop: Orang Yang Buta sejak Lahirnya Yoh 1-41)
9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.

9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.


Pendahuluan


Bacaan kita minggu ini adalah pembukaan tentang saat Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir. Ini adalah tanda ke-6 dari 7 tanda yang dicatat dalam Injil Yohanes (mengubah Air menjadi Anggur - Yoh 2:1-11, menyembuhkan anak pengawai Istana - Yoh 4:46-54, menyembuhkan orang sakit di Betesda - Yoh 5:1-9, memberi makan lima ribu orang - Yoh 6:1-14, berjalan di atas air - Yoh 6:16-21, menyembuhkan orang buta sejak lahir - Yoh 9:1-12, dan membangkitkan Lazarus - Yoh 11:1-46).
Dengan melihat Yohanes 20:30-31 (20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya) – kita dapat segera menyimpulkan, untuk apa Yohanes mencatat semua ini, yaitu untuk mempersaksikan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang Hidup.

Setting kejadian ini, kalau mengacu ke Yoh 8:59 (Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah) – maka kemungkinan peristiwa penyembuhan ini terjadi di sekitar Yerusalem.
Nama tempat yang disebut dalam Yohanes 9, adalah kolam Siloam (juga dikenal dengan Syiloah), suatu tempat di kota Yerusalem yang berjarak sekitar 500-600 meter di sebelah selatan Bait Suci. Banyak sejarawan yang meragukan tentang ketepatan tempat ini, walaupun lokasi ini memang ada dengan kolam yang lebih kecil, tetapi penemuan arkeologi di Juni tahun 2004 membuktikan bahwa tempat ini ternyata ada, yaitu kolam yang sangat besar berukuran sekitar 60 meter lebih dan berbentuk trapesium. Darimana mereka tahu bahwa kolam itu berasal dari zaman Yesus Kristus? Ternyata di kolam itu, terdapat koin/mata uang Roma dan Yahudi yang disemen pada dinding kolam dan koin-koin itu berasal dari rentang waktu 1 abad sebelum dan sesudah Kristus!

Pertanyaan

Ayat 2 dibuka dengan pertanyaan oleh murid-murid Yesus: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Pertanyaan ini sendiri boleh jadi berdasarkan pengalaman mereka bersama Yesus ketika ia menyembuhkan orang yang telah 38 tahun terbaring sakit dan waktunya sama dengan penyembuhan orang buta ini, yaitu pada hari Sabat (lihat Yoh 5:1-15). Pernyataan Yesus dalam Yoh 5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." dan pengetahuan mereka akan kitab Taurat membentuk pola pikir murid-murid ini dan membuat mereka bertanya demikian.
Dosa siapa? Si buta atau orangtuanya? Seperti pertanyaan multiple choice, a atau b, tetapi dijawab c oleh Yesus.

Jawaban

Yesus menjawab mereka di ayat 3: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Jawaban ini membentuk pengertian yang kita baca dalam Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. - Allah adalah Allah yang berdaulat, berkuasa penuh dan bekerja senantiasa, bahkan jauh sebelum kejadian ini, anak yang buta sejak lahir telah dihadirkan Allah ke dunia untuk menggenapi pekerjaan-Nya. Bandingkan dengan ketika Tuhan menjawab Musa yang ragu akan dirinya sendiri ==> Keluaran 4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." 4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? 4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."

Perintah & Kesaksian

Tidak hanya sampai ke ayat 3, tetapi jawaban Yesus berlanjut dengan suatu perintah: Ayat 4: 9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.- dan perintah itu dilanjutkan dengan pernyataan kesaksian yang tegas di ayat 5: 9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Kata “Kita” di ayat 4, menegaskan bahwa Hal pemberitaan Kerajaan Surga dan Kabar Keselamatan bukan hanya tugas Yesus, tetapi tugas para murid dan pengikutnya, bahkan kita semua yang mengaku sebagai murid-murid Yesus Kristus.
Ayat 5 bukan membatasi keberadaan Yesus, tetapi lebih diarahkan kepada peringatan bahwa ketika IA tidak lagi bersama kita, maka akan datang kegelapan dan tugas kita adalah tetap bercahaya dalam kegelapan itu dengan mempersaksikan Yesus sebagai Terang Dunia dengan memberlakukan ajaran-Nya senantiasa.

Tindakan

Pertanyaan, Jawaban, Perintah dan Kesaksian ternyata tidak berhenti di situ saja, tetapi perhatikan bahwa Yesus senantiasa melakukan tindakan kongkrit atas segala ucapan-Nya. IA bertindak; menolong dan menyembuhkan, melepaskan serta memberikan “terang” bagi penderitaan si buta sejak lahir itu. “Setelah Ia mengatakan semua itu” Yesus lalu menyembuhkan dengan cara-Nya yang Ilahi dan memerintahkan orang itu: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.". Kolam Siloam yang besar dan banyak orang di sana adalah cara Yesus mempernyatakan Diri-Nya kepada dunia, bahwa bukan kolam itu yang mencelikkan mata orang buta, tetapi Kuasa Allah dalam Yesus yang melakukan hal itu.

Penutup

Dari uraian di atas, kita dapat mempelajari beberapa hal;

1. Dalam setiap kejadian di kehidupan setiap manusia, apapun bentuknya – Allah yang memegang kendali sepenuhnya di dalamnya. Penderitaan bukan saja hanya terjadi karena Dosa, bukankah Ayub sama-sekali tidak berdosa? Penderitaan ada dan akan berakhir untuk Kemuliaan Pekerjaan Tuhan, sebagaimana Ayub dan orang buta itu rasakan.
2. Ketika melihat suatu penderitaan, Yesus senantiasa tergerak untuk menolongnya dan bukan menjadikannya suatu obyek diskusi dengan berbagai pertanyaan tentang dosa dan akibatnya. Contoh Yesus di atas, untuk menghindarkan dan melepaskan kita dari dosa dalam melakukan penghakiman yang adalah Hak Allah; serta mengajarkan kita untuk perduli dalam setiap penderitaan. Bila di sekitar kita atau dalam jemaat, ada yang menderita kemiskinan, cacat dan miskin, hampiri dan tolonglah mereka. Bila ada yang tersandung dosa kejahatan, perzinahan, hamil di luar nikah dll hampiri serta kuatkan mereka untuk segera berpaling dari dosa itu dan mencari Terang dalam Yesus. Bahkan bila terjadi atas diri kita, aminkan itu sebagai Rancangan Penggenapan Pekerjaan Allah, dan bila karena dosa, bertobatlah serta berbaliklah kepada Terang-Nya.
3. Tindakan nyata dalam menolong itu, adalah bagian dari perintah Yesus, bahwa “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.”. Pada masa itu, Yesus bekerja bersama murid-muridNya, pada masa sekarang; kita bekerja bersama-sama Yesus yang hadir dalam Roh Kudus untuk menggenapi pekerjaan Allah, yaitu memberitakan Injil Keselamatan dalam Yesus Kristus.

ITT – 25 Maret 2011