Kita semua hidup di alam 3 dimensi; dimensi ruang, gerak dan waktu ... yang membuat kita nyata dan eksis di alam ciptaan Tuhan ini. Sebagaimana dimensi alam, manusia juga punya dimensi berpikir, berujar dan bertindak. Bila satu dimensi berkurang, kita seperti televisi yang hanya punya tampilan gerak dan suara tetapi tidak nyata ..... Mari berusaha mengharmonisasi ketiga dimensi ini supaya kita nyata dan berguna, seperti kehendak-Nya menciptakan kita.

Blogspot Kumpulan Artikel dan Pengajaran Kristen dalam Lingkungan GPIB

Thursday, June 9, 2011

Kisah Para Rasul 11:1-18


Kis 11:1-18
Petrus mempertanggungjawabkan baptisan Kornelius di Yerusalem

11:1 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah.
11:2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia.
11:3 Kata mereka: "Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka."
11:4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya:
11:5 "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.
11:6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung.
11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!
11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.
11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!
11:10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit.
11:11 Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea.
11:12 Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu,
11:13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus.
11:14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu.
11:15 Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.
11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
11:17 Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"
11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Latar Belakang

Kis10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
Ayat ini dan seluruh pasal 10 di Kitab Kisah Para Rasul melatar belakangi bacaan kita pekan ini.

Struktur Bacaan

Perikop bacaan pekan ini yaitu Kis 11:1-18 dapat kita penggal menjadi 3 bagian:
1. ay 1-3 Tuntutan terhadap Petrus
Lukas penulis Kitab ini, mencatat kedatangan Petrus ke Yerusalem dan menghadapi tuntutan terhadapnya perihal pergaulannya dengan orang-orang tidak bersunat.
2. ay 4-17 Penjelasan Petrus
Mencatat penjelasan Petrus mengenai tindakannya, bagaimana ia dipimpin Roh Tuhan ke rumah Kornelius, bagaimana malaikat mengunjungi Kornelius serta pengajaran dan baptisannya terhadap seisi rumah Kornelius, dan bagaimana Petrus tidak berdaya melawan kehendak Tuhan.
3. ay 18 Penerimaan Jemaat Tuhan atas penjelasan Petrus

Uraian

Tuntutan terhadap Petrus

Bayangkan bagaimana cepatnya cerita kunjungan Rasul Petrus ke rumah Kornelius tersebar sampai ke Yerusalem. Cerita yang berkonotasi negatif dan menuding tindakan Petrus tersebut. Patut diperhatikan bahwa kecaman ini bukan datang dari kaum Yahudi ortodoks yang memusuhi Yesus dan murid-muridNya, melainkan dari kalangan orang percaya Yahudi sendiri, termasuk para Rasul rekan sekerja Petrus.
Sebagaimana cerita bernada kecaman dan negatif, yang mereka dengar adalah Petrus masuk dan makan di rumah orang tidak bersunat, walaupun meminta penjelasan terhadap Petrus adalah wajar, tetapi kita diingatkan untuk senantiasa bijak dan memeriksa semua fakta cerita terlebih dahulu.
Sekalipun di ayat 1 telah dijelaskan bahwa bagian cerita yang paling penting, yaitu bahwa bangsa lain telah menerima Firman Allah, tetapi mereka terkejut bahkan marah yang bisa dilihat dari kata "berselisih" di ayat 2.

Hal ini kontras dengan perihal pelayanan Filipus di Samaria, bahkan Petrus dan Yohanes dikirim ke Samaria (Kis 8:14-15). Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena bagi bangsa Yahudi, keselamatan adalah milik mereka, karena merekalah Umat pilihan Allah, Umat dimana melalui mereka, Allah mengadakan perjanjian dan penggenapan dalam Yesus Kristus - sekalipun mereka telah mengenal Kristus dan bahkan mengalami kehadiran Roh Kudus atas mereka, pengertian ini tertanam erat sebagai bagian dari kehidupan sosial budaya dan keagamaan mereka sebagai suku bangsa Yahudi.

Ada beberapa hal yang bisa kita dalami yang mengakibatkan reaksi terhadap Petrus yang melayani orang-orang tidak bersunat (Inggris:gentiles);

1. Pelayanan Petrus adalah hal yang masih baru, selama ini pemberitaan Injil hanya menyentuh orang Yahudi belaka dan orang asing yang sudah tinggal bersama mereka.
Imamat 19:33 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia.
Imamat 19:34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.

2. Persoalan makan adalah hal yang sangat sensitif bagi orang Yahudi, karena makanan menentukan najis tidaknya seseorang (lihat Kitab Imamat 11)

3. Bagi bangsa Yahudi, kehidupan beragama dengan segala ritual dan dogmanya (sunat, korban dan juga makanan) adalah kehidupan sosial budaya yang melekat erat dalam pribadi mereka.

4. Pertentangan mereka (kaum Yahudi pengikut Kristus) dengan kaum Yahudi ortodoks (khususnya kaum Farisi), mengakibatkan ketakutan mereka atas serangan, kecaman dan hinaan dari orang Farisi oleh karena meninggalkan adat istiadat Yahudi.

Patut diperhatikan bahwa pada masa itu, kaum Yahudi Kristen hidup di bawah tekanan Kaum Yahudi ortodoks (Farisi) yang berkolaborasi dengan Pemerintahan Romawi.

Penjelasan Petrus

Penjelasan Petrus atas tindakannya dapat ditinjau dari beberapa hal:
1. Tindakan Petrus didasarkan atas kesaksian pribadinya atas tuntunan Roh Tuhan.
2. Tuntunan itu terjadi ketika Petrus sedang berdoa.
3. Penglihatan atas tuntunan Ilahi itu terjadi sampai 3 (tiga) kali.
4. Perginya Petrus ke Kaisarea pun atas perintah Roh Tuhan.
5. Bahwa Roh Tuhanpun bekerja atas Kornelius, orang asing itu - sehingga ia menyuruh orang menjemput Petrus.

Hal-hal inilah yang membuat Petrus akhirnya mengambil keputusan untuk datang ke Kaisarea ke tempat Kornelius dan memberitakan Injil serta membaptis mereka. Keputusan Petrus diambil berdasarkan doa dan tuntunan Roh Tuhan, sebaliknya Korneliuspun dituntun oleh Tuhan untuk secara aktif mencari Petrus untuk mendapatkan keselamatan itu.
Kejadian ini sepenuhnya atas pekerjaan Tuhan, yang dikerjakan oleh Petrus dan Kornelius dengan percaya dan taat. Petrus datang mengatasi keraguannya, dan Kornelius menerima Petrus, dan percaya penuh atas segala yang Petrus ucapkan - semuanya dengan tuntunan Roh Tuhan belaka, dan seketika itupun Roh Kudus turun atas mereka.

Petrus mengakhiri penjelasannya dengan kalimat yang sangat indah di ay 17 = Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"

Penerimaan jemaat di Yerusalem

Satu ayat yang begitu padat dan indah, mewakili keadaan para jemaat di Yerusalem setelah mendengar penjelasan Rasul Petrus; Kis 11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."

Ayat ini sangat penting, karena memperlihatkan bahwa halangan utama dan ketidak-mengertian bangsa Yahudi atas keselamatan dalam Kristus, baik ortodoks, maupun yang sudah menjadi pengikut Kristus, adalah dalam diri mereka sendiri yang mempunyai pengertian yang tidak tepat atas segala perintah Tuhan yang mereka taati dalam Hukum Musa.
Rasul Paulus di kemudian hari menulis di Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Penutup

Hal utama yang dapat kita ambil dari bacaan kita hari ini adalah: Bahwa Keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus, adalah untuk semua orang, suku bangsa apapun ia. Benar bahwa keselamatan itu diberikan melalui suku bangsa Yahudi, tetapi melalui mereka, Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan.

Ketika sekarang kita sebagai Jemaat Yesus Kristus dan gereja Tuhan, itupun juga IA kehendaki supaya keselamatan yang kita rasakan harus kita bagikan untuk semua orang. Gereja dan Jemaat, bukan sebagai suatu akhir, tetapi senantiasa sebagai suatu awal bagi keselamatan baru dalam pemberitaan Injil, demikian terus sampai berita keselamatan itu mencapai dunia ini. Gereja dan Jemaat Tuhan, adalah satu tubuh dalam pemberitaan Injil, bukan terpecah menjadi Gereja Yahudi dan non Yahudi, Gereja A atau B, Gereja suku dan non suku, dll tetapi Gereja Yesus Kristus, yang membawa berita keselamatan dan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di muka bumi ini.
Kita juga dahulu adalah orang asing yang belum mengenal keselamatan, tetapi setelah mengenal-Nya, janganlah membatasi pekerjaan Allah hanya pada diri kita dengan segala adat istiadat kita, kelompok kita, suku kita, Gereja kita, tetapi "Pergilah" sebagaimana Amanat Agung Tuhan kita Yesus Kristus.

ITT – 9 Juni 2011